• Tidak ada hasil yang ditemukan

RUANG LINGKUP PERILAKU ORGANISASI

Dalam dokumen KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI (Halaman 58-64)

Perilaku Organisasi, sesungguhnya terbentuk dari perilaku-perilaku individu atau kelompok yang terdapat dalam organisasi tersebut, oleh karena itu – sebagaimana telah disinggung diatas – pengkajian masalah perilaku organisasi jelas akan meliputi atau menyangkut pembahasan mengenai perilaku individu atau kelompok. Dengan demikian dapat dilihat bahwa ruang lingkup kajian ilmu perilaku organisasi hanya terbatas pada dimensi internal dari suatu organisasi.

Dalam kaitan ini, aspek-aspek yang menjadi unsur-unsur, komponen atau sub sistem dari ilmu perilaku organisasi antara lain adalah : motivasi, kepemimpinan, stres dan atau konflik, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, hubungan komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan atau kinerja (performance), kepuasan, pembinaan dan pengembangan organisasi (organizational development), dan sebagainya.Sementara itu aspek-aspek yang merupakan dimensi

eksternal organisasi seperti faktor ekonomi, politik, sosial, perkembangan teknologi, kependudukan dan sebagainya, menjadi kajian dari ilmu manajemen strategik (strategic management). Jadi, meskipun faktor eksternal ini juga memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan organisasi dalam mewujudkan visi dan misinya, namun tidak akan dibahas dalam konteks ilmu perilaku organisasi.

Kerangka dasar pada perilaku organisasi adalah terletak pada dua komponen yaitu individu-individu yang berperilaku, baik itu perilaku secara individu, perilaku kelompok, dan perilaku organisasi. Komponen yang kedua adalah organisasi formal sebagai wadah dari perilaku itu. Yaitu sebagai sarana bagi ndividu dalam bermasyarakat ditandai dengan keterlibatannya pada suatu organisasi. Dan, menjalankan perannya dalam organisasi tersebut.

Menurut Stephen P. Robbins-Timothy A.Judge (2011:10), Perilaku organisasi (organizational behavior) adalah bidang studi yang menyelidiki pengaruh yang dimiliki oleh individu, kelompok dan struktur terhadap perilaku dalam organisasi, yang bertujuan menerapkan ilmu pengetahuan guna meningkatkan keefektifan suatu organisasi. Perilaku organisasi merupakan bidang studi yang nyata untuk dipelajari dengan berbagai macam bentuk pengetahuan. Sedangkan menurut I Made Bagus dan Fachrudin, perilaku organisasi hakikatnya adalah hasil-hasil interaksi antara individu-individu dalam organisasinya. Sehingga untuk memahami perilaku dahulu sebaiknya diketahui terlebih dahulu individu-individu sebagai pendukung organisasi tersebut.

Dilihat dari kedua definisi di atas, maka dapat kita artikan bahwa perilaku organisasi merupakan suatu studi dan bentuk

implementasi yang dilakukan oleh individu sehingga menimbulkan pengaruh serta interaksi dalam suatu wadah organisasi. Perilaku manusia adalah sebagai suatu fungsi dari interaksi antara person atau individu dengan lingkungannya. Perilaku manusia berbeda satu sama lain, dan perilakunya adalah ditentukan oleh masing-masing lingkungannya yang memang berbeda. Organisasi merupakan wadah yang memungkinkan masyarakat dapat meraih hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai oleh individu secara sendiri-sendiri.

Perilaku organisasi akan selalu berhubungan dengan pekerjaan dan situasi lingkungan maka akan banyak perilaku yang saling berkaitan pula seperti tugas, kerja, kehadiran, perpindahan pekerjaan, produktivitas, penampilan manusia dan manajemen. Perilaku organisasi mengajarkan tiga faktor penentu perilaku dalam organisasi yaitu individu, kelompok dan struktur. Selain itu, perilaku organisasi menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh tentang individu, kelompok dan pengaruh dari struktur terhadap perilaku untuk membuat organisasi bekerja lebih efektif. Perilaku organisasi mencakup beberapa topik inti dari motivasi, perilaku dan kekuatan pemimpin, komunikasi antarpersonal, struktur dan proses kelompok, pembelajaran, persepsi dan pengembangan sikap, proses perubahan, konflik, rancangan kerja dan stres kerja.

