• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ruang Lingkup

Dalam dokumen Modul J Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 25-162)

BAB I PENDAHULUAN

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup yang perlu dipelajari dalam modul ini adalah: 1. Konsep Pendingina AC

2. Komponen-komponen sistem AC,fungsi dan cara kerjanya Sistem pendinginan oli

3. Instalasi sistem AC

4. Zat Pendingin/Zat pendingin Sistem pengapian konvensional 5. Mendiagnosa gangguan pada sistem AC

6. Memperbaiki sistem AC 7. Sistem Audio Vidio

8. Global Positioning System (GPS)

E. Saran Cara Penggunaan Modul

Guru pembelajar diharapkan memiliki sikap mandiri dalam belajar, dapat berperan aktif dan berinteraksi secara optimal dengan sumber belajar. Oleh karena itu langkah kerja berikut perlu diperhatikan secara baik :

1. Bacalah modul ini secara berurutan dari halaman paling depan sampai halaman paling belakang. Pahami dengan benar isi dari setiap kegiatan belajar yang ada.

2. Untuk memudahkan anda dalam mempelajari modul ini, maka pelajari terlebih dahulu Tujuan Akhir Pembelajaran dan Ruang Lingkup yang akan dicapai dalam modul ini.

3. Laksanakan semua tugas-tugas yang ada dalam modul ini agar kompetensi anda berkembang sesuai standar.

4. Lakukan kegiatan belajar untuk mendapatkan kompetensi sesuai rencana yang telah anda susun.

5. Sebelum anda dapat menjawab dengan baik latihan dan tugas atau tes yang ada pada setiap akhir materi, berarti anda belum memperoleh ketuntasan dalam belajar. Ulangi lagi pembelajarannya sampai tuntas, setelah itu

5

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1. KONSEP

PENDINGINAN AC

A.Tujuan Pembelajaran peserta diklat dapat :

1. Menjelaskan prinsip kerja sistem AC 2. Menjelaskan fungsi sistem AC

3. Menyebutkan komponen utama sistem AC dan fungsinya

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan prinsip kerja sistem AC 2. Penjelasan fungsi sistem AC

3. Disebutkan nama komponen utama sistem AC

C.Uraian Materi

1. Prinsip Kerja

Sejak didesain mobil dengan ruang penumpang tertutup para ahli otomotif mulai memikirkan bagaimana caranya supaya dalam ruangan mobil tersebut tidak terasa panas, gerah atau pengap. Beberapa usaha yang telah dilakukan antara lain dengan memberi ventilasi udara di ruang penumpang dan ruang kemudi. Cara ini masih belum memuaskan karena udara yang masuk justru sering menimbulkan masalah baru yakni berupa masuknya debu jalanan ke dalam ruangan mobil, karena itu cara ini dipandang kurang baik dan kurang efektif orang lalu memasang kipas angin di dalam mobil, hasilnya cukup lumayan bisa mengurangi kegerahan sepanjang perjalanan, dengan menggunakan kipas maka keluhan yang terjadi adalah jika terjadi kemacetan di jalan yang padat masih terasa panas, dan jendela harus dibuka sehingga keamanan dan keselamatan penumpang tidak terjamin. Cara mengurangi panas, gerah dan kepengapan yang paling dianggap baik adalah dengan memasang AC atau singkatan dari Air Conditioning.

Sistem penyejuk udara atau AC sudah menjadi kebutuhan penting bagi penumpang baik mobil angkutan umum maupun mobil pribadi, disamping memperoleh kenyamanan dengan menggunakan AC keamanan penumpang

6

lebih terjamin karena pintu dan jendela mobil harus ditutup waktu AC dihidupkan, dan dapat menyerap uap air yang menempel pada kaca mobil waktu udara lembab atau hujan turun sehingga tidak menghalangi pendangan supir serta menghindari udara kotor masuk ke dalam mobil karena sistem AC akan menyaring kotoran-kotoran yang ada pada udara sebelum masuk ke dalan mobil, itulah sebabnya penggunaan AC pada mobil semakin banyak, hal ini juga berarti terbukanya lapangan kerja baru di bidang pemeliharaan dan perbaikan sistem AC mobil.

Fungsi AC pada mobil adalah sebagai berikut :

1) Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.

2) Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.

3) Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab.

