• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo dengan aktivitas mendengarkan Acara “Business Today” Radio PAS FM Solo di kalangan kelompok Pendengar Radio PAS FM Solo) ?

2. Apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo dengan kepuasan mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo di kalangan kelompok Pendengar Radio PAS FM Solo) ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian “

1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara motivasi mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo dengan aktivitas mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo di kalangan kelompok Pendengar Radio PAS FM Solo) ?

2. Untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara aktivitas mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo dengan

commit to user

kepuasan mendengarkan acara “Business Today” Radio PAS FM Solo di kalangan kelompok Pendengar Radio PAS FM Solo) ?

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Akademisi

Penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu komunikasi, disamping menjadi referensi penelitian yang sejenis.

2 Bagi Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi praktisi radio dalam menyusun dan menyajikan program acara.

3. Bagi Instansi yang bersangkutan

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai evaluasi pelaksanaan siaran di Radio PAS FM Solo.

E. Kerangka Teori

1. Pengertian Komunikasi

Manusia tidak akan lepas dari komunikasi dalam pergaulan sehari-hari. Dalam kehidupan bermasyarakat, komunikasi memiliki peran yang sangat penting. Hubungan antara individu yang satu dengan yang lain tidak akan lengkap tanpa adanya komunikasi. Karena melalui

commit to user

proses komunikasi, pesan yang ingin kita sampaikan dapat dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi inilah manusia dapat mengenal dan dapat berinteraksi satu sama lain. Seperti yang diungkapkan oleh Riyanto Pratikto, bahwa komunikasi merupakan alat hidup manusia yang sangat penting, karena dalam komunikasi, kita dapat berhubungan dengan orang lain.7

Pengertian komunikasi pada umumnya dipahami sebagai komunikasi yang mengisyaratkan penyampaian pesan searah dari seseorang (atau suatu lembaga) kepada seseorang (sekelompok orang) lainnya, baik secara langsung (tatap muka) ataupun melalui media, seperti surat (selebaran), surat kabar, majalah, radio, atau televisi.8

Kata “komunikasi” berasal dari bahasa Latin, “communis”, yang berarti membuat kebersamaan atau membangun antara dua orang atau lebih. Akar katanya communis adalah communico, yang artinya berbagi (Stuart, 1983). Dalam hal ini yang dibagi adalah pemahaman bersama melalui pertukaran pesan. Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti :

1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan, dan informasi

2. Untuk membuat tahu

7

Riyanto Pratikto, Lingkaran-lingkaran komunikasi, Alumni, Bandung, 1982, hal., 15. 8

Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi suatu pengantar, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2001, hal., 61.

commit to user

3. Untuk membuat sama

4. Untuk mempunyai sebuah hubungan yang simpatik

Sedangkan Suart mengatakan bahwa dalam kata benda (noun),

communication, berarti :

1. Pertukaran symbol, pesan-pesan yang sama, dan informasi

2. Proses pertukaran diantara individu-individu melalui system symbol-symbol yang sama

3. Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan

4. Ilmu Pengetahuan tentang pengiriman informasi 9

Menurut pendapat Harold D. Lasswell dalam karyanya, The Structure and Fungtion of Communication in Society, bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan sebagai berikut : “Who Says What in Which Channel To Whom With What Effect ? atau Siapa Mengatakan Apa dengan Saluran Apa Kepada Siapa dengan Pengaruh Bagaimana ?”10

Paradigma Lasswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan, yaitu :

1. Komunikator/ Pengirim Pesan (communicator, source, sender), yaitu pihak yang berinisiatif atau memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi

9

Dani Vardiansyah, Pengantar Ilmu Komunikasi: Pendekatan Taksonomi Konseptual, Ghalia Indonesia, Bogor Selatan, 2004, hal., 3.

10

commit to user

atau menyampaikan pikiran atau perasaannya kepada orang lain. Sumber bisa jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan, atau bahkan suatu Negara.

2. Pesan (message), yaitu apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima pesan. Bisa berupa seperangkat symbol verbal atau non verbal, yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud dari sumber.

