• Tidak ada hasil yang ditemukan

Beberapa penelitian terdahulu yang hampir sama dengan penelitian ini, dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.1

Hasil Penelitian Terdahulu

Nomor Nama Judul Hasil Penelitian

1 Alfi Mulikhah Lestari pada tahun 2015 Pengaruh Religiusitas, Produk Bank, Kepercayaan, Pengetahuan dan Pelayanan Terhadap Preferensi Menabung Pada Perbankan Syariah. Disimpulkan bahwa pengaruh terhadap prefenrensi menabung pada perbankan syariah

adalah :

Religiusitas (X1) karena adanya kepatuhan agama, produk bank (X2)

karena adanya produk yang inovatif, kepercayaan (X3) karena kemudahan bertransaksi, pengetahuan (X4) karena

pengetahuan secara ilmiah dan pelayanan

(X5) karena adanya penggunaan fasilitas yang mudah. 2 Siti Mahmudah pada tahun 2011 Pengaruh Iklan Islami Terhadap Keputusan Nasabah Menabung Di Bank Rakyat Indonesia Syariah. Disimpulkan bahwa Variabel Iklan Islami (X)

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

keputusan nasabah menabung di BRI

syariah. 3 Yayan Fauzi pada Faktor-Faktor Yang Dapat disimpulkan

tahun 2010 Mempengaruhi Nasabah Menabung Di Perbankan Syariah. bahwa variabel Pelayanan (X1) berpengaruh signifikan terhadap minat menabung nasabah. Variabel nisbah bagi hasil (X2) berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung nasabah. Variabel kualitas produk

(X3) berpengaruh signifikan terhadap minat

menabung nasabah dan variabel religiusitas (X4) tidak berpengaruh terhadap minat menabung nasabah secara parsial. 4 Farhad F. Ghannadian, 2004 Developing Economy Banking : The Case of Islamic

Banks

Penelitian ini menunjukan bahwa dana

yang diinvestasikan atas dasar pembagian

keuntungan dan kerugian, adalah pilihan

yang menarik bagi nasabah terhadap

bank-bank di semua negara berkembang yang sedang megalami transisi. Selain

itu penelitian ini juga menyatakan bahwa

perbankan syariah tidak sesuai untuk negara-negara maju, tetapi lebih

cocok untuk negara-negara berkembang dalam mempercepat pertumbuhan dan sistem

perekonomian.

Sumber : Data jurnal referensi yang diolah lebih lanjut

Pada awal berdirinya perbankan syariah di Indonesia masyarakat kini memiliki alternatif investasi yang lebih baik dalam pandangan syariat Islam. Perbankan syariah dengan membawa sistem bagi hasilnya diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat untuk berinvestasi pada lembaga keuangan tanpa ragu kehalalan dari setiap transaksinya. Pengetahuan masyarakat tentang perbankan syariah bisa dikatakan sangat minim karena sosialisasi yang dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dinilai kurang baik untuk sekedar menginformasikan keunggulan perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional, contohnya seperti jumlah pembagian keuntungan akan meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan bank yang tidak ditemukan di perbakankan konvensional ataupun eksistensi bunga bank yang diragukan bahkan dikecam oleh beberapa kalangan sedangkan sistem bagi hasil tidak pernah diragukan keabsahannya.

Masyarakat memiliki pandangan bahwa keuntungan bagi hasil yang pasti lebih sedikit daripada suku bunga menjadi salah satu faktor penghambat pertumbuhan lembaga keuangan syariah, padahal dengan sistem pembagian keuntungan maka besaran nilai investasi akan fluktuatif artinya, besaran nisbah atau keuntungan tergantung pada laba yang didapatkan bank dalam jangka waktu tertentu sehingga memungkinkan keuntungan bagi hasil bisa lebih tinggi dibandingkan dengan suku bunga bank konvensional. Dengan kelebihan yang telah dipaparkan, salah satu kekurangan absolut dari bank syariah adalah lokasi yang terbatas, tidak seperti perbankan konvensional yang lokasinya tersebar luas di berbagai daerah-daerah sedangkan bank syariah hanya berada di kota kota besar dengan jumlah yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan bank konvensional.

a. Hubungan Pengetahuan Perbankan Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah.