Gambar 1. 1 Sirkulasi Zat pendingin pada sistem AC mobil.

Sistem kerja AC harus terdiri dari bagian bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat berlangsung.

7 Secara sederhana bagian sistem AC mobil dapat dilihat pada gambar 1. 1: 1) Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga

beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.

2) Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.

3) Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat pendingin agar tidak beredar pada system.

4) Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi berubah bentuk dari cair menjadi uap.

5) Evaporator akan mengambil panas disekeliling evaporator sehingga menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.

6) Proses ini akan berlanjut seperti semula.

Penempatan komponen-komponen utama sistem AC pada mobil terlihat pada gambar 1.2 di bawah ini.

Gambar 1. 2 Secara sederhana komponen-komponen sistem AC Keterangan gambar :

1. Kompresor 2. Kondensor 3. Saringan 4. Slang AC

8

5. Katup ekspansi 6. Evaporator

7. Pemanas ruangan

D. Aktivitas Belajar

Setelah selesai pembelajaran, Anda hendaknya

1. Mengidentifikasi kompenen-komponen sistem AC dan fungsinya,termasuk zat pendingin, prinsip-prinsip perpindahan panas.

2. Model, contoh Kompresor, kondensor, filter, katup ekspansi,evaporatot dan zat pendingin seyogyanya selalu siapkan dalam pembelajaran.

3. Mengidentifikasi macam-macam zat pendingin.

E. Latihan/Kasus/Tugas

1. Sebutkan fungsi Sistem AC pada kendaraan! 2. Jelaskan prinsip kerja sistem AC!

3. Sebutkan komponen utama sistem AC!

F. Rangkuman

Fungsi AC pada mobil adalah sebagai berikut :

1) Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.

2) Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.

3) Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab.

Secara sederhana bagian sistem AC mobil dapat dilihat pada gambar 1. 1: Proses ini akan berlanjut seperti semula.

Komponen utama sistem AC adalah: 1) Kompresor 2) Kondensor 3) Saringan 4) Slang AC 5) Katup ekspansi 6) Evaporator

9 7) Pemanas ruangan

G .Umpan Balik dan Tindak Lanjut

1) Guru setelah menyelesaikan latihan dalam modul ini diharapkan mempelajari kembali bagian-bagian yang belum dikuasai dari modul ini untuk dipahami secara mendalam sebagai bekal dalam melaksanakan tugas keprofesian guru dan untuk bekal dalam mencapai hasil pelaksanaan uji kompetensi guru dengan ketuntasan minimal materi 80%.

2) Setelah mentuntaskan modul ini maka selanjutnya guru berkewajiban mengikuti kegiatan pembelajaran ke-2 mengenai komponen-komponen sistem AC, fungsi dan cara kerjanya.

H.Kunci jawaban

1. Fungsi Sistem AC pada kendaraan adalah:

1) Memberikan udara sejuk ke dalam ruangan kendaraan.

2) Menghindari udara kotor masuk ke dalam ruangan kendaraan.

3) Menghilangkan dengan cepat kondensasi pada kaca mobil waktu hujan atau udara lembab.

2. Prinsip kerja sistem AC adalah:

1) Zat pendingin yang berbentuk gas diberi tekanan oleh kompresor sehingga beredar dalam sistem AC, karena adanya tekanan maka zat pendingin menjadi panas.

2) Kondensor akan mendinginkan zat pendingin tersebut (kondensasi), sementara tekanan zat pendingin masih tetap tinggi dan berubah bentuk menjadi cair.

3) Saringan atau filter akan menghisap uap air dan menyaring kotoran dalam zat pendingin agar tidak beredar pada system.

4) Tekanan zat pendingin pada sistem akan diturunkan oleh katup ekspansi berubah bentuk dari cair menjadi uap.

5) Evaporator akan mengambil panas disekeliling evaporator sehingga menyebabkan zat pendingin menguap menjadi gas dan kembali ke kompresor.

