• Tidak ada hasil yang ditemukan

Retikulum Endoplasma (RE)

BAB IV ORGANEL SEL

A. Struktur dan Fungsi Organel a. Membran Sel

6. Retikulum Endoplasma (RE)

Gambar 4.6. Vakuola

https://micro.magnet.fsu.edu/cells/plants/vacuole.htmlhttps://www.pinterest.de/pin/697213586032289628/

6. Retikulum Endoplasma (RE)

Retikulum endoplasma adalah struktur berbentuk benang benang yang bermuara di inti sel. Dikenal dua jenis reticulum endoplasma yaitu :

1. Retikulum endoplasma granuler (reticulum endoplasma kasar). RE kasar tampak kasar karena ribosom menonjol dipermukaan sitoplasma membrane. 2. Retikulum endoplasma agranuler (reticulum endoplasma halus). RE halus

diberi nama demikian karena tidak mempunyai ribosom.

Ribosom membentuk rantai polipeptida, yang kemudian keluar dibagian dalam RE. Dalam RE, protein melipat dan membentuk struktur tersier. Beberapa protein menjadi bagian membrane RE dan yang lain dibawah ketujuan nya didalam sel. Sel yang membentuk, menyimpan, mengeksresikan protein memiliki banyak RE kasar, contohnya :sel kelenjar yang kaya akan RE dalam prankeas (organ) membentuk dan mengekresikan enzim yang membantu untuk mencerna makanan dalam usus kecil.39

Gambar 4.7. Retikulum Endoplasma https://balubu.com/struktur-sel-hewan-dan-fungsinya/

a. Bentuk Mikropis RE

Dari pengamatan dengan mikroskop electron pada sel hati terlihat adanya dua macam Retikulum Endoplasma.

Modul Ajar_ Biologi Sel Rahmadina_2020 78

Retikulum Endoplasma Kasar (REK)

Mempunyai fungsi dalam sintesa protein di dalam sel, terutama sintesa protein untuk sekresi dan protein untuk komponen RE itu sendiri. RE juga berfungsi untuk melakukan glikolasi yakni menambahkan gula (selaput glukosamin dan manosa) terhadap protein dan penambahan disulfide agar polipeptida lebih banyak rangkaian dan cabangnya. RE juga mengandung granula lemak, hal ini menunjukkan REK maupun REH saling bekerja sama dan saling berhubungan dalam proses sekresi dan transport lemak.

Retikulum Endoplasma Halus (REH)

REH mempunyai bentuk berupa pembuluh (tubular) gelembung atau (vesikuler) yang tidak teratur. REH berperan dalam mensintesis hormone steroid. Dalam sel hati REH berfungsi umtuk metabolism zat yang larut dalam lemak dan obat, contohnya barbiturate. REH di dalam hati melakukan proses yang disebut detoksikasi, sehingga tidak meracuni dan merusak sel.

7. Kloroplas

Plastida adalah organel tertutup membran yang memiliki fungsi dalam fotosintesis atau penyimpanan pada sel tumbuhan dan ganggang. Kloroplas, Kromoplas, dan Amilopas adalah bagian dari plastida yang umum.40

Sel fotosintesis tumbuhan dan banyak mengandung kloroplas, kebanyakan kloroplas memiliki bentuk oval atau lempengan.Dua membran luar membungkus zat semifluid interior yang disebut stroma.Stroma mengandung enzim dan DNA kloroplas. Kloroplas berfungsi mengkonversi matahari,air, dan cahaya.41

Gambar 4.8. Kloroplas

https://balubu.com/sel-tumbuhan-beserta-fungsinya/

Bagian-bagian yang dimiliki kloroplas antara lain, sebagai berikut : 1. Membran luar

Membran luar pada kloroplas bersifat sangat permeable sehingga memiliki fungsi dalam mengatur masuk dan keluarnya sesuatu zat.

40Kleesattel J.W. 2007.BIOLOGI

Modul Ajar_ Biologi Sel Rahmadina_2020 79 2. Ruang antar membran

Merupakan ruang tipis yang memisahkan membran luar dan membran dalam pada kloroplas.

3. Membran dalam

Membran dalam bersifat slektif permeable dan merupakan membran yang menutupi cairan yang disebut stroma.

4. Stroma

Merupakan cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati dan sebagai tempat terjadinya reaksi gelap (siklus calvin). Stroma diisi enzim, ribosom, dan DNA.

5. Tilakoid

Kloroplas mengandung system membran internal yang ketiga yang disebut membran tilakoid. Bagian internal tilakoid dapat disebut Iumen tilakoid. Bentuk tilakoid seperti tumpukan piringan yang saling berhubungan. Fungssi struktur yaitu untuk menangkap energy cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.

