• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja,

Dalam dokumen BADAN PERIZINAN TERPADU (Halaman 20-71)

INDIKATIF

Pada bab ini menjelaskan mengenai rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok, sasaran dan pendanaan indikatif.

BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja SKPD yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai SKPD dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.

BAB VII PENUTUP

Menjelaskan ringkasan Renstra langkah-langkah yang akan

dilaksanakan BPT kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan Renstra.

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 8

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN

BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR

2.1 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR

Badan Perizinan Terpadu (BPT) Kabupaten Bogor mempunyai tugas pokok membantu Bupati dalam melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perizinan dan penanaman modal daerah. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor mempunyai fungsi, sebagai berikut :

a. perumusan kebijakan teknis di bidang perizinan dan penanaman modal;

b. pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang perizinan dan penanaman modal;

c. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perizinan dan penanaman modal;

d. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan; e. pelaksanaan koordinasi pelayanan perizinan;

f. pemantauan dan evaluasi proses pemberian pelayanan perizinan; dan

g. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

2.1.1 Tugas Fungsi

Adapun tugas dan fungsi dari masing-masing Kepala Badan, Sekretariat Badan dan Bidang-bidang adalah sebagai berikut : 1. Kepala Badan

Kepala Badan mempunyai tugas membantu Bupati dalam memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebijakan teknis Badan sesuai lingkup tugasnya. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Kepala Badan mempunyai fungsi :

a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 9

teknis sesuai dengan kebijakaan umum pelayanan perizinan;

b. Penyelenggaraan penetapan Program kerja dan Perencanaan kegiatan Pelayanan Perizinan;

c. Penyelenggaraan fasilitas pelayan perizinan;

d. Penyelenggaraan pembinaan ketatausahaan Badan meliputi program,keuangan dan umum.

2. Sekretariat Badan

Sekretariat Badan mempunyai tugas membantu dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan ketatausahaan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi :

a. pengkoordinasian penyusunan program dan pelaporan Badan;

b. pengumpulan, pengolahan dan analisis data Badan;

c. pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Badan; d. pengelolaan administrasi keuangan Badan;

e. pengelolaan situs web Badan; dan

f. pelaksaaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Badan.

Dalam melaksanakan tugas Sekretariat dibantu oleh Sub Bagian Program dan Pelaporan, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dan Sub Bagian Keuangan.

Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai tugas membantu Sekretaris dalam melaksanakan pengelolaan penyusunan program dan pelaporan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Program dan Pelaporan mempunyai fungsi :

a. penyiapan bahan pengkoordinasian penyusunan program Badan;

b. pengumpulan, pengolahan dan analisis data Badan; c. pelaksanaan pembinaan hubungan masyarakat; d. pelaksanaan pengelolaan situs web Badan; dan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 10

e. pelaksanaan monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan kinerja Badan.

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas membantu Sekretariat dalam melaksanakan pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan pengelolaan administrasi umum, urusan rumah tangga, surat menyurat, kearsipan dan perjalanan dinas;

b. pengadaan, pemeliharaan dan inventarisasi perlengkapan; c. penyiapan materi hukum dan ketatalaksanaan; dan

d. pengelolaan administrasi kepegawaian Badan.

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas membantu Sekretariat melaksanakan penyusunan dan pengelolaan administrasi keuangan Badan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi: a. pengelolaan administrasi keuangan Badan;

b. pengelolaan administrasi penyusunan anggaran Badan; dan

c. pengelolaan pengendalian dan pertanggungjawaban administrasi keuangan Badan.

3. Bidang Pelayanan Perizinan

Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pelayanan perizinan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelayanan perizinan usaha;

b. perumusan kebijakan dan pengkoordinasian pelayanan perizinan non usaha.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Pelayanan Perizinan dibantu oleh Sub Bidang Perizinan Usaha dan Sub Bidang Non Perizinan Usaha.

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 11

Sub Bidang Perizinan Usaha mempunyai tugas membantu Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan pengelolaan pelayanan perizinan usaha. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Perizinan Usaha mempunyai fungsi : a. penyusunan petunjuk teknis pelayanan administrasi

dokumen perizinan usaha;

b. pelaksanaan penelitian lapangan dan teknis perizinan bidang usaha dengan Tim Teknis; dan

c. pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan usaha. Sub Bidang Perizinan Non Usaha mempunyai tugas membantu Bidang Pelayanan Perizinan dalam melaksanakan perumusan kebijakan pelayanan perizinan non usaha. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Perizinan Non Usaha mempunyai fungsi:

a. penyusunan petunjuk teknis pelayanan administrasi dokumen perizinan non usaha;

b. pelaksanaan penelitian lapangan dan teknis perizinan non usaha dengan Tim Teknis; dan

c. pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan non usaha.

