• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Umum dan Panduan Rancangan a. Rencana Tapak Bangunan

Dalam dokumen DOCRPIJM 1506593370Bab III a (Halaman 42-46)

4. Sistem Sarana dan Prasarana Persampahan

3.2.4 Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

3.2.4.2 Rencana Umum dan Panduan Rancangan a. Rencana Tapak Bangunan

Perdagangan dan Jasa Pusat Kota Ketapang

1, Perdangan dan Jasa 7.81

2. Peribadatan 0.09 3. Pendidikan 1.16 4. Pemerintahan 0.07 5. Olah Raga 0.08 6. Permukiman 15.90 Jumlah 25.11

sumber : RTBL Kawasan Perdagangan dan Jasa Pusat Kota Ketapang, 2008

3.2.4.2 Rencana Umum dan Panduan Rancangan a. Rencana Tapak Bangunan

Intensitas kawasan perdagangan dan jasa termasuk kategori intensitas tinggi, oleh karena itu pengaturan tapak dan ketinggian bangunan diarahkan untuk bertingkat guna pemanfaatan yang optimal. Rencana Pengaturan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) dan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) pada kawasan perdangan dan jasa Kota Ketapang adalah sebagai berikut :

Tabel 3-4

Pengaturan KDB dan KLB Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota Ketapang

Lokasi Kawasan Fungsi Ruang

Pengaturan Tapak Bangunan

KDB KLB

Kelurahan Tengah

1. Perdagangan dan Jasa Maksimal 90 % Maksimum 4 lt

2. Kesehatan Maksimal 40 % Maksimum 2 lt

3. Perkantoran Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

4. Pendidikan Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

5. Permukiman Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

Kelurahan Kantor

1. Pertokoan Modern Maksimal 90 % Maksimum 4 lt

2. Pasar Tradional Rangge Sentap Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

SATGAS RPIJM Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Bab 3-80

4. Permukiman dan Fasilitas Sosial Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

Kelurahan Sampit

1. Pertokoan Modern Maksimal 90 % Maksimum 4 lt

2. Pengembangan Jasa Maksimal 80 % Maksimum 2 lt

3. Permukiman Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

4. Pendidikan Maksimal 60 % Maksimum 2 lt

sumber : RTBL Kawasan Perdagangan dan Jasa Pusat Kota Ketapang, 2008

b. Rencana Ketinggian Bangunan

Berdasarkan pengaturan KDB dan KLB diatas maka pengaturan ketinggian bangunan kawasan perdagangan dan jasa Kota Ketapang adalah sebagai berikut :

- Untuk Bangunan 1 lantai, ketinggian atap bangunan berkisar 6-7 meter. - Untuk Bangunan 2 lantai, ketinggian atap bangunan berkisar 10-11 meter. - Untuk Bangunan 3 lantai, ketinggian atap bangunan berkisar ... meter. - Untuk Bangunan 4 lantai, ketinggian atap bangunan berkisar ... meter.

Penetapan ketinggian bangunan di hitung mulai dari dasar bangunan hingga puncak tertinggi dari bangunan atap.

c. Rencana Visual Bangunan

Pengaturan dari aspek arsitektur bangunan lebih diarahkan sebatas perubahan bentuk muka bangunan dengan mengadopsi kultur setempat dan keserasian bentuk muka bangunan, ornamen serta street furniture yang estetik dan nyaman.

