• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis dilahirkan di Banyuwangi (Jawa Timur) pada tanggal 25 Januari 1975; anak ketiga dari lima bersaudara dari

Bapak Sukirman dan Ibu Khasini.

Penulis memasuki Sekolah Dasar di SD Labuhan Maringgai Kabupaten Lampung Timur tahun 1981 dan lulus pada tahun 1987. Tahun 1987 melanjutkan ke SMP Negeri Jabung dan lulus pada tahun 1990. Kemudian pada tahun 1990 penulis melanjutkan pendidikan ke SMA Negeri Way Jepara dan lulus pada tahun 1993. Penulis diterima di Universitas Lampung melalui jalur UMPTN pada tahun 1993 pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Jurusan Biologi dan lulus pada tahun 1997. Pada April 1998 penulis mulai

bekerja pada Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung hingga saat ini.

Pada tahun 2008 penulis melanjutkan jenjang pendidikan Strata-2 (S-2) pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Bidang Konsentrasi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Universitas Lampung.

SANWACANA

Syukur alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan dan penulisan Tesis dengan judul Analisis Kebijakan Pengendalian Pencemaran Perairan Pesisir Kota Bandar Lampung, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Lampung.

Selesainya penulisan tesis ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. Ir. Sugeng P. Harianto, M.S. selaku Pembimbing Utama atas segala ketersediaan waktu, bimbingan, bantuan dalam menyelesaikan tesis ini. Prof. Dr. Ir. Ali Kabul Mahi, M.S. selaku Pembimbing Pembantu, atas segala bantuan, bimbingan, motivasi, saran dalam penulisan tesis, serta Drs. Tugiyono, M.S., Ph.D, selaku Dosen Penguji kolokium, seminar hasil dan Ujian Tesis. Penulis juga menyampaikan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Sudjarwo, M.S., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Lampung.

2. Bapak Prof. Dr. Ir. K.E.S. Manik, M.S. selaku Dosen Senior pada Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Lampung.

3. Bapak Dr. Ir. Henrie Buchari, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu Lingkungan, atas segala bantuandan motovasi yang telah diberikan.

Pertamanan Kota Bandar Lampung, serta Kepala Sub Bidang Pengawasan Kerusakan BPLHD Provinsi Lampung yang telah banyak memberikan bantuan dan memberikan ijin penelitian serta pengambilan data.

5. Agus Purnomo, S.Si., MKM. (Suami), dan anak-anakku yang tercinta (Daffa Adli Nauval P. dan Camelia Rizky Khaerunnisa P.) serta adikku Nurie serta keluarga besar yang selama ini memberi dukungan dan doa kepada penulis untuk menyelesaikan tesis.

6. Seluruh Dosen Pengajar di Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Universitas Lampung.

7. Staf dan karyawan Program Pascasarjana Universitas Lampung, Program Studi Magister Ilmu Lingkungan dan Perpustakaan Universitas Lampung. 8. LSM-Walhi dan LSM-Mitra Bentala.

9. Kepada Mas Yudi, Mba Endang, Bang Rizal, Ibu Hj. Zuliana, Bang Indra G. Yudha, Mba Evi dan Mas Indra, Mr. Gilang, serta semua pihak yang telah memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Bandar Lampung, November 2012 Penulis,

i DAFTAR ISI

Halaman DAFTAR TABEL ... iv DAFTAR GAMBAR ... vii I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah dan Ruang Lingkup Penelitian ... 6 1. Perumusan Masalah ... 6 2. Ruang Lingkup Penelitian ... 6 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7 1. Tujuan Penelitian ... 7 2. Manfaat Penelitian ... 8 a. Untuk Ilmu Pengetahuan... 8 b. Bagi Pemerintah Kota Bandar Lampung ... 8 c. Bagi Perusahaan ... 8 d. Bagi Masyarakat ... 9 D. Kerangka Pemikiran ... 9 II. TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Definisi, Jenis dan Proses Kebijakan ……... 12 1. Definisi ... 12 2. Jenis-jenis Kebijakan... 14 3. Proses Pembuatan Kebijakan... 14 4. Implementasi Kebijakan ... 15 5. Evaluasi Kebijakan... 16 2.2. Pemahaman Kebijakan Lingkungan ………... 16 2.3. Peraturan Terkait Kebijakan Lingkungan …... 20 2.4. Lembaga Pemangku Kebijakan Lingkungan di Daerah ... 26 2.5. Kebijakan Dalam Pengelolaan Kawasan Pesisir ... 29 2.6. Pencemaran Lingkungan ... 32 2.7. Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut... 33 2.8. Baku Mutu Lingkungan Hidup ………... 37 2.9. Izin Lingkungan ………... 39 2.10 Pengertian Limbah Cair... 43 2.11 Karakteristik Suatu Jenis Usaha dan/atau Kegiatan di Pesisir

