• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Terbatas Putaran 1

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Peran dan Fungsi Pers

Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Menghayati peran dan fungsi pers dalam konteks berbangsa, bernegara, dan beragama.

KOMPETENSI DASAR

 Menghayati tujuan penciptaan manusia di muka bumi sebagai khalifah

 Menghayati peran dan fungsi pers dalam dalam perspektif hukum Negara

 Menghayati peran dan fungsi pers dalam perspektif agama Islam

 Menerapkan peran dan fungsi pers dalam menjalankan tugas jurnalistik

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Mengidentifikasi tujuan penciptaan manusia di muka bumi sebagai khalifah

 Mengidentifikasi peran dan fungsi pers dalam dalam perspektif hukum Negara

 Mengidentifikasi peran dan fungsi pers dalam perspektif agama Islam

 Menerapkan peran dan fungsi pers dalam menjalankan tugas jurnalistik

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menganalisa apa tujuan penciptaan manusia di muka bumi.

 Peserta mampu menyebutkan apa saja peran dan fungsi pers dalam perspektif hukum negara.

 Peserta mampu menyebutkan apa saja peran dan fungsi pers dalam perspektif agama Islam.

 Peserta mampu menjawab minimal 80% pertanyaan terkait peran dan fungsi pers.

MATERI DIKLAT

 Tujuan penciptaan manusia di muka bumi sebagai khalifah.

 Peran dan fungsi pers dalam perspektif hukum negara sebagai pilar keempat demokrasi.

 Peran dan fungsi pers dalam perspektif Islam yang meliputi mendidik

masyarakat (ta’bid al-ummah); mencari dan menggali informasi/pengetahuan serta menyebarkan informasi (ta’lim) yang benar dan bermanfaat; melakukan filterisasi dan konfirmasi (tabayyun) terhadap berbagai informasi global untuk membentengi umat Islam dari pengaruh buruk informasi (fitnah) global; mengajak dan menasihati umat dengan cara yang baik untuk mengikuti jalan hidup Islam yang diridhai Allah (dakwah ilallah); membela dan menegakkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan dunia; memberikan kesaksian

47

atau mengungkap fakta dengan adil, Memerintahkan kebaikan (amar ma’ruf) dan mencegah kemungkaran (nahyi munkar); menghalalkan yang baik dan mengharamkan yang buruk, memberi peringatan kepada pelaku kejahatan (nadziran); memberi kabar gembira/hiburan kepada para pelaku kebaikan

(basyiran); membela kepentingan kaum yang lemah (imdad al-mustadh’afin) dan membebaskan umat dari beban dan belenggu yang memasung mereka,

memelihara dan menjaga persatuan dan kesatuan umat Islam.

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

Salam Berdo’a

Wawasan dan harapan

 Kegiatan inti (75 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu :

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang peran dan fungsi pers (mencurahkan gagasan).

b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang peran dan fungsi pers.

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang peran dan fungsi pers dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas

kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai denga materi peran dan fungsi pers

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evaluasi secara lisan terkait materi yang telah disampaikan

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Astuti, S. A. (2015). Kebebasan Pers dan Etika Pers dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Genta Publishing.

Asep Saeful Muhtadi, Komunikasi Dakwah Teori Pendekatan dan Aplikasi, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012.

 Alat

 Laptop LCD

48 Alat Tulis, dll

PENILAIAN HASIL PELATIHAN  Teknik Penilaian: Tes Tertulis

49

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Terbatas Putaran 2 IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Etika Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami dan menerapkan etika komunikasi massa dalam perspektif Islam.

KOMPETENSI DASAR

 Memahami ciri-ciri komunikasi massa

 Memahami media yang digunakan dalam komunikasi massa

 Memahami prinsip komunikasi massa berdasarkan hadist.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI  Mengidentifikasi ciri-ciri komunikasi massa.

 Mengidentifikasi media yang digunakan dalam komunikasi massa.

