• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1 Analisis Pengukuran Aspek Finansial Human Capital

6.1.1 Revenue Per Employee

Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan terhadap Revenue per Employe dapat dilihat total penjualan yang dapat dihasilkan dari jumlah karyawan pada tahun 2011 –2012 pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1 Hasil Perhitungan Revenue Per Employe

Tahun Total Penjualan (Rp)

Jumlah Karyawan (Orang) Revenue per Employee (Rp) 2011 172.128.212.900 624 275.846.495,03 2012 165.289.016.772 624 264.886.244,83 Sumber : Pengolahan Data

Hasil perhitungan Revenue per Employe menunjukkan bagaimana karyawan memberikan kontribusi financial berupa jumlah penjualan di PT. Perkebunan Nusantara II Kebun Pagar Merbau (PERSERO).

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.1

Gambar 6.1 Diagram Revenue per Employe

Dari diagram diatas, dapat dilihat tingkat dari Revenue per Employe yang dapat dihasilkan oleh setiap karyawan dari tahun 2011 sampai tahun 2012. Dimana Revenue per Employe yang dihasilkan oleh setiap karyawan mengalami penurunan dari tahun 2011 sampai 2012.

Kontribusi karyawan terhadap revenue PT. Perkebunan Nusantara II pada periode 2011-2012 mengalami penurunan, Dimana pada tahun 2011 Revenue per Employe yaitu Rp. 275.846.495,03/orang, sedangkan pada tahun 2012 Revenue per Employe yaitu Rp. 264.886.244,83/orang. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan memberikan kontribusi financial yang menurun terhadap penjualan perusahaan di tahun 2012, walaupun terjadi penurunan akan tetapi tidak terlalu tinggi sehingga masih tetap berkontribusi terhadap perusahaan.

Adapun faktor yang sangat penting dalam penurunan Revenue per Employe adalah total penjualan yang dinilai belum maksimal,. Sehingga perusahaan harus lebih memfokuskan diri dalam peningkatan sumber daya manusia yang kompeten dalam meningkatkan peningkatan produktifitas penjualan perusahaan. Sumber daya manusia

yang baik menurut (Keith Davis) adanya peningkatan kontribusi karyawan terhadap perusahaan dan sebaliknya.3. Dan juga hasil produksi dari lahan sawit yang dinilai mengalami penurunan dari tahun 2011 ke tahun 2012.

6.1.2 Human Capital Cost Factor (HCCF)

Penentuan hasil human capital cost faktor sangat dipengaruhi oleh besarnya biaya remunerasi yang merupakan nilai tambah dari perusahaan yang dapat dilihat dari data gaji/upah, dan imbalan keseluruhan yang di dapatkan oleh karyawan.

Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor pada tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.2

Tabel 6.2 Hasil perhitungan Human Capital Cost Factor

Tahun Human Capital Cost

Factor (Rp) 2011 16.683.633,746 2012 16.484.368.674 Sumber : Pengolahan Data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.2

Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk karyawan setiap tahunnya yang bertujuan untuk meningkatkan produktifitas karyawan yang akan menjadi nilai investasi pengembalian penjualan.

Hasil Human Capital Cost Factor dibagi dengan jumlah seluruh karyawan. Untuk biaya personal rata-rata karyawan pada tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.3.

Tabel 6.3 Hasil Perhitungan Biaya Personal Rata-Rata Karyawan Tahun Biaya Personal Karyawan

2011 Rp. 25,050,501.12/orang 2012 Rp. 24,135,239.64/orang Sumber : Pengolahan Data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.3

Gambar 6.3 Diagram Biaya Personal Karyawan Keseluruhan

Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan keseluruhan di perusahaan setiap tahunnya.

Sedangkan untuk biaya personal rata-rata karyawan tetap dari tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.4

Tabel 6.4 Hasil Perhitungan Biaya Karyawan Tetap Tahun Biaya Personal Karyawan

2011 Rp. 26,736,592.54 /orang 2012 Rp. 26,417,257.49/orang Sumber : Pengolahan Data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.4

Gambar 6.4 Diagram Biaya Personal Karyawan Tetap

Analisis dari diagram diatas merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk biaya personal karyawan tetap di perusahaan setiap tahunnya yaitu di PT. Perkebunan Nusantara II di Kebun Pagar Merbau.

Dari hasil perhitungan Human Capital Cost Factor ini merupakan acuan ukuran dasar dalam melihat produktifitas karyawan dengan membandingkan seberapa banyak biaya yang diperlukan perusahaan untuk menghasilkan sejumlah penjualan. Selama periode 2011-2012 perusahaan perlu mengeluarkan biaya maksimal sebesar Rp.

