• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN

Dalam dokumen KATA PENGANTAR CV. MULTI MITRA SERASI (Halaman 44-60)

9

9.1 Rekap Drainase Kabupaten Padang Pariaman

Sesuai dengan hasil analisis dan perencanaan, jumlah sistem drainase baik esisting dan rencana drainase baru di Kabupaten Padang Pariaman bisa dilihat pada tabel 9.1 dan tabel 9.2. Data Eksisting dan Rencana bisa dilihat pada bagian lampiran

Tabel 9.1. Jumlah dan Panjang Saluran Drainase

Sumber : Analisa dan Perhitungan Konsultan

Tabel 9.2. Rekap Drainase Berdasarkan Hirarki/Jenis Saluran

Sumber : Analisa dan Perhitungan Konsultan

9.2 Urgensi Pentahapan dan Penentuan Skala Prioritas

Fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota direncanakan dengan berlandaskan konsep pembangunan yang berwawasan lingkungan, yaitu :

a. konservasi sumber daya air

b. mengendalikan air hujan supaya lebih banyak meresap ke dalam tanah c. meminimalkan Run off

Pembangunan sistem drainase yang berwawasan lingkungan untuk Kabupaten Padang Pariaman menjadi sangat penting mengingat bahwa ada beberapa wilayah Kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman merupakan daerah hulu sungai dan adanya daerah-daerah yang mempunyai elevasi yang rendah serta adanya daerah pemukiman/perumahan penduduk yang terletak di daerah aliran sungai.

IX - 2 Pembangunan sistem drainase dilakukan secara bertahap yang meliputi tahap rencana induk (Master Plan), tahap studi kelayakan dan perencanaan detail. Dengan catatan bahwa studi kelayakan dapat dibuat sebagai kelanjutan dari pembuatan rencana induk dan perencanaan detail perlu dibuat sebelum pekerjaan konstruksi drainase dilaksanakan.

Mengingat banyaknya rencana drainase di Kabupaten Padang Pariaman yang terdapat dalam 10 Kecamatan, maka pelaksanaan pembangunan sistem drainase secara menyeluruh tidak akan bisa dilaksanakan dalam satu kurun waktu pelaksanaan. Untuk itu diperlukan penyusunan skala prioritas pelaksanaan. Skala prioritas pelaksanaan pembangunan sistem drainase disusun dengan pertimbangan bahwa :

1. Arah perkembangan pembangunan Kabupaten Padang Pariaman. 2. Terdapat beberapa genangan banjir yang menganggu aktivitas.

3. Pembangunan infrastruktur drainase harus mengakomodasi perkembangan pembangunan kabupaten.

4. Terdapat variabiltas kondisi infrastruktur drainase saat ini yang sangat mempengaruhi efektivitas fungsi dan manfaatnya.

5. Terdapat keterbatasan sumber daya (dana dan fasilitas) pendukung lain

9.3 Parameter dan Matriks Penentuan Lokasi Prioritas

Sebagaimana telah dikemukakan bahwa terdapat 2 tahap yang harus dilakukan sebelum pembangunan fisik sistem drainase dilakukan, yaitu tahap studi kelayakan dan tahap penyususun rencana detail. Lokasi prioritas untuk pelaksanaan tahap pembangunan sistem drainase mulai dari studi kelayakan hingga pembangunan fisik didasarkan atas 4 parameter genangan, dan 5 parameter yang didasarkan pada kerugian yang ditimbulkan. Masing-masing diberi bobot sesuai dengan tingkat urgensinya. Berdasarkan “Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”, parameter dan bobot parameter yang digunakan untuk menentukan skala prioritas adalah sebagai berikut.

a. Penilaian Terhadap Parameter Banjir

Parameter banjir yang diperhitungkan dalam penentuan lokasi prioritas penanganan banjir adalah kedalaman, luas, lama dan frekuensi genangan. Penilaian parameter banjir ditampilkan pada Tabel 9.3 berikut ini.

IX - 3

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

b. Nilai Kerugian Harta Benda Milik Pribadi/Rumah Tangga

Nilai kerugian harta benda milik pribadi / Rumah Tangga dibuat berdasarkan persentase nilai kerugian harta benda milik pribadi terhadap nilai kerugian total yang diakibatkan oleh suatu kejadian banjir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 9.4 berikut ini.

IX - 4

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

Keterangan

• Tinggi, jika kerugian lebih dari 80% nilai harta benda milik pribadi; • Sedang, jika kerugian 80% dari nilai harta benda milik pribadi; • Kecil, jika kerugian kurang dari 40%, harta benda milik ipribadi; • Tidak Ada Kerugian berarti tidak kerusakan miliki pribadi.

c. Nilai Kerugian Ekonomi

Nilai kerugian ekonomi dibuat berdasarkan nilai ekonomi daerah yang mengalami banjir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.5 berikut ini.