3. Saluran (media, channel), yaitu alat atau wahana yang digunakan sumber untuk menyampaikan pesannya kepada penerima. Saluran bisa berupa saluran verbal atau non verbal. Saluran juga merujuk pada cara penyajian pesan, apakah secara langsung (tatap muka atau lewat media cetak (surat kabar, majalah) atau media elektronik (radio, televise). Pengirim pesan akan memilih saluran-saluran itu tergantung pada situasi, tujuan yang hendak dicapai dan jumlah penerima pesan yang dihadapi.

4. Komunikan / Penerima Pesan (communicant, communicate, receiver, recipient), yaitu orang atau sejumlah orang yang menerima pesan dari sumber atau menjadi sasaran komunikator ketika komunikator menyampaikan pesannya, dan memahami pesan tersebut berdasarkan pengalaman masa lalu, rujukan nilai, pengetahuan, persepsi, pola pikir dan perasaan yang dia miliki. Sejumlah orang yang dijadikan sasaran itu dapat berupa kelompok kecil atau kelompok besar, bersifat homogeny atau heterogen.

commit to user

5. Efek/ Akibat (effect, impact, influence), yaitu apa yang terjadi kepada penerima setelah ia menerima pesan tersebut, atau tanggapan, respon atau reaksi dari komunikan ketika ia menerima pesan dari komunikator.11

Penerapan paradigma Lasswell dalam penelitian ini membawa penjelasan tentang unsur komunikasi yang terdapat dalam acara “Business Today” di Radio PAS FM Solo, seperti di bawah ini :

Komunikator : Radio PAS FM Solo (penyiar acara “Business Today”) Pesan : mengiklankan produk melalui acara “Business Today” Media : media radio

Komunikan : komunitas pendengar Radio PAS FM Solo Efek : kepuasan pendengar

Banyak orang beranggapan bahwa komunikasi hanya terbatas pada sebuah penyampaian pesan dengan kata-kata. Namun, Charles Cooley membantah dan menyatakan bahwa : “Communication is the mechanism through which human relations exist and develops all the symbols of the mind together with the means of conveying them through the space and preserving them in time.”12

Yaitu suatu anggapan bahwa komunikasi dilihat sebagai mekanisme yang menimbulkan dan mengembangkan hubungan manusia dengan menggunakan semua lambang dan pikiran bersama melalui sarana dan alat-alat untuk menyiarkan dalam ruang dan merekamnya dalam waktu.

11

Ibid., hal., 63-66. 12

commit to user

Dari beberapa definisi komunikasi di atas, pada dasarnya komunikasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh seseorang ataupun suatu lembaga/ instansi, dilakukan secara sengaja untuk menyampaikan suatu pesan ataupun gagasan sehingga dapat dimengerti oleh orang (kelompok) lain bahkan dapat menimbulkan efek (feedback). Atau dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah usaha penyampaian pesan antar manusia. Dalam hal ini, usaha menggambarkan kesenjangan, sedangkan antar manusia menunjukkan bahwa pengirim dan penerima pesan adalah manusia.13

Setiap orang pasti memiliki pemahaman yang berbeda tentang maksud dari komunikasi. Untuk dapat memahami apa yang dimaksud dengan komunikasi, Gary Cronkhite merumuskan 4 asumsi pokok komunikasi yang dapat membantu memahami komunikasi :

1. Komunikasi adalah suatu proses (communication is a process)

2. Komunikasi adalah pertukaran pesan (communication is transactive)

3. Komunikasi adalah interaksi yang bersifat multimensi (communication is a multi dimensional). Artinya, karakteristik sumber (souces), saluran (channels), pesan (messages), audiences dan efek dari pesan, misalnya: mempunyai efek yang berbeda-beda diantara audience. Tergantung pada keyakinan, nilai-nilai, kepribadian, motif, maupun pola-pola perilaku yang

13

commit to user

spesifik, seperti kebiasaan mendengar, membaca, berbicara, menulis, dan pilihan reference group (kelompok eksternal yang menjadi orientasi).