 Mengidentifikasi prinsip komunikasi massa dalam perspektif Islam.

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menganalisa dan menyebutkan ciri-ciri komunikasi massa.

 Peserta mempu menganalisa dan menyebutkan media yang digunakan dalam komunikassi massa.

 Peserta mampu menganalisa dan menyebutkan prinsip komunikasi massa dalam perspektif Islam.

 Peserta mampu menjawab minimal 80% pertanyaan terkait Etika Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam.

MATERI DIKLAT

 Ciri komunikasi massa, meliputi: (a) pesan bersifat umum, (b) komunikannya anonim dan heterogen, (c) media massa menimbulkan keserempakan, (d) komunikasi lebih mengutamakan isi daripada hubungan, (e) komunikasi massa yang bersifat satu arah, (f) stimulasi alat indera yang terbatas, dan (g) umpan balik tertunda dan tidak langsung.

 Komunikasi yang berakhlak al-karimah artinya komunikasi yang bersumber dari Al-Qur’an dan hadist. Beberapa prinsip komunikasi yang bersumber dari hadist, diantaranya: Qulil haqqa walaukana murran (katakanlah apa yang benar

walaupun pahit rasanya); Falyakul khairan au liyasmut (katakanlah bila benar, jika tidak diamlah); Laa takul qabla tafakur (janganlah berbicara sebelum berfikir terlebih dahulu); bicara yang baik-baik saja, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunya ―Sebutkanlah apa-apa yang baik mengenai sahabatmu yang tidak hadir dalam pertemuan, terutama hal-hal yang kamu sukai terhadap sahabatmu itu, sebagaimana sahabatmu menyampaikan kebaikan dirimu pada saat kamu tidak hadir.‖; berbicara sesuai fakta dan tidak menjungkirbalikan fakta tersebut seperti pesan Rasul,‖Sesungguhnya Allah tidak suka kepada

50

orang-orang…, yaitu mereka yang menjungkirbalikkan (fakta) dengan lidahnya.‖

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

Salam Berdo’a

 Wawasan dan harapan

 Inti (75 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu :

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang Etika

Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam (mencurahkan gagasan). b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan

tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang Etika Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam.

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang Etika Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya

pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map). d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas

kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai denga materi Etika Komunikasi Massa dalam Perspektif Islam.

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evauasi secara lisan terkait materi yang telah disampaikan

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Ujang Saefullah, Kapita Selekta Komunikasi Pendekatan Budaya dan Agama (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2013), h. 63.

Khomsahrial Romli. Komunikasi Massa. (Jakarta: Grasindo, 2016).

 Alat Laptop LCD

Lembar Kerja Peserta Alat Tulis, dll

PENILAIAN HASIL PELATIHAN  Teknik Penilaian: Tes Tertulis

51

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Terbatas Putaran 3

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Teknik Wawancara

Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami bagaimana teknik wawancara yang baik dan benar.

KOMPETENSI DASAR

 Memahami apa itu wawancara dan tujuannya.

 Memahami bagaimana teknik wawancara yang baik dan benar.

 Memahami perbedaan teknik reportase di setiap platform media, yaitu cetak atau siber, radio, dan televisi.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI  Mempraktikkan wawancara yang baik dan benar

 Mempraktikkan repotase di berbagai platform media, yaitu cetak atau siber, radio, dan televisi.

 Mengidentifikasi apa saja kesalahan yang dilakukan pewawancara/reporter dalam melakukan proses wawancara.

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menggali informasi lebih mendalam dari nara sumber untuk keperluan aneka penulisan reportase.

 Peserta mampu menyusun outline sebagai pedoman wawancara.

 Peserta mampu mempraktikkan proses wawancara untuk berbagai platform media, yaitu cetak atau siber, radio, dan televisi.

 Peserta mampu mengoperasikan alat-alat teknologi yang digunakan untuk melakukan wawancara.

 Peserta mampu menyajikan informasi hasil wawancara dalam bentuk berita cetak/online, berita siaran radio dan televisi.

