NO Indikator Kinerja Utama Target IKK 2015
Target Renstra Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah Tahun 2011-2015 Realisasi Capaian Tahun 2011-2015 Rasio Capaian Tahun ke-
2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 Cakupan pelayanan kebersihan di wilayah Kecamatan Semarang Barat 16 Kelurah an 16 Keluraha n 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelurah an 16 Kelura han 16 Kelura han 16 Kelura han 16 Kelura han 16 Kelura han 16 Kelura han 2 Pelaksanaan pelayanan masyarakat di Kecamatan Semarang Barat 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 3 Pengkoordinasian tugas
unit kerja lintas sektoral 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 %
4 Pembinaan terhadap pemerintah Kelurahan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan 12 Bulan
Sumber : Subbagian Perencanaan dan Keuangan Kecamatan Semarang Barat , 2015. Keterangan : *) Angka Perkiraan
32 Perubahan Renstra Tahun 2016 – 2021 | OPD Kecamatan Semarang Barat a. Faktor Peluang ( Opportunity )
1. Sistem danbirokrasi Pemerintah Kota Semarang sudah tertata dengan baik; 2. Kepemimpinan Camat Semarang Barat yang visioner, berkomitmen dan
berintegritas sehingga menciptakan pembangunan yang partisipatif di Kecamatan Semarang Barat;
3. Penerapan otonomi daerah yang memberikan kesempatan berprakarsa seluas-luasnya bagi daerah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;
4. Hubungan yang harmonis dengan Instasi lain dan juga dengan para pemangku kepentingan (stakeholders);
5. DitetapkannyaPerda No. 6 tentang RPJMD Kota Semarang Tahun 2016 – 2021 yang merupakan pedoman bagi perencanaan pembangunan di Kota Semarang.
b. Faktor Tantangan (Challenge )
1. Tuntutan dana aspirasi semakin beragam dengan berbagaikepentinganyang seringkali saling bertentangan. Dan hal tersebut harus ditampung dan diperhatikan; 2. Masih adanya aparat pemerintahandan juga kelompok masyarakat yang belum
memahami arti penting dari proses perencanaan pembangunan parsitipatif;
3. Bervariasinyatingkat pendidikan, sosial ekonomi masyarakat yang berpengaruh pada pola pikir dan pola tindak dari masyarakat di Kecamatan Semarang Barat; 4. Masih adanya kebijakan yang kadang–kadang tidak berpihak pada masyarakat.
33 Perubahan Renstra Tahun 2016 – 2021 | OPD Kecamatan Semarang Barat BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
Isu strategis merupakan suatu permasalahan yang sedang hangat dibicarakan orang yang mempunyai nilai kelayakan, strategis dan mendesak untuk dicarikan jalan keluarnya serta memerlukan analisis terhadap berbagai dimensi yang berpengaruh (dipengaruhi dan mempengaruhi) untuk itu perlu dicarikan alternatif pemecahannya.
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Pelayanan Tabel 3. 1
RUMUSAN PERMASALAHAN KECAMATAN PADA RENSTRA PERUBAHAN TAHUN 2016 – 2021
NO PERMASALAHAN AKAR PERMASALAHAN
1. Belum optimalnya penyelenggaraan
pemerintahan umum dan pelayanan publik di Kecamatan dan Kelurahan
Belum optimalnya penyusunan dan penerapan SOP dan SP
Belum optimalnya sarana prasarana pelayanan publik sesuai standar
Belum optimalnya penggunaan teknologi
informasi dalam pelayanan publik Belum optimalnya budaya kerja aparatur
Jumlah, kapabilitas, kapasitas dan kompetensi aparatur perlu ditingkatkan
2. Masih adanya gangguan
ketentraman dan ketertiban
masyarakat
Kurangnya kesadaran dan kepatuhan masyarakat terhadap peraturan perundangan
Masih kurangnya peran serta masyarakat untuk menjaga ketertiban dan ketentraman lingkungan Kuantitas dan kualitas anggota Linmas belum memadai
3. Perlu peningkatan pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan
Peran dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam pembangunan perlu dioptimalkan
Koordinasi lintas sektor untuk melaksanakan pemberdayaan masyarakat perlu dioptimalkan
4. Perlu peningkatan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
Tingkat partisipasi masyarakat dalam
pembangunan di lingkungan perlu ditingkatkan Kondisi sarana dan prasarana lingkungan perlu perbaikan dan peningkatan
Potensi lokal kewilayahan perlu dukungan pembinaan dan pengembangan
5.