4. Bidang Penanaman Modal

Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan penanaman modal daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Penanaman Modal mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah; dan

b. perumusan kebijakan promosi dan kerjasama penanaman modal daerah.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut, Bidang Penanaman Modal dibantu oleh Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal; dan Sub Bidang Promosi dan Kerjasama.

Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai tugas membantu Bidang Penanaman Modal dalam melaksanakan penyelenggaraan kebijakan pengembangan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 12

penanaman modal daerah. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal mempunyai fungsi:

a. pelaksanaan penyusunan kebijakan pengembangan penanaman modal daerah dalam bentuk rencana umum dan rencana strategis;

b. perumusan kebijakan regulasi penanaman modal;

c. penyusunan peta investasi daerah dan identifikasi potensi sumber daya daerah;

d. penyusunan kebijakan pemberian insentif penanaman modal diluar fasilitas fiskal dan non fiskal nasional yang menjadi kewenangan daerah;

e. pemaduserasian dan/atau pengkoordinasian penanaman modal dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah;

f. penelitian dan pengkajian potensi-potensi pengembangan penanaman modal;

g. identifikasi sumber-sumber potensi daerah untuk kepentingan perencanaan perizinan dan penanaman modal; dan

h. Pelaksanaan pengkajian, penilaian, pengawasan dan evaluasi kebijakan pengembangan penanaman modal. Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas membantu Bidang Penanaman Modal dalam melaksanakan penyelenggaraan kebijakan promosi dan kerjasama penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai fungsi :

a. penyusunan petunjuk teknis promosi dan kerjasama penanaman modal daerah;

b. perumusan bahan hubungan kerja dan investasi, baik hubungan antar Pemerintah maupun swasta;

c. pengajuan usulan dan penyiapan materi serta fasilitasi kerjasama dan promosi dengan hubungan antar Kabupaten/Kota, Provinsi, Pusat, Luar Negeri dan dunia usaha serta memproses SP PMA/PMDN di bidang penanaman modal; dan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 13

d. pelaksanaan promosi penanaman modal daerah baik di dalam negeri maupun ke luar negeri

5. Bidang Data dan Pengendalian

Bidang Data dan Pengendalian mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan pengelolaan data dan pengendalian perizinan dan penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Data dan Pengendalian mempunyai fungsi :

a. perumusan kebijakan pengelolaan data dan sistem informasi perizinan dan penanaman modal; dan

b. pelaksanaan perumusan pengendalian perizinan dan penanaman modal.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi terebut, Bidang Data dan Pengendalian dibantu oleh Sub Bidang Data; dan Sub Bidang Pengendalian.

Sub Bidang Data mempunyai tugas membantu Bidang Data dan Pengendalian dalam melaksanakan penyelengaraan pengelolaan data perizinan dan penanaman modal. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Data mempunyai fungsi :

a. penyusunan petunjuk teknis pengelolaan data perizinan, kearsipan dan sistem informasi perizinan;

b. pelaksanaan pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data perizinan dan penanaman modal;

c. pelaksanaan manajemen kearsipan dokumen perizinan dan penanaman modal; dan

d. pelaksanaan pembangunan dan pengembangan sistem informasi pelayanan perizinan dan penanaman modal. Sub Bidang Pengendalian mempunyai tugas membantu Bidang Data dan Pengendalian dalam melaksanakan penyelenggaraan pengendalian perizinan dan pengaduan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Sub Bidang Pengendalian mempunyai fungsi:

a. penyusunan petunjuk teknis pengendalian perizinan dan pengaduan atas kinerja pelayanan perizinan;

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 14

b. pengendalian proses pelayanan perizinan dan dokumen non perizinan; dan

c. pelaksanaan pengkoordinasian penanganan pengaduan dalam pelayanan perizinan dan dan pelayanan penanaman modal.