MATERI DIKLAT

 Pengertian wawancara dan tujuan wawancara.

 Persiapan dan cara-cara terbaik dalam melakukan wawancara guna menggali informasi yang lebih dalam dan akurat dari nara sumber.

 Pengenalan berbagai perangkat tekonologi yang biasa digunakan jurnalis dalam memproduksi berita, di antaranya menggunakan ponsel sebagai perangkat utama memproduksi berita, kamera profesional, dan perangkat lainnya.

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

52 Berdo’a

Wawasan dan harapan

 Inti (75 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu :

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang teknik wawancara (mencurahkan gagasan)

b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang teknik wawancara.

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang teknik wawancara dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai dengan teknik wawancara.

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus

penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evauasi secara lisan terkait materi yang telah disampaikan

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Samantho, A. Y. (2002). Jurnalistik Islami, Panduan Praktis Bagi Para Aktivis Muslim, . Bandung: Harakah.

Pengalaman pengajar yang merupakan praktisi jurnalis cetak/online, radio, dan televisi.

 Alat Laptop LCD

Lembar Kerja Peserta Alat Tulis, dll

PENILAIAN HASIL PELATIHAN  Teknik Penilaian: Praktik

 Instrumen Penilaian: penilaian proses wawancara dan hasil karya berupa produk berita.

53

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Lebih Luas Putaran 1

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Video Jurnalistik

Jumlah Jam : 3x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Pengenalan dasar-dasar teknik fotografi secara umum dan spesifik mengenai pengertian video jurnalistik.

KOMPETENSI DASAR

Menghasilkan karya jurnalistik berupa video bernilai informasi.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Memahami pengertian video jurnalistik dan tujuan pembuatannya.

 Memahami bagaimana teknik pengambilan video berita straight news.

 Memahami kamera yang digunakan untuk merekam berita audio visual.

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta memahami konsep video jurnalistik dan mampu memenuhi berbagai kebutuhan dalam penyampaian pesan/informasi melalui video.

 Menguasai teknik-teknik dasar videografi, komposisi gambar/video, sehingga mampu menghasilkan karya video bernilai jurnalistik.

 Mampu memproduksi dan melakukan editing video jurnalistik secara sederhana.

MATERI DIKLAT

 Pengertian video jurnalistik, yaitu teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Sedangkan jurnalistik sendiri adalah ilmu yang mempelajari tentang analisis data, fakta, atau fenomena yang terjadi dalam semua aspek terutama aspek ekonomi,sosial, budaya, politik dan keilmuan. Video jurnalistik adalah laporan berita yang dipaparkan dalam bentuk gambar gerak (rekaman video), yang sering kita lihat dalam media pertelevisian.

 Pengenalan jenis kamera yan digunakan untuk memproduksi berita

 Teknik pengambilan video jurnalistik.

 Penyusunan rencana peliputan.

 Praktik pengambilan video jurnalistik.

 Editing video jurnalistik.

 Diskusi dan tanya jawab.

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

54 Berdo’a

Wawasan dan harapan

 Inti (135 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu :

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang Video Jurnalistik (mencurahkan gagasan).

b. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai dengan Video Jurnalistik.

c. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang Video Jurnalistik.

d. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang teknik wawancara dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus

penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evauasi secara lisan terkait materi yang telah disampaikan

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Pengalaman pengajar yang merupakan praktisi jurnalis cetak/online, radio, dan televisi.

Saiful Halim, Dasar-Dasar jurnalistik televisi, Deepublish. 2015

 Alat

Handycam/ Kamera Smartphone Laptop

LCD

Lembar Kerja Peserta Alat Tulis, dll

PENILAIAN HASIL PELATIHAN  Teknik Penilaian: Praktik

55

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Lebih Luas Putaran 2

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Jurnalisme Siber

Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami fungsi jurnalisme di era siber etika dalam penulisan berita untuk media siber (online).