10

6) Proses ini akan berlanjut seperti semula. 3. Komponen utama sistem AC,adalah:

1) Kompresor,Kondensor,Saringan 2) Katup ekspansi

3) Evaporator

12

KEGIATAN PEMBELAJARAN 2. NAMA,

KOMPONEN, FUNGSI DAN CARA KERJA SISTEM

AC

A. Tujuan Pembelajaran peserta diklat dapat:

1. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja kompresor 2. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja kondensor 3. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja saringan/filter 4. Menjelaskan fungsi dan cara kerja kopling magnet 5. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja evaporator 6. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja katup ekspansi

7. Menjelaskan fungsi,jenis dan cara kerja komponen sistem pengaman

B. Indikator Pencapian Kompetensi :

1. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja kompresor 2. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja kondensor 3. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja saringan/filter 4. Penjelasan fungsi dan cara kerja kopling magnet 5. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja evaporator 6. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja katup ekspansi

7. Penjelasan fungsi,jenis dan cara kerja komponen sistem pengaman

C.Uraian Materi

2.Kompresor

Energi mekanik pada motor penggerak diubah menjadi energi pneumatic oleh kompresor sehingga zat pendingin beredar dalam instalasi sistem AC.

Secara umum kompresor kompresor ada dua jenis :

2.1 Kompresor model torak

Terdiri dari beberapa bentuk gerak torak : 1) Tegak lurus

13 3) Aksial

4) Radial

5) Menyudut (Model V)

Untuk menghisap dan menekan zat pendingin dilakukan oleh gerakan torak di dalam silinder kompresor.

2.1.1. Kompresor torak gerak tegak lurus :

Gambar 2. 1 Kompresor torak tegak lurus

Cara kerjanya Kompresor torak tegak lurus adalah:

LANGKAH HISAP LANGKAH TEKAN

Keterangan Gambar 1. Katup hisap 2. Katup tekan 3. Saluran tekan/hisap 4. Dudukan katup 5. Torak 6. Silinder 7. Batang penggerak 8. Poros engkol

14

1) Katup hisap terbuka, akibat hisapan dari torak

2) Zat pendingin masuk

kedalam silinder 3) Katup tekan tertutup

1) Katup tekan terbuka, akibat tekanan torak terhadap zat pendingin

2) Katup hisap tertutup

Gambar 2. 2 Cara kerja kompresor torak gerak lurus Konstruksi katup dan dudukannya :

Gambar 2. 3 Konstruk katup dan dudukannya kompresor torak gerak lurus. Pada waktu langkah menghisap katup hisap melengkung ke bawah akibatnya hisapan torak dan saluran hisap terbuka, sebaliknya pada langkah tekan, katup tekan akan melengkung ke atas.

2.1.2 Kompresor torak gerak memanjang

Kompresor model ini akan terlihat diameternya lebih kecil dan badan tidak terlalu panjang.

15 Gambar 2. 4 Kompresor torak gerak memanjang.

Keterangan gambar : 1. Torak

2. Roda gigi gerak putar 3. Piring dudukan goyang 4. Bantalan piring

5. Roda gigi gerak putar dan goyang 6. Poros kompresor

16

2.1.3 Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).

Dengan mekanisme piring goyang, gerakan todak dapat diatur berlawanan, kompresor ini badannya panjang dari kompresor gerak torak memanjang, oleh karena itu cocok dipasang pada ruangan mesin yang kecil/sempit tetapi cukup besar untuk arang yang memanjang.

Gambar 2. 5 Kompresor torak gerak aksial (berlawanan).

2.1.4 Kompresor Torak Gerak Radial.

Agar gerakan torak pada silinder dapat menuju ke arah diameter luar kompresor, maka dipasang sebuah eksentrik pada poros kompresor, kompresor jenis ini akan lebih baik dipasang pada ruang mesin yang sempit tetapi cukup luas pada arah diameter kompresor.

Gambar 2. 6 Kompresor Torak Gerak Radial. Keterangan gambar : 1. Silinder 2. Torak 3. Bola baja 4. Poros 5. Bantalan 6. Piring goyang

17 Gambar 2. 7 Cara kerja kompresor torak gerak radial.

2.1.5 Kompresor gerak torak menyudut.

Kompresor ini hampir sama dengan kompresor gerak torak tegak lurus hanya gerakan torak dan batang penggeraknya dibuat menyudut (V).

Kerugian kompresor model torak :

a. Momen putar yang diperlukan tidak merata maka kejutan/getaran lebih besar b. Bentuk dan konstruksi lebih besar dan memakan tempat

Keuntungan :

a. Dapat dipakai untuk segala macam jenis AC b. Konstruksi lebih tahan lama

Untuk mengurangi kerugian akibat getaran maka kompresor model torak dibuat bersilinder banyak.

