• Tidak ada hasil yang ditemukan

Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.4 Review Terhadap Rancangan Awal RKPD

1. Tingkat kinerja pelayanan PD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan PD;

2. Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi PD;

3. Dampaknya terhadap pencapaian visi dan misi kepala daeraah, terhadap capaian program nasioanal/internasional, seperti SPM dan SDGs.

4. Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan PD dan 5. Formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang

strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan.

2.4. Review terhadap Rancangan Awal RKPD Berisikan uraian mengenai:

1. Proses yang dilakukan yaitu membandingkan antara rancangan awal RKPD dengan hasil analisis kebutuhan;

2. Penjelasan mengenai alasan proses tersebut dilakukan;

3. Penjelasan temuan-temuan setelah proses tersebut dan catatan penting terhadap perbedaan dengan rancangan awal RKPD, misalnya:

terdapat rumusan program dan kegiatan baru yang tidak terdapat di rancangan awal RKPD, atau program dan kegiatan cocok namun besarannya berbeda; dan

4. Lampiran tabel telaahan terhadap rancangan awal RKPD 2.5. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

Dalam bagian ini diuraikan hasil kajian terhadap program/kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat terkait langsung dengan pelayanan kecamatan, LSM maupun dari SKPD yang langsung ditujukan kepada SKPD maupun berdasarkan hasil pengumpulan informasi SKPD.

Deskripsi yang perlu disajikan dalam subbab ini, antara lain:

3.1. Telaah terhadap Kebijakan Nasional

Telaah terhadap kebijakan nasioanal dan sebagaimana dimaksud, yaitu penelaahan yang menyangkut arah kebijakan dan prioritas pembangunan nasional dan yang terkait dengan tugas pokok dan fungsi Perangkat Daerah.

3.2. Tujuan dan sasaran Renja PD

Perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu – isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja Renstra Perangkat Daerah.

3.3. Program dan Kegiatan

Berisikan penjelasan mengenai :

a. Faktor – faktor yang menjadi bahan pertimbangan terhadap rumusan program dan kegiatan

b. Uraian garis besar mengenai rekapitulasi program dan kegiatan c. Penjelasan jika rumusan program dan kegiatan tidak sesuai dengan

rancangan awal RKPD, baik jenis program/kegiatan, pagu indikatif maupun kombinasi keduanya

BAB IV. RENCANA KERJA DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH BAB V. PENUTUP

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Tahun Lalu dan Capaian Renstra

Untuk memantapkan perencanaan pembangunan tahun 2019 diperlukan Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja SKPD dan Pencapaian Renstra SKPD sampai dengan Tahun 2018. Evaluasi Renja tahun lalu dan capaian Renstra atas pelaksanaan program dan kegiatan SKPD dimaksud dapat dilihat berdasarkan Laporan Kinerja dan Laporan Keuangan SKPD.

Dalam kurun waktu 1 tahun terakhir, kualitas penyelenggaraan perencanaan pembangunan daerah terus menerus mengalami peningkatan. Beberapa faktor yang menyebabkan adanya peningkatan kualitas penyelenggaraan perencanaan tersebut adalah :

1. Meningkatnya intensitas keterlibatan berbagai unsur pemangku kepentingan pembangunan antara lain: masyarakat, LSM, organisasi dan sektor swasta;

2. Meningkatnya konsistensi perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan pembangunan;

3. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia melalui bimbingan teknis.

Dalam evaluasi pelaksanaan Renja Tahun 2016 terdapat keunikan karena adanya perbedaan program dan kegiatan dengan program dan kegiatan tahun 2017, sehingga tidak dapat benar-benar disandingkan capaian program dan kegiatannya.

