• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rincian Kegiatan Magang kerja

Dalam dokumen ERVHINA RETNO WAHYU ANGGRAINI (Halaman 43-49)

BAGAN ORGANISASI DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET KOTA SURAKARTA

B. Laporan Magang Kerja

3. Rincian Kegiatan Magang kerja

Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di kantor DPPKA Surakarta selama dua bulan, yang berlangsung sejak tanggal 2 Februari 2010 sampai tanggal 31 Maret 2010. Dalam jangka waktu tersebut, banyak aktivitas yang dilakukan oleh mahasiswa baik yang sifatnya rutin maupun yang bertepatan dengan acara tertentu. Mahasiswa tidak hanya diajari untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, tetapi juga ikut berpartisipasi dalam beberapa acara yang diadakan di lingkungan kantor tempat magang. Sehingga mahasiswa benar-benar merasakan seolah-olah menjadi salah satu karyawan di kantor DPPKA yang dilatih dan dituntut untuk aktif dalam kegiatan yang diadakan di lingkungan kerja.

DPPKA terdiri dari beberapa bidang yang memiliki tugas dan fungsi masing-masing, diantaranya yaitu bidang penetapan yang membawahi seksi perhitungan dan seksi penerbitan suran ketetapan. Bidang Penetapan bertugas menyelenggarakan pembinaan dan bimbingan dibidang penghitungan, penerbitan Surat Penetapan Pajak dan Retribusi serta penghitungan besarnya angsuran bagi pemohon sesuai dengan kebijakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Bidang Penetapan memiliki enam karyawan yang terdiri dari satu kepala bidang dan dibantu oleh lima orang staf

lainnya. Setiap karyawan memiliki tugas yang berbeda-beda, tetapi secara umum setiap karyawan bisa menyelesaikan tugas karyawan yang lain dan tetap saling bekerja sama. Hal ini akan memudahkan ketika seorang karyawan tidak masuk kerja karena kepentingan pribadi maupun sedang menjalankan tugas lain dari kantor ke luar kota. Dengan kondisi yang seperti ini maka karyawan lain yang ada di kantor bisa menggantikan posisi serta menyelesaikan tugas karyawan yang sedang bertugas tersebut.

Dari tugas-tugas yang ada di Bidang Penetapan, secara umum setiap mahasiswa magang diajari dan dilatih agar bisa menyelesaikan tugas yang biasanya dikerjakan oleh karyawan. Tugas tersebut tidak sepenuhnya diserahkan kepada mahasiswa magang, tetapi mahasiswa diarahkan untuk bisa bekerja secara mandiri dibawah pengawasan dan bimbingan dari karyawan. Setelah mendapat pengarahan dan bimbingan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, maka mahasiswa hanya dituntut untuk sekedar membantu karyawan menyelesaikan tugas-tugas tersebut.

Kegiatan magang diawali dengan penempatan mahasiswa ke beberapa bidang yang ada di DPPKA, kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan adaptasi di bidang masing-masing. Dalam tahap ini, mahasiswa dikenalkan dengan beberapa karyawan dan tugas-tugas yang biasanya dikerjakan oleh karyawan di bidang tersebut. Adaptasi mahasiswa magang terhadap lingkungan kerja dilakukan dengan cara pengenalan dan pengarahan tentang tugas yang ada di setiap bidang dari karyawan serta mengamati secara langsung kerja karyawan di bidang tersebut. Selain itu, mahasiswa juga bisa berdiskusi atau sekedar bertanya

kepada karyawan tentang prosedur maupun sistem yang digunakan dalam pelaksanaan tugas karyawan.

Aktivitas rutin yang dilakukan oleh mahasiswa selama kegiatan magang, berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan DPPKA setiap hari. Mahasiswa diajari untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang biasanya diselesaikan dan menjadi tugas serta tanggung jawab karyawan. Aktivitas tersebut antara lain menetapkan Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD) dan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD). SKPD digunakan untuk menentukan besarnya pajak yang terutang pada periode tertentu dan diterbitkan dengan cara memasukkan Nomor Pokok Wajib Pajak Daerah (NPWPD) yang secara otomatis akan diproses dalam sebuah program yang telah tersedia. Program yang digunakan telah dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, sehingga akan mempermudah tugas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Setelah SKPD dicetak, maka untuk selanjutnya yaitu dilakukan perhitungan atas besarnya pajak yang harus dibayar oleh Wajib Pajak dengan sistem komputerisasi juga tentunya. Setelah perhitungan selesai dan dokumen diparaf oleh karyawan yang bertugas, maka SKPD diserahkan kepada kepala bidang untuk ditandatangani. SKPD yang telah ditandatangani kemudian ditransfer ke bagian Customer Service Operator (CSO) untuk diserahkan kepada Wajib Pajak. Kegiatan tersebut rutin dilakukan oleh mahasiswa magang, karena hampir setiap hari ada Wajib Pajak yang datang untuk membayar atau sekedar melaporkan pajaknya.

