• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEOR

2. Revisi Taksonomi Bloom

Ketiga ranah dalam taksonomi Bloom bersifat linier, sehingga seringkali menimbulkan kesukaran bagi guru dalam menempatkan konten (isi)

pembelajaran. Akhirnya tahun 1990 seorang murid Benjamin Bloom yang bernama Lorin W. Anderson melakukan penelitian dan menghasilkan perbaikan terhadap taksonomi Bloom, revisinya diterbitkan tahun 2001. Perbaikan yang dilakukan adalah mengubah taksonomi Bloom dari kata benda (noun) menjadi kata kerja (verb). Ini penting dilakukan karena taksonomi Bloom sesungguhnya adalah penggambaran proses berfikir. Selain itu juga dilakukan pergeseran urutan taksonomi yang menggambarkan dari proses berfikir tingkat rendah (low order thinking) ke proses berfikir tingkat tinggi (high order thinking).

Tabel 2.7 Perbedaan Taksonomi Bloom dan Anderson32

Taksonomi Bloom Perbaikan Taksonomi Bloom

Pengetahuan Mengingat Pemahaman Memahami Penerapan Menerapkan Analisis Menganalisis Sintesis Menilai Penilaian Menciptakan

Revisi hanya dilakukan pada ranah kognitif. Revisi tersebut yaitu meliputi:

a. Perubahan kata kunci dari kata benda menjadi kata kerja untuk setiap level taksonomi.

32 Muliana, Penilaian Berdasarkan Revisi Taksonomi Bloom, (Makalah, 2015).h. 4 dapat dilihat di http://www.biologimu.com/2015/03/penilaian-berdasarkan-revisi-taksonomi.html

b. Perubahan hampir terjadi pada semua level hierarkhis, namun urutan level masih sama yaitu urutan terendah hingga tertinggi. Perubahan mendasar terletak pada level 5 dan 6. Perubahan-perubahan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Pada level 1, knowledge diubah menjadi remembering (mengingat). 2) Pada level 2, comprehension dipertegas menjadi understanding

(memahami).

3) Pada level 3, application diubah menjadi applying (menerapkan). 4) Pada level 4, analysis menjadi analyzing (menganalisis).

5) Pada level 5, synthesis dinaikkan levelnya menjadi level 6 tetapi dengan perubahan mendasar yaitu creating (mencipta).

6) Pada level 6, evaluation turun posisinya menjadi level 5, dengan sebutan evaluating (menilai).33

Kategori-kategori dalam dimensi proses kognitif yaitu:

1) Mengingat. Jika tujuan pembelajaran adalah menumbuhkan kemampuan untuk meretensi materi pelajaran sama seperti materi yang diajarkan, kategori proses kognitif yang tepat adalah mengingat. Proses-proses kognitif dalam kategori mengingat meliputi mengenali

33 Retno Utari. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?, (Jurnal) dapat

dilihat di http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved =0ahUKEwj- qNXhn43MAhUElZQKHTmcAckQFggnMAE&url=http%3A%2F%2Fshare.its.ac.id%2Fmod% 2Fresource%2Fview.php%3Fid%3D24995&usg=AFQjCNETwl7T4ZbHK4AJOkZpz32CdiadRg &bvm=bv.119408272,d.dGo

dan mengingat kembali. Proses mengenali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang untuk membendingkannya dengan informasi yang baru saja diterima. Sedangkan proses mengingat kembali adalah mengambil pengetahuan yang dibutuhkan dari memori jangka panjang ketika soalnya menghendaki demikian.

2) Memahami. Seperti telah dipaparkan sebelumnya, jika tujuan utama pembelajarannya adalah menumbuhkan kemampuan retensi, fokusnya ialah mengingat. Akan tetapi, apabila tujuan pembelajarannya adalah menumbuhkan kemampuan transfer, fokusnya ialah memahami. Proses-proses kognitif dalam kategori memahami meliputi menefsirkan, mencontohkan, mengklasifikasikan, merangkum, menyimpulkan, membandingkan, dan menjelaskan.

3) Mengaplikasikan. Proses kognitif mengaplikasikan melibatkan penggunaan prosedur-prosedur tertentu untuk mengerjakan soal latihan atau menyelesaikan masalah. Proses-proses kognitif dalam kategori mengaplikasikan meliputi mengeksekusi dan mengimplementasikan. 4) Menganalisis. Menganalisis melibatkan proses memecah-mecah materi

menjadi bagian-bagian kecil dan membentuk bagaimana hubungan antar bagian dan antara setiap bagian dan struktur keseluruhannya. Kategori proses menganalisis ini meliputi proses membedakan, mengorganisasi, dan mengatribusikan.