Hal ini disebabkan karena dokumen perencanaan tahun 2016 disusun mengacu pada dokumen rencana strategis periode 2011-2016. Sementara untuk tahun 2017-2021 telah mengacu pada dokumen perencanaan strategis periode 2016-2021 yang nomenklatur program dan kegiatan dirumuskan sesuai dengan Visi dan Misi Kepala Daerah terpilih dan kebutuhan organisasi, sehingga apabila dibandingkan dengan Tahun 2016 akan muncul perbedaan nomenklatur program, kegiatan dan juga indikator kinerja. Namun demikian, Kecamatan Selopuro sebagai SKPD pelayanan masyarakat tidak berubah, sehingga meskipun terjadi perubahan nomenklatur program

Tabel 2.1

Rekapitulasi Evaluasi Hasil Pelaksanaan Renja PD dan Pencapaian Renstra PD s/d Tahun 2018 Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar

Kode

Urusan /Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah Dan Program /Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcomes) / Kegiatan (output)

Target

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun

Lalu(n-2)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d

tahun berjalan

Keterang

Persentase kecukupan Administrasi

Perkantoran 100% 98,16

% 100

Penyediaan dan Peningkatan Administrasi Perkantoran

Tersedianya Honorarium, Bahan Pakai Habis, Jasa Kantor, Cetak dan Penggandaan, Makanan dan Minuman dan Perjalanan Dinas

100% 98,16% 100% 94,43% 0,9443

Persentase Sarpras Aparatur dengan kondisi layak fungsi

100% 99,99

1 2 3 4 5 6 7 ) 9 +9) 4) 12 4..01.09.4.01.9.1.1

7

Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Tercukupinya alat kebersihan kantor, perawatan kendaraan dinas, BBM, pemeliharaan gedung, peralatan dan perlengkapan kantor, pajak kendaraan dinas, dan belanja modal aset kantor

100% 99,99% 100% 98,72% 0,9872

%

80% 278,71% 69,68%

4.01.09.4.01.9.1.

03

Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur

Prosentase peningkatan kapasitas SDM aparatur perencana

- - - - - 100% 100% 25%

4.01.09.4.01.9.1.0 3.01

Peningkatan kapasitas SDA kecamatan

Terfasilitasinya SDM yang mengikuti bimtek - - - - - 100% 100% 25%

4.01.09.4.01.9.1.

18

Program Perencanaan Penganggaran, Pengendalian Kinerja dan Keuangan

Persentase dokumen perencanaan, laporan keuangan dan kinerja SKPD yang tepat waktu

100% 100% 100

%

100% 100% 100% 100% 100%

4.01.09.4.01.9.1.1 8.08

Review dan penyusunan dokumen renstra

Tersusunnya renstra dan review renstra SKPD

- - 90% 86,39% 0,96% 90% 176,39% 44,09%

Kode

Urusan /Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah Dan Program /Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcomes) / Kegiatan (output)

Target

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun

Lalu(n-2)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d

tahun berjalan

Keterang

pengelolaan data wilayah

Tercukupinya data LPPD, LPSE, pengelolaan data web kecamatan tentang profil laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan

Tersusunnya dokumen laporan keuangan 90% 100% 86% 86,39% 1,005% 90% 276,39% 69,09%

4.01.09.4.01.9.1.1 8.17

Penyusunan renja, renja-p, RKA, DPA, DPPA SKPD

Tersusunnya renja, renja-p, RKA,DPA,DPPA SKPD

- - 86% 94,30% 1,09% 90% 184,3% 46,075%

4.01.09.4.01.9.1.

19

Program fasilitasi pemerintahan

desa dan

kelurahan

Persentase partisipasi masyarakat dalam pembangunan

100% - - - - 100% 100% 100%

4..01.09.4.01.9.1.1 9.01

Fasilitasi

monitoring dan evaluasi,

koordinasi pajak dan retribusi daerah

Terlaksananya fasilitasi, koordinasi, monitoring, dan evaluasi pajak dan retribusi daerah

65% 100% 65% 97,36% 1,497% - 197,36% 49.34%

1 2 3 4 5 6 7 ) 9 +9) 4) 12 4.01.09.4.01.9.1.1

9.02

Monitoring dan evaluasi

pemerintahan desa/kelurahan

Terlaksananya monitoring dan evaluasi pemerintahan desa/kelurahan

65% 100% 65% 100% 1,538% 70% 200% 50%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.03

Evaluasi rancangan peraturan daerah

Terlaksananya evaluasi rancangan peraturan daerah

- - 65% 63,03% 0,97% 70% 128,03% 32%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.05

Penyelenggaraan musrenbang tingkat kecamatan dan fasilitasi, monev

musrenbang desa/kelurahan

Terselenggaranya musrenbang tingkat kevamatan dan fasilitasi,monev musrenbang desa/kelurahan

