• Tidak ada hasil yang ditemukan

D. INFORMASI HARI “TANPA BAYANGAN”

VIII. RINGKASAN

1. Analisis Dinamika Atmosfer :

a) Indeks El Niño Southern Oscilation (ENSO) diperkirakan dalam kondisi Netral dan akan berlangsung setidaknya hingga Februari 2022.

b) Indeks Ocean Dipole (IOD) diprediksi pada kategori Netral hingga Februari 2022.

c) Pola siklonal terbentuk di wilayah barat perairan Sumatera,pola antisiklonal terbentuk di perairan barat Kalimantan.

d) Daerah pembentukan awan terjadi di sebagian besar wilayah Sumatera, Kalimantan, Sulawesi bagian utara, Maluku Utara dan Papua.

e) Suhu muka laut yang lebih hangat (anomali positif) umumnya terjadi di wilayah perairan barat daya Lampung, perairan Jawa bagian barat, perairan Bali, perairan Nusa Tenggara, Laut Sulawesi, Laut Maluku, Laut Banda dan perairan utara Papua.

2. Curah hujan bulan Oktober 2021 di Provinsi Bengkulu diprakirakan masuk dalam kategori sampai Tinggi sampai Sangat Tinggi (300-500 milimeter/bulan) dengan sifat hujan didominasi kategori Atas Normal (AN).

3. Curah hujan bulan November 2021 di Provinsi Bengkulu umumnya diprakirakan dalam kategori Tinggi sampai Sangat Tinggi (300-500 milimeter/bulan) dengan sifat hujan didominasi kategori Atas Normal (AN).

4. Curah hujan bulan Desember 2021 di Provinsi Bengkulu umumnya diprakirakan masuk dalam kategori Tinggi sampai Sangat Tinggi (300-500 milimeter/bulan) dengan sifat hujan didominasi kategori Normal sampai Atas Normal (N-AN).

5. Tercatat ada 146 kali kejadian gempa bumi. Dari total kejadian gempa tersebut, 26 kali kejadian yang masuk di wilayah Provinsi Bengkulu, sisanya berada di sekitar wilayah Lampung dan Sumatera Barat.

6. Dari 146 gempabumi yang tercatat, terdapat 3 (lima) kejadian gempabumi signifikan (dirasakan) khusus di wilayah Bengkulu (tanggal 3 terjadi 2 kejadian gempa bumi, dan 15 Agustus 2021).

7. Sambaran petir yang terdeteksi oleh peralatan Lightning Detector di ke-4 Stasiun tersebut selama bulan Agustus 2021 diwilayah Provinsi Bengkulu yaitu sebanyak 48.859 sambaran.

Dari data tersebut, daerah yang tercatat dengan kejadian petir tertinggi terjadi di Kabupaten Seluma yang mencapai 23.822 sambaran, sedangkan kejadian petir paling sedikit terjadi di Kota Bengkulu yaitu sebanyak 85 sambaran petir.

8. Ketinggian hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 7 September 2021 berkisar antara 3.62o di Merauke, Papua sampai dengan 5.76o di Sabang, Aceh. Hilal positif berarti Hilal berada di atas horizon pada saat Matahari terbenam.

59 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u

LAMPIRAN

Lampiran 1. Distribusi Curah dan Sifat Hujan Bulan Agustus 2021

No Nama Stasiun Lintang Bujur

60 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 2. Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Bulan Oktober 2021

No Nama Stasiun Lintang Bujur Rata Curah Hujan Curah Hujan Sifat Hujan

1 Meteo Bengkulu -3.863 102.328 263 461 175

2 Muara Bangkahulu -3.768 102.290 202 354 175

3 Padang Harapan -3.822 102.290 235 412 175

4 Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu -3.881 102.308 277 486 175

5 Tanjung Agung -3.792 102.320 289 507 175

61 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 3. Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Bulan November 2021

No Nama Stasiun Lintang Bujur Rata Curah Hujan Curah Hujan Sifat Hujan

1 Meteo Bengkulu -3.863 102.328 415 727 175

2 Muara Bangkahulu -3.768 102.290 376 753 200

3 Padang Harapan -3.822 102.290 385 675 175

4 Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu -3.881 102.308 440 771 175

5 Tanjung Agung -3.792 102.320 416 729 175

62 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 4. Prakiraan Curah dan Sifat Hujan Bulan Desember 2021

No Nama Stasiun Lintang Bujur Rata Curah Hujan Curah Hujan Sifat Hujan

1 Meteo Bengkulu -3.863 102.328 438 581 133

2 Muara Bangkahulu -3.768 102.290 259 344 133

3 Padang Harapan -3.822 102.290 404 536 133

4 Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu -3.881 102.308 470 624 133