5) Mengevaluasi. Mengevaluasi didefinisikan sebagai membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar. Kriterikriteria yang paling sering digunakan adalah kualitas, efektivitas, efisiensi, dan konsistensi. Kategori mengevaluasi mencakup proses kognitif memeriksa dan mengkritik.

6) Mencipta. Mencipta melibatkan proses menyusun elemen-elemen jadi sebuah keseluruhan yang koheren atau fungsional. Kategori proses mencipta meliputi merumuskan, merencanakan, dan memproduksi.34 Deskripsi dan kata kunci setiap kategori dapat dilihat dalam tebel sebagai berikut:

Tabel 2.8 Deskripsi dan Kata Kunci Setiap Kategori dalam

Taksonomi Anderson35

Kategori Kata Kunci

Remembering (mengingat) : can the student recall or remember the informatian? Dapatkah peserta didik mengucapkan atu mengingat informasi?

Menyebutkan definisi, menirukan ucapan, menyatakan susunan, mengucapkan, mengulang, menyatakan.

Understanding (memahami) : Dapatkah peserta didik menjelaskan

Mengelompokkan, menggambarkan, menjelaskan identifikasi, menempatkan,

34 Anderson dan Krathwohl, Kerangka Landasan untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan

Asesmen Revisi Taksonomi Pendidikan Bloom. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2001). h.99 35 Muliana, Op. Cit. h. 5

konsep, prinsip, hukum atau prosedur?

melaporkan, menjelaskan,

menerjemahkan, dan pharaprase.

Applying (menerapkan) : Dapatkah peserta didik menerapkan pemahamannya dalam situasi baru?

Memilih, mendemonstrasikan,

memerankan, menggunakan,

mengulistrasikan, menginterpretasi, menyusun jadwal, membuat sketsa, memecahkan masalah, menulis.

Analyzing (menganalisis) : Dapatkah peserta didik memilih bagian-bagian berdasarkan perbedaan dan kesamaannya?

Mengkaji, membeandingkan,

mengkontraskan, membedakan, melakukan deskriminasi, memisahkan, menguji, melakukan eksperimen, mempertanyakan.

Evaluating (mengevaluasi) : Dapatkah peserta didik menyatakan baik atau buruk terhadap sebuah fenomena atau objek tertentu.

Memberi argumentasi, mempertahankan, menyatakan, memilih, memberi dukungan, memberi penilaian, melakukan evaluasi.

Creating (menciptakan) : Dapatkah peserta didik menciptakan sebuah benda atau pendangan?

Merakit, mengubah, membangun, menciptakan, merancang, mendirikan, merumuskan, menulis.

Taksonomi Bloom domain kognitif dikenal hanya satu dimensi tapi dalam taksonomi Anderson dan Krathwohl menjadi dua dimensi. Dimensi pertama

adalah Knowledge Dimension (dimensi pengetahuan) dan Cognitive Process Dimension (dimensi proses kognisi). Persepektif dua dimensi Anderson dan Krathwohl dapat digambarkan dengan tabel berikut:

Tabel 2.9 Persepektif Dua Dimensi Anderson dan Krathwohl36

Dimensi Pengetahuan

(The Knowledge Dimension)

Dimensi Proses Kognisi (The Cognitive Process Dimension) Mengingat

(rememner) (Understand)Memahami Menerapkan (apply) Menganalisis (analyze) (evaluate)Menilai Menciptakan (create) Pengetahuan Faktual (Factual Knowledge) Pengetahuan Konseptual (Conceptual Knowledge) Pengetahuan Prosedural (Procedural Knowledge) Pengetahuan Meta-Kognisi (Meta-Cognitive Knowledge)

Berikut paparan untuk dimensi pengetahuan:

a. Pengetahuan faktual berisikan elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan ini meliputi semua informasi yang mendetail dan spesifik.

36Ibid. h. 6

b. Pengetahaun konseptual mencakup pengetahuan tentang klasifikasi kategori, dan hubungan antara dua atau lebih kategori pengetahuannya yang lebih kompleks dan tertata.

c. Pengetahuan prosedural merupakan “pengetahuan tentang cara” melakukan sesuatu. Pengetahuan ini berkaiatan dengan pertanyaan “bagaimana”.

d. Pengetahuan metakognitif merupakan pengetahuan yang membuat siswa semakin menyadari dan bertanggung jawab atas pengetahuan dan pemikirannya sendiri.37

Dokumen terkait