Belum optimalnya penanganan
kebersihan wilayah
Kecamatan/Kelurahan
Pengelolaan kebersihan wilayah perlu
ditingkatkan secara berkelanjutan
6.
Belum optimalnya program PHBS dan LHBS di wilayah Kelurahan dan Kecamatan
Peran serta dan kesadaran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan bersih dan sehat perlu ditingkatkan
7.
Belum optimalnya pengelolaan aset
Pemerintah di Kecamatan /
Kelurahan
Perlu peningkatan tertib pencatatan dan
pengelolaan aset Pemerintah di Kecamatan / Kelurahan
8.
Belum optimalnya penerimaan PAD dari Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan / Kelurahan
Perlu peningkatan kesadaran masyarakat untuk membayar Pajak Bumi Dan Bangunan
34 Perubahan Renstra Tahun 2016 – 2021 | OPD Kecamatan Semarang Barat
No Permasalahan Umum Rencana Aksi / Solusi
1. Difable dan anak masih kurang dalam
proses Musrenbang
1. Mengundang kaum difable dan anak dalam kegiatan Musrenbang
2. Mengadakan kegiatan di pagi / siang hari untuk mempermudah keaktifan bagi kaum wanita dan anak dalam mengikuti kegiatan Musrenbang
2. Kurangnya Tingkat partisipasi
masyarakat dalam pembangunan
(Peran perempuan belum optimal)
1. Identifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai juklak juknis
2. Identifikasi calon peserta kegiatan 3. Pelaksanaan fasilitasi
4. Monev
3. Kurangnya peran serta dan kesadaran
masyarakat dalam mewujudkan
lingkungan bersih dan sehat
1. Identifikasi kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai juklak juknis
2. Identifikasi peserta kegiatan 3. Pelaksanaan fasilitasi
4. Monev (Monitoring dan Evaluasi)
4. Mengalami Gangguan Emosional Mengendalikan Emosi dan menyesuaikan diri
dengan cara remaja berkomunikasi.
5. Rasa Rendah Diri, Rasa Tidak Aman,
Rasa Takut yang dikompensasikan dengan perilaku resiko tinggi
Memberikan kesempatan kepada remaja untuk Mengaktualisasikan Diri.
6. Timbul perilaku remaja yang berani /
nekat
Menghindari sikap / perilaku Mengancam terhadap remaja.
Berdasarkan evaluasi kinerja pelayanan Kecamatan Semarang Barat selama 5 (lima) tahun yang lalu, mencermati tantangan dan peluang pelayanan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Semarang Barat, maka beberapa permasalahan berdasarkan tugas dan pelayanan yang berkembang dan harus dihadapi Kecamatan Semarang Barat 5 (lima) tahun kedepan adalah sebagai berikut :
1. Struktur Organisasi Kecamatan diisi oleh pejabat dan staf dengan rata-rata hampir memasuki usia pensiun (struktur pegawai tua);
2. SDM yang kurang memadai baik dari sisi kualitas maupun kuantitas;
3. Belum adanya data base Pembangunan (Panjang Lebar Jalan, Panjang Lebar Sungai) secara akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan pembangunan yang berkelanjutan;
4. Perubahan paradigma pelayanan masyarakat yang maksimal sehingga perlunya perubahan mindset petugas pelayanan dari budaya pangreh praja harus dihilangkan dikarenakan pegawai merupakan abdi negara dan abdi masyarakat;
5. Semakin banyaknya tuntutan masyarakat terhadap pembangunan diwilayah sehingga diperlukan pembangunan yang berkesinambungan dan perencanaan yang berkualitas; 6. Kecilnya swadaya masyarakat dalam berpartisipasi pembangunan di wilayah perlu adanya
perubahan system pelaksanaan pembangunan;
7. Semakin transparannya informasi melalui media elektronik dituntut peran Kecamatan Semarang Barat harus lebih responsif terhadap dinamika pelayanan masyarakat;
35 Perubahan Renstra Tahun 2016 – 2021 | OPD Kecamatan Semarang Barat 8. Semakin tingginya tingkat pendidikan dan sosial ekonomi berpengaruh pada pola pikir dan
pola tindak dari masyarakat;