4. Komunikasi merupakan interaksi yang mempunyai tujuan- tujuan atau maksud-maksud ganda (communication is multipurposefull).14

Secara garis besar, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yaitu proses komunikasi primer dan proses komunikasi sekunder. Proses komunikasi primer merupakan proses penyampaian pikiran atau perasaan kepada orang lain dengan menggunakan lambang (symbol) sebagai media primer. Lambang tersebut antara lain : bahasa, isyarat, gambar, warna, maupun gesture. Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media sekunder, setelah memakai media primer. Media yang dapat digunakan adalah surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, film, dan lain sebagainya.19

14

commit to user

2. Komunikasi Massa Sebagai Salah Satu Bentuk Komunikasi

Pada dasarnya, komunikasi adalah penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikasi melalui suatu media. Komunikasi yang ditujukan kepada komunikan dalam jumlah besar disebut komunikasi massa.

Menurut Onong Uchjana Effendy, komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, dalam hal ini media massa modern terdiri dari surat kabar, majalah, radio, televise, dan film.20 Atsu dapat dikatakan juga bahwa komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, baik media cetak maupun elektronik, kepada khalayak yang bersifat heterogen.

Ada proses timbal balik. Di satu sisi, proses yang berasal dari media, yakni proses produksi dan transmisi pesan-pesan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi media; Dan di sisi lain, ada pula proses yang dilakukan audiens, yakni proses mencari, menggunakan, memahami pesan. Proses dari audiens ini mempengaruhi pesan yang diproduksi dan ditransmisikan organisasi-organisasi media. Komunikasi massa yang dimaksud di sini bukan semata-mata komunikasi dengan bantuan radio, televise, atau teknik-teknik modern lainnya. Meskipun teknologi modern ini selalu digunakan dalam proses komunikasi massa, tetapi penggunaan alat-alat teknis ini tidak selalu menunjukkan komunikasi yang disebut komunikasi massa.

Komunikasi massa memiliki beberapa karakteristik. Menurut Charles Wright, ciri-ciri komunikasi adalah bahwa komunikasi massa dapat diartikan

commit to user

sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melalui media massa baik cetak maupun elektronik sehingga dapat diterima secara serentak.15

Setiap aktivitas atau sesuatu yang kita lakukan pasti memiliki fungsi, yang bisa menguntungkan diri kita sendiri maupun orang lain. Beberapa pakar komunikasi memiliki pendapat yang beranekaragam tentang fungsi komunikasi. Namun, pada dasarnya komunikasi dan komunikasi massa memiliki 4 fungsi, yaitu :

1. Menyampaikan informasi (to inform)

2. Mendidik (to educate)

3. Menghibur (to entertain)

4. Mempengaruhi (to influence).16 3. Komunikasi Massa

Setiap proses komunikasi memerlukan adanya saluran atau media agar pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat sampai dan dipahami oleh komunikan. Komunikasi massa yang ditujukan kepada sejumlah orang yang relative banyak, memerlukan media massa untuk mempermudah proses komunikasi tersebut. Media cetak maupun media elektronik merupakan media massa yang paling banyak digunakan oleh berbagai

15

Charles R. Wright, Sosiologi Komunikasi Massa, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1995, hal., 214. 16

Onong U. Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003, hal., 31.

commit to user

masyarakat di berbagai lapisan social masyarakat. Menurut salah satu pakar komunikasi, Harold D. Lasswell fungsi media massa adalah :

a. Pengawasan Lingkungan

Pengawasan menunjukkan pengumpulan dan distribusi infomasi mengenai kejadian-kejadian yang berlangsung di lingkungan, baik di dalam maupun di luar masyarakat tertentu.

b. Korelasi antar bagian masyarakat dalam menanggapi lingkungan

Tindakan korelasi meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan pemakaiannya untuk berperilaku dalam reaksinya terhadap peristiwa-peristiwa tadi.

c. Transmisi warisan social dari suatu generasi ke generasi berikutnya

Transmisi warisan social berfokus pada komunikasi pengetahuan, nilai- nilai, dan norma-norma social dari generasi ke generasi lain atau dari anggota-anggota satu kelompok kepada pendatang baru.

d. Hiburan

Hiburan yang disiarkan atau disampaikan oleh media massa mampu mengurangi ketegangan-ketegangan saraf. Sehingga dengan adanya media massa yang berisi program hiburan maka masyarakat dapat ber-relaksasi.

commit to user

e. Mobilisasi

Fungsi mobilisasi berhubungan dengan upaya mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan dalam bidang agama.

