• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Peningkatan Kapasitas Kelembagaan

Untuk mewujudkan pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kapasitas(capacity building) di Kelembagaan Pemerintah Kabupaten Lebong perlu disiapkan sumber daya manusia (SDM) dari aparatur yang menangani bidang –bidang tertentu. Peningkatan SDM dapat melalui pendidikan formal maupun non formal atau pelatihan singkat dan kursus-kursusteknis yang mendukung tugas pokok dan fungsi sehingga mendapatkan SDM yang profesional sesuai dengan bidangnya. Untuk mendukung peningkatan SDM ini perlu didukung oleh komitmen Pemerintah Daerah dalam peningkatan profesionalisme

LAPORAN AKHIR 6-33 aparatur sehingga pelaksanaan program yang tertuang dalam RPIJM dapat terlaksana sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. 6.4. KERANGKA REGULASI

Ditjen Cipta Karya dalam melakukan tugas dan fungsinya mengacu pada Undang-Undang yangberlaku. Adapun amanat perundangan yang terkait dengan keciptakaryaan antara lain:

 Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

- Dalam mewujudkan pembangunan yang lebih merata dan berkeadilan, maka pemenuhankebutuhan dasar masyarakat yang berupa air minum dan sanitasi diarahkan pada:

(1) peningkatan kualitas pengelolaan aset (asset management) dalam penyediaan air minum dan sanitasi; (2) pemenuhan kebutuhan minimal air minum dan sanitasi

dasar bagi masyarakat;

(3) penyelenggaraan pelayanan air minum dan sanitasi yang kredibel dan profesional; dan

(4) penyediaan sumber-sumber pembiayaan murah dalam pelayanan air minum dan sanitasibagi masyarakat miskin.

- Percepatan pembangunan infrastruktur dengan lebih meningkatkan kerjasama antarapemerintah dan dunia usaha; Pengembangan perumahan dan permukiman.

LAPORAN AKHIR 6-34 - Ketersediaan infrastruktur sesuai tata ruang; Terpenuhinya

penyediaan air minum untukkebutuhan dasar pengembangan infrastruktur pedesaan mendukung pertanian; Pemenuhankebutuhan hunian didukung sistem pembiayaan jangka panjang; Terwujudnya kota tanpapemukiman kumuh.

- Terpenuhinya kebutuhan hunian yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana pendukungbagi seluruh masyarakat yang didukung oleh sistem pembiayaan perumahan jangka panjangdan berkelanjutan, efisien, dan akuntabel sehingga terwujud kota tanpa permukiman kumuh.

 Undang-Undang No. 18 tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah - Pemerintah daerah harus menutup tempat pemrosesan akhir

sampah (TPA) yang dioperasikandengan sistem pembuangan terbuka (open dumping) paling lama lima (5) tahun terhitungsejak diberlakukannya UU ini.

- Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga dilakukandengan pengurangan sampah, dan penanganan sampah. Upaya pengurangan sampahdilakukan dengan pembatasan timbulan sampah, pendauran ulang sampah, danpemanfaatan kembali sampah. Sedangkan kegiatan penanganan sampah meliputipemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir.

LAPORAN AKHIR 6-35

 Undang-Undang No. 1 tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman

- UU mengatur penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman, pencegahan danpeningkatan kualitas permukiman kumuh, pendanaan & pembiayaan, dan peran masyarakat.

- Dalam menangani permukiman kumuh dilakukan upaya pencegahan, terdiri daripengawasan, pengendalian, dan pemberdayaan masyarakat, serta upaya peningkatankualitas permukiman, yaitu pemugaran, peremajaan, dan permukiman kembali.

 Undang-Undang No. 20 Tahun 2011 tentang Rumah Susun

- Peraturan ini mengatur perihal pembinaan, perencanaan, pembangunan, penguasaan,68 Rencana Strategispemilikan, dan pemanfaatan, pengelolaan, peningkatan kualitas, pengendalian,kelembagaan, tugas dan wewenang, hak dan kewajiban, pendanaan dan sistem pembiayaan,dan peran masyarakat.

 Undang-Undang No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung - Bangunan gedung harus mempertimbangkan terciptanya

ruang luar bangunan gedung,ruang terbuka hijau yang seimbang, serasi, dan selaras dengan lingkungannya. Sistempenghawaan, pencahayaan, dan pengkondisian udara dilakukan dengan prinsip-prinsippenghematan energi (amanat green building).

LAPORAN AKHIR 6-36 - Bangunan gedung dan lingkungannya yang ditetapkan

sebagai cagar budaya sesuai denganperaturan perundang-undangan harus dilindungi dan dilestarikan.

