• Tidak ada hasil yang ditemukan

PKL Perdesaan

I- 5 Pengembangan permukiman dalam konteks regional (metropolitan

3. Rencana Pengembangan

Pengelolaan SPAM jaringan perpipaan di Kabupaten Bogor saat ini diselenggarakan melalui institusi PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Tirta Kahuripan, dengan segala instrumen yang dimiliki maka pengembangan pelayanan akan lebih efektidf bila memanfaatkan lembaga yang ada, dengan menyesuaikan kondisi teknis operasional di lapangan dan terhadap peraturan dan perundangan yang berlaku.

B a b I I I A r a h a n K e b i j a k a n & Rencana Strategis Bidang Cipta Karya| III-88 Sebagaimana tertuang dalam kebijakan 1, dokumen Jakstrada yaitu peningkatan cakupan dan kualitas air minum bagi seluruh masyarakat Kabupaten Bogor. Peningkatan untuk jaringan perpipaan diantaranya dapat dilakukan melalui :

1. Peningkatan kinerja IPA eksisting dengan melakukan perbaikan konstruksi dan peralatan pada unit-unit pengolahan atau melakukan upaya uprating IPA terpasang bila diperlukan;

2. Optimalisasi IPA terpasang dengan memanfaatkan kapasitas yang belum terpakai (Idle Capacity) serta penanganan sumber air baku secara efektif dan efisien;

3. Perluasan kapasitas dan jangkauan distribusi air:

a. Penggantian pipa-pipa distribusi dan meter air yang rusak akibat masalah operasional maupun faktor usia. Pemasangan pipa induk baru sehingga dapat memperkuat kapasitas dan kontinuitas pelayanan hingga menjangkau titik distribusi terjauh;

b. Penambahan jaringan perpipaan distribusi dengan memasang perpipaan baru diwilayah-wilayah yang layak dilayani baik secara teknis maupun finansial hingga mencapai skala ekonomis;

c. Intensifikasi pemasaran hasil produksi PDAM dan kampanye Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di wilayah distribusi eksisting mulai dari sekolah-sekolah.

Pengembangan layanan air minum dikelompkan sesuai dengan wilayah pelayanan yaitu Wilayah Bogor Barat, Bogor Tengah, dan Bogor Timur. Wilayah pelayanan Bogor Barat meliputi cabang V dan cabang VIII dengan kecamatan yang dilayani sebagai berikut:

1. Daerah pelayanan Cabang V meliputi. o Kecamatan Ciampea.

o Kecamatan Cibungbulang. o Kecamatan Leuwiliang.

Beberapa kawasan di pelayanan Cabang V merupakan daerah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), yaitu di Galuga yang sebagian besar masyarakatnya berpropesi sebagai pemulung (+ 2000 Kepala Keluarga) yang juga harus dilayani oleh PDAM Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor. Potensi pengembangan jaringan di Cabang V ada disekitar jalur Leuwiliang-Cibungbulang-Ciampea arah IPB, tetapi instalasi harus di-uprating atau ada tambahan sumber air baru karena kapasitas yang ada sudah terserap habis. Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bogor sudah merencanakan untuk pembangunan unit produksi baru dengan kapasitas 20 l/detik untuk memenuhi kebutuhan air minum di daerah Galuga yang akan dialokasikan tahun 2015/2016 dengan sumber/ bantuan dana dari APBD I.

B a b I I I A r a h a n K e b i j a k a n & Rencana Strategis Bidang Cipta Karya| III-89 2. Daerah pelayanan Cabang VIII meliputi.

o Kecamatan Parung Panjang. o Kecamatan Rumpin.

o Kecamatan Gunung Sindur. o Kecamatan Tenjo

Sumber air yang digunakan oleh Cabang VIII adalah Sungai Cimanceuri dan Sungai Cisadane, dengan 2 unit IPA yakni IPA Parung Panjang dan IPA Rumpin. IPA Rumpin merupakan IPA baru yang baru beroperasi selama < 1 tahun, sehingga operasional produksi belum optimal. Selain itu, banyak pipa jaringan distribusi dari IPA Rumpin yang mengalami kebocoran karena rusaknya jalan (pipa PVC diameter 400 mm). Debit Sungai Cimanceuri yang memasok air baku ke IPA Parung Panjang saat ini sudah kritis bahkan sejak tahun 2012, oleh karena itu, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat merencanakan menambah kapasitas intake beserta pipa transmisi air baku dari Sungai Cisadane untuk mensubtitusi air baku dari sungai Cimanceuri ke Intsalasi Pengolahan Air Parung Panjang yang mempunyai kapasitas 100 L/detik. Di masa yang akan datang, IPA Parung Panjang kebutuhan air bakunya akan dipasok dari Sungai Cisadane.