ii 2.14 Karakteristik Air Limbah Industri ... 51 2.15 Hal-hal yang Berhubungan dengan Hasil Penelitian Sebelumnya ... 54 2.16 Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan, Ekolebeling, Produksi

Bersih dan Teknologi Berwawasan Lingkungan ... 55 2.17 Sistem Manajemen Lingkungan ………... 57 III. METODOLOGI PENELITIAN ... 65 A. Waktu dan Tempat ... 65 B. Objek Penelitian... 66 C. Metode Penelitian ... 66 1. Cara Pengumpulan Data ... 66 2. Penentuan Responden ... 66 3. Sumber Data ... 69 D. Pengambilan Data ... 70 E. Analisis Data ... 77 IV. GAMBARAN UMUM PERAIRAN PESISIR KOTA BANDAR

LAMPUNG ... 80

A. Kondisi Geografis ... 80 B. Sumberdaya Alam ... 86 C. Kondisi Sosial, Ekonomi dan Budaya ... 91 1. Kependudukan ... 91 2. Pendidikan ... 92 3. Kesehatan ... 93 4. Mata Pencaharian ... 96 5. Ketenagakerjaan ... 98 D. Perekonomian Pesisir Kota Bandar Lampung ... 99 V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 103

A. Hasil Penelitian Dengan Menggunakan Penelusuran Dokumen……. 103 B. Peran Pemerintah Dalam Pengendalian Pencemaran Perairan Pesisir

Kota Bandar Lampung ………... 106 1. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 28.A.Tahun 2010

tentang Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan

Pulau-Pulau Kecil Kota Bandar Lampung Tahun 2007-2027 …... 106 2. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A.Tahun 2010

tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bandar Lampung Tahun 2009-2029 ……… 107 3. Keputusan Walikota Bandar Lampung Nomor 16 Tahun 2003

tentang Izin Pembuangan Air Limbah dan Izin Aplikasi Air

Limbah Pada Tanah ………..………. 109 4. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 23 Tahun 2008

tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan dan

iii Perikanan Kota Bandar Lampung ……….………… 114 6. Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 14 Tahun 2008

tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Kebersihan dan

Pertamanan Kota Bandar Lampung ………..…………. 116 C. Gambaran Peran Masyarakat di Sekitar Perairan Pesisir Kota Bandar

Lampung ………... 119

D. Peran Perusahaan Dalam Pengendalian Pencemaran Perairan Pesisir

Kota Bandar Lampung ……..………... 127

1. Pemahaman Kebijakan ……….. 127

2. Komitmen Pimpinan Perusahaan…..………. 130

3. Perencanaan ………..………. 134

4. Implementasi dan Operasional………..……….. 136

5. Tindakan Perbaikan ………..………. 142 E. Hasil Penelitian Wawancara Secara Mendalam Terhadap DPRD

(Legislatif), Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kota Bandar (Eksekutif) Akademisi/Perguruan Tinggi, Industri/Perusahaan, LSM

dan Masyarakat ………... 151

1. DPRD (Komisi yang Membidangi Lingkungan Hidup)……… 151

2. Hasil Wawancara dan Studi Mendalam Dengan Pejabat dari Instansi Pemerintah Provinsi Lampung dan Kota

Bandar Lampung ……… 153

3. Unsur Akademisi/Perguruan Tinggi………... 168

4. Pimpinan Perusahaan ………. 170

5. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) ………. 175 6. Tokoh Masyarakat Pesisir Kota Bandar Lampung ……… 179 VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 180