- Penyediaan fasilitas dan aksesibilitas bagi penyandang cacat dan lanjut usia merupakankeharusan bagi semua bangunan gedung.

 Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang

- Infrastruktur air minum, air limbah permukiman, persampahan, merupakan bagian darisistem jaringan prasarana yang mendukung sistem permukiman dan membentuk strukturruang kota.

- Peraturan ini mengamanatkan penyediaan ruang terbuka hijau dengan proporsi palingsedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.

 Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah - Bidang Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan

Urusan Pemerintahan yang wajibdiselenggarakan seluruh Daerah dan bersifat Pelayanan Dasar untuk memenuhi kebutuhandasar warga negara. Pemda telah diamanatkan untuk memprioritaskan pelaksanaan UrusanPemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar sehingga mendapat perlakuankhusus dalam penyusunan kelembagaan, perencanaan dan penganggaran di pusat dan didaerah.

LAPORAN AKHIR 6-37 - Pelaksanaan Pelayanan Dasar pada Urusan Pemerintahan

Wajib yang berkaitan denganPelayanan Dasar berpedoman pada SPM yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, sekaligusmendukung indikator kinerja utama kementerian dan kinerjanya akan dikontrol secara ketatoleh berbagai stakeholders.

- Dalam pembangunan bidang infrastruktur permukiman, Pemerintah Pusat memilikikewenangan untuk mengembangkan sistem permukiman secara nasional, lintas provinsi,atau untuk kepentingan strategis nasional. Pembagian kewenangan antara PemerintahPusat, Provinsi, dan Kabupaten/Kota ditunjukkan tabel berikut :

LAPORAN AKHIR 6-38 Tabel 6.1.Pembagian Kewenangan Pemerintah pusat, provinsi,

dan kabupaten/kota

Sub Urusan Pemerintah Pusat Daerah Provinsi Daerah Kab/Kota

Permukiman a. Penetapan sistem

pengembangan infrastruktur permukiman secara nasional. b. Penyelenggaraaninfrastruktur pada permukiman di kawasan strategis nasional

Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di kawasan strategis Daerah Provinsi.

Penyelenggaraan infrastruktur pada permukiman di Daerah kabupaten/kota Bangunan Gedung

a. Penetapan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional

b. Penyelenggaraan bangunan gedung untuk kepentingan strategis nasional dan penyelenggaraan banguanna gedung fungsi khusus

a. Penetapan banguanna gedung untuk kepentingan strategis Daerah provinsi b. Penyelenggaeaan bangunana geudng untuk kepentigan strategis Daerah provinsi Penyelenggaraan bangunan gedung di wilayah Daerah kabupaten/kota, termasuk pemberian IMB dan sertifikat laik fungsi bangunan Penataan Bangunan dan Lingkungan a. Penetapanpengembangan sistempenataan bangunandan lingkungan secaranasional b. Penyelenggaraanpenataan

bangunan dan lingkungannyadi kawasan strategisnasional Penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan di kawasan strategis Daerah provinsi dan penataan bangunan dan lingkungan lintas daerah

Penyelenggaraan penataan banguanan dan lingkungan di daerah

kabupaten/kota

Air Minum a. Penetapanpengembangan SPAM secara nasional b. Pengelolaan danpengembanganSPAM lintas Daerahprovinsi, dan SPAMuntuk kepentinganstrategis nasional Pengelolaan dan pengembangan SPAM lintas daerah kabupaten/kota Pengelolaan dan pengembangan SPAM di daerah kabupaten/kota

Air Limbah a. Penetapanpengembangan sistempengelolaan air

limbahdomestik secaranasional b. Pengelolaan

danpengembangansistem pengelolaan airlimbah domestik lintasdaerah provinsi, dansistem pengelolaan airlimbah domestik untukkepentingan

strategisnasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik regional Pengelolaan dan pengembangan sistem air limbah domestik dalam daerah kabupaten/kota Persampahan a. Penetapanpengembangansiste m pengelolaanpersampahan secaranasional Pengembangan sistem dan pengelolaan Pengembangan sistem dan pengelolaan

LAPORAN AKHIR 6-39 b. Pengembangansistem

pengelolaanpersampahan lintasdaerah provinsi dansistem pengelolaanpersampahan untukkepentingan strategisnasional persampahan regional persampahan dalam daerah kabupaten/kota Drainase a. Penetapanpengembangan sistemdrainase secaranasional b. Pengelolaan danpengembangansistem drainase lintasdaerah provinsi dansistem drainase

untukkepentingan strategisnasional

Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung dengan sungai lintas daerah kabupaten/kota

Pengelolaan dan pengembangan sistem drainase yang terhubung

dengan sungai dalam daerah

Dokumen terkait