Semua perilaku individu pada dasarnya dibentuk oleh kepribadian dan pengalamannya. Kelima variabel tingkat individual tersebut adalah karakteristik biografis, kemampuan, kepribadian, determinan kepribadian dan pembelajaran. Faktor-faktor yang menyebabkan suatu kelompok lebih sukses daripada kelompok lain adalah karena kemampuan anggota kelompok,

ukuran kelompok, tingkat konflik dan tekanan internal pada anggota untuk menyesuaikan diri pada norma kelompok. Adapun dasarnya yakni, kondisi eksternal kelompok, sumber daya anggota, sumber kelompok, proses kelompok, tugas-tugas kelompok, kinerja dan kepuasan serta teori psikologi. Adapun bentuk-bentuk kelompok yang ada yaitu kelompok primer, kelompok formal dan informal, kelompok terbuka dan tertutup serta kelompom referensi.

Menurut Robbins (2011:6), “Pengertian strategi dalam konteks organisasi adalah penetapan berbagai tujuan dan sasaran jangka panjang yang bersifat mendasar bagi sebuah organisasi, yang dilanjutkan dengan penetapan rencana aktivitas dan pengalokasian sumber daya yang diperlukan guna mencapai berbagai sasaran tersebut. Ada empat dimensi pokok yang terkandung dalam strategi, yaitu inovasi, diferensiasi pasar, jagkauan dan pengendalian biaya.

Terdapat 3 jenis-jenis tingkatan strategi yaitu strategi korporat, strategi level bisnis dan strategi level fungsional. Dalam pengelolaan organisasi dilakukan dengan penyusuanan serangkaian strategi berdasarkan keempat perspektif, yakni strategi finansial, pelanggan, proses internal serta learning and

growth. Jika keempat perspektif tersebut dijalankan secara

seimbang maka organisasi dapat mengejar berbagai sasaran jangka pendek tanpa mengabaikan tujuan jangka panjang. Strategi organisasi dapat berjalan dengan baik juga salah satu tugas penting bagi seorang manajer puncak, karena tugas umum dari seorang manajer puncak adalah mampu memanfaatkan tingkat efektivitas dan efisiensi dalam waktu tertentu.

Tujuan strategi organisasi adalah keadaan yang ingin dicapai oleh seseorang sekelompok orang atau suatu organisasi yang merupakan titik akhir dari usaha jangka panjang orang, kelompok orang atau organisasi yang bersangkutan. Sasaran strategi organisasi adalah hal-hal yang ingin dicapai dalam jangka pendek.

Dasar-dasar daya tarik antar orang untuk membentuk sebuah organisasi yaitu, kesempatan untuk berinteraksi, status, kesamaan latar belakang, kesamaan sikap, pemuasan kebutuhan, tujuan kelompok dan alasan ekonomis. Asumsi dasar tentang sifat manusia menurut ilmu perilaku organisasi modern adalah manusia mempunyai keunikan dalam perilaku hal yang terarah dan dalam banyak hal menunjukkan sebagai sasaran yang tidak teratur.

Dengan demikian, perilaku organisasi menyediakan banyak tantangan sekaligus peluang bagi para manajer, bagaimana meningkatkan keahlian manajer dalam menangkap peluang dan dari perilaku organisai yang menghargai perbedaan namun memberi kontribusi bagi manjaer. Sejumlah disiplin yang dapat memberi kontribusi pada peningkatan kapasitas manajer seperti antropologi, psikologi dan sosiologi.

BAB IX

Dalam dokumen KEPEMIMPINAN ISLAM DAN PERILAKU ORGANISASI (Halaman 58-64)

Dokumen terkait