• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ringkasan Buku II

Dalam dokumen Critical Book Report (Halaman 38-41)

BAB VII MENGAPA PANCASILA MENJADI DASAR NILAI PENGEMBANGAN ILMU

B. Ringkasan Buku II

Bab I

A. Pengertian Pancasila

1. Pengertian Pancasila secara Etimologis

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa sanskerta dari India ( kasta Brahmana ) adalah bahasa Prakerta ( kaelan, 2010: 21 ). Menurut Muh. Yamin dalam bahasa sanskerta perkartaan Pancasila memiliki dua macam arti secara lesikal yaitu : ‘panca` artinya lima dan ‘syila’ artinya dasar. Secara etimologis istilah Pancasila memiliki arti ` dasar yang memiliki lima unsur `.

2. Pengertian Pancasila secara Historis

Historis perumusan Pancasila diawali ketika sidang BPUPKI pertama, Radjiman Widyodiningrat mengajukan suatu masalah rumusan dasar negara Indonesia yang akan dibahas pada sidang tersebut. Kemudian tampilah tiga orang pembicara yaitu Muh.Yamin, Prof.Soepomo dan Ir.Soekarno. kemudian ketiga pembicara mulai mengusulkan pendapat mereka tentang usulan dasar negara Indonesia sebagai berikut.

a) Muh. Yamin 1) Peri kebangsaan 2) Peri kemanusiaan 3) Peri ketuhanan 4) Peri kerakyatan 5) Kesejahteraan rakyat b) Prof. Soepomo

1) Mengusulkan pendirian negara indonesia yang bersatu

2) Dianjurkan supaya warga negara takluk kepada Tuhan, supaya tiap-tiap wakatu ingat kepada Tuhan

3) Dibentuk sistem badan permusyawaraatan

4) Sistem tolong-menolong, sistem koperasi dipakai sebagai salah satu dasar ekonomi

5) Negara Indonesia bersifat negara Asia Timur Raya c) Ir. Soekarno

1) Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia 2) Internasionalisme atau perikemanusiaan

3) Mufakat atau Demokrasi 4) Kesejahteraan sosial

5) Ketuhanan yang berkebudayaan

Pada tahun 1947, pidato Ir. Soekarno tersebut diterbitkan, dipublikasikan dan diberi judul ` Lahirnya Pancasila `, sehingga dahhulu pernah populer bahwa tanggal 1 juni adalah hari lahirnya Pancasila.

3. Pengertian Pancasila secara Terminologis

UUD 1945 berisi 37 pasal, 1 aturan peralihan yang terdiri atas 4 pasal dan 1 aturan tambahan terdiri atas 2 ayat. Dalam bagian Pembukaan UUD 1945 yang terdiri atas 4 alinea tersebut tercantum rumusan Pancasila sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Pancasila sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 19945 inilah yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara Republik Indonesia yang disahkan oleh PPKI mewakili seluruh rakyat Indonesia. Hal ini diperkuat dengan ketetapan nomor XX/MPRS/1966 dan Inpres Nomor 12 tanggal 13 April 1968yang menegaskan bahwa pengucapan,penulisan dan rumusan Pancasila Dasar Negara Republik Indonesia yang sah dan benar adalah sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.

B. Tujuan Pendidikan Pancasila

Dalam UU Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan juga termuan dalam AK Dirjen Dikti Nomor 43/DIKTI/KEP/2006 , dijelaskan bahwa tujuan materi Pancasila dalam rambu rambu Pendidikan Kepribadian mengaarahkan pada moral yang diharapkan terwujud dalam kehidupan sehari-hari, yaitu perilaku yang memancarkan iman dan taqwa terhadap Tuhan YME dalam masyarakat yang terdiri dari berbagai golongan agama, kebudayaan dan beranekaragamkepentingan, memantapkan kepribadian mahasiswa agar seccaara konsisten mampu mewujudkan nilai-nilai dasar Pancasila, rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam menguasai, menerapkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dengan penuh rasa tanggung jawab dan bermoral.

Pendidikan pancasila bertujuan menghasilkan peserta didik yang berperilaku : 1. Memiliki kemampuan untuk mengambil sikap yang bertanggung jawab

sesuai hati nuraninya

2. Memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahaannya

3. Mengenali perubahan perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

4. Memiliki kemampuan untuk memaknai peristiwa sejarah dan nilai nilai budaya bangsa untuk persatuan Indonesia

Bab II

PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

INDONESIA

A. Konsepsi Sejarah Perjuangan Bangsa

Mengingat terlalu luasnya istilah perjuangan bangsa indonesia, makan dalam pembahasan ini perjuangan bangsa indonesia yang dimaksud adalah perjuangan bangsa Indonesia melalui pergerakan rakyat dan organisasi kemasyarakatan maupun politik untuk menjadi suatu bangsa dan negara yang merdeka. Apabila pembatasan ini yang dijadikan keriteria maka pembahasa perjuangan dimulai sejak munculnyakesadaran berbangsa atau kebangkitan nasional. Perjuangan untuk melepaskan diri dari penjajah telah dilakukan di berbagai daerah di Nusantara jauh sebelum abad ke-20. Hanya perjuangan belumlah bersifat nasional atau kebangsaan untuk membentuk suatu negara. Perjuangan dilakukan oleh sejumlah kerajaan untuk mengusir penjajah .

