• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : KAJIAN TEORI …

B. Masa Remaja

Remaja adalah mereka yang telah meninggalkan masa kanak–kanak yang penuh dengan ketergantungan dan menuju masa pembentukan tanggung jawab (Basri,1995: 4).

Menurut WHO, remaja adalah sebagai berikut :

1. Individu berkembang dari saat pertama ia menunjukkan tanda-tanda kematangan seksual sekundernya sampai saat kematangan seksualnya.

2. Individu mengalami kematangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak menuju dewasa.

3. Terjadi peralihan dan ketergantungan sosial – ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih tinggi (Sarwono, 1989:9).

Masa remaja menurut Sarwono (1996:137) adalah suatu perjalanan perkembangan meninggalkan masa kanak – kanak menuju dewasa disertai perubahan, dari segi fisik, psikis dan sosial.

Masa remaja disebut juga masa ‘physiological learning’ dan ‘social learning’. Maksudnya adalah bahwa pada masa ini pemuda pemudi remaja sedang mengalami suatu pematangan fisik dan pematangan sosial. Kedua hal ini terjadi dalam waktu yang bersamaan. Dalam pematangan fisik, remaja mengalami proses perubahan struktur dan/fungsi jasmaniah (fisiologi) mengarah pada kedewasaan fisik; timbulnya kemungkinan reproduksi (Rifai,1984:1).

Rifai (1984:1), juga mengemukakan bahwa dalam pematangan sosial, remaja menghadapi proses belajar yaitu mengadakan penyesuaian diri atau ‘adjustment’ pada kehidupan sosial orang dewasa secara tepat. Hal ini berarti pula, bahwa remaja harus belajar pola – pola tingkah laku sosial yang dilakukan orang dewasa dalam lingkup kebudayaan pada masyarakat di mana mereka hidup.

1. Perkembangan fisik

Soesilowindradini menyatakan bahwa ada empat macam perubahan fisik yang dialami remaja, yaitu :

Yang dimaksud adalah perubahan dalam hal tinggi badan dan berat badan. 1) Tinggi badan

Pertumbuhan cepat atau “spurt” dalam tinggi badan pada umumnya mendahului “spurt” dalam berat badan. Tinggi badan anak dipengaruhi oleh faktor warisan (gen) maupun oleh makanan dan kesehatan.

2) Berat badan

Bertambahnya berat badan tidak hanya disebabkan oleh bertambahnya lemak, tetapi juga karena bertambahnya jaringan-jaringan tulang dan otot. Oleh karena itu tulang-tulang menjadi tambah panjang. Pada umur kurang lebih 17 tahun, tulang remaja putri boleh dikatakan matang dalam hal ukuran dan ossifikasi (penulangan), sedangkan pada putra perkembangan kerangkanya lengkap kurang lebih 2 tahun kemudian. b. Perubahan dan perbandingan bagian-bagian badan

Badan bertambah besar dalam masa ini, tetapi tidak seluruh badan tumbuh dengan kecepatan sama. Ada bagian-bagian badan yang sekarang kelihatan terlalu besar jika dibandingkan dengan bagian yang lain, misalnya tangan, kaki dan hidung. Hal ini disebabkan karena bagian-bagian ini mencapai ukuran dewasa lebih cepat daripada bagian – bagian badan yang lain

c. Perkembangan Ciri-ciri Seks Primer

Pada anak wanita perkembangan organ-organ seks dinyatakan dengan timbulnya haid pertama atau menarche. Timbulnya haid pertama ini, anak wanita merasa sakit kepala, pinggang, perut dan sebagainya yang menyebabkan anak

merasa capek atau lekas marah. Pada pria perkembangan organ-organ seks dinyatakan dengan timbulnya mimpi basah.

d. Perkembangan Ciri-ciri Seks Sekunder

Perkembangan ciri-ciri seks sekunder yaitu ciri fisik yang membedakan dua jenis kelamin, pria dan wanita tersaji dalam tabel berikut ini:

Tabel 2.