8. Sitoskleton

Sitoskeleton atau kerangka sel adalah jaring berkas berkas protein yang menyusun sitoplasma dalam sel. Setelah lama dianggap hanya terdapat disel eukariota, sitoskeleton ternyata juga dapat ditemukan pada sel prokariota. Dengan adanya sitoskeleton, sel dapat memilki bentuk yang kokoh, berubah bentuk, mampu mengatur posisi organel, berenang serta, berenang serta merayap dipermukaan.

Sitoskeleton memberi tumpuan pada sel, dan juga berfungsi dalam motilitas dan pengaturan sel. Fungsi yang paling jelas dari sitoskeleton ialah untuk memberikan dukungan mekanis pada sel dan mempertahankan bentuknya. Ini sangat penting untuk sel hewan, yang tidak memiliki dinding sel. Kekuatan dan kelenturan sitoskeleton yang mengagumkan secara keseluruhan didasarkan pada arsitekturnya yang distabilkan oleh keseimbangan. Antara gaya yang berlawanan yang dikerahkan oleh unsur - unsurnya, selain itu sama seperti rangka hewan membantu mempertahankan posisi bagian tubuh lainnya, sitoskeleton merupakan tempat bergantung banyak organel dan bahkan molekul enzim sitosol. Akan tetapi, sitoskeleton lebih dinamis dari pada rangka hewan. Sitoskeleton dapat secara cepat dibongkar dan dirakit atau disusun ditempat baru yang mengubah bentuk sel tersebut.42

Modul Ajar_ Biologi Sel Rahmadina_2020 80

Gambar 4.9. Sitoskleton

http://www.newhealthoptions.org/?page_id=617

sitoskeleton terdiri dari tiga macam yaitu :

Mikrotubul, yaitu tersusun atas dua molekul protein tubulin yang bergabung

membentuk tabung. Fungsinya memberikan ketahanan terhadap tekanan pada sel, perpindahan sel (pada silia dan flagella), pergerakan kromosom saat pembelahan sel (anafase), membentuk sentriol pada sel hewan.

Mikrofilamen, yaitu merupakan filamen protein kecil yang tersusun atas dua

rantai protein aktin yang terpilih menjadi satu. Mikrofilamen berfungsi untuk memberikan tegangan pada sel, mengubah bentuk sel, kontraksi otot, aliran sitoplasma, perpindahan sel (misalnya pseudopodia) dan pembelahan sel.

Filamen intermediat, yaitu rantai molekul protein yang berbentuk untaian yang

saling melilit. Filamen ini mempunyai diameter 8-10 nm, disebut filamen intermediat atau filamen antara karena berukuran diantara ukuran mikrotubulus dan mikrifilamen. Contohnya adalah sel kulit tersusun dari protein keratin.

Fungsi sitoskeleton yaitu :

a) Menahan dan mempertahanan bentuk sel.

b) Jaringan sitoskeleton juga dapat menahan organel-organel sel agar selalu berada di tempatnya masing-masing.

c) Jaringan jalur yang mendukung gerakan material dalam sel. d) Terbentuk silia dan flagella seabagai alat pergerakan sel. e) Kompenen penting dalam pembelahan sel.

9. Peroksisom

Mikrobodi (badan mikro) terbagi menjadi dua macam, masing-masing dengan populasi enzim yang berbeda, yaitu peroksisom dan glioksisom. Peroksisom ditemukan baik pada sel hewan maupun pada sel tumbuhan, sedangkan gliksisom hanya ditemukan pada tumbuhan. Kedua jenis mikrobodi ini mengandung enzim-enzim katalase dan oksidase, tetapi sebagai tambahan terhadap enzim-enzim-enzim-enzim tersebut gliksisom juga mengandung enzim-enzim yang dibutuhkan dalam siklus glioksilat.

Organel ini juga memiliki peranan penting dalam kehidupan ssel, diantaranya adalah :

Modul Ajar_ Biologi Sel Rahmadina_2020 81 ➢ Peroksisom memiliki peranan penting dalam proses oksidasi di dalam sel,

yakni mengubah dan memecah lemak secara menyeluruh.

➢ Peroksisom berfungsi untuk memecah hydrogen peroksida yang merupakan senyawa beracun, menjadi molekul atau zat yang dibutuhkan tubuh yaitu oksigen dan air.

10. Sentriol

Sentriol merupakan organel yang dapat dilihat ketika sel mengadakan pembelahan. Sentriol hanya dijumpai pada sel hewan, sedangkan pada sel tumbuhan tidak, sentriol terletak saling tegak lurus antara sesamanya didekat nukleus.

Fungsi sentriol antara lain adlah sebagai pusat oengorganisasian mikrotubula, merupakan peristiwa penting dalam proses selular utama, yaitu pembelehan sel dan pembentukan flagella. Sentriol ini ditemukan dalam pembentukan serat spindle untuk memisahkan kromosom selama pembelahan sel (mitosis). Selama tahap anaphase dari pembelahan sel kromosom ditemukan bergerak ke arah kutub yang semua karena sentriol.

1. Interdependensi Organel