- - 65% 100% 1,538% 70% 170% 42,5%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.06

Fasilitasi,monitorin g dan evaluasi , LPMK,

karangtaruna, PKK, muspika,perwosi, posyandu,karangw reda kelurahan

Terlaksananya fasilitasi,monitoring dan

evaluasi PKK, LPMK,

karangtaruna,perwosi,posyndu,karangwreda ,kelurahan muspika

65% 100% 65% 97,91% 1,506% 70% 267.9% 66,97%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.07

Fasilitasi,monitorin

g dan

evaluasiPMKS desa/kelurahan

Terlaksananya fasilitasi, koordinasi, monitoring PMKS desa/kelurahan

- - 65% 98,4% 1,514% 70% 168,4% 42,1%

Kode

Urusan /Bidang Urusan Pemerintahan

Daerah Dan Program /Kegiatan

Indikator Kinerja Program (outcomes) / Kegiatan (output)

Target

Target dan Realisasi Kinerja Program dan Kegiatan Tahun

Lalu(n-2)

Perkiraan Realisasi Capaian Target Renstra SKPD s/d

tahun berjalan

Keterang

fasilitasi,koordinasi,monitoring dan evaluasi program-program penanggulangan kemiskinan

- - 65% 97,71% 1,503% 70% 167,71% 41,93%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.09

Pembinaan nilai budaya,wawasan kebangsaan dan perlindungan masyarakat

Terwujudnya pembinaan nilai budaya wawasan kebangsaan dan perlindungan masayarakat

- - 65% 81,38% 1,252% 70% 151,38% 37,84%

4.01.09.4.01.9.1.1 9.10

Sosialisasi dan pembinaan kantrantibmas dan pencegahantindak criminal

Terlaksananya sosialisasi dan pembinaan kantrantibmas dan pencegahan tindak criminal

Persentase peningkatan pealayanan kecamatan

4.01.09.4.01.9.1.2 0.01

Bintek peningkatan pelayanan prima di

keacamatan,kelura han dan desa

Bintek peningkatan pelayanan prima di kecamatan,kelurahan dan desa

- - 65% 100% 1,54% 70% 170% 42,5%

1 2 3 4 5 6 7 ) 9 +9) 4) 12 4.01.09.4.01.9.1.2

0.02

Fasilitasi penerbitan layanan perijinan

Terwujudnya fasilitas dan penerbitan layanan perizinan

- - 65% 94,25% 1,45% 70% 164,25% 41,06%

2.2. Analisis Kinerja Pelayanan PD

Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar melaksanakan fungsi pelayanan masyarakat. Pencapaian kinerja pelayanan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar berikut ini disajikan berdasarkan tugas pokok dan fungsinya sesuai dengan Peraturan Bupati Nomor 71 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Kecamatan Kabupaten Blitar serta Perubahan Rencana Strategis Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar Tahun 2016-2021. Perubahan Renstra yang mencakup perubahan penyempurnaan sasaran dan indikator kinerja sasaran, mengakibatkan sebagian indikator kinerja belum terukur pada Tahun 2016, sehingga analisis pencapaian kinerja pelayanan SKPD Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2

Pencapaian Kinerja Pelayanan SKPD Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar

No Indikator

Target Renstra SKPD Realisasi

Capaian Proyeksi

Catatan berkualitas baik

65% 65% 70% 70% 70

%

95,71

%

70% 70% 70%

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Selopuro dapat diidentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Selopuro sebagai berikut:

1. Belum adanya penilaian yang terukur terhadap kualitas pelayanan publik pada Kecamatan Selopuro yang dilakukan oleh Kabupaten Blitar;

2. Belum adanya penilaian yang terukur terhadap akuntabilitas kinerja Kecamatan Selopuro yang dilakukan oleh Kabupaten Blitar;

3. Kebijakan penetapan anggaran yang relatif lama dalam kaitan pengesahan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) sehingga berdampak pada mundurnya pelaksanaan program dan kegiatan di Kecamatan Selopuro.

