• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

N. Return On Asset (ROA)

Rasio ini menunjukan kemampuan dari Total aktiva atau jumlah aset untuk menghasilkan keuntungan bagi pemegang saham. Semakin tinggi nilai ROA, bisa berarti bahwa perusahaan telah efisien dalam menciptakan laba dengan cara mengolah dan mengelola semua total aktiva

30

yang dimilikinya, pada akhinya akan memprediksi pergerakan atau perubahan harga saham perusahaan (Salim, 2010:85).

Menu u B igh m d n Hous on (2001), “R sio l e sih e h d p total aktiva mengukur pengembalian atas total aktiva (ROA) setelah bunga d n p j k”. Menu u Ho ne d n W chowicz (2005), “Re u n on Asse s (ROA) mengukur efektivitas keseluruhan dalam menghasilkan laba melalui aktiva yang tersedia; daya untuk menghasilkan laba dari modal y ng diinves sik n”. Ho ne d n W chowicz menghi ung Re u n on Assets (ROA) dengan menggunakan rumus laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva.

Return on assets (ROA) adalah perbandingan antara keuntungan sebelum biaya bunga dan pajak (EBIT = Earning before interest and taxes) dengan seluruh aktiva atau kekayaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan dengan seluruh modal yang ada didalamnya untuk menghasilkan keuntungan, dengan menggunakan data yang ada pada Neraca dan Perhitungan Laba Rugi pada perusahaan tersebut. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Return On Asset =

x 100 % Sumber : Horne dan Wachowicz (2005)

Sedangkan menurut Desmond Wira (2011:45), Return on assets (ROA) adalah rasio keuangan yang menunjukan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dan aktiva yang dipergunakan.

31 O. Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian 1. Lia

Rosalina

Pengaruh rasio profitabilitas harga saham pada sektor industry barang konsumsi yang terdaftar di BEI

Secara simultan dapat diketahui bahwa variabel Net Profit Margin (NPM), Returnon Investment (ROI), Return on Equity (ROE), Earning per Share (EPS), dan Deviden per Share (DPS) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham dengan nilai Fhitung = 53,901 > Ftabel = 2,59. Pada pengujian secara parsial diperoleh hasil bahwa variabel Earning per Share (EPS) yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap harga saham dengan nilai thitung = 6,704 > ttabel =1,980.

2. Indah Nurmala- sari

Analisis pengaruh rasio profitabilitas terhadap harga saham emiten lq45 yang terdaftar di BEI tahun 2005-2008

Variabel Return On Asset (ROA) dan Earning PerShare (EPS) memilki berpengaruh terhadap harga saham secara parsial dengan tingkat sig (0,000 dan 0,004) sedangkan rasio keuangan yang lainnya tidak berpengaruh. Untuk rasio keuangan yang terdiri dari NPM, ROE, ROI dan EPS berpengaruh secara bersama - sama terhadap harga saham pada tahun 2005-2008. 3. Noer

Sasongko

Pengaruh eva

(Economic Value Added) dan rasio-rasio profitabilitas yang diukur dengan roa (Return on Asset), ROE (Return on Equity), ROS (Return on Sales), EPS

Adanya pengaruh dari ROA (Return on Asset), ROE (Return on Equity),ROS (Return on Sales), EPS (Earning Per Share), BEP (Basic Earning Power),dan EVA (Economic Value Added) memiliki pengaruh

32

(Earning Per Share),dan BEP (Basic Earning Power) terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ untuk periode 2001-2002

yang signifikan terhadap harga saham

Sumber: Jurnal dan Skripsi

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Waktu penelitian ini dalam rentang waktu antara tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.

2. Pengujian dengan menggunakan 4 variabel bebas yaitu Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada perusahaan Manufaktur Barang Konsumsi periode 2008-2012.

3. Sampel yang digunakan akan diolah dengan perhitungan secara manual atau diolah sendiri dengan program Microsoft Excel dan hasil olahan tersebut akan diuji kembali dengan mengunakan alat analisis SPSS 20,0 for windows.

33 P. Kerangka Pemikiran

Uji Hipotesis : Analisis Linier Regresi Berganda ( uji t dan uji F)

Proses Deduktif :Identifikasi Masalah, Hipotesis

Proses Induktif :Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar di BEI

Persamaan Regresi : Y =α+ β1X1+ β2X2 + β3X3 + β4X4 +ε

Hasil Penulisan :

Menjelaskan Analisis Pengaruh Rasio Gross Profit Margin, Operating Profit Margin, Net Profit Margin dan Return on asset (ROA) terhadap harga saham.

K O N F I R M A S I

Analisis Pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran

Fenomena Teoritis: Laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam satu periode akuntansi dapat memberikan banyak informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan. Dalam menilai kondisi keuangan suatu perusahaan, investor maupun pihak-pihak yang berkepentingan dapat menggunakan rasio-rasio keuangan yang terkandung dalam laporan keunagan.

Fenomena situasional: Pergerakan harga dipengaruhi banyak faktor, baik internal maupun eksternal perusahaan.Hal ini dikarenakan para investor yang mengharapkan nilai kembalinya investasi tergambar jelas pada kinerja perusahaan.

Jurnal Pendukung: Lia Rosalina, J. Kuleh, Maryam Nadir (2012) Indah Nurmalasari (2010)

Noer Sasongko & Nila Wulandari

Sri Paryanti (2012)

Variabel Independen (X)

- Gross Profit Margin (X1) - Net Profit Margin (X3) (Syamsuddin (2009:59) (Syamsuddin (2009:59) - Operating Profit Margin (X2) - Return On Asset(X4)

(Munawir, 2008:100) (Horne dan Wachowicz (2005) Variabel Dependen (Y)

34

Dari gambar diatas ditujukan agar memudahkan pemahaman tentang arah penelitian yang dilakukan dan penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti mengenai pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2008-2012.

Dari teori tersebut dapat terbentuk suatu fenomena yaitu fenomena teoritis dan fenomena situsional. Fenomena teoritis merupakan fenomena yang didasarkan pada buku, sedangkan fenomena situsional didasarkan pada kenyataan atau realita yang terjadi. Fenomena teoritis dalam penalitian ini adalah ada dua analisis dalam menganalisa harga saham bagi investor diantaranya yaitu analisis fundamental dan analisis teknikal. Sedangkan fenomena situsional dalam penelitian ini adalah banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham baik internal maupun eksternal perusahaan. Hal ini disebabkan karena investor memiliki harapan sejumlah pengembalian atas nilai investasinya tergambar jelas pada kinerja perusahaan. Dengan melihat fenomena-fenomena tersebut, maka penelitian ini difokuskan pada pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham. Dimana harga saham adalah variabel dependen, sedangkan GPM, OPM, NPM, dan ROA sebagai variabel independen dalam penelitian ini.

35

Selanjutnya penulis akan melakukan tahap penelitian yang terdiri dari proses deduktif dan induktif. Proses deduktif (proses dari umum ke khusus) dengan melakukan identifikasi masalah dan hipotesis. Sedangkan proses induktif (proses dari khusus ke umum) dengan melakukan studi empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dari kedua proses tersebut kemudian penulis melakukan analisis data dengan mengunakan uji regresi linier. Dalam uji regresi linier ini akan menjelaskan adanya pengaruh Gross Profit Margin (GPM), Operating Profit Margin (OPM), Net Profit Margin (NPM), dan Return On Asset (ROA) terhadap harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industry konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2012.

Dokumen terkait