• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Respon

Respon adalah istilah yang digunakan dalam psikologi untuk menamakan reaksi terhadap rangsang yang diterima oleh panca indera. Respon biasanya diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dimunculkan setelah dilakukan perangsangan. Teori behaviorisme menggunakan istilah respon yang dipasangkan dengan rangsang dalam menjelaskan proses terbentuknya perilaku. Dengan kata lain respon merupakan perilaku yang muncul karena adanya rangsangan dari lingkungan. Jika rangsangan dan respon dipasangkan atau dikondisikan maka akan membentuk tingkah laku baru terhadap rangsangan yang dikondisikan.

Menurut Louis Thursone, (dalam Azwar, 2007:25) respon merupakan jumlah kecenderungan dan perasaan, kecurigaan, dan prasangka, pemahaman yang mendetail, rasa takut, ancaman, dan keyakinan tentang suatu hal yang khusus. Pengungkapan sikap dapat diketahui melalui :

1. Pengaruh atau penolakan 2. Penilaian

3. Suka atau tidak suka

4. Kepositifan atau kenegatifan suatu objek psikologi

Perubahan sikap dapat menggambarkan bagaimana respon seseorang atau sekelompok orang terhadap objek-objek tertentu, seperti perubahan lingkungan atau situasi lain.

Sikap yang muncul dapat positif, yakni cenderung menyenangi, mendekati dan mengharapkan suatu objek, seseorang disebut mempunyai respon positif apabila dilihat melalui tahap kognisi, afeksi, dan psikomotorik. Sebaliknya, seseorang disebut mempunyai respon negatif apabila informasi yang didengar atau perubahan terhadap sesuatu objek tidak mempengaruhi tindakannya atau justru menghindar dan membenci objek tertentu. Terdapat dua jenis variabel yang mempengaruhi respon , yaitu :

a. Variabel struktural , yaitu faktor-faktor yang terkandung dalam rangsangan fisik.

b. Variabel fungsional yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri si pengamat, misalnya kebutuhan suasana hati, pengalaman masa lalu. (Cruthefield, dalam Rahmat , 2004: 51-59).

Secara umum dapat dikatakan terdapat tiga faktor yang mempengaruhi respon seseorang yaitu :

a. Diri orang yang bersangkutan yang melihat dan berusaha memberikan interpretasi tentang apa yang dlihatnya itu, ia dipengaruhi oleh sikap, motif, kepentingan , dan harapannya.

b. Sasaran respon tersebut, berupa orang, benda atau peristiwa. Sifat sifat sasaran itu biasanya berpengaruh terhadap respon orang yang melihatnya. Dengan kata lain, gerakan, suara, ukuran, tindak tanduk, dan ciri ciri lain dari sasaran respon turut menentukan cara pandang orang.

c. Faktor situasi, respon dapat dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi mana respon itu timbul pula mendapat perhatian.

Situasi merupakan faktor yg turut berperan dalam pembentukan atau tanggapan seseorang. Respon dalam penelitian akan diukur dari tiga aspek, yaitu persepsi, sikap dan partisipasi. Persepsi menurut Mc Mahon adalah proses menginterpretasikan rangsangan (input) dengan menggunakan alat penerima informasi (sensorik information).

Sedangkan menurut Morgan, King, dan Robinson menunjukkan bagaimana kita melihat, mendengar, merasakan, mencium dunia sekitar kita dengan kata lain persepsi dapat juga didefenisikan sebagai gejala suatu yang dialami manusia. Berdasarkan uraian diatas, William James mengatakan persepsi terbentuk atas dasar kata yang kita peroleh dari lingkungan yang diserap oleh indera kita serta sebagian yang lainnya. Diperolehnya dari pengelolaan ingatan (memory) kemudian diolah kembali berdasarkan pengalaman yang kita miliki (Adi, 1994 : 179).

Jadi yang dimaksud dengan persepsi adalah suatu proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungan baik lewat penglihatan, pendengaran, perasaan, dan penerimaan . Persepsi merupakan suatu penafsiran yang unik terhadap situasi dan bukan suatu pencatatan yang benar.

Fenomena lain yang terkait dengan pengindraan adalah ilusi. Ilusi muncul akibat keterbatasan indra kita, dan ilusi bukanlah suatu tipuan ataupun persepsi yang salah. Fenomena lain yang terpenting dengan persepsi adalah atensi (attention) . Atensi adalah suatu proses penyeleksian input yang diproses dalam kaitan dengan pengalaman. Oleh karena itu atensi ini menjadi bagian yang terpenting dalam proses persepsi.