2.1.2. Struktur Organisasi Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu. Badan Perizinan Terpadu merupakan perangkat daerah sebagai unsur pelaksana penyelenggaraan pemerintahan daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati. Kepala Badan Perizinan Terpadu dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh 1 (satu) Sekretariat, 3 (tiga) Sub Bagian, 3 (tiga) Bidang dan 6 (enam) Sub Bidang. Susunan organisasi Badan Perizinan Terpadu adalah sebagai berikut:

a. Kepala Badan;

b. Sekretariat, membawahkan :

1. Sub Bagian Program dan Pelaporan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan.

c. Bidang Pelayanan Perizinan, membawahkan : 1. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Usaha; dan 2. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Non Usaha. d. Bidang Penanaman Modal, membawahkan :

1. Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal; dan 2. Sub Bidang Promosi dan Kerjasama.

e. Bidang Data dan Pengendalian, membawahkan : 1. Sub Bidang Data; dan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 15

Secara lengkap Struktur Organisasi Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor, disajikan dalam Gambar 2.1.

Gambar 2.1. Struktur Organisasi Badan Perizinan Terpadu

2.2 SUMBER DAYA BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR 1. Kondisi Umum Pegawai

Jumlah pegawai keseluruhan yang ada di Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor sebanyak 137 orang yang terdiri dari PNS 89 Orang, Outsourching 25 Orang, tenaga keamanan 12 Orang. Untuk selengkapnya dapat dilihat tabel berikut :

Kelompok Jabatan Fungsional KEPALA BADAN Sekretariat Bidang Penanaman Modal Bidang Pelayanan Perizinan Bidang Data dan Pengendalian Sub Bagian Program dan Pelaporan Sub Bagian Umum dan Kepegawaian n Sub Bagian Keuangan Sub Bidang Promosi dan Kerjasama Sub Bidang Pelayanan Perizinan Usaha Sub Bidang Pelayanan Perizinan Non Usaha Sub Bidang Data Sub Bidang Pengaduan dan Pengendalian Sub Bidang Pengembangan Penanaman Modal

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 16

Tabel 2.a Jumlah Pegawai Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2014 No PEGAWAI JUMLAH ( ORANG) % 1. PNS 89 64.8 2. Outsorching 25 18.1 3. Petugas Keamanan 12 8.6 4. Petugas Kebersihan 9 6.3 5. Petugas Mekanik 2 1.2 JUMLAH 137 100

Tabel 2.b Jumlah Pegawai berdasarkan Pendidikan N0 Pendidikan Jumlah (orang) % A PNS 1 Strata-3 ( S3 ) 1 0.7 2 Strata-2 ( S2 ) 19 13.9 3 Strata-1 ( S1 ) 50 36.6 4 Diploma 3 4 2.9 5 SLTA/SMK 15 10.9 B Outsourching 1 Strata-1 ( S1 ) 14 10.4 2 Diploma 3 8 5.7 3 SLTA/SMK 3 2.2 C Petugas Keamanan 1 SLTA/SMK 12 8.5 D Petugas Kebersihan 1 SLTA/SMK 3 2.2 2 SLTP/SMP 6 4.5 E Petugas Mekanik 1 SLTA/SMK 1 0.7 2 SLTP/SMP 1 0.7 Jumlah 137 100

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 17

Tabel 2.c Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan jabatan. N0 Jabatan/Staf Jumlah (orang ) %

1. Eselon II 1 1.1 2. Eselon III 4 4.5 3. Eselon IV 9 10.2 4 Fungsional 1 1.1 5 Staf / Pelaksana 74 83.1 Jumlah 89 100.00

Tabel 2. d Jumlah Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Golongan/ Pangkat

N0 Golongan Jumlah (orang ) %

PNS 1. IV 5 5,6 2. III 62 69.7 3. II 21 23,6 4 I 1 1,1 JUMLAH 89 100

1. Kondisi Umum Anggaran

Anggaran Belanja Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tahun 2009-2013 telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bogor, dan dituangkan lebih lanjut dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

Perkembangan anggaran dan realisasi belanja daerah menurut kelompok belanja dari tahun 2009-2013, sebagai berikut :

Tabel 2.e Anggaran dan Realisasi Tahun 2009-2013 Tahun Anggaran ( Rp .) Realisasi %

2009 17.960.009.000 15.174.720.285 84,49 2010 17.765.626.000 16.559.340.066 93,21 2011 15.017.098.000 14.311.382.505 95,30 2012 15.410.321.000 14.606.843.486 94,79 2013 18.633.900.000 17.151.478.561 92,04

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 18

2. Kondisi Umum Sarana Kerja.

Sarana dan prasarana Badan Perizinan Terpadu tahun 2013, dapat diuraikan sebagai berikut:

Tabel 2.f Tanah dan Bangunan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor

No Uraian Jumlah Satuan

1 Tanah 1 1.579 m2

2 Gedung A dan Gedung B 2 Unit Gedung A.

.Lantai 1: 370 m2 -.Lantai 2:175 m2. Gedung B. -. Lantai 1 : 243,75 m2 -. Lantai 2 : 243,75 m2 -. Lantai 3 : 243,75 m2. 3 Listrik 1 Jaringan 4 Air 1 Jaringan 5 Telpon 2 Jaringan 6 Area Parkir 1 m2 7 Ruang Rapat 1 8 Ruang Arsip 1 9 Koperasi 1 10 Taman Luar 1 m2 11 Kantin 1

Tabel 2.g Sarana dan Prasarana Badan.

No Uraian Jumlah Satuan

1 Lemari Buku 5 Unit

2 Lemari Besi 47 Unit

3 Kursi Tamu (sofa) 7 Buah

4 Kursi Rapat 22 Buah

5 Kursi putar 19 Buah

6 Kursi Kerja 93 Buah

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 19

8 Filling Cabinet 14 Unit

9 Air Conditioner 39 Unit

10 Mesin Tik 15 Buah

11 White Board 5 Buah

12 Komputer 59 Unit

13 Kalkulator 2 Buah

14 Printer 34 Buah

15 Mesin Fax 1 Buah

16 Kursi Lipat 36 Buah

17 Alat Pemadam Kebakaran 7 Buah

18 Brangkas 1 Buah

19 OHP +layar 3 Buah

20 Wireless 2 Buah

21 Rak Arsip 25 Unit

22 Sound System 1 Unit

23 Pesawat Telepon 6 Unit

23 Mesin Potong Rumput 4 Buah

24 Scanner 4 Buah

25 Handycam 4 Buah

26 Pesawat Televisi 3 Buah

27 Lemari Es/Kulkas 2 Buah

28 Lemari Makan 8 Buah

29 Laptop 7 Buah

30 Vacum Cleaner 2 Buah

31 Meja Rapat 2 Buah

Tabel 2.h Kendaraan Operasional Badan Perizinan Terpadu No Uraian Jumlah Keterangan

1 Kendaraan roda 4 12 1 Unit Tahun 1996 1 Unit Tahun 2004 1 Unit Tahun 2005 1 Unit Tahun 2007 1 Unit Tahun 2009.

Renstra Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 II- 20 2 Kendaraan roda 2 10 3 Unit Tahun 2010. 2 Unit Tahun 2011 1 Unit Tahun 2012 1 Unit Tahun 2013 2 Unit Tahun 2009 3 Unit Tahun 2005 5 Unit Tahun 2013

2.3 KINERJA PELAYANAN BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR

Kewenangan BPT dalam menyelenggarakan pelayan perizinan mengacu Kepada Peraturan Daerah Nomor 23 tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor, dimana dalam peraturan Daerah tersebut dijelaskan bahwa Badan Perizinan Terpadu mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan kepada masyarakat dalam memperoleh izin.

Pelayanan kinerja yang telah dicapai yang berkaitan dengan Perizinan dan Penanaman Modal adalah sebagai berikut (telampir dalam tabel 2.1 dan tabel 2.2).

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 21

Sampai dengan tahun 2014 dalam menyelenggarakan pelayanan perizinan BPT Kabupaten Bogor telah menangani 71 jenis pelayanan perizinan sesuai dengan Peraturan Bupati Bogor Nomor 11 Tahun 2014 tentang Pendelegasian Kewenangan Penandatanganan Dokumen Administrasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan Kepada Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang terdiri dari;

1. Izin Lokasi;

2. Izin Peruntukan Penggunaan Tanah (IPPT); 3. Izin Mendirikan Bangunan Gedung (IMBG); 4. Izin Gangguan (HO);

5. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi;

6. Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi; 7. Tanda Daftar Usaha Daya Tarik Wisata;

8. Tanda Daftar Usaha Kawasan Pariwisata; 9. Tanda Daftar Usaha Jasa Transportasi Wisata; 10. Tanda Daftar Usaha Perjalanan Wisata;

11. Tanda Daftar Usaha Jasa Makanan dan Minuman; 12. Tanda Daftar Usaha Penyediaan Akomodasi;

13. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Kegiatan Hiburan dan Rekreasi;