A. Kesimpulan ... 180 B. Saran ... 182 DAFTAR PUSTAKA ... 183 LAMPIRAN-LAMPIRAN... 186

iv DAFTAR TABEL

Halaman 1. Jenis Bahan Kimia yang Terdapat Pada Beberapa Jenis Air Limbah

Industri ………... 50 2. Jumlah penduduk di Tiga Kecamatan di Pesisir Kota Bandar Lampung.. 68 3. Jenis, Teknik Pengumpulan dan Sumber Data ………... 71 4. Pembagian Kawasan, Zona dan Sub Zona Wilayah Pesisir Kota

Bandar Lampung ………... 83 5. Penggunaan Lahan di Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung …..……… 91 6. Jumlah Penduduk Kota Bandar Lampung (2003-2010) ... 92 7. Tingkat Pendidikan Penduduk pada Kelurahan di Pesisir Kota Bandar

Lampung ………... 93

8. Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Perawatan Panjang Kota

Bandar Lampung ………. 94

9. Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Perawatan Sukaraja

Kota Bandar Lampung ... 95 10. Data Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas Kota Karang Kota Bandar

Lampung ………... 95 11. Mata Pencaharian Penduduk di Pesisir Kota Bandar Lampung …………. 97 12. Jumlah Anggkatan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin di Kota Bandar

Lampung (2007-2010) ………... 98 13. Jumlah Tenaga Kerja yang Bekerja pada Perusahaan di Sekitar Pesisir

Kota Bandar Lampung ……... 99 14. Jenis Kegiatan dan/atau usaha di Sekitar Pesisir Kota Bandar Lampung.... 100 15. Jumlah Usaha/Akomodasi di Kota Bandar Lampung (2006-2010)... 101

v 17. Jumlah Kunjungan Kapal Melalui Pelabuhan Panjang (2007-2011) ……. 102 18. Hasil Pegukuran Kualitas Air Laut di Wilayah Pesisir Kota Bandar

Lampung (2007) ………... 103 19. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandar

Lampung Untuk Sektor Lingkungan Hidup ………... 113 20. Perkiraan Timbulan Sampah di Tiga Kecamatan di Pesisir Kota Bandar

Lampung ……….………... 117 21. Jumlah Rumah Tangga dan Menurut Cara Pembungan Sampah di Tiga

Kecamatan di Pesisir Kota Bandar Lampung ..…..……….... 118 22. Jenis Sepuluh Besar Penyakit yang Banyak di Derita Masyarakat di

Kecamatan Panjang (Puskesmas Panjang) ... 120 23. Jenis Sepuluh Besar Penyakit yang Banyak di Derita Masyarakat di

Kecamatan Telukbetung Selatan (Puskesmas Sukaraja) ... 120 24. Jenis Sepuluh Besar Penyakit yang Banyak di Derita Masyarakat di

Kecamatan Telukbetung Barat (Puskesmas Kota Karang) ... 120 25. Persepsi Masyarakat dan Kebiasaan Masyarakat Sekitar Pesisir

Kota Bandar Lampung yang Membuang Sampah ke Laut ... 121 26. Gambaran Tingkat Pemahaman Pimpinan Kegiatan dan/atau usaha

Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Lingkungan Hidup... 127 27. Kegiatan dan/atau usaha yang Memiliki Instalasi Pengolahan Air

Limbah (IPAL) ………... 129 28. Perioritas Pengganggaran (penyediaan dana) Dalam Pengelolaan Limbah

untuk Kegiatan/Usaha di Sekitar Pesisir Kota Bandar Lampung ... 131 29. Proiritas Pentahapan DalamRangka Memperbaiki Manajemen oleh

Perusahaan di Sekitar Pesisir Kota Bandar Lampung... 132 30. Gambaran Tingkat Kepedulian Pimpinan Perusahaan Terhadap

Pengawasan Internal (Pengolahan Limbah) ………... 133

31. Gambaran Pemenuhan Kewajiban Pihak Perusahaan Terhadap Kewajiban Penyusunan Dokumen Lingkungan ... 134 32. Program Pengolahan Limbah yang Dilakukan Perusahaan... 135

vi 34. Kegiatan Peningkatan Keterampilan Petugas Perusahaan Dalam

Pengelolaan Limbah melalui Pendidikan dan Pelatihan ... 138 35. Gambaran Manajemen Pengelolaan Dokumen Lingkungan yang