KOMPETENSI DASAR

Memahami teknik pembuatan berita pada media online.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Memahami sejarah perkembangan jurnalisme dari cetak ke digital

 Mengidentifikasi apa saja kesalahan yang dilakukan jurnalis media siber.

 Mengimplementasikan jurnalisme siber yang berkualitas.

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu mengikuti perkembangan tekonologi dalam penyajian berita.

 Peserta mampu beradaptasi dengan perubahan pola bisnis di era siber.

 Peserta memahami etika dalam menuliskan berita di media siber.

 Peserta mampu menjawab berbagai soal terkait jurnalisme siber.

MATERI DIKLAT

 Jurnalisme dan masyarakat era siber.

 Persoalan etika dalam jurnalisme siber.

 Keunggulan jurnalisme siber.

 Teknik pengumpulan dan menulis berita pada media siber.

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

Salam Berdo’a

Wawasan dan harapan

 Inti (75 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu:

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang Jurnalisme Siber ( mencurahkan gagasan).

b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang Jurnalisme Siber.

56

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang teknik wawancara dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai dengan teknik wawancara.

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus

penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evalusasi hasil karya

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Wendratama, Jurnalisme Online, Bentang B first, 2017 M. Badri, Jurnalisme Siber, Penerbit Creative

Pengalaman pengajar yang merupakan praktisi jurnalis siber.

 Alat Laptop LCD Smartphone

PENILAIAN HASIL PELATIHAN

 Teknik Penilaian: Praktik dan Tertulis

 Instrumen Penilaian: Hasil karya berita dan soal essay Soal:

Memaparkan perkembangan jurnalisme dan pola konsumsi berita masyarakat di era siber.

Memaparkan persoalan etika dalam jurnalisme siber. Memaparkan keunggula jurnalis di era siber.

Praktik pengumpulan berita dan menulis berita berkualitas untuk media siber. Presentasi hasil berita.

57

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Lapangan Lebih Luas Putaran 2

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Profesionalisme Pers dalam Perspektif Islam Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami karakter pers profesional dalam perspektif Islam sesuai Alqur’an dan Hadist.

KOMPETENSI DASAR

 Memahami karakter pers profesional dalam perspektif Islam

 Memahami ayat-ayat Al-Qur’an terkait profesionalitas

 Memahami penyebab sulit berkembangnya pers Islam

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Memahami karakter pers profesional dalam perspektif Islam

 Memahami ayat-ayat Al-Qur’an terkait profesionalitas

 Memahami penyebab sulit berkembangnya pers Islam

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menyebutkan karakter pers profesional dalam perspektif Islam.

 Peserta mampu menganalisis dan menghayati ayat-ayat Al-Qur’an terkait profesionalitas.

 Mengidentifikadi penyebab sulit berkembangnya pers Islam

MATERI DIKLAT

 Faktor penyebab pers Islam sulit berkembang atau berhenti terbit, yaitu (a) terbatasnya modal, (b) kurang profesional, (c) minat baca umat yang rendah, dan (d) kurang menarik bagi kalangan menengah ke atas.

 Ciri jurnalis profesional dalam perspektif Islam meliputi:Memiliki skill atau kemampuan pengetahuan tinggi yang tidak dimiliki oleh orang umum lainnya, memiliki kode etik, memiliki tanggung jawab profesi (responsibility) dan

integritas pribadi (integrity) yang tinggi, baik terhadap dirinya sebagai insan pers atau terhadap publik, narasumber, pimpinan organisasi, perusahaan maupun menjaga nama baik bangsa dan negaranya, memiliki jiwa pengabdian kepada publik atau masyarakat dengan penuh dedikasi profesi luhur yang disandangnya.

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit)

Salam Berdo’a

Wawasan dan harapan

58

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu:

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang Profesionalisme Pers dalam Perspektif Islam (mencurahkan gagasan). b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk

merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang teknik wawancara.