Sungai Cisadane, saat ini memasok kebutuhan air baku IPA Rumpin dengan kapasitas 50 l/detik. IPA Rumpin ini rencananya akan ditingkatkan kapasitasnya menjadi 100 l/detik melalui penambahan IPA baru kapasitas 50 l/detik dengan sumber air baku dari sungai Cisadane dengan pembangunan unit air baku (intake & pipa transmisi air baku) berasal dari Ditjend. SDA Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat. IPA baru kapasitas 50 L/detik ini, diperuntukan juga untuk memenuhi kebutuhan air minum di Parung Panjang dan sekitarnya yang saat ini kapasitasnya sudah hampir terserap habis.

Tabel 3.16 Kondisi Eksisting

Keadaan Kapasitas Rumpin Sumber Air Baku Kapasitas Parung Panjang Sumber Air Baku Eksisting (2014) 50 lps, operasional belum optimal Sungai Cisadane 100 lps, Kap. Produksi 70,7 lps Sungai Cimanceuri Rencana (skema SDA) (+) 50 lps Sungai Cisadane (-) 100 lps Sungai Cimanceuri distop, (+) 100 lps dari Sungai Cisadane Sungai Cisadane Total 100 lps 100 lps

B a b I I I A r a h a n K e b i j a k a n & Rencana Strategis Bidang Cipta Karya| III-90 Potensi penambahan pelanggan baru di Parung Panjang sebanyak 312 SL baru dengan memanfaatkan idle capacity di IPA Parung Panjang saat ini mencapai 30 Liter per Detik dan di Gunung Sindur sebanyak 1.000 SL baru pada tahun 2015 yang dipasok dari IPA Rumpin yang saat ini masih mempunyai idle capacty cukup besar karena IPA Rimpin relatif masih baru. Selain memasok Gunung Sindur, IPA Rumpin akan memasok kebutuhan air di kecamatan Rumpin sendiri.

Untuk daerah Rumpin dan Gunung Sindur, potensi penambahan pelanggan baru masih banyak tetapi IPA Rumpin belum beroperasi maksimal (pipa jaringan rusak dan meter induk tidak berfungsi). Daerah Gunung Sindur menjadi fokus utama dengan banyaknya perumahan yang belum tersentuh jaringan pipa PDAM dan juga karena sosek daerah Rumpin tergolong rendah sementara kondisi sosek di Gunung Sindur relatif lebih baik.

Kecamatan Tenjo direncanakan akan dialiri dengan kapasitas 20 l/detik dengan sumber air Sungai Cidurian. IPA paket baja digunakan sebagai sistem produksi IKK Tenjo, yang memiliki target pelanggan sebanyak 1.800 SR. SPAM IKK Tenjo direncanakan mulai dibangun pada 2015 dan comissioning test sudah dapat dilakukan di awal 2016.

Sedangkan rencana pengembangan untuk SPAM Non perpipaan dilaksanakan melalui :

1) Pembangunan SPAM baru (IKK) diutamakan: a. Ibukota Kecamatan yang belum memiliki; b. Area berisiko air minum (wilayah rawan air);

Sebagaimana telah dikathui bahwa di kabupaten bogor terdapat wilayah- wilayah dengan kategori rawan air, wilayah tersebut antara lain :

Tabel 3.17 Wilayah Rawan Air di Kabupaten bogor Kecamatan No. Desa/Kelurahan Klapanunggal 1 Kembang Kuning

2 Klapanunggal 3 Leuwikaret 4 Nambo Jonggol 5 Jonggol 6 Sukajaya 7 Sukamaju 8 Weninggalih Sukamakmur 9 Pabuaran 10 Sirnajaya 11 Sukadamai 12 Sukaharja 13 Sukamulya

B a b I I I A r a h a n K e b i j a k a n & Rencana Strategis Bidang Cipta Karya| III-91 Kecamatan No. Desa/Kelurahan

14 Sukawangi 15 Wargajaya Cariu 16 Cariu 17 Cikutamahi 18 Kuta Mekar 19 Sukajadi Tanjungsari 20 Antajaya 21 Buanajaya 22 Cibadak 23 Pasir Tanjung 24 Sirnarasa 25 Sirnasari 26 Sukarasa 27 Tanjungrasa 28 Tanjungsari

c. Area dengan pertumbuhan penduduk tinggi.

2) Pengembangan SPAM melalui perluasan pelayanan dari wilayah yang sudah memiliki SPAM sebelumnya;

3) Pembangunan unit IPA sederhana (SIPAS) terlindungi;

4) Meningkatkan intensitas pemasaran hasil produksi ditunjang kampanye PHBS serta melakukan survei kebutuhan nyata (RWDS), menyusun studi kelayakan pengembangan SPAM yang dibutuhkan.

Dokumen terkait