4. Belum tersedianya data – data sistematis dan akurat sehingga menimbulkan kendala dalam perencanaan program dan kegiatan;

5. Implementasi peraturan baru terkait pelaksanaan pembangunan daerah terkadang belum disosialisaikan ke OPD

Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada bagian unit kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Selopuro dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Selopuro, sebagai berikut : 1. Belum optimalnya partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan

dan belum optimalnya penyerapan swadaya murni dari masyarakat;

2. Masih adanya ego sektoral masing-masing OPD tentang program dan kegiatan;

3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis pada tingkat OPD, hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman dan wawasan tentang bagaimana membuat rencana strategis untuk OPD tersebut selama kurun waktu 5 (lima) tahun;

4. Belum optimalnya kapasitas aparatur kewilayahan, khususnya pemahaman tentang program dan kegiatan baru yang ada dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran OPD yang bersangkutan;

5. Tingkat koordinasi antar lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah;

6. Masih kurangnya pemahaman aparatur terhadap Pengadaan Barang dan Jasa (metode swakelola).

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Selopuro sebagai berikut :

1. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) Kecamatan dan Desa terutama pada jajaran staf, sehingga tugas dibebankan seringkali overload;

2. Masih belum optimalnya penyediaan alat tulis kantor, sarana dan prasarana, pemeliharaan alat-alat kantor;

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan;

Faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Selopuro sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Bupati kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah adalah faktor internal dan eksternal Kecamatan Selopuro, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar antara lain : 1. Jumlah dan kapasitas aparat belum seluruhnya memenuhi tuntutan tugas

dan belum sesuai dengan beban kerja;

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintahan Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar adalah :

1. Adanya multi interprestasi terhadap pelimpahan kewenangan yang besar kepada Camat yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan terutama antara kecamatan dengan Desa;

2. Pelimpahan kewenangan kepada Camat belum sepenuhnya didukung dengan personil, pembiayaan dan prasarana.

Berdasarkan permasalahan – permasalahan yang disebutkan diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa isu - isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar dalam kurun waktu 2016 - 2021, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik)

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan Pemerintahan Daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan dimasa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan

daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan ditingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan publik, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah

Tuntutan warga Kabupaten Blitar terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excellent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen strandar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan asset strategis dalam kerangka perwujudan good govermance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai “pelayan masyarakat‟. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Selopuro dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan, penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana,

governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen public yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsur pemerintahan Kecamatan dan Kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen public lebih kepada menata pada sistem penyelenggaraan layanan public yang lebih responsive dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Faktor kunci keberhasilan penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, OPD dilingkungan Pemerintah Kabupaten Blitar dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai stakeholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

4. Pengelolaan Keuangan dan Barang

Keuangan dan barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecamatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan.

Manajemen keuangan dan pengelolaan asset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

System manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencanaan penganggaran dan pengeluaran, pemahaman akuntansi serta system pengawasan internal. Tuntutan pembaharuan system keuangan tersebut adalah agar pengelolaan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas public (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan dan penghapusan.

Setiap tahap mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan asset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislative. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah :

(1) terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan system pelaporan;

Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) merupakan dokumen perencanaan pemerintah untuk periode satu tahun dan merupakan penjabaran dari RPJMD yang memuat a) rancangan kerangka ekonomi daerah b) program prioritas pembangunan daerah dan c) rencana kerja, pendanaan dan prakiraan maju, yang selanjutnya akan dipakai sebagai dasar penyusunan KUA-PPAS.

Rencana Kerja Kecamatan Selopuro berdasarkan RKPD Kabupaten Blitar sifatnya sebagai pendukung dari pelaksanaan Renja SKPD se Kabupaten Blitar yang melaksanakan program dan kegiatan berlokasi di wilayah Kecamatan Selopuro.

Rancangan awal prioritas pembangunan di Kecamatan Selopuro Kabupaten Blitar tahun 2018 merupakan rumusan kebijakan pembangunan yang merupakan hasil kajian dari evaluasi hasil kinerja pembangunan pada tahun sebelumnya, hasil evaluasi capaian kinerja pembangunan dalam rentang waktu perencanaan, aspirasi masyarakat dalam Musrenbang Tahunan, perkiraan kemampuan daerah dan kebijakan pembangunan tahunan pemerintah.