9. Kelurahan sebagai ujung tombak pelayanan pemerintahan sehingga perlu adanya pembinaan pelayanan agar tidak ada komplain dan pelayanan dapat berjalan dengan optimal
Sedangkan peluang yang bisa dimanfaatkan selama 5 (lima) tahun ke depan dalam rangka pengembangan pelayanan Kecamatan Semarang Barat, antara lain:
1) Hubungan kerja dan koordinasi yang baik antara pimpinan, pejabat struktural dan para staf Kecamatan, sehingga tercipta suasana kerja dan pelayanan yang nyaman dan kondusif;
2) Tingkat Partisipasi Masyarakat yang cukup tinggi dalam proses perencanaan pembangunan (MUNSRENBANG)
3) Penerapan Otonomi Daerah dan tuntutan implementasi Good Governance merupakan peluang untuk meningkatkan kinerja dan memberikan kesempatan bagi Kecamatan Semarang Barat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan;
4) Terbukanya kesempatan untuk meningkatkan kualitas SDM melalui peningkatan pendidikan formal dan pendidikan latihan bagi setiap pegawai;
5) Keberadaan organisasi kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah dalam pembangunan merupakan peluang dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi dan dalam implementasi program pembangunan;
6) Kepedulian pihak swasta dalam mendukung program yang akan dilaksanakan dalam mendukung kegiatan pelaksanan pembangunan; dan
7) Akses informasi yang lebih cepat, tepat sehingga mempermudah peningkatan profesionalisme. Sejalan dengan kemajuan zaman, media informasi dari segala jenis mudah didapat di Kecamatan Semarang Barat, terutama dilihat dari posisi strategis wilayahnya. Hal ini dapat dipergunakan untuk lebih memperluas informasi untukmemperkenalkan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang.
36 Perubahan Renstra Tahun 2016 – 2021 | OPD Kecamatan Semarang Barat 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Derah
Visi :
Misi
Visi tersebut memiliki empat kunci pokok yakni Kota Perdagangan, Kota Jasa, Hebat dan Masyarakat yang sejahtera :
Kota Perdagangan, mengandung arti kota yang mendasarkan bentuk aktivitasnya pada
pengembangan ekonomi yang lebih menitik beratkan pada aspek perniagaan sesuai kateristik masyarakat kota, yang didalamnya melekat penyelenggaraan fungsi jasa yang menjadi tulang punggung pembangunan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat dengan tidak meninggalkan potensi lainnya. Pengembangan Kota Perdagangan diarahkan untuk lebih meningkatkan produktivitas sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.
Kota Jasa, sebutan kota jasa tidak lepas dari status kota perdagangan . Karena perdagangan
akan selalu terkait dengan persoalan perniagaan atau proses transaksi dan distribusi barang dan jasa. Kota Jasa lebih menekankan fungsi kota dalam pelayanaan publik diberbagai bidang.
Hebat dikandung pemahaman bahwa Visi tersebut ingin mewujudkan kondisi masyarakat yang semakin sejahtera dalam rangka mencapai keunggulan dan kemuliaan, serta kondisi perkotaan yang kondusif dan modern dengan tetap memperhatikan lingkungan berkelanjutan demi kemajuan perdagangan dan jasa.
Sejahtera. Pemberian otonomi kepada daerah, pada hakekatnya merupakan proses
pemperdayaan kolektif bagi seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Sejahtera dalam hal ini mengarah pada tujuan terlayani dan terpenuhinya kebutuhan dasar hidupdan rasa aman, tentram serta adil dalam segala bidang,
Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Semarang 2016-2021 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu:
“Semarang Kota Perdagangan dan Jasa Yang Hebat Menuju Masyarakat Semakin Sejahtera”