• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Mikrokontroler Arduino Mega 2560

2.2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Dibawah ini Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Mikrokonroler ATmega2560

Tegangan Operasi 5Volt Input Voltage (disarankan) 7-12Volt Input Voltage (limit) 6-20Volt

17

Pin Diagram Arduino Mega2560

Gambar 2.4 pin Diagram Arduino Mega2560

2.2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Dibawah ini Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Mikrokonroler ATmega2560

Tegangan Operasi 5Volt Input Voltage (disarankan) 7-12Volt Input Voltage (limit) 6-20Volt

17

Pin Diagram Arduino Mega2560

Gambar 2.4 pin Diagram Arduino Mega2560

2.2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Dibawah ini Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Tabel 2.1 Ringkasan Spesifikasi Arduino Mega2560

Mikrokonroler ATmega2560

Tegangan Operasi 5Volt Input Voltage (disarankan) 7-12Volt Input Voltage (limit) 6-20Volt

18

Pin Digital I/O 54 (yang 15 pin digunakan sebagai Output PWM) Pins Input analog 16

Arus DC per pin I/O 40 mA Arus DC untuk pin

3.3Volt

50 mA

Flash Memory 256 KB (8 KB digunakan untuk bootloader)

SRAM 8 KB

EEPROM 4 KB

Clock Speed 16 MHz

Sumber Daya

Arduino Mega dapat diaktifkan melalui koneksi USB atau dengan catu daya eksternal. Sumber daya dipilih secara otomatis. Sumber daya eksternal (non-USB) dapat berasal baik dari adaptor AC-DC atau baterai. Adaptor dapat dihubungkan dengan mencolokkan steker 2,1 mm yang bagian tengahnya terminal positif ke ke jack sumber tegangan pada papan, jika tegangan berasal dari baterai dapat langsung dihubungkan melalui header pin Gnd dan pin Vin dari konektor Power.

Papan Arduino ATmega2560 dapat beroperasi dengan pasokan daya eksternal 6 Volt sampai 20 volt, jika diberi tegangan kurang dari 7 Volt, maka, pin 5 Volt mungkin akan menghasilkan tegangan kurang dari 5 Volt dan ini akan membuat papan menjadi tidak stabil. Sumber tegangan menggunakan lebih dari 12 Volt,

19

regulator tegangan akan mengalami panas berlebihan dan bisa merusak papan.

Rentang sumber tegangan yang dianjurkan adalah 7 Volt sampai 12 Volt.

Pin tegangan yang tersedia pada papan Arduino adalah sebagai berikut:

VIN : Adalah input tegangan untuk papan Arduino ketika menggunakan sumber daya eksternal (sebagai ‘saingan’ tegangan 5 Volt dari koneksi USB atau sumber daya ter-regulator lainnya). Yang diberikan tegangan melalui pin ini, atau jika menyuplai tegangan untuk papan melalui jack power, kita bisa mengakses/mengambil tegangan melalui pin ini.

5V : Sebuah pin yang mengeluarkan tegangan ter-regulator 5 Volt, dari pin ini tegangan sudah diatur (ter-regulator) dari regulator yang tersedia (built-in) pada papan. Arduino dapat diaktifkan dengan sumber daya baik berasal dari jack power DC (7-12 Volt), konektor USB (5 Volt), atau pin VIN pada board (7-12 Volt). Memberikan tegangan melalui pin 5V atau 3.3V secara langsung tanpa melewati regulator dapat merusak papan Arduino.

3V3 : Sebuah pin yang menghasilkan tegangan 3,3 Volt. Tegangan ini dihasilkan oleh regulator yang terdapat pada papan (on-board). Arus maksimum yang dihasilkan adalah 50 mA.

GND : Pin Ground atau Massa.

IOREF : Pin ini pada papan Arduino berfungsi untuk memberikan referensi tegangan yang beroperasi pada mikrokontroler. Sebuah perisai (shield) dikonfigurasi dengan benar untuk dapat membaca pin tegangan IOREF dan memilih sumber daya yang tepat atau mengaktifkan penerjemah tegangan

20

(voltage translator) pada output untuk bekerja pada tegangan 5 Volt atau 3,3 Volt.

