• Tidak ada hasil yang ditemukan

Relief-relief pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri

BAB IV. LATAR PENELITIAN

A. Latar Penelitian

2. Relief-relief pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri

Monumen Simpang Lima Gumul ini mempunyai empat sisi yang menghadap barat, utara, selatan, dan timur. Pada setiap sisi terdapat empat panel relief, dua panel relief berada di atas dengan posisi landscape dan dua dengan posisi potret. Berikut adalah gambar Relief Monumen Simpang Lima Gumul Kediri. Relief yang terdapat pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri berjumlah 16 buah. Dalam visualisasinya, relief pada Monumen Simpang Lima Gumul Kediri diwujudkan dengan teknik landscape dan teknik potret. Adapun keenambelas relief yang tampak dari empat sisi yaitu, sisi barat, sisi selatan, sisi timur, dan sisi utara dari Monumen Simpang Lima Gumul Kediri dengan disertai keterangan yang diambil berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi pada 29 Maret sampai 10 Desember 2015 adalah sebagai berikut:

a. Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Dilihat dari Sisi Barat

Relief yang terdapat pada dinding monumen sisi barat terdapat empat buah panel relief. Masing-masing panel relief tersebut yaitu, relief kesenian rebana, relief tokoh punakawan, relief gemah ripah loh jinawi, dan relief toleransi antar umat beragama. Berikut gambar panel relief monumen tampak dari sisi barat:

Gambar 6: Monumen Simpang Lima Gumul Kediridari Sisi Barat

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

Keterangan relief monumen sisi barat adalah sebagai berikut: 1) Panel relief kiri atas

Pada panel relief kiri atas, terdapat relief kesenian rebana yang mencerminkan kebudayaan Islam di Kediri. Rebana merupakan salah satu alat musik yang digunakan sebagai pengiring shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Alat musik ini terbuat dari kulit kambing dan kayu nangka.

Gambar 7: "Kesenian Rebana yang Mencerminkan Kebudayaan Islam di Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

2) Panel relief kiri bawah

Pada panel relief kiri bawah, terdapat relief yang menggambarkan kesuburan tanah Kediri di bidang pertanian dan pengolahan tanah. Kesuburan bumi Kediri merupakan bagian dari kekayaan Indonesia yang dikenal gemah ripah loh jinawi.

Gambar 8: "Gemah Ripah Loh Jinawi,

Kesuburan Bumi Kediri Bidang Pertanian dan Pengolahan Tanah"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

3) Panel relief kanan atas

Pada panel relief kanan atas, terdapat relief yang menggambarkan tokoh punakawan. Tokoh punakawan tersebut adalah Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.

Gambar 9: "Tokoh Punakawan"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

4) Panel relief kanan bawah

Pada panel relief kanan bawah, terdapat relief yang menggambarkan toleransi antar umat beragama di Kediri. Umat beragama yang digambarkan pada relief ini ada lima agama yaitu, Islam, Kristen Protestan, Budha, Hindu, dan Kristen Katolik serta rumah ibadah dari pemeluk masing-masing agama tersebut.

Gambar 10: Relief 4, "Toleransi Antar Umat Beragama di Kabupaten Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

b.Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Dilihat dari Sisi Selatan

Relief yang terdapat pada dinding monumen sisi selatan terdapat empat buah panel relief. Masing-masing panel relief tersebut yaitu, relief kesenian jaranan, relief kesenian jemblung, relief kesenian tiban, dan relief kesenian ludruk. Berikut gambar panel relief monumen tampak dari sisi selatan:

Gambar 11: Monumen Simpang Lima Gumul Kediri dariSisi Selatan

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015) Keterangan relief monumen sisi barat adalah sebagai berikut: 1) Panel relief kiri atas

Pada panel relief kiri atas, terdapat relief kesenian jaranan sebagai kesenian khas daerah yang tumbuh dan berkembang luas di Kabupaten Kediri. Jaranan yang juga juga disebut kuda kepang atau dengan nama lain kuda lumping ini berakar kuat dalam kehidupan masyarakat di Kabupaten Kediri. Seni jaranan merupakan bentuk kesenian yang menggambarkan tentang kegagahan pasukan berkuda masa kerajaan yang bertugas membasmi keangkaramurkaan.

Gambar 12: "Kesenian Jaranan sebagai Kesenian Khas Daerah yang Tumbuh dan Berkembang Luas di Kabupaten Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015) 2) Panel relief kiri bawah

Pada panel relief kiri bawah, terdapat relief yang menggambarkan kesenian tiban. Kesenian tiban merupakan kesenian yang berkembang di wilayah selatan Kabupaten Kediri. Kesenian tiban menampilkan atraksi saling mencambuk bagi para penrainya. Kesenian tiban ditampilkan sebagai media untuk meminta hujan dikala kemarau panjang melanda yang dipercaya apabila darah para penari tiban membasahi bumi maka akan hujan akan segera turun.

Gambar 13: "Kesenian Tiban yang Tumbuh di Wilayah Selatan Kabupaten Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

3) Panel relief kanan atas

Pada panel relief kanan atas, terdapat relief yang menggambarkan kesenian jemblung yang merupakan salah satu kesenian khas di Kediri. Kesenian jemblung digunakan sebagai media dakwah bagi para Wali namun, pada saat ini kesenian jemblung telah beralih fungsi sebagai pengisi acara-acara hajatan, syukuran dan

peringatan hari besar Maulid Nabi Muhammad SAW dan Isra’ Mi’raj Nabi

Muhammad SAW.