Ciri-ciri Seks Sekunder Pria dan Wanita

Pria Wanita 1. Suara berubah, suara membesar dan

tumbuh jakun.

2. Timbulnya ‘public hair’ yaitu rambut di daerah alat kelamin.

3. Timbulnya ‘axillary hair’ yaitu rambut di ketiak.

4. Tumbuhnya rambut di lengan, kaki dan dada.

5. Kulit menjadi lebih kasar.

6. Kelenjar – kelenjar menghasilkan lemak di dalam kulit sehingga menimbulkan jerawat.

7. Kelenjar keringat bertambah besar sehingga banyak keringat keluar.

8. Otot tubuh, kaki dan tangan membesar.

1. Pinggul membesar.

2. Pertumbuhan payudara / buah dada membesar.

3. Timbulnya ‘public hair’ yaitu rambut di daerah alat kelamin.

4. Timbulnya ‘axillary hair’ yaitu rambut di ketiak.

5. Kulit menjadi lebih halus.

6. Kelenjar – kelenjar menghasilkan lemak di dalam kulit sehingga menimbulkan jerawat.

7. Kelenjar keringat bertambah besar sehingga banyak keringat keluar.

2. Perkembangan intelektual

Wechsler (dalam Sarlito Wirawan Sarwono, 1994:77), intelegensi atau intelektual didefinisikan sebagai keseluruhan kemampuan individu untuk berfikir dan bertindak secara terarah serta mengolah dan menguasai lingkungan secara efektif. Intelegensi atau intelektual berkaitan dengan perkembangan kognitif remaja.

Pada masa remaja, perkembangan intelegensinya masih berlangsung sampai usia 21 tahun. Perkembangan intelegensi remaja menyebabkan remaja masih suka belajar sesuatu yang mengandung logika yang dapat menjelaskan remaja hubungan antara hal yang satu dengan yang lainnya. Imajinasi dan kreatifitasnya menunjukkan kemajuan. Hal ini ditandai dengan banyak prestasi yang dicapai remaja, misalnya membuat karya ilmiah, membuat sajak atau lagu, dan prestasi yang lainnya.

3. Perkembangan seksual

Dorongan pertumbuhan yang terjadi lebih awal pada pria daripada wanita, menandakan bahwa wanita lebih dahulu matang secara seksual daripada pria. Pencapaian kematangan seksual pada gadis remaja ditandai oleh kehadiran menstruasi dan pada pria ditandai oleh produksi semen. Remaja harus mengerti bahwa begitu dia mendapatkan menstruasi atau mimpi basah maka dia telah siap dihamili atau menghamili. Bisa hamil atau tidaknya remaja putri bila melakukan hubungan seksual tidak tergantung pada berapa kali dia melakukan hubungan seksual tetapi tergantung pada kapan dia melakukan hubungan seksual (dikaitkan

dengan siklus kesuburan) dan apakah sistem reproduksinya berfungsi dengan baik (tidak mandul). Banyak remaja yang tidak mengetahui akan hal ini, sehingga mereka menyangka bahwa untuk hamil orang harus terlebih dahulu melakukan hubungan seksual berkali-kali (Widjanarko,2002).

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas berpengaruh atas munculnya dorongan seks. Timbulnya dorongan seksual yaitu tertarik dengan lawan jenis, sering disebut sebagai nafsu birahi. Pemuasan dorongan seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus juga kekurangan pengetahuan yang benar tentang seksualitas. Remaja tidak tertarik pada, atau tahu tentang, metode Keluarga Berencana atau gejala-gejala Penyakit Menular Seksual (PMS). Akibatnya, angka kelahiran di luar nikah dan timbulnya penyakit kelamin semakin meningkat (http://situs.kesrepro.info/).

4. Perkembangan emosional

Pada masa remaja, kepekaan emosi biasanya sangat meningkat, sehingga rangsang sedikit saja sudah menimbulkan luapan emosi yang besar, misalnya mudah marah atau mudah menangis. Masa remaja didominasi oleh peran emosi, hal ini dapat dilihat dari seleranya tentang lagu, buku bacaan, perilakunya saat mengendarai kendaraan. Kepekaan emosi remaja yang meningkat biasanya akan mempengaruhi perilakunya, misalnya putus pacar, maka frustasinya akan dibawa ke sekolah, ke rumah, bahkan bisa mempengaruhi prestasi akademiknya.