Media massa merupakan komponen pokok dalam komunikasi massa yang membedakannya dari jenis komunikasi lainnya. Termasuk dalam media massa ini adalah surat kabar, majalah, radio, televise atau film. Dalam persaingannya dengan media lain, radio siaran dengan kharakteristiknya yang tersendiri memiliki kedudukan yang berbeda dalam khidupan masyarakat.

4. Motivasi

Istilah Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” yang berarti “menggerakan”. Berdasarkan pengertian ini makna Motivasi menjadi berkembang. Woldkwoski (1985) menjelaskan bahawa Motivasi merupakan suatu kondisi menyebabkan atau menimbulkan prilaku tertentu, dan yang member arah dan ketahanan (persistence) pada tingkah laku tersebut . Ames dan Ames (1984) menjelaskan Motivasi dari pandangan kognitif. Menurut pandangan ini Motivasi didefinisikan sebagai prespektif yang dimiliki seseorang mengenai dirinya sendiri dan lingkungannya. Motivasi juga dapat di jelaskan sebagai “Tujuan yang ingin dicapai melalui perilaku tertentu” (cropley). Dalam proses ini umumnya seseorang akan

commit to user

berusaha mencapai suatu tujuan karena dirangsang oleh manfaat atau keuntungan yang diperoleh

Marion William dan Richard Burden menjelaskan bahwa Motivasi merupakan hasil cognitive secara keseluruhan yang membangkitkan keinginan untuk bertindak sebagai hasil dari pemikiran yang berkesinambungan sehingga seorang dapat mencapai sesuatu sesuai dengan apa yang direncanakan/tujuan ( motivation is a state a cognitive arousal which provoke a decision to act as a result of which there is sustained intellectual and/or physical effort so that the person can achieve some previously set goal).17

Motivasi merupakan motif yang dinamis. Setiap orang memiliki motivasi yang berbeda-beda untuk melakukan sesuatu. Motivasi seseorang untuk mendengarkan radio pun disesuaikan dengan apa yang diharapkan khalayak dari aktivitas menggunakan media tersebut. Blumler membagi motivasi penggunaan media ke dalam 3 bagian :

1. Orientasi kognitif : kebutuhan akan informasi, kebutuhan akan suveillannce atau eksplorasi realitas. Khalayak mencari informasi tentang dunia sekitarnya.

2. Orientasi diversi : kebutuhan akan pelepasan tekanan dan kebutuhan akan hiburan. Khalayak menggunakan media guna mencari hiburan dan melepaskan diri dari permasalahan.

17

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2139725-definisi- motivasi/

commit to user

3. Orientasi kebutuhan personal : khalayak menggunakan isi media untuk memperkuat atau memperkokoh sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri.18

Khalayak media radio ataupun media lainnya akan memiliki pola penggunaan media yang berlainan. Penggunaan media (media use) adalah media exposure yang dapat digambarkan dalam curahan waktu frekuensi dan intensitas serta jumlah media yang digunakan. Pola penggunaan tersebut, khusus untuk media radio yang bersifat auditif dapat dirumuskan :

1. Tingkat keseringan khalayak dalam mengikuti suatu program dalam kurun waktu tertentu.

2. Tingkat ketuntasan khalayak dalam mengikuti suatu program dalam kurun waktu tertentu.

3.Tingkat keberadaan kegiatan lain selama khalayak mengikuti program dalam kurun waktu tertentu.