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang teknik wawancara dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai dengan Profesionalisme Pers dalam Perspektif Islam.

e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan terhadap berbagai materi yang telah disampaikan. Sekaligus

penyelenggara dapat menentukan langkah tindak lanjut yang harus dilakukan.

 Penutup (30 menit)

Evaluasi secara tertulis terkait materi yang telah disampaikan Evauasi secara lisan terkait materi yang telah disampaikan

SUMBER DAN ALAT  Sumber Belajar

Zakiah, Kiki. (2010). Profesionalisme Pers Islam dalam Menjalankan Jurnalisme Dakwah dalam Ilmu Komunikasi Sekarang dan Tantangan Masa Depan. Jakarta: Kencana.

 Alat Laptop LCD

Lembar Kerja Peserta Alat Tulis, dll

PENILAIAN HASIL PELATIHAN  Teknik Penilaian: Tertulis

59

RENCANA PELAKSANAAN PELATIHAN (RPP) Diimplementasikan Pada Uji Kelayakan

IDENTITAS

Nama Pelatihan : Diklat Jurnalisme Kovergensi Media Tingkat Dasar Nama Mata Diklat : Konvergensi dan Konglomerasi Media

Jumlah Jam : 2x60 menit

STANDAR KOMPETENSI

Memahami konvergensi media beserta tantangan yang dihadapi dunia jurnalistik dan bentuk-bentuk konglomerasi media dan dampaknya.

KOMPETENSI DASAR

 Memahami pola penyebaran informasi di era konvergensi media.

 Memahami pola kepemilikan binsis media serta dampak positif dan negatifnya.

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

 Mengidentifikasi pola penyebaran informasi di era konvergensi media.

 Menganalisa pola kepemilikan bisnis media beserta dmpak positif dan negatifnya

TUJUAN PEMBELAJARAN

 Peserta mampu menjelaskan tentang konvergensi media dampaknya terhadap pola kerja jurnalis.

 Peserta mampu menjadi jurnalis yang siap bersaing di era konvergensi.

 Peserta mampu menjelaskan apa yang dimaksud konglomerasi dan pola kepemilikan binsis media di Indonesia, serta menyebutkan dampak positif dan negatifnya.

MATERI DIKLAT

 Konvergensi media, fenomena baru dunia jurnalistik

 Tantangan konvergensi media

 Bentuk-bentuk konvergensi media

 Konglomerasi media beseta dampak positif dan negatifnya

KEGIATAN PELATIHAN  Pendahuluan (15 menit) Salam Berdo’a Wawasan  Inti (75 menit)

Proses kegiatan inti dengan menggunakan langkah-langkah pembelajaran hasil pengembangan model pelatihan Iskandar yaitu:

a. Needs Identify (Identifikasi Kebutuhan). Peserta pelatihan diberi tugas untuk mencari dan menemukan kebutuhan yang diperlukan tentang Konvergensi dan Konglomerasi Media (mencurahkan gagasan).

60

b. Learning Objective (Menyusun Tujuan). Peserta diajak untuk merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari materi pelatihan yang disampaikan tentang Konvergensi dan Konglomerasi Media.

c. Developing Material (Mengembangakan Materi). Pada tahap ini peserta dan pelatih bersama-sama mengkaji materi pelatihan tentang teknik wawancara dari berbagai sudut pandang atau mengaitkan materi tersebut dengan ilmu-ilmu lain. Salah satu penyajiannya pengembangan materi ini melalui pendekatan peta konsep (concept map).

d. Training Activity (Kegiatan Pelatihan). Peserta setelah diberi tugas kemudian pelatih menentukan bahan belajar, metode dan media yang akan digunakan sesuai dengan Konvergensi dan Konglomerasi Media. e. Evaluation (Evaluasi). Pelatih membagikan lembar kerja untuk diisi oleh

peserta untuk mengetahui daya serap dan penerimaan peserta pelatihan

Dokumen terkait