Soesilowindradini dalam bukunya Psikologi Perkembangan Masa Remaja, mengatakan bahwa masa remaja disebut Sturm um Drang (masa penuh badai

topan dan gelora nafsu), yang artinya suatu masa di mana meningginya ketegangan emosi yang disebabkan oleh perubahan-perubahan dalam keadaan fisik maupun bekerjanya kelenjar-kelenjar dan hanya terjadi pada waktu ini. Sebab yang terutama sebenarnya adalah keadaan sosial, artinya hubungan anak dengan orang lain atau masyarakat sekarang mengharapkan reaksi yang lain dari anak remaja daripada sewaktu dia masih kanak-kanak. Bertambahnya ketegangan-ketegangan emosional itu disebabkan karena anak-anak remaja harus membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap harapan-harapan masyarakat yang baru dan berlainan dari dirinya. Bentuk-bentuk emosi yang nampak pada anak remaja antara lain :

Tabel 3.

Bentuk – bentuk emosi pada remaja

No Bentuk Emosi Penyebab Akibat

(Sikap yang ditampakkan) 1. Marah a)Dia atau teman-temannya

merasa diperlakukan kurang adil dan sewenang-wenang, sehingga

menimbulkan perasaan bahwa dia dianggap anak-anak.

b)Dia dikecam c)Dia diganggu d)Dia tidak dapat

mengerjakan sesuatu hal

a) Memaki-maki orang yang menyebabkan rasa marah dalam dirinya

b) Mengejeknya

c) Seringkali membanting pintu

d) Mengunci diri dalam kamar dan tidak mau berbicara dengan siapapun e) Membencinya

dengan baik

e)Dia merasa terganggu waktu sedang

mengerjakan suatu hal 2. Takut a)Berada sendirian di tempat

yang gelap

b)Bepergian sendiri pada waktu malam hari

c)Bila harus menghadapi orang asing baginya atau oarng yang berjumlah banyak

a) Menjadi lemas b) Menjadi pucat

c) Gemetar mengeluarkan banyak keringat, dan sebagainya.

Jika merasa takut, mereka jarang sekali melarikan diri karena mereka tahu bahwa bila hal itu dilakukan maka mereka akan disebut penakut, sebutan yang sama sekali tidak diharapkannya.

Dia berpendapat bahwa lebih baik menghindari hal-hal yang menakutkannya itu dan kemudian mencari alasan yang kiranya masuk akal. Penghindaran itu dilakukan supaya tidak diketahui orang lain bahwa dia sebenarnya takut.

3. Malu Hal yang dapat menimbulkan rasa malu antara lain karena remaja terpaksa berkumpul

Maka akibatnya adalah dia jadi merasa sangat malu, gugup dan canggung.

dengan anak-anak lain yang bukan temannya. Sebenarnya rasa malu itu timbul karena mereka ingin memberi kesan yang baik dari dirinya kepada orang yang asing baginya, orang dewasa dan orang-orang dari lawan jenisnya, akan tetapi dia tidak yakin apakah dia dapat

menimbulkan kesan demikian. 4. Cemas (Anxiety). Rasa cemas adalah suatu bentuk ketakutan yang berasal dari sebab yang sebenarnya dibayangkan dan belum tentu benar-benar ada.

a) Wajahnya atau berkaitan dengan fisiknya

b) Hubungan dengan teman pria dan wanita

c) Hal-hal yang berhubungan

dengan pakaian, kesehatan, dan lain-lain.