Tabel 9.5 Nilai Kerugian Harta Ekonomi

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

Keterangan :

 Tinggi, jika banjir/genangan mempengaruhi daerah industri, daerah perdagangan dan daerah perkantoran yang padat;

 Sedang, jika banjir mempengaruhi daerah industri, daerah perdagangan dan daerah perkantoran yang kurang padat;

 Kecil, jika banjir/genangan mempengaruhi daerah perumahan, dan atau daerah pertanian (di dalam daerah urban yang terbatas);

 Tidak ada Kerugian jika penduduk sangat jarang dan lahan tidak produktif

IX - 5 Nilai kerugian milik sosial dan pemerintah dibuat berdasarkan jumlah relatif fasilitas sosial dan fasilitas pelayanan pemerintah yang mengalami kerusakan akibat kejadian banjir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.65 berikut ini.

Tabel 9.6 Nilai Kerugian Milik Sosial dan Pemerintah

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

Keterangan :

• Tinggi, jika banjir/genangan mempengaruhi daerah yang banyak fasilitas sosial dan fasilitas pelayanan pemerintah;

• Sedang, jika banjir/genangan mempengaruhi beberapa fasilitas sosial dan fasilitas pelayanan pemerintah;

• Kecil, jika banjir/genangan mempengaruhi terbatas pada fasilitas sosial dan fasilitas pemerintah.

• Tidak Ada Daerah Genangan pada fasilitas sosial dan fasilitas pemerintah

e. Nilai Kerugian Gangguan Lalu Lintas

Nilai kerugian gangguan lalu lintas dibuat berdasarkan kondisi lalu lintas pada jaringan transportasi yang mengalami gangguan akibat kejadian banjir. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.7 berikut ini.

Tabel 9.7 Nilai Kerugian Gangguan Lalu Lintas

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

Keterangan :

 Tinggi, jika banjir/genangan mempengaruhi jaringan transportasi yang padat;

 Sedang, jika banjir/genangan mempengaruhi jaringan transportasi yang kurang padat;

IX - 6

 Kecil, jika banjir/genangan mempengaruhi suatu daerah dengan jaringan transportasi yang terbatas;

 Tidak ada genangan pada sistem jaringan jalan.

f. Nilai Kerugian Daerah Pemukiman

Nilai kerugian daerah permukiman dibuat berdasarkan kondisi lalu lintas pada

jaringan transportasi yang mengalami gangguan akibat kejadian banjir. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 9.8 berikut ini.

Tabel 9.8 Nilai Kerugian Gangguan Daerah Permukiman

Sumber : " Urban Drainage Guidelines And Technical Design Standards”. Jakarta , 1994

Keterangan :

 Tinggi, jika banjir/genangan mempengaruhi suatu daerah perumahan yang padat;

 Sedang, jika banjir/genangan mempengaruhi suatu daerah perumahan yang kurang padat;

 Kecil, jika banjir/genangan mempengaruhi suatu daerah dengan hanya beberapa bangunan perumahan;

 Tidak Ada banjir/Genangan pada daerah perumahan.

Dalam implementasi penilaian, setiap parameter dipertajam berdasarkan urgensi dan pengaruhnya, bobot menunjukkan perkalian dari tingkat urgensi parameter dengan nilai masing-masing parameter. Matrik penilaian penentuan skala prioritas sekaligus perhitungan prioritas pekerjaan masterplan drainase disajikan pada Tabel 9.9 dan Tabel 9.10.

IX - 12

9.4 Rencana Pelaksanaan

Pembuatan Master Plan Drainase Kabupaten Padang Pariaman mengacu pada SNI Drainase Kota, maka dalam rangka pelaksanaan fisik, disusun suatu rencana pelaksanaan tahunan untuk kurun waktu 20 tahun. Penyusunan rencana pelaksanaan tahunan disesuaikan dengan perkiraan jumlah anggaran tahunan Kabupaten Padang Pariaman untuk penanganan drainase Kabupaten Padang Pariaman. Perkiraan anggaran total untuk perencanaan dan pekerjaan drainase untuk daerah pemukiman yang rawan genangan adalah sebesar Rp. 244.566.300,00 Rencana pelaksanaan fisik drainase Kabupaten Padang Pariaman disajikan pada tabel 9.11.

X - 1

BAB

KESIMPULAN DAN

Dalam dokumen KATA PENGANTAR CV. MULTI MITRA SERASI (Halaman 44-60)

Dokumen terkait