d. Rencana Sistem Pergerakan

1. Mempertegas koneksi fisik jalan R. Suprapto di Kelurahan Sampit dengan jalan Merdeka di Kelurahan Tengah yang merupakan akses visual yang kuat dengan jalan Imam Bonjol. Koridor jalan ini juga berfungsi sebagai pintu gerbang yang menghubungkan kawasan perdagangan dan jasa bagian utara dengan bagian selatan kota. Untuk itu kualitas jalan perlu di tingkatkan dengan penambahan jalur pedistrian dengan arcade serta dilengkapi street furnitere, landscape dan pengaturan papan reklame. 2. Mempertegas koneksi jalan Merdeka dan jalan Imam Bonjol dengan vokal

point di simpang tiga jalan Basuki Rahmat dan jalan A. Yani yang berfungsi menghubungan kawasan perdagangan dan jasa di Kelurahan Tengah dengan Kelurahan Kantor dan Taman Kota dengan Taman Merdeka. Untuk itu kualitas jalan perlu di tingkatkan dengan penambahan jalur pedistrian

SATGAS RPIJM Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Bab 3-81 dengan arcade serta dilengkapi street furniture, landscape dan pengaturan papan reklame.

e. Rencana Aksesibilitas Lingkungan

Jalan sebagai prasarana aksesibilitas publik dan konektivitas antar kawasan perlu di pertegas status dan fungsinya dengan regulasi. Penegasan tersebut sangat urgen yang menjadi mandatori untuk kepentingan peningkatan jalan dan kemudahan pembiayaanya dalam rangka pemenuhan kriteria teknis. Tujuan peningkatan jalan adalah untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan pengguna jalan dan estetika kawasan.

Tabel 3-5

Rencana Status dan Fungsi Jalan Kota Ketapang

Status Jalan Fungsi Jalan Kriteria Teknis Koridor dan Nama Jalan

A. Poros Utama Konektivitas Utama Antara Pusat Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota Ketapang

- Kecepatan paling rendah 40 km/jam - Lebar jalan minimal

9 m

- Tidak terputus

Jalur jalan R. Suprapto - jalan MT. Haryono - jalan Merdeka - jalan Imam Bonjol.

B. Poros Sekunder Konektivitas inter dan antar kawasan dalam Kawasan Perdagangan dan Jasa Kota Ketapang

- Kecepatan paling rendah 20 km/jam - Lebar jalan minimal

7 m

1) jalan Sugiono; 2) jalan Sepakat; 3) jalan Mansur; 4) jalan Wahid Hasim; 5) jalan Murni; 6) Beringin; 7) jalan Thohir; 8) jalan Dipenogoro; 9) jalan Basuki Rahmat; 10) jalan Kartini; 11) jalan Saunan.

C. Jalan Lingkungan Konektivitas inter kawasan yang berada dalam satu segmen Kawasan Perdagangan dan Jasa

- Kecepatan paling rendah 10 km/jam - Lebar jalan

maksimal 5 m

Jalan-jalan yang yang berada di dalam wilayah permukiman secara keseluruhan.

sumber : RTBL Kawasan Perdagangan dan Jasa Pusat Kota Ketapang, 2008

f. Rencana Image Kawasan

Iamage Kawasan merupakan citra kawasan yang dibentuk oleh komponen-komponen urban design yang nuansanya terefleksikan secara fisik di dalam kawasan. Rencana image kawasan perdagangan dan jasa Kota Ketapang sebagai berikut :

1. Jalan Kecil/Lorong (path)

• Sepanjang jalan R. Suprapto, jalan Merdeka dan jalan Imam Bonjol merupakan lintansan pergerakan manusia dan kendaraan.

• Sepanjang jalan MT. Haryono dan jalan Basuki Rahmat merupakan lintansan pergerakan manusia dan kendaraan.

SATGAS RPIJM Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Bab 3-82

• Sepanjang jalan A. Yani dan jalan Suharso merupakan lintatasan pergerakan manusia dan kendaraan.

• Sepanjang jalur pasar rangga sentap sebagai jalur pedistrian. 2. Pinggiran (edges)

• Edges kawasan bagian terdiri dari formasi solid pada lokasi perdagangan modern jalan R. Suprapto dan jalan Merdeka serta deretan pertokoan di seluruh kawasan.

• Edges kawasan bagian selatan terdiri formasi solid pada kawasan perdagangan tradisonal di jalan Imam Bonjol.