Input dan Output

Masing-masing dari 54 digital pin pada Arduino Mega dapat digunakan sebagai input atau output, menggunakan fungsi pinMode() , digitalWrite() , dan digitalRead(). Arduino Mega beroperasi pada tegangan 5 volt. Setiap pin dapat memberikan atau menerima arus maksimum 40 mA dan memiliki resistor pull-up internal (yang terputus secara default) sebesar 20-50 kOhms. Selain itu, beberapa pin memiliki fungsi khusus, antara lain:

Serial : 0 (RX) dan 1 (TX); Serial 1 : 19 (RX) dan 18 (TX); Serial 2 : 17 (RX) dan 16 (TX); Serial 3 : 15 (RX) dan 14 (TX). Digunakan untuk menerima (RX) dan mengirimkan (TX) data serial TTL. Pins 0 dan 1 juga terhubung ke pin chip ATmega16U2 Serial USB-to-TTL.

Eksternal Interupsi : Pin 2 (interrupt 0), pin 3 (interrupt 1), pin 18 (interrupt

5), pin 19 (interrupt 4), pin 20 (interrupt 3), dan pin 21 (interrupt 2). Pin ini dapat dikonfigurasi untuk memicu sebuah interupsi pada nilai yang rendah, meningkat atau menurun, atau perubah nilai.

SPI : Pin 50 (MISO), pin 51 (MOSI), pin 52 (SCK), pin 53 (SS). Pin ini mendukung komunikasi SPI menggunakan perpustakaan SPI. Pin SPI juga terhubung dengan header ICSP, yang secara fisik kompatibel dengan Arduino Uno, Arduino Duemilanove dan Arduino Diecimila.

21

LED : Pin 13. Tersedia secara built-in pada papan Arduino ATmega2560.

LED terhubung ke pin digital 13. Ketika pin diset bernilai HIGH, maka LED menyala (ON), dan ketika pin diset bernilai LOW, maka LED padam (OFF).

TWI : Pin 20 (SDA) dan pin 21 (SCL), yang mendukung komunikasi TWI menggunakan perpustakaan Wire. Pin ini tidak di lokasi yang sama dengan pin TWI pada Arduino Duemilanove atau Arduino Diecimila. Arduino Mega2560 memiliki 16 pin sebagai analog input, yang masing-masing menyediakan resolusi 10 bit (yaitu 1024 nilai yang berbeda). Secara default pin ini dapat diukur/diatur dari mulai Ground sampai dengan 5 Volt, juga memungkinkan untuk mengubah titik jangkauan tertinggi atau terendah menggunakan pin AREF dan fungsi analogReference().

Ada beberapa pin lainnya yang tersedia, antara lain:

AREF : Referensi tegangan untuk input analog. Digunakan dengan fungsi analogReference().

RESET : Jalur low ini digunakan untuk me-reset (menghidupkan ulang) mikrokontroler. Jalur ini biasanya digunakan untuk menambahkan tombol reset pada shield yang menghalangi papan utama Arduino.

Komunikasi

Arduino Mega2560 memiliki sejumlah fasilitas untuk berkomunikasi dengan komputer, dengan Arduino lain, atau dengan mikrokontroler lainnya. Arduino ATmega328 menyediakan 4 hardware komunikasi serial UART TTL (5 Volt).

Sebuah chip ATmega16U2 (ATmega8U2 pada papan Revisi 1 dan Revisi 2)

22

yang terdapat pada papan digunakan sebagai media komunikasi serial melalui USB dan muncul sebagai COM Port Virtual (pada Device komputer) untuk berkomunikasi dengan perangkat lunak pada komputer, untuk sistem operasi Windows masih tetap memerlukan file inf, tetapi untuk sistem operasi OS X dan Linux akan mengenali papan sebagai port COM secara otomatis. Perangkat lunak Arduino termasuk didalamnya serial monitor memungkinkan data tekstual sederhana dikirim ke dan dari papan Arduino. LED RX dan TX yang tersedia pada papan akan berkedip ketika data sedang dikirim atau diterima melalui chip USB-to-serial yang terhubung melalui USB komputer (tetapi tidak untuk komunikasi serial seperti pada pin 0 dan 1). Sebuah perpustakaan Software Serial memungkinkan untuk komunikasi serial pada salah satu pin digital Mega2560. ATmega2560 juga mendukung komunikasi TWI dan SPI. Perangkat lunak Arduino termasuk perpustakaan Wire digunakan untuk menyederhanakan penggunaan bus TWI. Untuk komunikasi SPI, menggunakan perpustakaan SPI.

