• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis dilahirkan di desa Kurungan Nyawa Kabupaten OKU Timur pada tanggal 27 Oktober 1971 sebagai anak ketiga dari pasangan Murod dan Zainab. Pendidikan sarjana ditempuh di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Lampung, lulus pada tahun 1994. Pada tahun 1999, penulis diterima di Program Studi Ilmu Pangan pada Sekolah Pascasarjana IPB dan menamatkannya pada tahun 2002. Kesempatan untuk melanjutkan ke program doktor pada program studi dan perguruan tinggi yang sama diperoleh pada tahun 2008. Beasiswa pendidikan pascasarjana (BPPS) diperoleh melalui Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia.

Sejak tahun 1997, penulis bekerja sebagai staf pengajar di Program Studi Teknologi Hasil Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Jambi. Selanjutnya, pada Bulan Maret 2013 hingga sekarang, karena pembentukan Fakultas Teknologi Pertanian di Universitas Jambi, maka penulis kini menjadi staf pengajar Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jambi.

Selama mengikuti program S3, penulis banyak berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah, seminar dan studi banding. Diantaranya sebagai penyaji poster dengan judul “Teknologi Nozel Sebagai Pengganti Homogenizer Dalam Pembuatan Minuman Emulsi dari Minyak Sawit Merah” saat Seminar dan Kongres pada Rapat Tahunan MAKSI tahun 2010. Poster dengan judul yang sama (dalam bahasa inggris), pada tahun 2011 disajikan di Kasetsart University Thailand saat melakukan studi banding bersama Dewan Mahasiswa IPB. Pada tahun 2012, penulis terpilih sebagai finalis “Graduate Student Research Paper Competition” dengan makalah berjudul “Crystal Forming Rate and Distribution Changes of MCT Content of Coconut Oil Fractionation Product” yang diselenggarakan oleh Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI). Penulis juga pernah menulis artikel dengan judul “Karakteristik Fisikokimia Minyak Kelapa” pada majalah ilmiah populer FOODREVIEW INDONESIA 8(9):28-32. Penulis juga pernah menyajikan makalah dengan judul “Teknik Pembuatan Trigliserida Rantai Menengah Secara Fraksinasi dan Teknologi Pencampurannya dengan Stearin Minyak Sawit untuk Memproduksi Cocoa Butter Substitutes” pada seminar hasil-hasil pertanian strategis unggulan IPB tahun 2013.

Fat bloom : Lapisan keabu-abuan pada permukaan milk atau dark chocolate (biasanya lebih tampak pada dark chocolate) yang merugikan terhadap penampilan (appearance) coklat, biasanya disebabkan oleh tempering yang buruk, metode pendinginan yang tidak benar, adanya penambahan lemak yang tidak kompatibel dengan CB, kondisi penyimpanan yang hangat dan sebagainya

Fraksinasi kering : Kristalisasi fraksional minyak/lemak dengan mengendalikan suhu tanpa penambahan aditif,

diikuti proses filtrasi (separasi) untuk memisahkan fraksi cair dari kristal padat

Fraksinasi solven : Kristalisasi fraksional minyak/lemak (biasanya bertitik leleh tinggi) dengan melarutkannya dalam solven organik, diikuti dengan proses filtrasi (separasi) untuk memisahkan fraksi cair dari kristal padat

Interaksi eutektik : Interaksi antara dua minyak atau lebih yang tidak bisa bercampur atau tidak kompatibel satu sama lain apabila dicampurkan, sehingga memberikan sifat reologi (fisik) yang tidak

diinginkan seperti pelunakan, terjadinya

blooming dan sebagainya (misalnya CBS

dengan CB)

Interesterifikasi : Reaksi dari suatu ester yang menghasilkan satu atau lebih ikatan ester baru; atau dapat dikatakan sebagai reaksi penyusunan kembali gugus asil dalam triasilgliserol

Intersolubility : Interaksi satu atau lebih fase pendispersi dengan

fase terdisperti dalam sistem larutan untuk saling melarutkan

Kompatibilitas : Istilah yang digunakan untuk membatasi apakah satu lemak dapat bercampur dengan lemak lainnya tanpa menimbulkan efek yang kurang baik terhadap kinerja (performance) secara fisik, reologi dan teknologi dari campuran fase lemak Kristalisasi : Proses pembentukan kristal pada sistem

larutan superjenuh sebagai akibat dari penurunan suhu yang lebih rendah dari titik cair fase terdispersi