a) Membicarakan kecemasan mereka dengan teman-teman sebaya atau guru (bila di sekolah) dengan harapan akan mendapatkan simpati dari mereka tau pertolongan. b) Menunjukkan raut wajah

yang membayangkan kecemasan ataupun kesedihan serta memperlihatkan muka acuh

tak acuh terhadap keadaannya pada waktu itu, sehingga orang lain terpaksa menanyakan sebabnya mengapa dia bersikap

demikian. Dengan demikian

dia mendapatkan kesempatan membicarakan

hal-hal yang menimbulkan kecemasannya. 5. Iri hati (Jealousy). Perasaan iri hati ini kebanyakan berhubungan dengan hubungan antara pemuda dan pemudi. Anak remaja biasanya berebutan untuk mendapatkan kepopuleran di antara teman-teman.

a) Remaja melihat remaja lain mendapatkan kebebasan yang lebih banyak dari pada dirinya.

b) Remaja lain lebih berhasil dalam hal pelajaran di sekolahnya

Mengeluarkan komentar-komentar yang mengejek, menghina atau menertawakan orang lain baik di depan atau di belakang orang yang dituju.

6. Rasa iri hati

(Envy)

Perasaan iri hati ini lebih pada perasaan

Barang yang dimilikinya tidak memiliki kuantitas atau kualitas yang sama seperti teman-temannya. Contoh : pakaian, dan lainnya.

a) Menertawakan dan mengecam milik orang lain

dan mengatakan bahwa dia sama sekali tidak ingin mempunyai benda-benda itu

menginginkan benda orang lain.

karena jelek.

b) Mengeluh kesah mengenai miliknya sendiri yang dianggapnya kurang.

c) Bercerita dengan melebih-lebihkan kepada orang tuanya tentang miliki orang lain yang dia inginkan itu. 7. Rasa Kasih

Sayang.

Pada umumnya rasa ini lebih ditujukan kepada orang-orang yang berada di luar rumah atau di luar lingkungan keluarga. Misalnya : teman sebaya sejenis atau beda jenis kelamin. Adanya kesamaan-kesamaan atau harapan-harapan tertentu yang dimiliki oleh

remaja lain dengan dirinya, misalnya kesamaan hobbi, cita-cita, dan sebagainya.

a) Selalu berusaha untuk berada di dekat orang atau teman yang disayangi

b) Selalu berusaha untuk membahagiakan orang atau teman yang disayangi dengan memberikan hadiah-hadiah.

c) Selalu mendengarkan dengan penuh perhatian kata-kata atau cerita-cerita teman atau orang yang disayangi.

d) Selalu tersenyum simpul bila berada di dekat orang atau teman itu.

8. Kegembiraan a)Remaja dapat menyesuaikan diri dengan

baik dengan keadaan

Remaja akan terlihat sering tersenyum atau tertawa.

disekitarnya.

b)Remaja telah melakukan tugasnya dengan baik

c)Remaja dapat

menghilangkan rasa takut, cemas, iri hati, marah yang dialaminya.

9. Rasa Ingin Tahu

a)Hal-hal yang berhubungan dengan seks

b)Pelajaran-pelajaran baru di sekolah

c)Hubungan dengan masyarakat yang lebih luas

Remaja akan mengajukan banyak pertanyaan tentang apa saja kepada siapa saja.

Mereka senang membicarakan mengenai segala sesuatu dan memberikan komentar - komentarnya.

10. Kesedihan a) Remaja mengalami suatu perpisahan

b) Pertengkaran dengan sahabat karibnya

c) Merasakan keadaan materiil/keadaan

ekonomi yang kurang baik.

Biasanya kesedihan dinyatakan dengan menangis atau duduk termenung.

Dari sudut usia, masa remaja dibatasi oleh kurun waktu tertentu. Sarwono (1994) menyebutkan usia 11 – 24 tahun sebagai masa remaja dan belum menikah. Monks (1992) memberi batasan usia 12 – 21 tahun sebagai masa remaja. Organisasi

Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa kelompok anak muda berusia 10 – 24 tahun sudah termasuk remaja.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa remaja adalah individu yang sudah menyelesaikan masa kanak – kanak yang penuh dengan ketergantungan menuju ke tahap selanjutnya yaitu masa yang penuh dengan kemandirian dan tanggung jawab, berada pada usia 10 – 21 tahun.

Dokumen terkait