(Anggara’ Enggal Putra, 2015)

2.3 LCD (Liquid Crystal Display)

2.3.1 Pengertian LCD (Liquid Crystal Display)

LCD (Liquid Cystal Display) adalah salah satu komponen elektronik yang berfungsi sebagai tampilan suatu data, baik karakter, huruf ataupun grafik.

Dipasang (tampilan LCd sudah tersedia dalam bentuk modul yaitu tampilan LCD

23

beserta rangkaian pendukungnya termasuk ROM dll. LCD mempunyai pin data, kontrol catu daya dan pengatur kontras tampilan.

LCD juga merupakan perangkat tampilan yang paling umum dipasangkan di mikrokontroler, mengingat ukurannya yang kecil dan kemampuannya menampilkan karakter atau grafik yang lebih dibandingkan tampilan 7 segment.

Pengembangan embedded LCD mutlak diperlukan sebagai sumber informasi utama.

Berdasarkan jenis tampilan LCD dapat di kelompokan menjadi beberapa jenis yaitu :

1. Segment LCD

LCD ini terbentuk dari beberapa 7 segment atau 16 segment, namun ada juga yang menggabungkan keduanya. LCD ini sering dipakai untuk jam digital.

2. Dot Matrix Karakter LCD

LCD ini terbentuk dari beberapa Dot Matrix Display berukuran 5 x 7 atau 5 x 9 yang membentuk sebuah matriks yang lebih besar dengan berbagai kombinasi jumlah baris dan kolom. Kombinasi ini yang menentukan karakter yang dapat ditampilakan LCD tersebut.

Seperti 2 baris x 20 karakter atau 4 baris 20 karakter.

24

3. Graphic LCD

LCD jenis ini masih berkembang saat ini. Resolusi LCD ini bervariasi diantara 128x64, 128x128. Sekarang ini graphic LCD banyak dipakai pada handycam, laptop, telepon dan lain-lain.

2.3.2 Register LCD

Register yang terdapat di LCD adalah sebagai berikut : 1. IR (Intruction Register)

Digunakan untuk menetukan fungsi yang harus dikerjakan oleh LCD serta pengalaman DDRAM atau CGRAM.

2. DR (Data Register)

Digunakan sebagai tempat data DDRAM atau CGRAM yang akan ditulis atau dibaca oleh computer atau sistem minimum. Saat dibaca, DR menyimpan data DDRAM atau CGRAM, setelah itu data alamatnya secara otomatis masuk ke DR. pada waktu menulis, cukup lakukan inisialisasi DDRAM atau CGRAM, kemudian untuk selanjutnya data dituliskan ke DDRAM atau CGRAM sejak awal alamat tersebut.

3. BF (Busy Flag)

Digunakan untuk menentukan bahwa LCD dalam keadaan siap atau sibuk. Apabila LCD sedang melakukan operasi internal, BF diset menjadi 1, sehingga tidak akan menerima perintah dari luar. Jadi, BF harus dicetak apakah telah diriset menjadi 0 ketika akan menulis LCD

25

(memberi data pada LCD). Cara untuk menulis LCD adalah dengan mengeset RS menjadi 0 dan R/W menjadi 1.

4. AC (Address Counter)

Digunakan untuk menunjukan alamat pada DDRAM atau CGRAM dibaca atau ditulis, maka AC secara otomatis menunjukan alamat berikutnya. Alamat yang disimpan AC dapat dibaca bersamaan dengan BF.

5. DDRAM (Display Data random Access Memory)

Digunakan sebagai tempat penyimpanan data yang sebesar 80 byte atau 80 karakter.

6. CGROM (Character Generator Read Only Memory)

LCD terdapat ROM untuk menyimpan karakter ASCII ( American Standart Code For Intruction ), sehingga cukup memasukan kode ASCII untuk menampilakannya.

7. CGRAM (Character Generator Random Access Memory)

Sebagai data storage untuk merancang karakter yang dikehendaki.

CGRAM terdapat kode ASCII dari 00h sampai 0fh, tetapi hanya 8 karakter yang disediakan.

8. Cursor dan Blink Control Circuit

Merupakan rangkaian yang menghasilakan tampilan kursor dan kondisi blink (berkedip-kedip).

26

Dibawah ini adalah deskripsi pin pada LCD :

Gambar 2.5 LCD 16x2 Board dan Deskripsi PIN (Isya’ Aryan Sulistyo, 2015)

Dokumen terkait