5. Penggunaan Media Massa oleh Khalayak

Peranan khalayak sangat menentukan dalam mengukur efektifitas komunikasi. Keaktifan khalayak dalam memilih media mana yang akan mereka gunakan disesuaikan dengan kebutuhan mereka dan media masa yang mampu memenuhinya yang pada akhirnya akan menimbulkan kepuasan bagi khalayak.

18

commit to user

Radio, sebagai salah satu media mampu menimbulkan efek bagi pendengarnya, salah satunya adalah kepuasan pendengar akan informasi bisnis. Bagi khalayak merasa puas akan sajian program acara di suatu media, maka dirinya akan terus mengikuti program acara tersebut. Namun sebaliknya, dalam teori Law of Effect dikatakan bahwa “Jika khalayak tidak menemukan pemuasan kebutuhannya dari suatu media, pasti media tersebut akan ditinggalkan”.19

Apabila kita berbicara tetang khalayak, teori yang relevan digunakan dalam penelitian tentang khalayak adalah “Pendekatan Uses and Gratification. Pendekatan Uses and Gratification beranggapan bahwa media mampu memberikan kepuasan atau memenuhi kebutuhan khalayak, tentunya khalayak aktif dan selektif dalam menentukan media mana yang akan dia gunakan yang dinilai bisa memenuhi kebutuhannya.”20

Beberapa model pendekatan Uses and Gratification :

a. Model Elihu Katz, Jay. G. Blumler, Michael Gurevitch

Dalam model ini, Elihu Katz, Jay. G. Blumler, Michael Gurevitch menekankan pentingnya factor-factor psikologi social sebagai penyebab (anteseden) timbulnya kebutuhan penggunaan media dari individu.

b. Model Levi and Windahl

Penelitian model ini bertitik tolak pada asumsi khalayak aktif. Mereka menekankan aktifitas-aktifitas khalayak dalam

19

Jaaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi, Remaja Rosdakarya, Bandung, 1998, hal., 235.

20 Ibid.

commit to user

masing tingkatnya akan menentukan kebutuhan mereka dalam menggunakan media.

c. Model Palmgreen dan kawan-kawan

Model Palmgreen dan kawan-kawan membuat model ini untuk mengukur kesenjangan kepuasan yang dicari (GS) dan kepuasan yang diperoleh (GO). Model GS-GO Palmgreen didasarkan pada teori nilai dan harapan (expentancy theory), individu memiliki orientasi atau kebutuhan dan evaluasi yang mereka lakukan.

d. Model Rosengren dan kawan-kawan

Model ini merupakan penyempurnaan dari model-model terdahulu. Dalam model ini, Rosengren dan kawan-kawan menghadirkan 11 variabel yang secara holistic memperlihatkan bahwa kebutuhan - kebutuhan manusia dalam tingkat yang rendah maupun yang tinggi akan berinteraksi dengan berbagai karakteristik intra dan ekstra individual serta struktur masyarakat sekitar, termasuk struktur media.21

Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan model Elihu Katz, Jay Blumler dan Michael Gurevitch untuk merumuskan asumsi- asumsi dasar dari teori Uses and Gratiofication yaitu :

1. Khalayak dianggap aktif, artinya sebagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.

2. Dalam proses komunikasi massa banyak inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada anggota khalayak.

3.Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan yang dipenuhi media hanyalah bagian dari rentangan kebutuhan manusia yang lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat tergantung kepada perilaku khalayak yang bersangkutan.

4. Banyak tujuan pemilih media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak, artinya orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

21

commit to user

5. Penilaian tentang arti cultural dari media massa harus ditangguhkan sebelum diteliti lebih dahulu orientasi khalayak.22

Dalam penelitian ini, model yang digunakan adalah model Katz, karena penggunaan media yang dilakukan oleh khalayak timbul karena mereka ingin memuaskan kebutuhan mereka akan bisnis. Penggunaan media oleh khalayak didorong oleh motif-motif tertentu. Ada berbagai kebutuhan yang dipuaskan oleh media massa meskipun pada saat yang lain kebutuhan tersebut juga dapat dipuaskan oleh sumber lain selain media massa.