2.2 Kompresor model rotary

Gerakan rotor di dalam stator kompresor akan menghisap dan menekan zat pendingin,kompresor berfungsi untuk menaikkan tekanan refrigeran, kompresor menghisap refrigeran bertekanan rendah dari evaporator dan memampatkannya

sampai 100 – 250 psi, dengan bertambahnya tekanan refrigeran tersebut maka

suhu refrigeran akan bertambah, uap refrigeran yang bertekanan tinggi dalam kondensor lebih cepat mengembun dengan cara melepas panas ke sekelilingnya.

Kompresor AC perlu diberi pelumas, fungsi pelumas pada kompresor tersebut terutama adalah untuk melumasi bantalan pada kompresor dan melumasi bagian

18

bagian yang bergesekan, oli yang digunakan pada kompresor bukan sembarang oli tetapi oli khusus karena oli tersebut beredar dalam sistem AC bersama dengan zat pendingin.

Rotor adalah bagian yang berputar di dalam stator, rotor terdiri dari dua baling baling. Langkah hisap terjadi saat pintu masuk mulai terbuka dan berakhir setelah pintu masuk tertutup, pada waktu pintu masuk sudash tertutup dimulai langkah tekan, sampai katup pengeluaran membuka, sedangkan pad apintu masuk secara bersamaan sudah terjadi langkah hisap demikian seterusnya.

Gambar 2. 8 Kompresor rotary.

Gambar 2. 9 Cara kerja kompresor rotary.

Keuntungan :

1) Karena setiap putaran menghasilkan langkah langkah hisap dan tekan

secara bersamaan maka momen putar lebih merata akibatnya

19 2) Ukuran dimensinya dapat dibuat lebih kecil dan menghemat tempat.

Kelemahan :

1) Sampai saat ini hanya dipakai untuk sistem AC yang kecil saja sebab pada volume yang besar, rumah dan rotornya harus besar pula dan kipas pada rotor tidak cukup kuat menahan gesekan.

2.3 Kondensor.

Kondensor ditempatkan didepan radiator, kondensor berfungsi untuk

mendinginkan gas refrigeran sehingga terkondensasi menjadi cair dengan tekanan yang tinggi, setelah cair refrigeran mengalir ke receiver dehidrator, pendinginan yang dilakukan kondensor berasal dari aliran udara oleh kipas radiator. Jumlah panas yang dilepaskan refrigerasi dalam kondensor sama dengan panas yang diserap dalam evaporator ditambah panas kerja yang diperlukan kompresor untuk menekan refrigeran, makin banyak panas yang dilepas dalam kondensor makin besar pula efek mendinginkan yang akan diperoleh dari evaporator.

Dalam kondensor akan terjadi perubahan bentuk zat pendingin, karena kondensasi yang dilakukan oleh kondensor. Perubahan bentuk itu dari gas menjadi cair, supaya pendingin/kondensasi dari zat pendingin lebih sempurna maka pasangan kondensor perlu diperhatikan arah aliran udara yang membantu proses pendinginan kondensor, pada mobil ditempatkan biasanya di depan radiator supaya dapat dialiri udara waktu mobil berjalan.

Adakalanya pemasangan kondensor di depan radiator tidak dilengkapi dengan kipa skipas pendingin, tetapi kipas pendingin mesin diganti dengan yang lebih besar supaya pendinginan mesin kan dapat dilaksanakan bersama-sama dengan pendinginan kondensor. Sistem ini merugikan bila sistem AC tidak dipakai, karena kipas yang besar akan makan daya mekanis mesin akibatnya boros bahan bakar.

Untuk itu memakai kipas pendingin listrik tersendiri pada kondensor adalah solusi lain meskipun kondensor dipasang di depan radiator, diatas atap mobil atau dibawah lantai dan dimana saja memungkinkan.

20

Gambar 2. 10 Proses perubahan bentuk zat pendingin pada kondensor.

Konstruksi kondensor ada 2 yaitu:Bentuk pipa dan pipi

Bahan konstruksi kondensor ada 2 yaitu:Alumenium dan tembaga

Gambar 2. 11 a Penempatan kondensor pada kendaraaan

Gambar 2. 12 Jenis-jenis konstruksi kondensor.