Masyarakat saat ini masih beranggapan bahwa perbankan syariah adalah lembaga keuangan yang kurang benefit dan tidak menarik jika dibandingkan dengan perbankan konvensional, padahal pendapat ini tidak sepenuhnya benar karena perbankan syariah memiliki keunggulan-keunggulan tertentu yang tidak dimiliki perbankan konvensional. Situasi seperti ini disebabkan oleh pengetahuan dari masyarakat yang belum memahami tentang keunggulan maupun produk-produk yang ditawarkan perbankan syariah. Pengetahuan berperan penting dalam meningkatkan minat masyarakat untuk menjadi nasabah bank syariah, semakin

masyarakat memiliki pengetahuan makan semakin tinggi pula minat dalam berinvestasi di bank syariah.

b. Hubungan Iklan Bank Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah.

Iklan didefinisikan sebagai kegiatan memperkenalkan barang atau jasa melalui media massa atau bentuk komunikasi yang bertujuan untuk menginterpretasikan kualitas suatu produk barang atau jasa berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen. Saat ini berbagai macam iklan dapat dilihat di media-media massa khususnya televisi. Dengan memanfaatkan periklanan, perbankan syariah dapat memperkenalkan sekaligus mempromosikan jasa milik mereka, semakin sering iklan yang di tampilkan pada publik maka akan semakin menarik perhatian calon nasabah untuk menggunakan produk-produk yang ditawarkan.

c. Hubungan Lokasi Bank Syariah terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah.

Lokasi merupakan hal yang sangat penting bagi perbankan syariah, karena dengan lokasi yang tersebar akan mempermudah calon nasabah untuk melakukan transaksi dengan bank, selain itu tempat yang strategis akan mudah diingat oleh calon nasabah. Dengan pencapaian ini pada akhirnya akan meningkatkan minat calon nasabah.

d. Hubungan Religiusitas terhadap Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah. Komitmen agama adalah sutau bentuk motivasi dan kepatuhan pada ajaran agama. Dengan adanya komitmen agama maka individu akan

memilih melakukan sesatu yang tidak melanggar aturan agama, dalam kasus penelitian ini adalah Syariat Islam. Calon nasabah dengan tingkat religiusitas yang tinggi maka akan lebih memilih perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional, karena produk-produknya terhindar dari riba.

berdasarkan dengan pemaparan diatas maka rerangaka pemikiran dari penelitian ini adalah pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa menjadi nasabah di bank syariah. Adapun variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen yang digunakan yaitu, pengetahuan terhadap Perbankan syariah (X1), Iklan (X2), Lokasi (X3) dan religiusitas (X4). Sedangkan variabel dependen yang digunakan yaitu minat mahasiswa UMB menjadi nasabah bank syariah (Y). Hubungan antara pengaruh faktor-faktor terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah di bank syariah dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1

Skema Rerangka Pemikiran

Pengetahuan terhadap Perbankan

Untuk melihat keterkaitan antara X1, X2, X3 dan X4 terhadap Y adalah dengan melihat dimensi dan indikator masing-masing variabel yaitu, sebagai berikut :

a. Pengetahuan terhadap Perbankan Syariah

Diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu : Kampus dan Lingkungan

Indikator Kampus dan Lingkungan adalah Pemahaman tentang Keunggulan dan Kelemahan Perbankan Syariah.

b. Iklan

Diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu : media cetak dan media elektronik. H1 H2 H3 H4 Iklan Perbankan Syariah Lokasi Perbankan Syariah Religiusitas Minat Menjadi Nasabah Bank Syariah

Indikator media cetak dan media elektronik adalah Keakuratan Informasi, Frekuensi Informasi dan Kewajaran.

c. Lokasi

Diukur melalui 2 (dua) dimensi yaitu : Kantor dan ATM Indikator Kantor dan ATM adalah jarak dan jumlah. d. Religiusitas

Diukur melalui dimensi Syariat Islam

Indikator Syariat Islam adalah Kesesuaian Pelayanan dan Produk. e. Minat Mahasiswa menjadi Nasabah Bank Syariah.

Diukur melalui dimensi ketertarikan dan Keyakinan.

Indikator Ketertarikan dan Keyakinan adalah Produk, Rasa Aman dan Sesuai dengan Kebutuhan.

C. Hipotesis

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara minat mahasiswa menjadi nasabah pada perbankan syariah dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat empat hipotesis yang yang akan diajukan dalam penelitian yang menggambarkan hubungan minat menabung dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Adapun hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

H01 : Pengetahuan perbankan syariah tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah di bank syariah.

Ha1 : Pengetahuan perbankan syariah berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

H02 : Iklan bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

Ha2 : Iklan bank syariah berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

H03 : Lokasi bank syariah tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

Ha3 : Lokasi bank syariah berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

H04 : Religiusitas tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

Ha4 : Religiusitas berpengaruh terhadap minat mahasiswa menjadi nasabah bank syariah.

Dokumen terkait