Laju pendinginan awal : Laju pendinginan minyak saat berada di tahap satu berdasarkan kurva pendinginan minyak kelapa selama kristalisasi

Laju Pendinginan Kritis : Laju pendinginan minyak saat berada di tahap dua berdasarkan kurva pendinginan minyak kelapa selama kristalisasi

Lama Pendinginan : Lamanya minyak mengalami pendinginan dalam proses kristalisasi dan fraksinasi, dihitung sejak dihentikannya proses pemanasan dan dimulainya pendinginan

Larutan superjenuh : Istilah lainnya adalah supersaturation, yaitu keadaan suatu jenis zat yang berada pada suhu yang jauh di bawah titik cairnya sehingga sangat mudah untuk mengalami kristalisasi Lipida Terstruktur : TAG yang dimodifikasi komposisi asam

lemak atau (Structured Lipids) distribusi

posisinya dalam kerangka gliserol secara kimia/enzimatik/rekayasa genetika untuk

memberikan sifat-sifat fungsional dan/atau manfaat nutrisional yang diinginkan

Medium Chain Triglycerides : TAG yang asam lemaknya memiliki panjang

rantai karbon 8-12 (kaprilat, kaprat dan laurat), dihitung berdasarkan profil TAG minyak kelapa sebagai jumlah persentase TAG CpCaLa, CaCaLa, CaLaLa dan LaLaLa

Miscibility : Kecenderungan terlarutnya kembali fase padat

yang mulai terbentuk dalam sistem larutan superjenuh akibat pengaruh dari daya larut fase cairnya

Nukleasi : Proses pembentukan inti kristal selama proses kristalisasi

Olein : Fraksi cair dari produk fraksinasi minyak atau lemak

Polimorfisme : Sifat lemak/minyak yang dapat berada dalam bentuk kristalin yang berbeda (bentuk polimorfik stabil maupun tidak stabil) pada kondisi suhu yang berbeda yang memperlihatkan profil pelelehan yang berbeda Rejuvenasi : Pemanasan kembali suatu zat yang akan diberi

perlakuan pendinginan untuk menghapus memori tentang perlakuan pendinginan yang pernah dialami zat tersebut sebelumnya

Specialty Fats : Suatu jenis lemak yang mempunyai

fungsionalitas khusus, mempunyai potensi aplikasi yang khusus pula

Stearin : Fraksi padat dari produk fraksinasi minyak atau lemak

Supercooling : Perlakuan penurunan suhu minyak di bawah

suhu kelarutannya untuk mengkristalkan larutan superjenuh yang ada dalam sistem

TAG L : Spesies-spesies TAG yang cenderung tetap berwujud cair (liquidlike) selama proses kristalisasi dan fraksinasi minyak kelapa karena mempunyai titik leleh yang rendah (di bawah suhu kristalisasi terendah yang diterapkan); yang tergolong TAG ini adalah CpCaLa, CaCaLa, CaLaLa, LaLaO, LaMO, MPO, PPL dan MOO

TAG S : Spesies-spesies TAG yang cenderung

berwujud padat (solidlike) selama proses kristalisasi dan fraksinasi minyak kelapa karena mempunyai titik leleh yang tinggi (di atas suhu kristalisasi tertinggi yang diterapkan); yang tergolong TAG ini adalah LaLaLa, LaLaM, LaMM dan LaMP

TAG simetrik : TAG yang mempunyai distribusi asam lemak StUSt, asam lemak tidak jenuh (U) berada pada posisi sn-2, sedangkan asam lemak jenuh (St) berada posisi sn-1 dan sn-3 dalam TAG, misalnya TAG POP, POS dan SOS (TAG utama CB)

Transesterifikasi : Reaksi interesterifikasi apabila pertukaran gugus asil terjadi antara suatu ester dengan suatu ester

Tempering : Proses pengkondisian (conditioning) suhu

untuk program pemanasan atau pendinginan lemak sehingga memaksimalkan pembentukan kristal lemak yang paling stabil.

Dokumen terkait