Selain itu, aktivitas lain yang hampir setiap hari dilakukan oleh mahasiswa magang yaitu membantu karyawan untuk mengarsip dokumen perhitungan pajak. Kegiatan ini diawali dengan memisahkan lembar arsip dari dokemen aslinya setelah diparaf oleh karyawan yang bertugas. Lembar arsip yang telah dipisah tersebut kemudian dicatat berdasarkan urutan tanggal ke dalam buku arsip yang ditulis secara manual. Setelah dicatat ke dalam buku arsip dan diberi nomor urut berdasarkan tanggal, langkah selanjutnya yaitu memasukkan lembar arsip ke dalam sebuah map besar yang khusus digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen kantor yang sifatnya penting. Dokumen-dokumen arsip tersebut digunakan sebagai data dan bukti ketika ada pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Selain melaksanakan tugas-tugas tersebut, Bidang Penetapan juga diberi wewenang untuk menjadi koordinator Pajak Hiburan. Sehingga yang bertanggungjawab atas semua permasalahan yang terkait dengan Pajak Hiburan adalah Bidang Penetapan, baik tentang pelaksanaan pemungutan maupun pelaksanaan upaya-upaya untuk menaikkan penerimaan Pajak Hiburan. Dalam hal ini mahasiswa magang membantu karyawan ketika ada Wajib Pajak yang datang untuk melakukan porporasi, yaitu memberi tanda semua tiket yang akan dijual dengan menggunakan alat khusus yang telah disediakan. Tiket yang akan dijual oleh penyelenggara kegiatan harus diporporasi terlebih dahulu, jika diketahui ada tiket yang tidak diporporasi maka akan dikenakan denda sebesar 300% dari jumlah pajak yang terutang. Kegiatan porporasi ini dilaksanakan di

Bidang Aset, sedangkan Bidang Penetapan hanya menjadi perantaranya saja. Setelah kegiatan diselenggarakan, maka Wajib Pajak harus melaporkan kembali jumlah tiket yang benar-benar terjual dengan membawa bukti tiket yang masih tersisa. Dalam proses pelaporan ini, mahasiswa magang membantu karyawan menghitung dan mencocokkan kembali jumlah tiket yang masih tersisa dengan data yang telah dibuat oleh Wajib Pajak. Tiket yang masih tersisa tersebut tidak boleh dibawa pulang, karena akan digunakan sebagai bukti jika suatu saat nanti ada pemeriksaan.

Di samping aktivitas yang berkaitan dengan tugas maupun pekerjaan karyawan tersebut, mahasiswa juga ikut berpartisipasi dalam beberapa kegiatan yang diadakan di lingkungan DPPKA. Kegiatan tersebut antara lain kerja bakti yang dilaksanakan secara serempak oleh semua bagian di DPPKA, sehingga mahasiswa ikut membantu karyawan merapikan dan menata kembali dokumen-dokumen serta membersihkan ruangan kantor agar terlihat rapi dan nyaman. Kerja bakti ini dilaksanakan pada hari Jumat, sehingga tidak akan mengganggu pekerjaan karyawan karena biasanya tidak banyak Wajib Pajak yang datang di hari pendek.

Kegiatan lain yang diadakan pada hari Jumat yang diikuti oleh seluruh karyawan di lingkungan Pemerintah Kota Surakarta dan mahasiswa magang khususnya di Bidang Penetapan adalah kegiatan senam paru. Senam paru ini bertujuan untuk menyegarkan kembali para karyawan yang telah melaksanakan tugas dan pekerjaannya selama beberapa waktu. Sehingga ketika kembali bekerja lagi, setiap karyawan

diharapkan akan lebih bersemangat dengan kondisi fisik yang sehat. Kegiatan senam sehat juga dilaksanakan setiap hari Jumat, namun tidak semua karyawan ikut dalam kegiatan ini, kecuali ada acara-acara tertentu seperti kegiatan senam paru yang ditujukan untuk seluruh karyawan.

Pada tanggal 17 Februari 2010 bertepatan dengan hari jadi kota Surakarta, seluruh karyawan dan mahasiswa magang khususnya di Bidang Penetapan diwajibkan untuk memakai baju kebaya bagi yang putri dan baju lurik bagi yang putra. Tidak hanya itu, pada hari yang bersamaan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi di lingkungan kantor DPPKA adalah bahasa Jawa. Penggunaan bahasa Jawa ini dimaksudkan untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya Jawa di semua kalangan, terutama di kalangan pegawai pemerintahan.

Disela-sela aktivitas yang dilakukan mahasiswa dalam bidang masing-masing, biasanya mahasiswa juga mengunjungi perpustakaan DPPKA untuk sekedar membaca buku atau mencari data yang dibutuhkan dalam pembuatan Tugas Akhir. Selain berkunjung ke perpustakaan, mahasiswa juga mengunjungi bidang lain untuk mencari informasi dan melengkapi data-data yang dibutuhkan.

Setelah mahasiswa melaksanakan magang selama dua bulan, kegiatan yang terakhir dilakukan oleh mahasiswa adalah perpisahan dengan instansi terkait. Pada tanggal 31 Maret 2010 yaitu hari terakhir kegiatan magang, mahasiswa mengadakan perpisahan denagn cara berpamitan kepada setiap karyawan yang ada di bidang masing-masing.

Dalam dokumen ERVHINA RETNO WAHYU ANGGRAINI (Halaman 43-49)

Dokumen terkait