• Tidak ada hasil yang ditemukan

60 | Rubrik Kesehatan | Sehat vs Sakit

Dalam dokumen Majalah Sains 1000 Guru Edisi 20 (Halaman 64-66)

•penyakit diturunkan dari orang tua individu, bisa muncul sebagai penyakit, namun bisa juga tersembunyi, tergantung dari kombinasi genetiknya.

•contohnya: hemofilia (gangguan pembekuan darah) genetik

•tidak semua kongenital (kelainan bawaan lahir) adalah herediter atau turunan, dan tidak semua herediter adalah kongenital.

•contoh: adanya kelainan pada bayi akibat ibunya mengkonsumsi obat yang salah saat hamil

kongenital / bawaan lahir

•akibat masuknya racun yang tidak dapat dinetralisir oleh tubuh kita

•contoh: karbonmonoksida yang terhirup dapat mengikat hemoglobin lebih kuat dibandingkan dengan oksigen, akibatnya tubuh menjadi lemas karena kekurangan oksigen

racun

•akibat masuknya kuman bakteri, virus, parasit, jamur infeksi

•akibat adanya cedera secara fisik trauma

•akibat proses penuaan

•contoh: osteoporosis (pengeroposan tulang) degeneratif

•akibat sistem pertahanan tubuh justru menyerang tubuh sendiri

•contoh: penyakit lupus imunologi

•adanya pertumbuhan sel yang berlebihan, sehingga menimbulkan tumor atau kanker

neoplastik / keganasan

•biasanya kekurangan kandungan makanan tertentu

•contoh: penyakit gondok (kekurangan yodium) gizi

1000guru.net

Rubrik Kesehatan

|

Sehat vs Sakit

|

61

•terjadi gangguan dalam proses metabolik tubuh

•contoh: diabetes melitus (kencing manis) metabolisme

•penyakit yang ditimbulkan akibat gangguan pada pikiran atau emosi seseorang

psikogenik

•penyakit akibat kelainan molekul dalam sel

•contoh: kelainan bentuk sel darah merah pada anemia sel sabit yang disebabkan terjadinya gangguan dalam proses molekuler hemoglobin molekular

•penyakit yang ditimbulkan secara tidak sengaja sebagai akibat dari suatu proses pengobatan penyakit lain sebagai akibat dari efek samping pengobatan tersebut.

iatrogenik

•penyakit yang penyebabnya tidak diketahui

•contoh : penyakit hipertensi sebagian besar tidak diketahui asal muasal panyebabnya

idiopatik

Lanjutan Tabel Etiologi Penyakit

Proses masuknya kuman ke dalam tubuh kemudian berinteraksi dengan tubuh hingga akhirnya menimbulkan suatu penyakit disebut patogenesis penyakit. Contohnya, ketika kuman tipus masuk ke dalam tubuh, ia akan menimbulkan respon peradangan atau inflamasi. Proses ini juga tergantung dari kuatnya pertahanan tubuh. Jika respon tubuh kalah kuat dengan adanya perubahan, dapat terjadi kerusakan sel dan jaringan yang juga mengakibatkan terganggunya fungsi tubuh. Keadaan inilah yang disebut penyakit. Penyakit itu tidak bersifat statis (diam), melainkan dinamis (berubah) sesuai dengan pola penyakit tersebut. Dengan demikian semua penyakit memiliki riwayat penyakit. Beberapa penyakit ada yang memiliki respon cepat (contoh: penyakit segera muncul tidak lama setelah masuknya kuman ke dalam tubuh) dan ada yang berespon lama (contoh: penyakit paru kronis baru muncul bertahun-tahun setelah individu tersebut pertama kali merokok tanpa menghentikan kebiasaannya tersebut). Penyakit ada yang bisa sembuh sendiri, biasanya penyakit ini pada akhirnya dapat dikalahkan dengan sendirinya oleh sistem kekebalan tubuh kita. Penyakit lain dapat menjadi kronis (berkepanjangan), atau kambuh-kambuhan. Individu dapat merasakan terjadinya penyakit pada tubuhnya. Hal ini biasanya bersifat subjektif, seperti nyeri kepala atau nyeri perut. Ini disebut dengan gejala penyakit (symptom). Jika terjadi