Sebagai modal dasar bagi perwujudan Visi dan Misi Kecamatan Selopuro dalam mendukung Visi dan Misi Kabupaten Blitar Sejahtera, Religius dan Berkeadilan adalah letak geografis Kecamatan Selopuro yang berdasarkan rencana tata ruang wilayah (RTRW) Kabupaten Blitar termasuk wilayah pengembangan.

Perbandingan Program/Kegiatan SKPD yang disusun berdasarkan dokumen Rancangan Awal RKPD dan Hasil analisa kebutuhan ditunjukkan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 2.3

100% 140.143.000,00 Program Pelayanan

100% 140.143.000,00

Penyediaan dan peningkatan

140.143.000,00 Penyediaan dan peningkatan kondisi layak fungsi

80% 72.200.000,00 Program Peningkatan kondisi layak fungsi

80% 72.200.000,00

Penyediaan dan peningkatan

Jumlah sarpras yang berfungsi baik

150 unit 72.200.000,00 Penyediaan, Pemeliharaan dan Peningkatan Sarana dan

Jumlah sarpras yang berfungsi baik

150 unit 72.200.000,00

SDM aparatur

100% 12.000.000,00 Program Peningkatan SDM aparatur

100% 12.000.000,00

Peningkatan kapasitas SDA Kecamatan

Kecamat an Selopuro

Jumlah aparatur yang mengikuti

2 orang 12.000.000,00 Jumlah aparatur yang mengikuti bimtek

Kecamat an Selopuro

Jumlah aparatur yang mengikuti

2 orang 12.000.000,00

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Urusan/Progra

m /Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian

Pagu Indikatif (Rp)

Urusan/Program

/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian

Kebutuhan Dana (Rp.) dan Pelaporan Capaian tepat waktu

90% 17.400.000,00 Program Perencanaan, Penganggaran, Pengendalian dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Persentase tepat waktu

90% 17.400.000,00

dan pelaporan capaian kinerja

8

dokumen 3.950.000,00 Penyusunan dokumen dan pelaporan capaian kinerja

8

dokumen 3.950.000,00

Penyusunan

dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja

Kecamat

3.900.000,00 Penyusunan dokumen perencanaan dan pelaporan capaian kinerja

Kecamat data wilayah

Kecamat yang memiliki profil desa

8 desa 9.550.000,00 Fasilitasi

pengelolaan data wilayah yang memiliki profil desa

8 desa 9.550.000,00

Jumlah dokumen profil kecamatan

8 profil Jumlah

dokumen profil kecamatan

8 profil

Fasilitasi dan pembinaan yang dibina

8 desa 332.165.000,00 Fasilitasi dan pembinaan yang dibina

8 desa 332.165.000,00

Jumlah perdes

yang dievaluasi

8 perdes Jumlah perdes

yang dievaluasi

8 perdes

Fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan di wilayah

Kecamat koordinasi dan sinkronisasi perencanaan

8 desa 6.225.000,00 Fasilitasi, koordinasi dan sinkronisasi perencanaan pembangunan di wilayah koordinasi dan sinkronisasi perencanaan

8 desa 6.225.000,00

No

Rancangan Awal RKPD Hasil Analisis Kebutuhan

Catatan Penting Urusan/Progra

m /Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian

Pagu Indikatif (Rp)

Urusan/Program

/Kegiatan Lokasi Indikator kinerja

Target capaian

Kebutuhan Dana (Rp.)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)

Fasilitasi, pembinaan dan monev kantrantibmas dan penegakan peraturan yang dilakukan

16 pembinaa

n

10.825.000,00 Fasilitasi, pembinaan dan monev

kantrantibmas dan penegakan peraturan yang dilakukan

16 pembinaa

n

10.825.000,00

Fasilitasi, pembinaan dan monev ekonomi, sosial, budaya dan yang dilakukan

20 pembinaa

n

9.924.000,00 Fasilitasi, pembinaan dan monev ekonomi, sosial, budaya dan keagamaan

Kecamat yang dilakukan

20

70% 12.455.000,00 Program pelayanan

70% 12.455.000,00

Fasilitasi dan

monev

8 desa 3.760.000,00 Fasilitasi dan monev pelayanan publik di wilayah Fasilitasi dan

penerbitan

75 ijin 8.695.000,00

Dokumen terkait