• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Alokasi Ruang Kawasan Lindung

GAMBAR 3.2. PETA RENCANA KAWASAN STRATEGIS PROVINSI NTT

1. Rencana Alokasi Ruang Kawasan Lindung

Rencana alokasi ruang kawasan lindung di Kabupaten Manggarai ditinjau dari fungsinya meliputi: 1. Kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya, terdiri atas :

a. Kawasan hutan lindung

2. Kawasan Perlindungan Setempat, terdiri atas : a. Kawasan sempadan sungai

b. Kawasan sempadan pantai c. Kawasan pantai berhutan bakau 3. Kawasan Suaka Alam, terdiri atas :

a. Kawasan cagar alam b. Taman hutan raya

Berdasarkan hasil analisis kondisi fisik wilayah Kabupaten alokasi peruntukan ruang untuk hutan lindung di kabupaten Manggarai direncanakan mecapai luas 67.039 Ha atau sebesar 40,16 % dari luas wilayah secara keseluruhan. Sisanya, sebesar 39,84 % merupakan kawasan untuk ruang budidaya. Kawasan lindung terdiri atas kawasan perlindungan setempat yang meliputi :

 Sempadan pantai, alokasi sempadan pantai di kabupaten Manggarai tersebar pada beberapa kecamatan yang mempunyai pantai dengan hutan bakau. Luas pemanfaatan ruang kawasan lindung berupa sempadan pantai mencapai 1.961 Ha (1,17 %).

 Sempadan sungai, alokasi kawasan ini mencapai 6,396 Ha (3,83 %).  Kawasan suaka alam serta kawasan rawan bencana alam.

Lokasi kawasan rawan bencana alam berupa longsor terutama terdapat pada kawasan dengan kelerengan lebih dari 40 % serta struktur batuan yang rekah dan mudah lepas juga penggunaan lahan diatasnya berupa semak-semak, ilalang dan padang rumput yang tidak mempunyai perakaran kuat. Alokasi penetapan kawasan lindung secara jelasnya dapat dilihat pada tabel dan peta.

Tabel 3.2 Rencana Kawasan Lindung di Kabupaten Manggarai

KAWASAN LINDUNG LOKASI DAN LUASAN

kawasan hutan lindung kawasan hutan Todo di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 10.089 Ha. kawasan hutan Ramut di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 1.161 Ha. kawasan hutan Meler Kuwus di Kecamatan Lelak dan Ruteng dengan luas ± 3.040 Ha. kawasan hutan Gapong di Kecamatan Cibal dengan luas ± 932 Ha.

kawasan hutan Nggalak Rego di Kecamatan Reok dengan luas ± 14.690 Ha. kawasan hutan Pisok di Kecamatan Reok dengan luas ± 137 Ha. kawasan hutan Bajak di Kecamatan Reok dengan luas ± 112 Ha. kawasan yang memberikan

perlindungan terhadap kawasan bawahannya

Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya berupa kawasan resapan air yang terdiri dari: Kawasan Hutan Todo di Kecamatan Satar Mese Barat;

Kawasan Hutan Meler Kuwus di Kecamatan Lelak dan Kecamatan Ruteng; Kawasan Hutan Gapong di Kecamatan Cibal;

Kawasan Hutan Nggalak Rego, Bajak dan Pisok di Kecamatan Reok; dan

Kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Ruteng di Kecamatan Langke Rembong, Kecamatan Ruteng, Kecamatan Satar Mese dan Kecamatan Wae Ri’i.

kawasan perlindungan setempat

a. Kawasan perlindungan setempat berupa: o Kawasan sempadan pantai; o Kawasan sempadan sungai; o Kawasan sekitar danau; o Kawasan kearifan lokal; dan o Kawasan ruang terbuka hijau.

b. Kawasan sempadan pantai terdapat di Kecamatan Reok, Satar Mese dan satar Mese Barat dengan jarak sempadan pantai paling sedikit 100 (seratus) meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat;

c. Kawasan sempadan sungai terdapat di semua Kecamatan, untuk sempadan sungai bertanggul dengan jarak sempadan sungai paling sedikit 3 (lima) meter dari kaki tanggul sebelah luar, sempadan sungai besar tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan jarak sempadan paling sedikit 100 (seratus) meter dari tepi sungai dan sempadan anak sungai tidak bertanggul di luar kawasan permukiman dengan lebar paling sedikit 30 (lima puluh) meter dari tepi sungai;

d. Kawasan sekitar danau terdapat di Kecamatan Langke Rembong dengan jarak sempadan danau 30 (lima puluh) meter sampai dengan 100 (seratus) meter dari titik pasang air danau tertinggi;

e. Kawasan kearifan lokal terdapat di Kampung Wae Rebo Kecamatan Satar Mese Barat dan semua Kecamatan yang menerapkan sistem lodok;

f. Kawasan ruang terbuka meliputi :

o Rencana pengembangan RTH di PKW, PKLp, dan PPK dengan luas ± 1.434 Ha;

o membangun taman-taman kota pada pusat-pusat kegiatan di semua kecamatan yang juga dapat berfungsi sebagai pusat interaksi sosial dan landmark kawasan;