Gambar 2.11 b Kondensor dengan kipas pendingin

21

2.4 Saringan/Filter

Saringan disebut juga receiver dryer dikonstruksi berupa tabung silinder yang di dalamnya terdapat sel silica yang menyerap uap air pada zat pendingin, pada bagian atas saringan kebanyakan dilengkapi dengan kaca pengontrol untuk melihat zat pendingin yang beredar dalam sistem, adakalanya pada saringan dipasangkan dua buah saklar yang bekerja berdasarkan tekanan atau temperatur (saklar memutus bila tekanan atau temperatur dalam saringan melebihi dari batas maksimal). Kadang-kadang saringan dilengkapi pula dengan tutup pengaman yang terbuat dari wood metal, tutup pengaman ini akan cair bila temperatur zat pendingin sudah melebihi batas yang ditentukan.

Receiver dryer berfungsi untuk menampung refrigeran cair, receiver dryer dilengkapi dengan filter, desiccant, sight glass dan fusible plug. Filter berfungsi untuk menyerap uap air dan membersihkan kotoran yang ada dalam zat pendingin. Fungsi filter tersebut sangat penting sebab jika zat pendingin kotor akan menyebabkan karat pada komponen komponen sistem AC. Desiccant berfungsi untuk mencegah terjadinya pembekuan kotoran di dalam lobang katup ekspansi dan evaporator.

Gambar 2. 13 Filter /Saringan.

Keterangan gambar : 1. Tutup pengaman 2. Saklar tekanan

3. Kaca pengontrol (sight glass) 4. Filter penyaring

22

2.5 Kopling Magnet.

Supaya hubungan kompresor dengan motor penggeraknya dapat diputuskan dan dihubungkan (pada saat AC dihidupkan dan dimatikan), maka kita perlukan sebuah kopling magnet yang dipasang pada poros kompresor bersama roda puli. Kopling magnet berfungsi untuk memutus dan menghubungkan putaran mesin ke puli kompresor

Prinsip kerja kopling magnit dapat dilihat pada gambar berikut.

Bila saklar dihubungkan, maka arus akan mengalir dari positip baterai melalui sekering ke kumparan magnet listrik terus menuju ke negatip baterai, sehingga kumparan magnet listrik akan menjadi magnet, magnet listrik akan menarik pelat penekan sampai berhubungan dengan roda puli, dengan demikian maka poros kompresor terputar. Pada waktu saklar diputuskan maka arus listrik akan berhenti, sehingga kemagnetanpun hilang sehinnga pegas pelat pengembali akan menarik pelat penekan sehingga putaran motor pengerak terputus dari poros kompresor, putaran motor penggerak hanya memutar puli saja.

Gambar 2. 14 Konstruksi dan cara kerja kopling magnet. Keterangan gambar :

1. Sakelar 2. Pelat penekan 3. Roda puli

4. Poros Kompresor 5. Gulungan maknet listrik 6. Kompresor

7. Pegas pelat pengembali 8. Baterai

23

2.6 Evaporator

Evaporator berfungsi sebagai pendingin udara, evaporator berbentuk tabung panjang bolak balik pada sudu sudu pendingin, sudu sudu pendingin tersebut menerima hembusan udara dan kipas listrik sehingga suhunya naik, akibatnya suhu refrigeran naik dan mendidih, hal ini berarti panas yang terkandung dalam udara diserap oleh refrigeran, udara dingin tersebut kemudian dihembuskan ke ruangan, evaporator menghilangkan lembab udara yang mlalui sudu sudu.

Suhu evaporator mempengaruhi efisiensi pendinginan, jika suhu evaporator lebih rendah dari 0oC akan terjadi pembekuan pada pipa pipa evaporator, pembekuan tersebut mengurangi efisiensi pendinginan, suhu evaporator yang normal antara 0,5oC sampai 15, 6oC.

Suhu pipa evaporator dapat diatur dengan menggunakan saklar termostatik, jika suhu evaporator di bawah 0°C saklar termostatik akan memutuskan kopling maknet kompresor sehingga kompresor tidak bekerja. Cara lain untuk mengendalikan pembekuan pada evaporator adalah dengan memasang katup by pass gas panas, katup tersebut dipasang pada pipa pengeluaran evaporator, gas panas dari katup by pass tersebut menjadi satu dengan zat pendingin kemudian masuk ke dalam kompresor, dengan adanya gas panas tersebut suhu evaporator naik sehingga pembekuan dapat dicegah.