Dilakukan oleh Perusahaan ………... 140 36. Pengawasan Internal yang Dilakukan oleh Perusahaan ……... 141 37. Gambaran Pelaksanaan Monitoring dan Pengukuran yang Dilakukan

oleh Perusahaan ………... 143 38. Kondisi IPAL yang Dimiliki oleh Perusahaan serta Pemeliharaan Sarana

dan Prasarana yang Dilakukan Perusahaan ... 144 39. Rekapitulasi Tingkat Pemahaman Pihak Perusahaan dalam Pengelolaan

Limbah oleh Kegiatan/Usaha yang Dilakukan Perusahaan …... 145 40. Rekapitulasi Ketaatan Perusahaan Terhadap Perundang-Undangan di

Bidang Lingkungan Hidup ………... 149

vii DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Kerangka Pemikiran Analisis Kebijakan Pengendalian Pencemaran

Perairan Pesisir Kota Bandar Lampung Tahun 2012 ... 11 2. Struktur Organisasi Badan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan

Hidup Kota Bandar Lampung ... 29 3. Lokasi Penelitian ... 65 4. Alur Pengambilan Sampel dan Reponden ... 67 5. Pendapat Responden Terhadap Kondisi Perairan Pesisir Kota Bandar

Lampung ... 122 6. Kondisi di Sekitar Wilayah Pesisir Kota Bandar Lampung ... 122 7. Pendapat Responden Terhadap Penyebab Pencemaran Perairan Pesisir

Kota Bandar Lampung ... 123 8. Kegiatan Reklamasi Pantai di Sekitar Perairan Pesisir Kota

Bandar Lampung ... 123 9. Pendapat Responden Terhadap Aksesbilitas ke Perairan Pesisir

Kota Bandar Lampung ... 124 10. Pendapat Responden Terhadap Penyebab Pencemaran Adalah

Perusahaan di Sekitar Pesisir Kota Bandar Lampung ... 124 11. Tanggapan Responden Bahwa Penyebab Pencemaran Adalah Kegiatan

Di Hulu Sungai ... 125 12. Sampah Yang Terbawa dari Kegiatan di Hulu dan Sepanjang Aliran

Sungai ... 125 13. Pendapat Responden (Masyarakat) Terhadap Kebiasaan Membuang

Sampah ke Perairan Pesisir Kota Bandar Lampung ... 126 14. Kondisi Sarana TPS di Sekitar Pemukiman Penduduk ... 126

viii Bidang Lingkungan Hidup... 128 16. Pemahaman Perusahaan Terhadap Prosedur Pengolahan Limbah... 130 17. Komitmen Perusahaan Terhadap Penggangaran Dana Bagi Pengolahan

Limbah ... 131 18. Pemahaman Pihak Perusahaan Terhadap Pengawasan Internal

(Pengawasan Pengolahan Limbah) ... 133 19. Pemahaman Pihak Perusahaan Terhadap Kewajiban Memiliki Dokumen

Lingkungan ... 135 20. Gambaran Pemahaman Pihak Perusahaan Dalam Pemenuhan Kewajiban

Memelihara dan Memperbaiki IPAL... 136 21. Struktur Organisasi Perusahaan yang Menangani Pengolahan Limbah... 137 22. Gambaran Pemahaman Perusahaan Dalam Peningkatan Keterampilan

Petugas/Staf Dalam Pengolahan Limbah Melalui Diklat ... 139 23. Gambaran Pemahaman Perusahaan Dalam Pengarsipan Dokumen

Lingkungan ... 140 24. Pelaksanaan Monitoring Alat Ukur Debit Limbah dan Pengukuran

Terhadap Limbah Yang Dihasilkan ... 142 25. Gambaran Kesadaran Perusahaan Dalam Pemeliharaan Sarana dan

Prasarana, serta Perbaikan IPAL ... 145 26. Rekapitulasi Tingkat Pemahaman Pihak Perusahaan Dalam Pengolahan

Limbah ... 148 27. Rekapitulasi Tingkat Pemahaman Pihak Perusahaan Dalam Mematuhi

D

DAAFFTTAARRPPUUSSTTAAKKAA

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bandar Lampung. 2009. Perencanaan Jangka Menengah Program Penanggulangan Kemiskinan (PJM Pronakis) Kecamatan Telukbetung Barat, Telukbetung Selatan, dan Panjang. 2011-2013. Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. 2010a. Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung, 2010b. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Periode 2010-2015. Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan dan Pengendaliaan Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. 2010c. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan dan Pengendaliaan Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. 2011. Basis Data Status Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. 2012. Laporan Hasil Penilaian Program Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper). Bandar Lampung.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandar Lampung 2011 – 2030. Bandar Lampung.

Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung. 2011. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah Provinsi Lampung. Pemerintah Provinsi Lampung. Provinsi Lampung.

Badan Pusat Statistik Kota Bandar Lampung. 2011. Kota Bandar Lampung Dalam Angka. Bandar Lampung.

Creswell, J.W. 2010. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif fan Mixed. Pelajar. Yogyakarta.

Damai, A. 2012. Sistem Perencanaan Tata Ruang Wilayah Pesisir: Studi Kasus Teluk Lampung. [Disertasi]. Bogor. Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Bandar Lampung, 2010. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Periode 2010-2015. Bandar Lampung.

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Bandar Lampung, 2011. Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Periode 2011-2015. Bandar Lampung.

Kementerian Lingkungan Hidup Republik Indonesia. 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Jakarta.

Kusputranto, H. 1985. Pencemaran Air dan Ekskreta. Jakarta.

Metcalf and Eddy. 1972. Waste Water Engineering Collection Treatment Disposal. Mc Graw Hill Inc. London.

Moelar, D.W. 1992. Environmental Health Water Sewage. Harvard University Press. London.

Moleong, L.J. 1994. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya. Bandung.

Pemerintah Kota Bandar Lampung. 2007. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Bandar Lampung 2005-2010. Bandar Lampung. Pemerintah Daerah Kota Bandar Lampung. 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah

2011-2030 Kota Bandar Lampung. Pemerintah Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Jakarta.

Peraturan Gubernur Lampung Nomor 08 Tahun 2006 tentang Penataan Daerah Penangkapan Ikan Dalam Perairan Wajib Pandu dan Alur Pelayaran Pelabuhan Umum Panjang. Bandar Lampung.

Peraturan Daerah Kota Bandar Lampung Nomor 1 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 23 Tahun 2008 tentang Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Kota Bandar Lampung. Bandar Lampung.

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 28.A Tahun 2010 tentang Rencana Strategis Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bandar Lampung Tahun 2007-2027. Bandar Lampung.

Peraturan Walikota Bandar Lampung Nomor 31.A Tahun 2010 tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kota Bandar Lampung Tahun 2009-2029. Bandar Lampung.

Salim, E. 1982. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara Sumber Widya. Jakarta.

Santosa, M.A. 1997. Ecologically Sustainable Development in Indonesia Law dalam Indonesian Journal of Environmental Law. Indonesian Center for Environmental Law (ICEL). Edition II August.

Sastrawijaya, A.T. 1991. Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta. Jakarta.

Soemirat, J. 1994. Kesehatan Lingkungan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Sugiharto, 1987. Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah. Universitas Indonesia. Jakarta. Sugiyono, S. 2002. Kelembagaan Lingkungan Hidup di Indonesia. Makalah Ekonomi

Lingkungan. UGM. Yogyakarta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.

Sumarwoto, O. 1997. Ekologi Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Djambatan. Jakarta.

Suratno, F. Gunawan. 1991. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.

Soeswati, S. 1985. Limbah Industri dan Dampak Pada Kesehatan. MKMI. Tahun XV No.10/Mei 1985. Jakarta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Wiryawan, B., B. Marsden, H.A. Susanto, A.K. Mahi, M. Ahmad, 1999. Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Lampung. Bandar Lampung. Kerjasama Pemerintah Daerah Provinsi Lampung dengan Proyek Pesisir Lampung. Yeung Y, 2001. Coastal Mega-Cities in Asia: Transformation, Sustainability and

NAMA : NURUL AWALI FAUZIAH

NPM. : 0820011019

JURUSAN : MANAGEMEN ILMU LINGKUNGAN

KONSENTRASI : PENGELOLAAN SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN JUDUL TESIS : ANALISIS KEBIJAKAN PENGENDALIAN PENCEMARAN

(Abstrak) Oleh

Nurul Awali Fauziah1), Sugeng P. Harianto2), Ali Kabul Mahi3)

Penelitian dan tesis yang disusun berlatar belakang pentingnya wilayah pesisir bagi Kota Bandar Lampung khususnya untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Salah satu upaya penting adalah pengendalian terhadap kegiatan/usaha yang ada di sepanjang dan di sekitar pesisir Kota Bandar Lampung.

