• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESTATEMENT OF ACCOUNTS IN THE FINANCIAL STATEMENTS

Dalam dokumen FS AE 30 June 2014 Final2 (Halaman 58-62)

Dewan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia menerbitkan ISAK 29 “Biaya Pengupasan Lapisan

Tanah Tahap Produksi pada Pertambangan

Terbuka” yang disyaratkan untuk diaplikasikan untuk tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2014. Grup telah mengadopsi intepretasi ini sesuai dengan ketentuan transisi yang disyaratkan dalam ISAK 29.

The Indonesian Financial Accounting Standards Board issued IFAS 29 “Stripping Costs in the Production Phase of a Surface Mine” which is required to be applied for financial years beginning on or after 1 January 2014. The Group has adopted this intepretation in accordance with the transitional provisions of IFAS 29.

Sebelum diterbitkannya ISAK 29, Grup

menangguhkan biaya pengupasan lapisan tanah yang timbul pada tahap produksi berdasarkan perbedaan antara nisbah kupas tahunan yang direncanakan dan nisbah kupas aktual selama periode tersebut. Nisbah kupas tahunan yang direncanakan tersebut ditentukan berdasarkan rata- rata rencana tambang lima tahunan.

Prior to the issuance of IFAS 29, the Group deferred stripping costs incurred in the production phase of a surface mine based on the difference between the annual planned stripping ratio and the actual stripping ratio for the period. The annual planned stripping ratio was determined based on the average five-year mine plan.

LAPORAN KEUANGAN(lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Perubahan nisbah kupas tahunan yang

direncanakan diperhitungkan secara prospektif.

Changes in the annual planned stripping ratio were accounted for on a prospective basis.

Terdapat dua perubahan utama terhadap kebijakan akuntansi Grup yang sebelumnya atas penerapan dari ISAK 29. Pertama, pengakuan awal dari aset aktivitas pengupasan lapisan tanah (jika ada) dan

amortisasi selanjutnya ditentukan berdasarkan

komponen badan batubara yang teridentifikasi dan tidak berdasarkan keseluruhan operasi tambang. Kedua, setelah pengakuan awal, aset diamortisasi

menggunakan metode unit produksi selama

ekspektasi masa manfaat dari komponen badan batubara yang teridentifikasi yang menjadi lebih mudah diakses sebagai akibat dari aktivitas lapisan pengupasan tanah, kecuali terdapat metode lain yang lebih tepat, daripada diakui sebagai biaya operasi berdasarkan ekspektasi rasio pengupasan.

There are two key changes to the Group’s previous accounting policy as a result of the adoption of IFAS 29. Firstly, the initial recognition of the stripping asset (if any) and subsequent amortisation is determined by reference to components of the coal body rather than by reference to the entire operation. Secondly, the asset is amortised subsequently using the units of production method over the expected useful life of the identified component of the coal body that becomes more accessible as a result of the stripping activity unless another method is more appropriate, rather than as a charge to operating costs based on expected stripping ratio.

Ketentuan transisi dari ISAK 29 mensyaratkan penerapan dari tanggal 1 Januari 2013, sebagai permulaan dari periode sajian terawal dari laporan keuangan konsolidasian interim. Setiap saldo aset yang sebelumnya telah diakui yang dihasilkan dari aktivitas pengupasan lapisan tanah yang dilakukan selama tahap produksi (aset pengupasan lapisan tanah terdahulu) diklasifikasikan kembali sebagai bagian dari aset yang telah ada yang terkait dengan aktivitas pengupasan lapisan tanah, sejauh aset pengupasan lapisan tanah terdahulu tersebut dapat

dikaitkan dengan badan batubara yang dapat

dikaitkan dengan aset pengupasan lapisan tanah terdahulu. Saldo tersebut diamortisasi selama umur manfaat ekspektasian dari badan batubara yang teridentifikasi yang terkait dengan setiap saldo aset pengupasan lapisan tanah terdahulu.

The transitional provisions of IFAS 29 require that it should be applied from 1 January 2013, being the beginning of the earliest period presented in the

interim consolidated financial statements. Any

previously recognised asset balance that resulted from stripping activity (predecessor stripping asset) shall be reclassified as part of an existing asset to which the stripping asset related, to the extent that there remains an identifiable component of the coal body with which the predecessor stripping asset can be associated. Such balance shall be amortised over the remaining useful life of the identified component of the coal body to which each predecessor stripping asset balance relates.

Jika tidak terdapat komponen badan batubara yang

teridentifikasi yang terkait dengan aset

pengupasan lapisan tanah terdahulu, maka aset tersebut harus di hapuskan dalam saldo awal laba ditahan pada permulaan periode sajian pada laporan keuangan konsolidasian interim, yaitu 1 Januari 2013.

To the extent there is no identifiable component of the coal body to which the predecessor stripping asset relates, the asset should be written-off to opening retained earnings at the beginning of the earliest period presented in the interim consolidated financial statements, being 1 January 2013.

LAPORAN KEUANGAN(lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Manajemen telah menelaah biaya pengupasan

tanah yang telah dikapitalisasi pada tanggal

1 Januari 2013 sesuai dengan persyaratan ISAK 29. Sebagai dampak dari penerapan ketentuan transisi terkait interpretasi tersebut, Grup telah mengakui biaya pengupasan tanah ditangguhkan yang tidak dapat dialokasikan sebesar AS$42.808 dan dampak pajak sebesar AS$19.264 pada saldo laba - belum dicadangkan awal pada permulaan periode sajian terawal (1 Januari 2013). Penyesuaian lebih lanjut

telah dilakukan terhadap laporan keuangan

konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai dampak dari

tidak dapat dihubungkannya aset pengupasan

lapisan tanah sebelumnya terhadap komponen

batubara yang teridentifikasi. Total saldo laba - belum dicadangkan yang dihapuskan pada tanggal 31 Desember 2013 sebagai hasil dari penyesuaian ini adalah AS$37.836 dengan dampak pajak sebesar AS$17.026.

