• Tidak ada hasil yang ditemukan

LANDASAN TEORI A. Reward

C. Reward Dan Punishmet Dalam Sistem Manajemen Syariah

Di dalam islam ada istilah basyir (berita gembira) dan nadzir (berita ancaman) yang dianalogika dengan reward (penghargaan) dan punishment (hukuman). Rasulullah Saw sendiri adalah seorang pemberi berita gembira dan pemberi berita ancaman (basyira wa nadzira). Kedua hal ini tidak boleh dipisahkan. Oleh karena itu, kedua-duanya yaitu reward and punishment harus dilakukan.43

43

K.H. Didin Hafidhuddin, manajemen syariah Dalam praktik Jakarta: Gema Insani Press, 2003,hlm 136

Islam memberikan perhatian khusus untuk melindungi hak-hak tenaga kerja. Rasulullah SAW selalu menganjurkan kepada sahabat-sahabatnya untuk membayar upah yang pantas kepada para buruh mereka. Upah hendaknya diberikan secepatnya, tidak boleh di tunda-tunda sebagaimana diperintahkan oleh Rasulullah SAW: „Berikanlah upah buruh itu sebelum kering keringatnya itu‟ (H.R. ibnu Majah).

Setiap apapun yang dikerjakan oleh manusia pasti akan mendapat balsan dari Allah SWT, baik itu perbuatan baik maupun seperti dijelaskan dalam Al-Qur‟an surah An-Nahl ayat 97sebagai berikut:







































Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang bai dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

Dalam menafsirkan An-Nahl ayat 97 ini, Quraish shihab menjelaskan dalam kitabny Tafsir Al-Misbah sebagai berikut:44

44

M. Quraish Shihab, Tafsir Almisbah pesan, kesan, keserasian al-Qur‟an, volume-7, jakarta: lentera hati, 2002, hlm.128-129

Ayat ini menegaskan bahwa balasan atau imbalan bagi mereka yang beramal shaleh adalah imbalan dunia dan imbalan akherat. Amal shaleh sendiri oleh syeikh Muhammad Abduh didefinisikan sebagai segala perbuatan yang berguna bagi pribadi, kelurga, kelompok dan manusia secara keseluruhan. Sementara menurut Syeikh Az-Zamakhsari, amal shaleh adalah segala perbuatan yang sesuai dengan dalil akal, Al-Qur‟an dan atau Sunnah Nabi Muhammad SAW. Menurut DefinisiMuhammad Abduh dan Zamakhsari diatas, maka seorang yang bekerja pada suatu badan usaha dapat dikategorikan sebagai amal shaleh, dengan syarat perusahaanya tidak memproduksi/menjual atau mengusahakan barang-barang yang haram. Dengan demikian, maka seorang karyawan yang bekerja dengan benar, akan menerima dua imbalan, yaitu imbalan di dunia dan diakhirat.45

System reward and punishment dapat digunakan sebagai motivasi bagi karyawan dalam mengukur tingkat kinerjanya.Pemberian reward and punishment tidak dapat dilakukan tanpa alasan yang rasional. Oleh karena

itu, organisasi harus memiliki mekanisme reward and punishment yang jelas. Secara garis besar mekanisme atau proses reward and punishment dapat dilihat dari gambar ini:46

45

Eni Nurmiyati, Hubungan Pemberian Reward And Punishment dengan Kinerja karyawan

pada BPRS Harta Insan Karimah, skripsi Jurusan muamalat perbankan syariah dan hukum,

jakarta, IUN Syarif Hidayatullah, 2011, hlm 47

46Sumber: mahmudi 2005 “manajemen kinerja sektor publik”. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. P183

Gambar.I

Mekanisme Reward and Punishment

Sumber :manajemen kinerja

Pada gambar diatas menunjukan siklus proses reward and punishment. Gambar tersebut menjelaskan bahwa hasil kinerja atau

prestasi kerja pegawai sangat dipengaruhi oleh motivasi kerja. Prestasi kerja pegawai merupakan kombinasi dari motivasi dengan kemampuan, keterampilan dan pengalaman. Kemudian hasil tersebut dinilai dengan kinerjanya untuk mengetahui berhasil tidaknya pegawai mencapai target kinerja dan tujuan yang ditetapkan. Hasil dari kinerja ini akan menjadi dasar untuk pemberian reward and punishment. Sistem reward and punishment yang ditetapkan organisasi akan memperngaruhi kepuasan

kerja. Sistem reward and punishment yang adil akan meningkatkan kepuasan kepuasan kerja pegawai.

Kemampuan, keterampilan pengalaman

motivasi kerja hasil

(kinerja) Penilaian kinerja R rewa rd&punish mentt umpan balik

Sebaliknya, sistem reward and punishment yang tidak adali akan menurunkan kepuasan pegawai. Umpan balik dan tingkat kepuasan pegawai tersebut akan berdampak pada motivasi kerja pegawai bersangkutan.

Tujuan yang harus dicapai dalam pemberian reward adalah untuk lebih mengembangkan motivasi yang bersifat intrinsik dan ekstrinsik, dalam artian bahwa pegawai melakukan sesuatu perbuatan, maka perbuatan itu timbul dari kesadarn pegawai itu sendiri. Dan dengan reward itu juga, diharapkan dapat membangun suatu hubungan yang positif antara pimpinan dengan pegawainya.

Pada dasarnya ada dua tipe reward yaitu social reward dan psychis reward. Yang termasuk dalam social reward adalh pujian dan pengakuan

dari dalam dan luar organisasi. Sedangkan psycis reward datang dari self esteem(berkaitan dengan harga diri), self satisfaction (kepuasan diri) dan

kebanggan atas hasil yang dicapai. Social reward merupakan instrinsic reward yang datang dari dalam diri seseorang, seperti pujian, sanjungan

dan ucapan selamat yang dirasakan pegawai sebagai bentuk pengakuan terhadap dirinya dan mendatangkan kepuasan bagi diri sendri.47

Pada dasarnya, baik reward maupun punishment sama-sama dibutuhkan untuk merangsang karyawan agar meningkatkan kualitas kerjanya.

Kedua sistem tersebut digunakan sebagai bentuk reaksi pimpinan terhadap kinerja yang ditunjukakan oleh karyawannya. Meskipun sekilas fungsi keduanya berlawanan namun pada dasarnya sama-sama bertujuan agar seseorang menjadi lebih baik, lebih berkualitas dan bertanggung jawab dengan tugas yang diberikan.

Reward dimunculkan untuk memotivasi seseorang supaya giat

dalam menjalankan tanggung jawab karena terdapat anggapan bahwa dengan pemberian hadiah atas hasil pekerjaanya, karyawan akan lebih bekerja maksimal. Sedangkan punishment dimunculkan bagi seorang karyawan yang melakukan kesalahan dan pelanggaran agar termotivasi untuk menghentikannperilaku menyimpang dan mengarahkan pada perilaku positif. Berdasarkan pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa reward and punishment digunakan untuk memotivasi karyawan supaya

kinerja dapat berjalan secara maksimal. Oleh sebab itu diharapkan pemimpin dapat berusaha untuk mengelola sistem reward dan punishment dengan baik.

Dokumen terkait