Adanya kegiatan/usaha di sekitar pesisir Kota Bandar Lampung memberikan kontibusi besar terhadap pembangunan di Kota Bandar Lampung, terutama moda transportasi laut dari sektor perdagangan barang dan jasa yang melayani ekspor dan impor. Adanya berbagai kegiatan di sepanjang pesisir Kota Bandar Lampung seperti pelabuhan, DUKS, industri galangan kapal, industri pengapalan batu bara, alsin baja dan fabrikasi, agroindustri, manufaktur, pergudangan, pariwisata dan perhotelan. Kegiatan tersebut turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bandar Lampung, selain berkontribusi

menghasilkan limbah (waste) ke perairan Teluk Lampung.

Tujuan penelitian adalah menganalisa sejauhmana tingkat pencemaran pesisir Kota Bandar Lampung serta peranan pemerintah daerah (Kota Bandar Lampung maupun Provinsi Lampung), peran DPRD, dan peran LSM dalam upaya pengendalian pencemaran pesisir Kota Bandar Lampung, selain itu juga untuk mengetahui kontribusi masyarakat dan perusahaan dalam pencemaran pesisir Kota Bandar Lampung. Dengan demikian diharapkan dihasilkan kerangka dasar kebijakan pengendalian pencemaran perairan pesisir Kota Bandar Lampung.

Pendekatan penelitian melalui pendekatan analisa kualitatif dan analisa kuantitatif. Analisa kualitatif

dilakukan dengan metode survei dan wawancara mendalam (in-depth interview) serta studi mendalam (in-

depth study) untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai pesisir Kota Bandar Lampung.

Analisa kuantitatif menggunakan data sekunder dengan menganalisa Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) Provinsi Lampung tahun 2007, laporan hasil pemantau kualitas air sungai-sungai dan perairan laut Kota Bandar Lampung tahun 2009, dan laporan monitoring pelaksanaan pemantauan dan pengelolaan lingkungan hidup oleh perusahaan di sekitar perairan pesisir Kota Bandar Lampung.

Wilayah penelitian meliputi 3 kecamatan di wilayah perairan pesisir Kota Bandar Lampung yakni Kecamatan Telukbetung Barat, Telukbetung Selatan dan Panjang. Sebanyak 50 responden dari masyarakat yang ditetapkan dengan karakteristik berumur 17 tahun dan berdomisili tetap di pesisir Kota Bandar Lampung, perusahaan dari 12 jenis kegiatan yang berbeda di pesisir Kota Bandar Lampung,

pemangku kebijakan (stakeholder) sebagai informan kunci, dari DPRD, BPLHD Provinsi Lampung, BPPLH

dan Bappeda Kota Bandar Lampung, akademisi/peneliti serta LSM.

Laporan SLHD Provinsi Lampung (2007) menunjukkan telah terjadi penurunan kualitas perairan Kota Bandar Lampung, terlihat dari tingginya kadar BOD serta tingginya kandungan logam berat (Cd) pada beberapa lokasi di sekitar pesisir Kota Bandar Lampung. Nilai BOD berkisar antara 15,88 mg/l-18,87 mg/l, kandungan logam Cd telah mencapai 0,026 ppm (berdasarkan Kep-Men-LH No. 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, BM BOD untuk wisata bahari maksimal 10 mg/l, dan BM logam Cd 0,001 mg/l).