Gambar 14: "Kesenian Jemblung yang Merupakan Salah Satu Kesenian Khas Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

4) Panel relief kanan bawah

Pada panel relief kanan bawah, terdapat relief yang menggambarkan kesenian ludruk di wilayah selatan Kabupaten Kediri. Pada masa perjuangan, kesenian ludruk digunakan sebagai motor penggerak perjuangan dengan menyampaikan misi-misi dari pemimpin-pemimpin kemerdekaan.

Gambar 15: "Kesenian Ludruk yang Tumbuh di Wilayah Selatan Kabupaten Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

c. Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Dilihat dari Sisi Timur

Relief yang terdapat pada dinding monumen sisi timur terdapat empat buah panel relief. Masing-masing panel relief tersebut yaitu, panel relief Mpu Bharada menuangkan kendi untuk membelah Kediri menjadi dua bagian (Panjalu dan Jenggala), panel relief penggambaran Bhagawanta Bhari yang sedang membangun dhawuhan/tanggul sungai Karinjing, panel relief penggambaran Mpu Sedah dan Mpu

Panuluh sedang bermusyawarah tentang penyelesaian kitab Bharatayudha yang menandai kemenangan Panjalu terhadap Jenggala, dan panel relief yang menggambarkan Perwira menunggang kuda menggambarkan kejayaan Kerajaan Kediri masa lalu setelah penyatuan Panjalu dan Jenggala. Berikut gambar panel relief monumen tampak dari sisi timur:

Gambar 16: Monumen Simpang Lima Gumul Kediri dariSisi Timur

Keterangan relief monumen sisi barat adalah sebagai berikut: a) Panel relief kiri atas

Pada panel relief kanan atas, terdapat relief yang menggambarkan sejarah dari Mpu Bharada yang sedang menuangkan kendi untuk membelah Kediri menjadi dua bagian yaitu Panjalu dan Jenggala.

Gambar 17: "Penggambaran Mpu Bharada Menuangkan Air dari Kendi"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015) b) Panel relief kiri bawah

Pada panel relief kiri bawah, terdapat relief yang menggambarkan tokoh Bhagawanta Bhari sedang membangun tanggul di sungai Karinjing.

Gambar 18: "Tokoh Bhagawanta Bhari yang Sedang Membangun Dhawuhan/Tanggul Sungai Karinjing"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

c) Panel relief kanan atas

Pada panel relief kanan atas, terdapat panel relief yang menggambarkan Mpu Sedah dan Mpu Bharada yang sedang bermusyawarah untuk menyelesaikan kitab Bharatayudha yang diperintahkan oleh Sri Aji Jayabaya.

Gambar 19: “Mpu Sedah dan Mpu Panuluh Sedang Bermusyawarah Tentang Penyelesaian Kitab Bharatayudha Yang Menandai Kemenangan Panjalu

terhadap Jenggala”

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

d) Panel relief kanan bawah

Pada panel relief kanan bawah, terdapat relief yang menggambarkan perwira yang menunggang kuda dan beberapa prajurit dari Kerajaan Kediri setelah penyatuan Panjalu dan Jengggala.

Gambar 20: "Tokoh Perwira Menunggang Kuda Menggambarkan Kejayaan Kerajaan Kediri Masa Lalu

Setelah Penyatuan Panjalu dan Jenggala"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015

d.Monumen Simpang Lima Gumul Kediri Dilihat dari Sisi Utara

Relief yang terdapat pada dinding monumen sisi utara terdapat empat buah panel relief. Masing-masing panel relief tersebut yaitu, relief keanekaragaman adat dan budaya di Kabupaten Kediri, relief pembacaan lontar oleh Sri Aji Jayabaya, relief

kesenian wayang krucil yang menceritakan Sri Aji Joyoboyo sedang memberi tugas kepada mpu sedah dan mpu Mpu Panuluh dalam penulisan Kitab Bharatayudha, dan relief kesenian wayang suluh yang menceritakan kisah perjuanganTrunojoyo.

Gambar 21: Monumen Simpang Lima Gumul Kediri dariSisi Utara

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015) Keterangan relief monumen sisi barat adalah sebagai berikut: a) Panel relief kiri atas

Pada panel relief kiri atas, terdapat relief yang menggambarkan kekayaan dan keanekaragaman adat dan budaya di Kabupaten Kediri.

Gambar 22: "Keanekaragaman Adat Budaya di Kabupaten Kediri"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015) b) Panel relief kiri bawah

Pada panel relief kiri bawah, terdapat relief yang menggambarkan pembacaan lontar oleh Sri Aj Jayabaya yang disaksikan oleh Mpu Bharada di ruang Kerajaan Kediri.

Gambar 23: "Pembacaan Lontar"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

c) Panel relief kanan atas

Pada panel relief kanan atas, terdapat relief yang menggambarkan kesenian wayang krucil yang menceritakan Sri Aji Jayabaya memberikan perintah kepada Mpu Sedah dan Mpu Panuluh untuk menyelesaikan Kitab Bharatayudha.

Gambar 24: "Kesenian Wayang Krucil yang Menceritakan Sri Aji Joyoboyo SedangMemberi Tugas Kepada Mpu Sedah dan Mpu Panuluh dalam Penulisan

Kitab Bharatayudha"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

d) Panel relief kanan bawah

Pada panel relief kanan bawah, terdapat relief yang menggambarkan kesenian wayang suluh yang menceritakan perjuangan Trunojoyo dalam menghadapi penjajah. Wayang suluh sendiri merupakan jenis wayang kontemporer yang merupakan jenis wayang baru yang digunakan sebagai media penyampai misi-misi sosial kemasyarakatan.

Gambar 25: "Kesenian Wayang Suluh yang Menceritakan Kisah Perjuangan Trunojoyo"

(Sumber: Dokumentasi Wisnu Ajitama, 31 Maret 2015)

Dokumen terkait