Adapun beban-beban yang dikeluarkan perusahaan untuk para karyawan adalah suatu nilai yang dapat memberikan nilai lebih terhadap sumber daya manusia yang bertujuan untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan. Dengan adanya HCCF perusahaan dapat mengetahui apakah nilai yang dikeluarkan sudah sesuai atau tidak dengan sumber daya manusia yang ada pada perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari seberapa besar nilai yang telah dikembalikan karyawan terhadap perusahaan.4

6.1.3 Human Capital Value Added

Dari hasil perhitungan HCVA yang telah dilakukan. Pada tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.5

Tabel 6.5 Hasil Perhitungan Human Capital Value Added

Tahun Human Capital Value Added

2011 Rp 84,61

2012 Rp 85,07

Sumber : Pengolahan Data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.5

Analisis dari diagram diatas menunjukkan adanya peningkatan tingkat pengembalian investasi karyawan terhadap perusahaan yang meningkat setiap tahunnya dari tahun 2011 sampai 2012.

Nilai-nilai tersebut merupakan nilai tambah yang bisa diberikan oleh setiap karyawan kepada perusahaan. Perhitungan Human Capital Value Added menunjukkan berapa banyak nilai tambah yang dihasilkan perusahaan dengan dana yang telah dikeluarkan perusahaan untuk tenaga kerja untuk melihat kontribusi yang dapat diberikan karyawan setiap rupiah yang telah diinvestasikan dalam Human Capital terhadap Value Added.

Dari hasil perhitungan HCVA dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan nilai tambah karyawan ke perusahaan dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012. Pada tahun 2011, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 84.61. Pada tahun 2012, untuk setiap Rp.1 yang dikeluarkan perusahaan akan memberikan nilai tambah sebesar Rp. 85.07. Hak ini menunjukkan terjadi peningkatan yang positif terhadap pendapatan perusahaan.

6.1.4 Human Capital Return On Investment

Pengukuran Human Capital Return On Investment pada PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) di Kebun Pagar Merbau menunjukkan tingkat pengembalian investasi yang mungkin diperoleh perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun 2011-2012 dapat dilihat pada Tabel 6.6

Tabel 6.6 Tingkat Pengembalian Investasi Dari Setiap Karyawan Di PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) di Kebun Pagar Merbau Tahun HCROI Karyawan Tetap HCROI Karyawan

Keseluruhan

2011 5.60% 4.98%.

2012 5.01% 4.49%

Sumber : Pengolahan Data

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 6.6

Gambar 6.6 Diagram Human Capital Return On Investment

Analisis dari diagram diatas menunjukkan HCROI untuk karyawan tetap menurun dari tahun 2011 ke 2012, dimana pada tahun 2011 sebesar 5,600% dan 2012 menurun menjadi 5,010% dan HCROI untuk karyawan keseluruhan juga menurun pada tahun 2012 sebesar 4,490 %.

Dari perhitungan aspek financial Human Capital pada PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) dapat diketahu bahwa Investasi yang diberikan kepada karyawan menunjukkan karyawan dapat menghasilkan lebih dari investasi yang ada

sehingga hal ini berpengaruh positif terhadap perkembangan perusahaan. Akan tetapi masih perlu dilakukan program pengembangan sumber daya manusia yang lebih baik dan efektif karena jika dilihat dari perhitungan Human Capital Return On Investment walaupun hasilnya positif akan tetapi terjadi penurunan dari tahun 2011 ke 2012 walaupun penurunannya tidak terlalu tinggi.

Pengukuran sumber daya manusia terhadap Human Capital merupakan suatu hubungan yang sejalan. Apabila sumber daya manusia yang terdapat diperusahaan tidak baik, maka Human Capital pada perusahaan tersebut juga akan menurun. Sumber daya manusia merupakan kemampuan yang ada di diri setiap manusia, sedangkan Human Capital merupakan modal kerja yang terdapat di dalam diri manusia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai investasi perusahaan terhadap karyawan dengan tujuan mendapatkan nilai penjualan yang sebesar-besarnya. Untuk mendapatkan sumber daya yang kompeten secara menyeluruh, maka diperlukannya Human Capital sebagai suatu metode yang bertujuan untuk melihat kontribusi karyawan terhadap perusahaan.5

Dengan adanya perhitungan Human Capital dari segi perhitungan Revenue per Employe, Human Capital Cost Factor (HCCF), Human Capital Value Added dan Human Capital Return On Investment dapat diketahui seberapa besar hasil dari kontribusi karyawan yang diberikan kepada perusahaan dari segi financial. Penilaian ini telah sesuai dengan prestasi yang telah dihasilkan oleh karyawan pada perusahaan. Penilaian kontribusi karyawan ini sangat bermanfaat bagi pekerja itu sendiri maupun bagi perusahaan. Manfaat yang didapat bagi pekerja dari perhitungan nilai kontibusi karyawan ini sendiri sebagai alat ukur mengenai prestasi bekerja karyawan selama

melakukan kontribusi bagi perusahaan. Dari hasil yang telah diketahui, pekerja dapat mengetahui kelebihan atau kelemahan yang ada, baik dari perusahaan maupun dari pekerja sendiri.