3. Landmark

• Kawasan Taman Merdeka.

• Kawasan Pasar Tradisional Range Sentap dengan lingkup pelayanan lokal.

• Landmark kawasan perdangan yang perlu dibentuk di lokasi Kelurahan Tengah dan Sampit.

4. Nodes

• Nodes dari pasar Rangge Sentap sebagai pusat aktivitas perbelanjaan tradisional.

• Nodes berupa koridor jalan R. Suprapto, jalan Merdeka dan jalan Imam Bonjol sebagai pusat aktivitas publik dengan kegiatan penunjang berupa perbankan dan retail dengan pertokoan yang melingkupinya.

• Nodes sepanjang jalan Merdeka sebagai jalur pedistrian karena berhimpitan dengan aktivitas perdagangan dan perlu dukungan penerangan.

• Nodes Taman Merdeka sebagai pusat aktivitas rekreasi masyarakat yang perlu dukungan penerangan untuk memberikan rasa aman dan nyaman.

• Nodes Sepanjang jalan R. Suprapto, Jalan Merdeka dan jalan Sugiono sebagai pusat perbelanjaan modern yang perlu dukungan jalur pedistrian dan penerangan.

g. Rencana Street Funiture

Street Furniture merupakan utilitas pendukung yang harus diterapkan dalam pengembangan kawasan perdagangan dan jasa Kota Ketapang dan diletakkan pada tempat-tempat strategis dengan jangkauan pewadah. Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan rasa nyaman bagi masyarakat yang beraktivitas dalam kawasan serta mendukung pencitraan kota yang asri dan estetis. Street Furniture terebut antara lain : tempat sampah terpilah, MCK Plus, kran dan hidran umum, papan reklame, traffic light, penerangan pada pedistrian dan jalan, halte, zebra cross dan pos pilisi.

SATGAS RPIJM Kabupaten Ketapang Tahun 2015 Bab 3-83 h. Rencana Ruang Terbuka

Ruang terbuka sebagai void kawasan perdagangan dan jasa direncanakan bersifat terbuka untuk publik (public domain) dengan fungsi spesifik sebagai area untuk publik cantact dan atau area untuk reckreatif retail. Rencana lokasi ruang terbuka adalah sebagai berikut :

• Ruang terbuka hijau Taman Merdeka, Landmark dan Taman Kota.

• Sepanjang koridor jalan R. Suprapto dan jalan Merdeka yang dkhusukan sebagai jalan untuk pedistrian.

• Ruang terbuka di depan entrance pertokoan.

i. Rencana Area Water Front

Kawasan perdagangan dan jasa kota ketapang dibelah oleh aliran sungai pawan dan oleh karena itu perlu dipertegas garis penguasaan sempadan sungai bertanggul dalam kawasan perkotaan yang ditetapkan sekurang-kurangnya 3 meter disebelah luar sepanjang kaki tanggul sesuai Permen PU no. 63/PRT/1993. Penegasan ini bertujuan untuk mengembalikan fungsi dan peranan sungai pawan dengan meminimalisir pemanfaatan bantaran sungai sebagai hunian atau tempat usaha serta pencegahan pembuangan limbah domestik padat maupun cair.

Perwujudan dan pengembangan area water front sungai pawan yaitu : - Pembuatan tanggul/turap disepanjang aliran sungai pawan

- Penetapan Garis Sempadan Sungai (GSS) sekurang-kurangnya 3 meter di sebelah luar sepanjang kaki tanggul.

- Memanfaatkan GSS sebagai jalur hijau dan rekreasi.

- Pembuatan jalan inspeksi selebar 3 meter dibatas akhir GSS.

- Penertiban, pengawasan dan penataan bangunan yang berorientasi menghadap sungai.

Dalam dokumen DOCRPIJM 1506593370Bab III a (Halaman 42-46)

Dokumen terkait