Hal-hal yang mempengaruhi atensi seseorang dapat dilihat dari faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor internal yang mempengaruhi atensi adalah : 1. Motif dan kebutuhan.

2. Preparatory set, yaitu kesiapan seseorang untuk berespon terhadap

suatu input sensorik tertentu tetapi tidak pada input yang lain. 3. Minat (interest).

Sedangkan, faktor eksternal yang mempengaruhi atensi adalah : 1. Intensitas dan ukuran.

2. Kontras dengan hal hal yang baru. 3. Pengulangan.

4. Pergerakan. (Adi.1994 : 107).

Sedangkan atensi itu banyak mendasari diri pada proses yang disebut filtering atau proses untuk menyaring informasi yang ada pada lingkungan, karena sensor channel kita mungkin memproses semua rangsangan yang berada pada lingkungan kita.

Mengenai sikap Thursone (Dalam Azwar, 2007) mengatakan sikap adalah derajat efek positif atau negatif yang dikaitkan dengan objek psikologis . Objek psikologis yang dimaksud adalah lambang-lambang, kalimat, semboyan , intuisi, pekerjaan, atau profesi, dan ide yang dapat dibedakan dalam perasaan positif atau negatif. Sikap adalah tendensi untuk berekasi dalam suka atau tidak suka terhadap suatu objek sikap yang merupakan emosi yang diarahkan oleh seseorang kepada orang lain., benda atau peristiwa sebagai objek sasaran sikap. Sikap merupakan respon evaluatif yang dapat berbentuk positif atau negatif.

Rokeach (Dalam Wagito, 2003) memberikan pengertian tentang sikap yaitu sikap merupakan predisposing , untuk merespon , untuk berprilaku . Ini berarti bahwa sikap berkaitan dengan perilaku, sikap merupakan predisposisi untuk berbuat atau berprilaku. Sikap merupakan kecenderungan atau kesediaan seseorang untuk bertingkah laku tertentu kalau ia menghadapi suatu rangsang tertentu. Rangsangan yang dimaksud dapat berupa rangsangan yang berbentuk batiniah seperti aktualisasi diri, dan dapat pula berbentuk fisik seperti halnya hasil-hasil dan usaha-usaha pembangunan.

Selain persepsi dan sikap, partisipasi juga menjadi hal yang sangat penting bahkan mutlak diperlukan dalam mengukur respon. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta dalam proses pembangunan. Partisipasi berasal dari bahasa inggris yaitu participation yang artinya mengambil bagian. Partisipasi adalah suatu proses sikap mental dimana orang orang atau anggota masyarakat aktif menyumbang kreatifitas dan inisiatifnya dalam usaha meningkatkan kualitas hidupnya. Pendekatan partisipasi bertumpu pada kekuatan masyarakat untuk secara aktif berperan serta atau ikut serta dalam proses pembangunan secara menyeluruh.

Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan program pembangunan memerlukan kesadaran, minat, dan kepentingan yang sama. Strategi yang biasa diterapkan adalah melalui strategi penyadaran. Partisipasi saja tidak cukup sebagai strategi dalam program pengembangan masyarakat, tetapi juga hasil yang diharapkan dari program pembangunan masyarakat kita dapat memperoleh keuntungan-keuntungan antara lain :

a. Mampu merangsang timbulnya swadaya masyarakat yang merupakan dukungan penting bagi pembangunan.

b. Mampu meningkatkan motivasi dan ketrampilan masyarakat dalam membangun.

c. Pelaksanaan pembangunan semakin sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat.

d. Jangkauan pembangunan menjadi lebih luas meskipun dengan dana yang terbatas .

e. Tidak menciptakan ketergantungan masyarakat terhadap pemerintah. Partisipasi sering juga disebut peran serta atau ikut serta masyarakat, diartikan sebagai adanya motivasi dan keterlibatan masyarakat secara aktif dalam seluruh tahapan pembangunan, sejak persiapan, perencanaan, pelaksanaan, pemeliharaan, evaluasi hingga pengembangan dan perluasannya.

Partisipasi aktif masyarakat dalam pelaksanaan pembangunan memerlukan kesadaran warga masyarakat akan minat dan kepentingan yang sama. Strategi yang biasa diterapkan adalah melalui strategi penyadaran . Untuk berhasilnya program pembangunan desa tersebut, warga masyarakat dituntut terlibat tidak hanya dalam aspek kognitif dan praktis, tetapi juga ada keterlibatan emosional pada progam tersebut. Hal ini diharapkan dapat memberi kekuatan dan perasaan untuk ikut serta dalam gerakan perubahan yang mencakup seluruh bangsa diperlukan dalam mengukur respon.

Dokumen terkait