14. Tanda Daftar Usaha Penyelenggaraan Pertemuan, Perjalanan Insentif, Konfrensi dan Pameran;

15. Tanda Daftar Usaha Jasa Informasi Pariwisata; 16. Tanda Daftar Usaha Jasa Konsultan Pariwisata; 17. Tanda Daftar Usaha Jasa Pramuwisata;

18. Tanda Daftar Usaha Wisata Tirta; dan 19. Tanda Daftar Usaha Spa.

20. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK); 21. Izin Penyelenggaraan Reklame; 22. Izin Pembuangan Air Limbah (IPAL); 23. Persetujuan Prinsip Industri;

24. Izin Usaha Industri (IUI); 25. Tanda Daftar Industri (TDI); 26. Tanda Daftar Perusahaan (TDP); 27. Tanda Daftar Gudang (TDG); 28. Izin Perluasan Industri;

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 22

29. Persetujuan Prinsip Kawasan Industri; 30. Izin Usaha Kawasan Industri;

31. Izin Perluasan Kawasan Industri; 32. Izin Usaha Perdagangan (SIUP); 33. Izin Usaha Toko Modern (IUTM); 34. Izin Usaha Pusat Perbelanjaan;

35. Izin Usaha Pengelolaan Pasar Tradisional; 36. Izin Pemakaian Air Tanah (IPk);

37. Izin Pengusahaan Air Tanah (IPh);

38. Izin Pemakaian Air Tanah Eksplorasi (IPk-E); 39. Izin Pengusahaan Air Tanah-Eksplorasi (IPh-E) 40. Izin Mempekerjakan Tenaga Asing (IMTA); 41. Izin Salon Type C dan D;

42. Izin Laboratorium Kesehatan Swasta; 43. Izin Toko Obat;

44. Izin Mendirikan Klinik; 45. Izin Operasional Klinik; 46. Izin Apotek;

47. Izin Klinik Kecantikan Estetika;

48. Izin Usaha Rumah Potong Hewan (RPH) 49. Usaha Budidaya Ternak; dan

50. Usaha Pembibitan.

51. Usaha Budidaya Ikan di Perairan Umum; 52. Usaha Budidaya Kolam Air Deras;

53. Usaha Budidaya Ikan Kolam Air Tenang; 54. Usaha Budidaya Ikan Hias; dan

55. Usaha Penampungan Ikan.

56. Izin Pemakaian Tanah Daerah Milik Jalan (Damija); 57. Izin Pemakaian Tanah Daerah Manfaat Jalan (Damaja); 58. Izin Pemakaian Tanah Daerah Pengawasan Jalan (Dawasja); 59. Izin Usaha Obat Hewan;

60. Izin Pemakaian Instalasi Penangkal Petir; 61. Izin Optikal;

62. Izin Klinik Radiologi;

63. Izin Prinsip Perluasan Penanaman Modal; 64. Izin Prinsip Perubahan Penanaman Modal;dan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 23

65. Izin Usaha Penggabungan (merger) Penanaman Modal. Non Perizinan, terdiri atas :

1. Surat Keterangan Penyimpanan Barang;

2. Surat Pengantar Pengalihan Kepemilikan Asing; 3. Surat Terdaftar Pengobatan Tradisional (STPT); 4. Sertifikat Laik Sehat Depot Air Minum Isi Ulang; 5. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasa Boga; dan

6. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR.

Sebagai Lembaga yang menangani administrasi Perizinan di Kabupaten Bogor, tentunya terdapat beberapa tantangan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, tantangan tersebut tidak menjadikan penghambat dalam melaksanakan pelayanan publik namun harus dapat dieliminalisir.demikian pula dengan peluang yang ada harus dapat dikembangkan sebagai perbaikan-perbaikan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam reformasi birokrasi.

Berdasarkan kondisi lingkungan strategis Badan Perizinan Terpadu, maka untuk menyusun strategi pencapaian visi dan misi, diperlukan analisis lingkungan internal dan eksternal (SWOT Analisis). Lingkungan internal meliputi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses). Lingkungan eksternal meliputi Peluang (Oppurtunity) dan Ancaman (Threaths). Masing-masing kondisi lingkungan internal dan eksternal sebagai berikut :

1. Lingkungan Internal KEKUATAN (S):

1). Adanya Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Badan Perizinan Terpadu;

2). Kerjasama SDM cukup baik;

3). Telah tersusunnya Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Grand Design Pelayanan Perizinan;

4). Koordinasi dalam perencanaan penanaman modal dengan aparat kecamatan telah terjalin;

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 II- 24

KELEMAHAN (W):

1). Kuantitas dan kualitas SDM masih kurang;

2). Sarana prasarana kerja belum memadai;

3). Belum tersedianya data base potensi investasi dan perizinan daerah;

4). Kebijakan penanaman modal masih ditangani pusat;

5). Regulasi di bidang perizinan dan penanaman modal masih tumpang tindih.