Management has reviewed the capitalised deferred stripping costs as at 1 January 2013 in line with the requirements of IFAS 29. As a result of applying the transitional provisions within the interpretation, the Group has recognised in opening retained earnings - unappropriated at the beginning of the earliest period presented (1 January 2013) US$42,808 of historical unallocatable deferred stripping costs and a related tax effect of US$19,264. Further adjustments have been made to the consolidated financial statements as of 31 December 2013 to reflect the fact that the previous recognised stripping asset was unable to be associated with an identifiable coal component.

The total write-off to retained earnings -

unappropriated at 31 December 2013 as a result of these adjustments is US$37,836 with a related tax effect of US$17,026.

Sebagai bagian dari adopsi, manajemen telah

membalik penambahan dan amortisasi biaya

pengupasan lapisan tanah yang ditangguhkan pada tahun 2013. Dampak dari hal ini adalah beban pokok pendapatan untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2013 telah meningkat, yang berakibat pada penurunan jumlah laba komprehensif sebesar AS$12.814 (setelah pajak) dalam laba komprehensif periode berjalan tersebut.

As part of the adoption, management has

reversed the addition and amortisation of the deferred stripping costs in the 2013 financial year. As a result, the cost of revenue for the six month period ended 30 June 2013 has been increased, resulting in a net decrease of US$12,814 (net of tax) in total comprehensive income for the period.

Selain penerapan standar baru, Grup juga

menyajikan kembali laporan laba rugi komprehensif konsolidasian interim untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 karena selesainya perhitungan kombinasi bisnis Balangan (lihat Catatan 5).

In addition to the adoption of the new standard, the Group has also restated its interim consolidated statement of comprehensive income for the six month period ended 30 June 2013 due to the

finalisation of the accounting for Balangan’s

business combination (refer to Note 5). Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada

tanggal 1 Januari 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:

The Group’s consolidated statement of financial position as at 1 January 2013 which has been restated is as follows:

Penyesuaian atas penerapan

Jumlah tercatat ISAK 29/ Jumlah setelah sebelumnya/ Adjustment due penyesuaian/

Previously to adoption of Balance after reported IFAS 29 adjustment

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Biaya pengupasan lapisan tanah

yang ditangguhkan 42,808 (42,808) - Deferred stripping costs

LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan 601,089 (19,264) 581,825 Deferred tax liabilites

EKUITAS EQUITY

Saldo laba - belum Retained earnings -

LAPORAN KEUANGAN(lanjutan) FINANCIAL STATEMENTS(continued)

Laporan laba rugi komprehensif konsolidasian

interim Grup untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2013 yang telah disajikan kembali sebagai berikut:

The Group’s interim consolidated statement of comprehensive income for the six-month period ended 30 June 2013 which has been restated is as follows:

Penyesuaian/Adjustment Kombinasi

bisnis

Balangan Jumlah Jumlah (Catatan 5)/ setelah tercatat Penerapan Balangan’s penyesuaian/ sebelumnya/ ISAK 29/ business Balance

Previously Adoption of combination after reported IFAS 29 (Note 5) adjustment

Beban pokok pendapatan (1,228,112) (23,298) - (1,251,410) Cost of revenue

Laba bruto 351,260 (23,298) - 327,962 Gross profit

Pendapatan lain-lain, neto 313 - 145,578 145,891 Other income, net

Laba usaha 275,678 (23,298) 145,578 397,958 Operating income

Laba sebelum pajak

penghasilan 219,581 (23,298) 145,578 341,861 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan (103,624) 10,484 - (93,140) Income tax expense

Laba periode berjalan 115,957 (12,814) 145,578 248,721 Profit for the period

Jumlah laba komprehensif Total comprehensive

periode berjalan 112,839 (12,814) 145,578 245,603 income for the period

Laba periode berjalan yang Profit for the period

diatribusikan kepada attributable to owners of

pemilik entitas induk 115,192 (12,814) 145,578 247,956 the parent

Total laba rugi

komprehensif periode Total comprehensive

berjalan yang income for the period

diatribusikan kepada attributable to owners

pemilik entitas induk 111,768 (12,814) 145,578 244,532 of the parent

Laba bersih per saham Earnings per share

- dasar 0.00360 (0.00040) 0.00455 0.00775 basic -

- dilusian 0.00335 (0.00037) 0.00424 0.00721 diluted -

Laporan posisi keuangan konsolidasian Grup pada tanggal 31 Desember 2013 yang telah disajikan kembali adalah sebagai berikut:

The Group’s consolidated statement of financial position as at 31 December 2013 which has been restated is as follows:

Penyesuaian atas penerapan

Jumlah tercatat ISAK 29/ Jumlah setelah sebelumnya/ Adjustment due penyesuaian/

Previously to adoption of Balance after reported IFAS 29 adjustment

ASET TIDAK LANCAR NON-CURRENT ASSETS

Biaya pengupasan lapisan tanah

yang ditangguhkan 37,836 (37,836) - Deferred stripping costs

LIABILITAS TIDAK LANCAR NON-CURRENT LIABILITIES

Liabilitas pajak tangguhan 648,760 (17,026) 631,734 Deferred tax liabilites

EKUITAS EQUITY

Saldo laba - belum Retained earnings -

Dalam dokumen FS AE 30 June 2014 Final2 (Halaman 58-62)