KAWASAN LINDUNG LOKASI DAN LUASAN

o mengembangkan ruang terbuka hijau publik di gedung-gedung atau kawasan perkantoran milik pemerintah, sarana pendidikan, sarana perdagangan, dan lainnya; dan

o mewajibkan penyediaan ruang terbuka hijau pada perumahan, perkantoran swasta, sarana perdagangan, kawasan industri, dan tempat-tempat komersiall lainnya dengan pengaturan KDB (Koefisien Dasar Bangunan) maksimum dan KDH (Koefisien Dasar Hijau) minimum.

Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya

a. Kawasan Suaka Alam, Kawasan Pelestarian Alam dan Kawasan Cagar Budaya terdiri atas : o Kawasan pantai berhutan bakau;

o Kawasan taman nasional laut; dan o Kawasan TWA.

b. Kawasan pantai berhutan bakau terdiri atas:

o Kawasan pantai berhutan bakau Hilihintir terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 2 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Terong terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 2 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Ceka Luju terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 1 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Satar Luju terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 4 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Satar Lenda terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 2

Ha;

o Kawasan pantai berhutan bakau Satar Ruwuk terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 3 Ha;

o Kawasan pantai berhutan bakau Borik terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 3 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Nuca Molas terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 7 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Baru terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 20 Ha;

o Kawasan pantai berhutan bakau Salama terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 23 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Wangkung terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 73 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Robek terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 93 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Paralando terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 70 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Lemarang terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 90 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Tal terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 3 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Paka terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 3 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Legu terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 10 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Langgo terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 12 Ha; o Kawasan pantai berhutan bakau Tado terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 2 Ha; dan o Kawasan pantai berhutan bakau Koak terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 2 Ha. c. Kawasan taman nasional laut terdiri atas : Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu di wilayah perairan Selat

Sumba terdapat di Kecamatan Satar Mese dan Satar Mese Barat dengan luas ± 367.163,64 Ha.

d. Kawasan TWA yaitu kawasan TWA Ruteng terdapat di Kecamatan Langke Rembong, Wae Ri’i, Satar Mese dan Ruteng dengan luas ± 32.249 Ha (TWA Ruteng, berada di Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur) yang berada dalam Kabupaten Manggarai ± 8.188 ha.

kawasan rawan bencana alam

a. Kawasan rawan bencana alam terdiri atas: o kawasan rawan tanah longsor; o kawasan rawan gelombang pasang; o kawasan rawan banjir;

o kawasan rawan tsunami; dan o kawasan rawan gempa bumi.

b. Kawasan rawan tanah longsor tersebar di semua Kecamatan.

KAWASAN LINDUNG LOKASI DAN LUASAN

d. Kawasan rawan banjir terdapat di Kecamatan Ruteng, Wae Rii, Langke Rembong, Cibal, Reok, Satar Mese, Satar Mese Barat, Lelak dan Rahong Utara.

kawasan lindung geologi a. Kawasan lindung geologi terdiri atas: o Kawasan cagar alam geologi;

o Kawasan rawan bencana alam geologi; dan

o Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah. b. Kawasan cagar alam geologi terdiri atas:

o Kawasan keunikan batuan dan fosil, terdapat di Liang Bua Kecamatan Rahong Utara; o Kawasan keunikan solfatara Ulumbu, terdapat di Kecamatan Satar Mese; dan

o Kawasan keunikan proses geologi Wae Rem, terdapat di Kecamatan Cibal dan Cunca Lega di Kecamatan Rahong Utara.

c. Kawasan rawan bencana alam geologi terdiri atas:

o Kawasan rawan letusan gunung berapi, terdapat di Desa Ranaka Kecamatan Wae Rii; o Kawasan rawan gempa bumi, terdapat di semua Kecamatan;

o Kawasan rawan gerakan tanah, terdapat di semua Kecamatan;

o Kawasan rawan tsunami, terdapat di Kecamatan Reok, Satar Mese dan Satar Mese Barat; o Kawasan rawan abrasi, terdapat di Kecamatan Reok, Satar Mese dan Satar Mese Barat; dan o Kawasan rawan bahaya gas beracun, terdapat di Kecamatan Satar Mese dan Wae Rii. d. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap air tanah terdiri atas:

o Kawasan sempadan mata air dengan jarak paling sedikit 200 (dua ratus) meter dari mata air terdapat di semua kecamatan;

o Kawasan sekitar mata air terdapat di semua kecamatan; dan

o Kawasan sekitar mata air tersebar di semua Kecamatan dengan jarak paling sedikit 200 (dua ratus) meter dari mata air.