B. Zaman Penjajahan dan Kebangkitan Nasional 1. Zaman penjajahan Portugis

Bangsa asing yang masuk ke Indonesia pada awalnyaberdagang adalah bangsa portugis. Namun lama kelamaan portugis menunjukkan peranannya dalam bidang perdagangan yang meningkt enjadi praktek penjajahan seperti Malaka paada tahun 1511. Portugis memperluas kekuasaan ke arah barat mengancurkan turki dan ke arah timur menguasai malaka. Tindakan bangsa portugis semakin sewenang-wenang sehingga rakyat maluku menentang dengan angkat senjata dan akhirnya bangsa portugis terusur dari daerah maluku

2. Zaman Penjajahan Spanyol

Pergerakan mengusir penjajahan spanyol cukup seru. Minahasa juga pernah berperang melawan spanyol dimulai tahun 1617 dan berakhir tahun 1645. Perang ini dipicu leh ketidakadilan spanyol terhadap orang orang Minahasa, terutama dalam hal perdagangan beras, sebagai komoditi utama pada waktu itu. Perang terbuka terjadii pada 1644-1646. Akhir dari perang itu adalah kekalahan total spanyol, sehingga berhasil diusir oleh para waranei (ksatria-ksatria Minahasa).

3. Zaman Penjajahan VOC

Bangsa belanda datang ke Indonesia dengan tujuan ingin menguasai sekuruh Indonesia. Meliihat prraktik-praktik penjajahan Belanda maka meledaklah perlawanan rakyat di berbaga wilayah Nusantara. Setelah menerapkan sistem tanam paksa, akhirnya belanda menrapan sitem balas budi dengan membangun sekolah, rumah sakit, namun bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia melainkan hanya untuk kepentingan Belanda. Misalnya membangun sekolah untuk mendapatkan tenaga buruh yang murah, rumah sakit untuk keperluan tenaga yang kuat dan sehat. Dampak ini membawa pengaruh positif bagi bangsa Indonesia, buktinya rakyat Indonesia mulai sadar bahwa banyaknya kemiskinan dan kebodohan yang merajalela.sejak inilah muncul kesadaran berbangsa dan bernegara melalui pergerakan politik, pergerakan sarekat kerja, pergerakan keamanan, pergerakan wanita dan pergerakan pemuda.

Dalam penjajahan Inggris di Indonesia ada kebijakan ditetapkan dibawah pimpinan Raffles yang mengakibatkan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Namun setelah terjadi peperangan antara Inggris dan Perancis yang dimenangkan oleh Inggris menyebabkan perundingan damai antara Inggris dan Belanda. Perundingan itu menyepakati bahwa semua daerah yang pernah dikuasai Belanda di Indonesia harus dikembalikan inggris kepada Belanda. Penyerahan daerah kekuasaan menyebabkan kembalinya pemerintahan Hindia-Belanda kembali berkuasan di Indonesia.

5. Zaman Kebangkitan Nasional

Dimulailah perjuangan nasional bangsa Indonesia yang dititikberatkan pada kesatuan nasional dengan tujuan Indonesia oleh partai nasional indonesia yang dipe;opori Soekarno. Perjuangan rintisan nasional diikuti dengan Sumpah Pemuda dan kemudian dikumandangkannya lagu indonesia Raya sebagai penggerak kesadaran berbangsa. Kemudian PNI bubar dan diganti namanya menjadi Partai Indonesia dengan semboyan kemerdekaan Indonesia harus dicapai dengan kekuatan sendiri.

6. Zaman Penjajahan Jepang

Jepang msuk ke Indonesia dengan propaganda Jepang Pemimpin Asi Jepang pelindunf Asia, dan Jepang saudara tua bangsa Indonesia. Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia di kemudian hari. Namun penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia lebih berat dari penjajahan Belanda dan rakyat Indonesia memberontak. Namun Jepang segeera membentuk badan yang bertugas mempersiapkan kemerdekaan Indonesia atau BPUPKI agar mendapat simpati dan dukungan dari bangsa Indonesia. Namun Jepang belum memberikan kemerdekaan, dan dengan memanfaatkan kondisi pada saat itu jepang dibom, bangsa Indonesia memproklamasikan Kemerdekaannya oleh Soekarno yang mewakili rakyat Indonesia.

Bab III

Dalam dokumen Critical Book Report (Halaman 38-41)

Dokumen terkait