Sedangkan manfaat bagi perusahaan, antara lain sebagai dasar pengambilan keputusan terhadap karyawan yang berkaitan dengan promosi jabatan, penentuan gaji dan kompensasi yang lebih tepat. Dan juga tepat dalam melakukan mutasi demosi, atau pemberhentian kerja. Dengan perhitungan Human Capital ini, perusahaan dapat memberikan penilaian yang lebih objektif terhadap karyawan dan secara tidak langsung akan memacu seluruh karyawan untuk termotifasi dalam melakukan prestasi yang pada akhirnya dapat memberikan nilai investasi kepada perusahaan. Sehingga PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) di Kebun Pagar Merbau.

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari hasil uraian dan pembahasan adalah sebagai berikut:

1. Sumber daya manusia sebagai suatu asset yang sangat penting dalam meningkatkan produktifitas perusahaan. Dimana segala pengeluaran untuk kepentingan pengembangan sumber daya manusia dan perekrutan karyawan dijadikan sebagai suatu investasi. Karena akan mendatangkan keuntungan bagi perusahaan dalam jangka waktu yang panjang. Berdasarkan hasil perhitungan Revenue per Employee, Human Capital Cost Factor, Human Capital Value Added dan Human Capital Return On Investment menunjukkan hasil yang positif terhadap perkembangan perusahaan. Hasil tersebut diketahui bagaimana karyawan dapat memberikan kontribusi finansial kepada perusahaan.

2. Berdasarkan perhitungan Revenue per Employe karyawan memberikan kontribusi positif terhadap perusahaan. walaupun terjadi penurunan dari tahun 2011 sampai tahun 2012. Pada tahun 2011 Rp 275.846.495,03 / orang, tahun 2012 yaitu sebesar Rp 264.886.244,83 / orang akan tetapi karyawan tetap memberikan kontribusi finansial berupa jumlah penjualan kepada perusahaan. 3. Dari hasil perhitungan Human Capital Cost Factor dapat diketahui biaya yang

diperlukan perusahaan untuk menghasilkan dan meningkatkan penjualan perusahaan dari tahun 2011 sampai tahun 2012. Pada tahun 2011 didapat nilai

sebesar Rp. 25,050,501.12/orang pada tahun 2012 didapat nilai sebesar Rp. 24,135,239.64/orang. Hal ini menunjukkan nilai turn over yang harus dikeluarkan perusahaan.

4. Hasil perhitungan HCVA terjadi peningkatan dari tahun 2011 sampai 2012. pada tahun 2011 sebesar Rp. 84,61. Hal ini menunjukkan bahwa Rp.1 yang diinvestasikan dalam Human Capital akan memberikan kontribusi ke perusahaan sebesar Rp. 84,61. Hasil perhitungan HCVA pada tahun 2012 sebesar Rp. 85,07. Hal ini menunjukkan bahwa Rp.1 yang diinvestasikan dalam Human Capital akan memberikan kontribusi ke perusahaan sebesar Rp 85,07. 5. Pengukuran Human Capital Return On Investment pada PT. Perkebunan

Nusantara II (PERSERO) di Kebun Pagar Merbau menunjukkan pengembalian investasi yang mungkin diperoleh dalam jangka waktu tertentu. Tahun 2011 besarnya HCROI 4,98%, tahun 2012 HCROI sebesar 4,49%. Nilai HCROI merupakan persentase nilai uang yang dihasilkan dibandingkan dengan nilai uang yang diinvestasikan. Dari hasil yang didapat diketahui bahwa uang yang diinvestasikan berkontribusi positif kepada perusahaan.

7.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:

1. Sebaiknya perusahaan menghitung jumlah asset yang dihasilkan oleh tiap karyawan dan menjadi acuan evaluasi untuk peningkatan kinerja pada PT. Perkebunan Nusantara II (PERSERO) di Kebun Pagar Merbau

2. Sebaiknya perusahaan lebih terbuka terhadap data keuangan bagi peneliti karena penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu rancangan Human Capital yang sesuai agar dapat diaplikasikan secara optimal.

Dokumen terkait