Hasil penelitian terhadap perusahaan masih belum sepenuhnya mematuhi seluruh ketentuan peraturan. Terhadap pemahaman kebijakan peraturan secara baik (33,3%), perusahaan yang telah memiliki dokumen lingkungan Amdal/UKL-UPL (91,67%), pelaksanaan pengawasan dan pelaporan (RKL- RPL/UKL-UPL) secara baik dan rutin (41,7%) melakukan namun tidak rutin (41,7%), terhadap pemahaman prosedur dan melakukan pengolahan limbah dengan baik (50%), memprioritaskan anggaran dana bagi upaya pengelolaan limbah (41,7%), telah melakukan upaya pengolahan limbah dan melakukan upaya meminimalisasi debit limbah dengan baik (55%), melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan melalui diklat di bidang lingkungan hidup dengan baik (41,7%), sedang (41,7%).

Dari hasil pengisian kuesioner terhadap 50 responden (masyakarat) yang bertempat tinggal di sepanjang pesisir Kota Bandar Lampung, (88%) menyatakan perairan pesisir telah mengalami pencemaran, (92%) responden menyatakan penyebab pencemaran di pesisir adalah sampah yang dibuang

1

ke perairan Teluk Lampung, sebanyak (76%) responden menyatakan penyebab pencemaran adalah kegiatan/usaha yang ada di hulu sungai/sepanjang sungai.

Pemangku kebijakan (Stakeholder) belum sepenuhnya menerapkan UU No.32/2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, hasil wawancara dan studi secara mendalam terhadap

para (Stakeholder), terhadap pengelolaan wilayah pesisir, masih kurang, terutama sinkronisasi kebijakan

dalam penerapan program, rencana, dan kegiatan, serta penegakan hukum dalam pengendalian pencemaran di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung. Untuk itu dipandang perlu menyusun kerangka dasar kebijakan pengendalian pencemaran perairan pesisir Kota Bandar Lampung dengan mengacu kepada Undang-undang No.32/2009 tentang PPLH, PP No.19/1999 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut serta Kep-Men-LH No.51/2004 tentang Baku Mutu Air Laut. Pengelolaan wilayah pesisir Kota Bandar Lampung sebaiknya dikelola secara terpadu didukung oleh berbagai pihak seperti eksekutif, legistalif, swasta, perguruan tinggi, LSM, organisasi massa (Ormas) dan masyarakat pesisir maupun non pesisir.

Kata kunci : perairan pesisir, pencemaran, peranan, perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,

Kota Bandar Lampung.

1. PENDAHULUAN

Bandar Lampung sebagai kota pesisir, mempunyai berbagai permasalahan yang berkaitan dengan karakteristik wilayah pesisir. Pesisir menyediakan berbagai sumberdaya seperti pantai dan area vegetasi untuk fasilitas rekreasi dan pariwisata, akses ke laut melalui pantai, akses industri dan komersil ke laut melalui pelabuhan, perikanan laut, ekosistem pesisir bagi flora dan fauna, tepi pantai dan mineral serta sebagai persediaan air pendingin untuk instalasi industri (Yeung, 2001). Pertumbuhan kota dan aktivitas perekonomian menimbulkan tekanan besar pada wilayah pesisir, menyebabkan degradasi sumberdaya alam termasuk sumberdaya pesisir. Degradasi sumberdaya pesisir pada gilirannya juga menimbulkan dampak balik bagi perkembangan kota, di antaranya berupa buruknya kualitas lingkungan, permukiman

kumuh (slum area), ancaman banjir, abrasi pantai, dan lain-lain (Renstra Pesisir Kota Bandar Lampung,

2010).

Kota Bandar Lampung merupakan ibu kota dan pusat aktivitas ekonomi serta wilayah terpadat dan tersibuk di Provinsi Lampung. Terdapat tiga kecamatan di Bandar Lampung di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung yaitu Kecamatan Telukbetung Selatan, Telukbetung Barat, dan Panjang yang merupakan wilayah pesisir yang menghadap ke Teluk Lampung. Sebagian aktivitas ekonomi Kota Bandar Lampung terkonsentrasi di wilayah pesisir, meliputi permukiman dan perkotaan, pertanian, industri, perikanan

tangkap, transportasi laut, militer dan pariwisata (Wiryawan et al, 1999).

Pencemaran perairan di wilayah pesisir telah menjadi isu utama yang dihadapi oleh pemerintah dan masyarakat di Kota Bandar Lampung. Sumber pencemaran yang utama berasal dari limbah industri dan domestik yang mengalir melalui sungai-sungai yang bermuara ke laut di sepanjang pantai Kota Bandar