5 Tanjung Agung -3.792 102.320 433 575 133

63 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 5. Tabel Matriks Risiko Angin dan Gelombang

64 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 6. Daftar Skala Beaufort

Skala

Keadaan di daratan Keadaan di lautan 0 Udara Tenang 0 0 Asap bergerak secara vertikal Permukaan laut seperti kaca 1~3 Angin lemah ≤ 19 ≤ 10

Angin terasa di wajah; daun-daun berdesir; kincir angin

bergerak oleh angin

riuk kecil terbentuk namun tidak pecah; permukaan tetap seperti kaca 4 Angin sedang 20~29 11~16

Ombak besar mulai terbentuk, buih tipis melebar dari puncaknya,

Laut mulai bergolak, buih putih mulai terbawa angin dan membentuk

alur-alur sesuai arah angin

8 Angin ribut

sedang 63~ 75 34~ 40 ranting-ranting patah; semakin sulit bergerak maju

Gelombang agak tinggi dan lebih panjang; puncak gelombang yang pecah mulai bergulung; buih yang terbesar anginnya semakin jelas

cabang yang lebih besar patah

Gelombang tinggi terbentuk buih tampal-tampal buih raksasa yang didorong

angin, seluruh permukaan laut (kapal-kapal kecil dan sedang terganggu pandangan karenanaya), permukaan

laut tertutup penuh tampal -tampal putih buih karena seluruh puncak gelombang menghamburkan buih yang terdorong angin; penglihatan

terganggu

12 Topan ³118 ³64

Udara tertutup penuh oleh buih dan percik air; permukaan laut memutuh penuh oleh percik-percik air yang terhanyut angin; penglihatan amat

sangat terganggu

65 | B u l e t i n B M K G B e n g k u l u Lampiran 7. Skala Intensitas (Modified Mercalli Intensity/MMI)

SKALA INTENSITAS (MMI) KETERANGAN

I Getaran tidak dirasakan kecuali dalam keadaan yang luar biasa oleh beberapa orang.

II Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang tergantung bergoyang.

III Getaran dirasakan nyata, didalam rumah terasa getaran seakan-akan ada truk lewat.

IV Getaran dirasakan oleh banyak orang di dalam rumah, orang tidur terbangun, di luar rumah dirasakan oleh beberapa orang, barang pecah belah pecah, jendela pintu-pintu gemerincing, dinding berbunyi.

V Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, banyak orang tidur terbangun, barang pecah belah/ gerabah pecah, jendela pecah, barang-barang terpelanting, pohon-pohon, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng mati/berhenti.

VI Getaran dirasakan oleh semua penduduk, kebanyakan terkejut dan berlari keluar rumah, plesteran dinding jatuh, cerobong asap pabrik rusak, terjadi kerusakan ringan.

VII Setiap orang keluar rumah, kerusakan ringan terjadi pada rumah-rumah yang memiliki konstruksi bangunan yang baik dan tidak baik, cerobong asap pabrik pecah/retak-retak, getaran dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan/ berada di dalam kendaraan yang sedang berjalan.

VIII Kerusakan ringan pada bangunan yang memiliki konstruksi kuat, terjadi retak-retak pada bangunan dengan konstruksi kuat, dinding rumah dapat terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen-monumen roboh dan air menjadi keruh.

IX Terjadi kerusakan pada bangunan yang memiliki konstruksi kuat, rangka-rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi kerusakan, retak-retak pada bangunan yang memiliki konstruksi kuat, rumah tampak agak berpindah/bergeser dari pondasinya, pipa-pipa yang ditanam di dalam tanah putus.

X Terjadi kerusakan pada bangunan yang terbuat dari kayu yang memiliki konstruksi kuat, rangka-rangka rumah terlepas dari pondasinya, tanah terbelah, rel kereta api melengkung, terjadi tanah longsor di setiap sungai dan di tanah-tanah yang curam, terjadi banjir besar/air bah.

XI Bangunan-bangunan hanya sedikit saja yang masih tetap berdiri tegak, jembatan rusak, terjadi lembah-lembah, pipa-pipa yang ditanam dalam tanah tidak dapat dipergunakan lagi sama sekali/ tidak berfungsi lagi, tanah terbelah rel kereta api melengkung sama sekali.

XII Hancur sama sekali, gelombang-gelombang tampak pada permukaan tanah, pemandangan menjadi gelap, benda-benda terlempar ke udara.

Dokumen terkait