kawasan lindung lainnya a. Kawasan lindung lainnya terdiri atas kawasan terumbu karang. b. Kawasan terumbu karang meliputi:

o Kawasan terumbu karang Hilihintir terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 30 Ha; o Kawasan terumbu karang Terong terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 30 Ha; o Kawasan terumbu karang Ceka Luju terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 23 Ha; o Kawasan terumbu karang Satar Luju terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 100 Ha; o Kawasan terumbu karang Satar Lenda terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 30 Ha; o Kawasan terumbu karang Satar Ruwuk terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 73 Ha; o Kawasan terumbu karang Borik terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 73 Ha; o Kawasan terumbu karang Nuca Molas terdapat di Kecamatan Satar Mese Barat dengan luas ± 173 Ha; o Kawasan terumbu karang Baru terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 100 Ha;

o Kawasan terumbu karang Salama terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 123 Ha; o Kawasan terumbu karang Wangkung terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 373 Ha; o Kawasan terumbu karang Robek terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 473 Ha; o Kawasan terumbu karang Paralando terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 330 Ha; o Kawasan terumbu karang Lemarang terdapat di Kecamatan Reok dengan luas ± 430 Ha; dan o Kawasan terumbu karang Legu terdapat di Kecamatan Satar Mese dengan luas ± 30 Ha.

Alokasi penetapan kawasan lindung secara jelasnya dapat dilihat pada tabel dan gambar.

Tabel 3.3 Rencana Alokasi Kawasan Lindung

No Kecamatan

Kawasan Lindung (Ha)

Jumlah Hutan Lindung (ha)

Perlindungan Setempat

Sempadan Pantai Sempadan Sungai

1. Reok 12.942 781 884 14.607 2. Cibal 14.348 - 1.332 13.879 3. Wae Rii 3.083 - 728 3.813 4. Langke Rembong 4.024 - - 4.024 3. Ruteng 3.731 - 478 4.209 6. Rahong Utara 3.293 - 923 4.216 7. Lelak 3.684 - 642 6.326 8. Satar Mese 11.069 330 778 12.397

9. Satar Mese Barat 8.664 636 630 9.931

Jumlah 67.039 1.961 6.396 73.402

Sumber : RTRW Kab. Manggarai I. Rencana Sistem Perwilayahan

Dalam penentuan pusat pelayanan wilayah dan struktur ruang wilayah, didasari oleh beberapa pertimbangan antara lain :

1. Kondisi geografis wilayah,

2. Aksesibilitas terhadap pusat pelayanan,

3. Keterkaitan antar simpul pelayanan dengan wilayah pelayanannya, 4. Karakteristik potensi dan permasalahan

5. Keberlanjutan Pembangunan.

Berdasarkan pertimbangan di atas dan hasil analisis terhadap peringkat kota-kota yang terdapat di Kabupaten Manggarai, maka penetapan sistem perwilayahan direncanakan sebagai berikut :

 Wilayah Pengembangan I : Kecamatan Langke Rembong dan Kec. Wae Rii  Wilayah Pengembangan II : Kecamatan Reok

 Wilayah Pengembangan III : Kecamatan Cibal.

 Wilayah Pengembangan IV : Kecamatan Ruteng, Rahong Utara dan Lelak.  Wilayah Pengembangan V : Kecamatan Satar Mese dan Kec. Satar Mese Barat

Konsep pengembangan struktur tata ruang wilayah yang ingin dicapai pada masa mendatang adalah Memantapkan fungsi dan peranan kota-utama sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) serta PPK (Pusat Pelayanan Kawasan dan PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan yang didukung oleh aksesibilitas yang merata dari dan menuju kota/desa dibawahnya. Berdasarkan konsep ini, maka strategi pengembangan struktur ruang wilayah Kabupaten Manggarai adalah :

 Mengembangkan pusat-pusat kota yang sudah ada dan sudah terbentuk menjadi pusat pelayanan bagi kawasan disekitarnya.

 Mendorong kota kota agar lebih berkembang dan maju seperti Kota Ruteng dan Reok dengan melengkapi fasilitas kota, prasarana dan sarana dasarnya.

 Menetapkan fungsi kota-kota kecamatan lainnya sesuai dengan fungsi dan peranannya.

 Mengembangkan system struktur jaringan jalan yang menghubungkan setiap kawasan dalam lingkup kabupaten dan antar kabupaten, baik dalam bentuk pembangunan jalan baru maupun dalam upaya peningkatan status jalan yang sudah ada. Sebagai pendukung pembentukan struktur ruang, maka diperlukan penyempurnaan dan peningkatan pelayanan transportasi yang ada untuk mendukung tumbuh dan berkembangnya pusat pusat pertumbuhan kawasan permukiman kota dan kawasan permukiman perdesaan.

Dokumen terkait