2. Lingkungan Eksternal PELUANG (O):

1). Tersedianya potensi investasi di Kabupaten Bogor; 2). Teknologi infomasi berkembang pesat;

3). Tersedianya Perda 19 Tahun 2008 tentang RTRW Kabupaten Bogor;

4). Operasionalisasi pelayanan perizinan di Badan Perizinan Terpadu sangat diharapkan oleh masyarakat;

5). Dukungan Pemerintah Pusat dalam mewujudkan pelayanan prima.

ANCAMAN (T):

1). Adanya persaingan pelayanan investasi dengan daerah lain; 2). Koordinasi antar instansi dalam penyelanggaraan penanaman

modal di daerah belum optimal;

3). Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberadaan investor di Kabupaten Bogor;

4). Wilayah Kabupaten Bogor yang luas, rentang kendali pelayanan perizinan dan pengawasan serta pengendalian penanaman modal;

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 III- 25

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS

BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN BADAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOGOR

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Badan Perizinan Terpadu Kabupaten Bogor tidak terlepas dari berbagai permasalahan yang dihadapi, permasalahan tersebut antara lain :

1. Kuantitas dan kualitas SDM masih kurang; 2. Sarana prasarana kerja belum memadai;

3. Belum tersedianya data base potensi investasi dan perizinan daerah;

4. Kebijakan penanaman modal masih ditangani pusat;

5. Regulasi di bidang perizinan dan penanaman modal masih tumpang tindih;

6. Adanya persaingan pelayanan investasi dengan daerah lain;

7. Koordinasi antar instansi dalam penyelanggaraan penanaman modal di daerah belum optimal;

8. Masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang pentingnya keberadaan investor di Kabupaten Bogor;

9. Wilayah Kabupaten Bogor yang luas, rentang kendali pelayanan perizinan dan pengawasan serta pengendalian penanaman modal; 10. Peraturan tingkat pusat sering berganti dan tidak konsisten.

3.2 TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KERJA BUPATI DAN WAKIL BUPATI TERPILIH

Visi merupakan pandangan jauh ke depan, kemana dan bagaimana suatu organisasi harus dibawa berkarya agar tetap konsisten dan dapat eksis, antisipatif, inovatif dan produktif. Visi dapat membantu organisasi untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Sedangkan menurut Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), Visi adalah rumusan

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 III- 26

umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 05 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018.

Visi Pemerintah Kabupaten Bogor untuk periode tahun 2013-2018 adalah :

“Kabupaten Bogor Menjadi Kabupaten Termaju di Indonesia”

Makna pernyataan Visi Pemerintah Kabupaten Bogor di atas adalah : 1. Kabupaten Bogor adalah batas adminsitrasi Kabupaten Bogor di

Provinsi Jawa Barat yang di dalamnya berkumpul sejumlah manusia atau masyarakat dalam arti seluas-luasnya dan terikat oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama.

2. Termaju adalah bahwa Kabupaten Bogor telah mencapai atau berada pada tingkat kemajuan yang lebih tinggi atau masyarakat telah menuju ke arah yang lebih baik maupun berkembang ke arah yang lebih baik. termaju juga berarti bahwa Kabupaten Bogor sebagai suatu wilayah terus melakukan pengembangan diri untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar.

3. Indonesia adalah negara kesatuan yang berdaulat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) .

Kondisi termaju di Indonesia pencapaiannya dapat diukur dengan melihat beberapa indikator sebagai berikut :

1. Indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM); 2. Indikator Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE);

3. Indikator Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Harga Berlaku;

4. Indikator Pendapatan Asli Daerah (PAD);

5. Indikator Kesalehan Sosial : Zakat, Infak dan Sodakoh (ZIS), Keamanan dan Ketertiban.

Renstra Badan Perizinan Terpadu

Kabupaten Bogor

Tahun 2013-2018 III- 27

Pernyataan Misi

Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan oleh

Dalam dokumen BADAN PERIZINAN TERPADU (Halaman 20-71)

Dokumen terkait