Secara umum, Katz, Gurevitch, dan Haas berkeyakinan terhadap tipologi kebutuhan manusia yang berkaitan dengan media yang diklasifikasikan dalam lima kelompok, yaitu :

1. Kebutuhan kognitif kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha memperkuat informasi, pengetahuan serta pengertian tentang lingkungan kita. Kebutuhan ini didasarkan pada keinginan untuk mengerti dan menguasai lingkungan. Kebutuhan kognitif juga dapat terpenuhi oleh adanya dorongan seperti keingintahuan (curiosity) dan penjelajahan (explanatory) pada diri kita.

2. Kebutuhan afektif : kebutuhan-ekbutuhan yang berhubungan dengan usaha-usaha memperkuat pengalaman yang bersifat keindahan, kesenangan, dan emosional. Mencari kesenangan dan hiburan merupakan motivasi yang pada umumnya dapat dipenuhi oleh media.

3. Kebutuhan Integratif Pesonal : kebutuhan yang berhubungan derngan suaha-usaha untuk memperkuat kepercayaan, kesetiaan, status pribadi. Kebutuhan seperti ini dapat diperoleh dari adanya keinginan setiap individu untuk meningkatkan harga diri.

4. Kebutuhan Integratif Sosial : kebutuhan yang berkaitan dengan usaha-usaha untuk memperkuat kontak dengan keluarga,

22 Ibid.

commit to user

teman, dan dengan alam sekelilingnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut didasarkan oleh adanya keinginan setiap individu untuk berafiliasi.

5. Kebutuhan akan Pelarian : kebutuhan yang berkaitan dengan hasrat untuk melarikan diri dari kenyataan, melepaskan ketegangan, dan kebutuhan akan hiburan.23

Kepuasan khalayak, yaitu evaluasi kemampuan media dalam memenuhi kebutuhan khalayaknya.24 Sehingga dapat dikatakan bahwa kepuasan khalayak akan tercapai apabila media massa mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhan diatas. Menurut sifatnya, kepuasan khalayak dalam penelitian ini dijabarkan menjadi 5 macam :

a. Kepuasan yang bersifat kognitif, yaitu terpenuhinya kebutuhan- kebtuhan khalayak yang berhubungan dengan pengetahuan oleh media.

b. Kepuasan yang bersifat afektif, yaitu terpenuhinya kebutuhan- kebutuhan khalayak dalam hal kesenangan dan hiburan oleh media. c. Kepuasan yang bersifat integrative personal, yaitu terpenuhinya

kebutuhan-kebuthan khalayak untuk memperkuat nilai-nilai yang diyakini dan status pribadi oleh media.

d. Kepuasan yang bersifat integrative social, yaitu terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan khalayak untuk memperkuat hubungan interpersonal oleh media.

e. Kepuasan yang bersifat pelarian, yaitu terpenuhinya kebutuhan- kebtuhan khalayak yang berhubungan dengan usaha melarikan diri dari permasalahan yang sedang dihadapinya oleh media.25

Radio siaran sebagai salah satu media massa yang cukup berpengaruh menjadi menarik bagi siapa saja dan tersedia bagi semua orang.

23

Alo LIliweri, Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat, Cipta Aditya Bakti, Bandung, 1991, hal., 137-138.

24

Jalaluddin Rakhmat, Op. Cit., hal., 199. 25

Werner J. Severin with James W. Tankard, Communication Theories: Second Edition, Origins, Methods, Uses, Longman, New York, 1988, hal., 304.

commit to user

Kepraktisannya dan keanekaragaman tawaran radio menjadikannya sebagai media yang paling popular dalam sejarah. Radio bisa dikatakan sebagai teman kita saat beraktifitas apa saja, dimana saja, dan kapan saja. Berbeda dengan media lain, kita dapat mendengarkan radio sambil beraktifitas. Tanpa harus benar-benar mencari waktu luang untuk menikmati program

Dokumen terkait