• Tidak ada hasil yang ditemukan

Menurut undang-undang 34 tahun 2000 definisi dalam retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Retribusi daerah sebagaimana diharapkan menjadi salah satu pendapatan asli daerah yang diharapkan menjadi sumber pembiayaan penyelenggraan pemerintah dan pembangunan daerah, untuk meningkatkan dan memanfaatkan kesejateraan masyarakat daerah kabupaten/kota diberi peluang dalam menggali potensi sumber-sumber keuangannya dengan menetapkan jenis retribusi selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jas a atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan diberikan oleh pemerintah daerah

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

untuk kepentingan orang pribadi atau badan. Oleh karena itu, setiap pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah senantiasa berdasarkan prestasi dan jasa yang diberikan kepada masyarakat, sehingga keleluasaan retribusi daerah terletak pada yang dapat dinikmati oleh masyarakat (Zubaeni, 2006:13).

Pada prinsipnya pungutan retribusi yang harus dibayarkan oleh pembayar harus sama dengan nilai manfaat yang diterima. Untuk menilai manfaat yang diterima oleh pembayar retribusi ditempuh melalui beberapa langkah sebagai berikut:

a) Diidentifikasi manfaat fisik yang dapat diukur besarnya,

b) Ditetapkan nilai rupiahnya dengan cara menggunakan harga atau harga barang pengganti nilai rupiahnya dengan mengadakan survai tentang kesediaan membayar.

Retribusi daerah dalam hal ini ditetapkan dengan peraturan pemerintah daerah. Peraturan daerah tentang retribusi ini tidak dapat berlaku surut dansekurang-kurangnya mengatur ketentuan mengenai:

1) Nama, obyek, dan subyek reribusi, 2) Golongan retribusi,

3) Cara pengukuran tingkat penggunaan jasa yang bersangkutan,

4) Prinsip-prinsip yang dianut dalam penetapan struktur dan besarnya tariff retribusi, 5) Wilayah, 6) Sangsi administrasi,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Plagiat

7) Tata cara penagihan, 8) Tanggal mulai berlakunya.

Undang-Undang No 28 Tahun 2009 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, menjelaskan bahwa terdapat beberapa jenis retrinusi yang menjadi hak dan dapat dikelola oleh pemerintah daerah, kabupaten atau kota yaitu:

a. Retribusi jasa umum, adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Obyek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan atau diberikan pemerintah daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Jenis-jenis retribusi umum adalah:

1) Retribusi pelayanan kesehatan,

2) Retribusi pelayanan persampahan atau kebersihan,

3) Retribusi penggantian biaya cetak kaartu tanda penduduk atau akte catatan sipil,

4) Retribusi pelayanan pemakaman atau penguburan mayat, 5) Retribuai pelayanan parker ditepi jalan umum,

6) Retribusi pengujian kendaraan bermotor,

7) Retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, 8) Retribusi penggantian biaya cetak peta,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

9) Retribusi pengujian kapal perikanan.

Disini yang menjadi subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan jasa umum yang bersangkutan.

b. Retribusi jasa usaha adalah retribusi atau jasa yang disediakan oleh pemerintah daerah dengan menganut prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sektor swasta. Obyek retribusi jasa usaha adalah pelayanan yang disediakan oleh pemerintah dengan menganut prinsip komersial. Retribusi ini meliputi:

1) Retribusi pemakaian kekayaan daerah, 2) Reribusi pasar grosir atau pertokoan, 3) Retribusi tempat pelelangan,

4) Retribusi terminal,

5) Retribusi tempat khusus parker,

6) Retribusi tempat penginapan atau pesanggrahan atau villa, 7) Retribusi penyedotan kakus,

8) Retribusi rumah potong hewan, 9) Retribusi pelayanan pelabuhan,

10) Retribusi tempat rekreasi dan olahraga, 11) Retribusi penyebrangan diatas air,

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

12) Retribusi pengolahan limbah cair,

13) Retribusi penjualan produksi usaha daerah. Sedangkan subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang menggunakan atau menikmati pelayanan jasa usaha yang bersangkutan.

c. Retribusi perizinan tertentu, adalah retribusi atau kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang bersangkutan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Objek retribusi perizinan tertentu, yaitu kegiatan tertentu pemerintah daerah dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian, dan pengawasan atas kegiatan pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,sarana, atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Jenis-jenisnya antara lain:

1) Retribusi izin mendirikan bangunan,

2) Retribusi izin tempat pemjualan minuman beralkohol, 3) retribusi izin gangguan,

4) retribusi izin proyek.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Salah satu retribusi jasa umum adalah retribusi tempat rekreasi dan olahraga. Retribusi tempat rekreasi dan olahraga adalah pelayanan yang dimiliki oleh pemerintah daerah untuk masyarakat luas. Industri yang pariwisata yang dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah adalah industri pariwisata milik masyarakat daerah (community rourism development atau CTD). Dengan mengembangkan CTD, pemerintah daerah dapat memperoleh peluang pajak dan beragam retribusi yang bersifat legal.

Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai daerah tujuan wisata kedua di Indonesia yang memiliki banyak pariwisata potensial yang dapat dikembangkan sebagai sumber pendapatan asli daerah dari retribusi obyek wisata. daerah istimewa Yogyakarta terdiri dari 5 kabupaten yaitu Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Kulon Progo dan Kota Yogyakarta. Berdasarkan potensi wisata yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, jenis pariwisata yang dapat dikembangkan adalah pariwisata untuk menikmati perjalanan, pariwisata untuk rekreasi, dan pariwisata untuk kebudayaan.

Kabupaten Bantul memiliki berbagai obyek wisata yang menarik, baik wisata alam, obyek wisata buatan maupun petilasan bersejarah. Selain itu memiliki pemandangan alam yang menawan, banyak obyek wisata yang memiliki nilai spiritual dan mitos bagi masyarakat jawa. Wisata alam pantai selatan menjadi tujuan favorit wisatawan. Pemerintah Kabupaten Bantul berupaya mengembangkan sektor pariwisata, yakni dengan mengembangkan kawasan wisata baru, mengembangkan kawasan wisata minat khusus, dan membangun infrastruktur pendukung pariwisata.

STIE

Widya

Wiwaha

Jangan

Peraturan daerah No. 42 Tahun 2000, menjelaskan visi pembangunan pariwisata kabupaten bantul adalah menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan yang dapat menggerakan roda perekonomian daerah serta mengupayakan Kabupaten Bantul sebagai salah satu tujuan wisata utama Yogyakarta. Kabupaten Bantul yang merupakan bagian dari DIY terdiri dari 17 kecamatan yang memiliki berbagai tempat wisata yang dapat dikembangkan serta memiliki potensi wisata yang sangat potensial dan beragam mulai dari kekayaan alam, pantai yang menonjol, goa, perbukitan, tempat wisata barang-barang kerajinan cinderamata, maupun potensi seni budaya dan peninggalan sejara. Kekayaan obyek wisata ini mampu menarik wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berkunjung ke obyek wisata, sehingga dari retribusi tersebut dapat memberikan masukan bagi Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten Bantul.

Dokumen terkait