perubahan yang dapat diketahui oleh pemeriksa atau yang sifatnya objektif, seperti demam, kulit kemerahan, atau adanya benjolan, ini disebut dengan tanda penyakit (sign). Perubahan struktural yang dapat terlihat jelas dengan mata ataupun dengan bantuan mikroskop disebut dengan lesi. Komplikasi penyakit merupakan suatu proses baru yang ditimbulkan oleh suatu penyakit yang sudah ada, contohnya penyakit batu saluran kemih dapat menimbulkan komplikasi gagal ginjal. Nah, kesembuhan penyakit disebut dengan resolusi penyakit. Resolusi penyakit dapat timbul dari respon pertahanan tubuh sendiri atau dengan keberhasilan terapi. Seperti telah disebutkan tadi bahwa penyakit dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, maka penyakit mempunyai ekspresi yang berbeda-beda pada setiap individu.

Bahan Bacaan:

S. A. Price, L. M. Wilson, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit (Penerbit EGC Jakarta, 2005).

Infeksi adalah masuknya kuman (yang seharusnya tidak ada) ke dalam tubuh yang bisa menyebabkan timbulnya penyakit. Kuman ini bisa berupa virus, bakteri, jamur atau parasit. Untuk bisa terjadi infeksi, diperlukan interaksi yang kompleks antara tubuh dan kuman (patogen atau penyebab infeksi, atau kuman tidak baik – selanjutnya kita sebut 'kuman' saja). Hal ini tergantung pada jumlah kuman, kemampuan kuman menginvasi (masuk ke dalam tubuh), dan virulensi (kemampuan kuman untuk menghasilkan penyakit atau menginfeksi). Selain itu untuk bisa terinfeksi, tergantung pada kondisi tubuh, apakah tubuh cukup kebal untuk menghindari infeksi tersebut?

Sebenarnya sejak lahir, kita sudah berteman dengan kuman di dalam tubuh, yang makin lama jumlahnya makin banyak. Hitunglah berapa banyak kuman di tubuh kita.

Tetapi jangan khawatir karena kuman ini tidak mengganggu. Justru kuman ini akan memberikan manfaat bagi tubuh kita, asalkan kekebalan tubuh kita sedang baik. Kuman-kuman tersebut disebut flora normal atau 'kuman baik'.

Bagaimana cara kuman masuk ke dalam tubuh?

Kuman bisa masuk ke dalam tubuh kita melalui berbagai cara. Bisa melalui berbagai lubang (mulut, hidung, mata, telinga, anus, uretra/saluran kencing,

dan saluran kelamin); bisa juga masuk lewat perantara, misalnya gigitan nyamuk; atau harus terjadi kerusakan atau kekebalan yang turun sehingga 'kuman yang tadinya baik' juga akan bisa memanfaatkan kesempatan untuk menginvasi tubuh kita.

Apa yang terjadi bila tubuh kemasukan kuman?

Ternyata hampir semua kuman yang bisa masuk akan dikeluarkan oleh tubuh kita. Ini merupakan respon alamiah tubuh untuk melindungi diri agar tidak terjadi penyakit. Kemampuan tubuh untuk mempertahankan diri inilah yang disebut dengan kekebalan atau imunitas.

Nah, di sinilah pentingnya kita mempelajari ‘ilmu

kebal’. Sistem kekebalan tubuh kita terdiri dari 3 lapis. Seperti layaknya negara yang memiliki tentara, maka ada tentara di garda pertama, yang akan mampu mengeliminasi musuh yang tidak terlalu membahayakan. Selanjutnya bila musuh masih nekat tidak mau mundur, maka lini kedua dan ketiga akan turut berperan.

Sistem kekebalan tingkat pertama

Kulit berperan untuk melindungi tubuh dengan membentuk perintang fisik dan kimia, sulit ditembus kuman karena terbentuk dari keratin

1000guru.net

Dalam dokumen Majalah Sains 1000 Guru Edisi 20 (Halaman 64-66)

Dokumen terkait