Pada rumah evaporator bagian bawah dibuat saluran/pipa untuk keluarnya air yang mengumpul di sekitar evaporator akibat udara yang lembab, air ini juga akan membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada akisi kisi evaporator, karena kotoran itu akan turun bersama air.

24

2.7 Katup Ekspansi

Katup ekspansi berfungsi untuk mengatur zat pendingin yang masuk ke evaporator, katup ekspansi dilengkapi pegas katup, bola termal dan diafragma. Katup ditekan pegas agar selalu menutup sedangkan bola termal selalu berusaha mendorong katup membuka, diafragma terletak di atas katup ekspansi dan berhubungan dengan pena pengerak katup, jika pena katup turun katup membuka dan sebaliknya.

Jika kompresor hidup aliran zat pendingin cair yang bertekanan tinggi masuk dan katup jarum membuka lebar, ketika kevakuman pada saluran masuk besar tekanan dalam bola termal sangat tinggi, tekanan ini diteruskan oleh diafragma lewat pipa kapiler, tekanan bola termal pada diafragma melawan tekanan pegas katup dan tekanan pipa equalizer sampai diafragma melengkung, lengkungan diafragma tersebut diteruskan ke katup dengan perantaraan pena penggerak, katup membuka dan refrigeran dalam evaporator naik karena dipanasi oleh udara hangat yang melewati evaporator, akibatnya zat pendingin mendidih dan menjadi gas, gas zat pendingin tersebut mengalir menuju saluran pemasukan ke kompresor..

Ketika zat pendingin melewati evaporator tekanan saluran isap naik, tekanan ini mendorong diafragma, jika tekanan dalam bola termal turun hampir sama dengan kenaikan tekanan dalam saluran isap pegas akan menutup katup, jika katup tertutup zat pendingin tidak mengalir ke evaporator, tekanan saluran masuk turun dan suhunya naik. Turunnya tekanan mengurangi kenaikan equalizer pada diafragma, bersamaan dengan itu tekanan bola termal naik karena suhu saluran masuk naik, hal ini membuat diafragma melengkung ke bawah dan membuka katup sehingga zat pendingin lebih banyak masuk ke evaporator.

25

2.7.1 Katup ekspansi bentuk siku

Gambar 2. 16 Konstruksi Katup ekspansi bentuk siku dengan katup jarum.

Tabung kontrol, pipa kapiler dan ruangan di atas membram diisi dengan cairan khusus yang sensitive terhadap perubahan temperatur, tabung kontrol dan pipa kapiler ini didekatkan dengan pipa keluar evaporator. Bila temperatur evaporator rendah tekanan cairan di atas membram tidak mampu melawan tekanan pegas, katup jarum menutup saluran masuk evaporator, penguapan zat pendingin terhenti sehingga temperatur evaporator akan naik kembali.

Sebaliknya pada saat temperatur evaporator naik, tekanan cairan di atas membram akan naik pula, sampai melebihi tekanan pegas, katup terdorong ke bawah, saluran terbuka, suhu evaporator turun kembali, demikian seterusnya.

26

2.7.2. Katup ekspansi bentuk blok

Gambar 2. 18 Konstruksi katup ekspansi bentuk blok

1) Bagian di atas membram adalah cairan yang mengontrol dengan temperatur pipa keluar evaporator.

2) Di bawah membram pengontrolan dengan tekanan zat pendingin pada pipa keluar evaporator.

3) Membuka dan menutupnya katup diatur oleh tekanan pegas, tekanan di atas dan di bawah membram miring tanpa garis bawah

2.8.Komponen Pengaman

Komponen pengaman merupakan bagian yang amat penting karena bagaimanapun baiknya suatu mesin bekerja tidak menutup kemungkinan terjadi kecelakaan, komponen pengaman berfungsi untuk mencegah terjadinya kecelakaan dan melindungi alat kerja, tempat kerja serta pekerja dari musibah.

2.8.1 Saklar tekanan pengeluaran

Dalam dokumen Modul J Teknik Kendaraan Ringan (Halaman 25-162)

Dokumen terkait