• Tidak ada hasil yang ditemukan

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti merumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan program pemberdayaan zakat produktif NU CARE LAZISNU Jawa Tengah ?

2. Bagaimana NU CARE LAZISNU Jawa Tengah mengatur pemberdayaan dana zakat?

13 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui pelaksanaan program pemberdayaan NU CARE LAZISNU Jawa Tengah.

b. Untuk mengetahui mekanisme pemberdayaan zakat di NU CARE LAZISNU Jawa Tengah.

2. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan tersebut penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi baik secara teoritik maupun secara praktis.

a. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian diharapkan dapat menambah referensi bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan serta memberikan wawasan yang khususnya terkait dengan Peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai bentuk pengalokasian dana zakat infak dan sedekah melalui program-program yang ada di NU CARE LAZISNU Jawa Tengah.

b. Manfaat Praktis

Dapat dijadikan sebagai tolok ukur bagi Lembaga Amil Zakat (LAZ) NU CARE LAZISNU Jawa Tengah untuk mengetahui dengan jelas keberhasilan program-program yang ada sebagai bentuk dari usaha pengembangan ekonomi umat agar para mustahiq bisa menjadi umat yang lebih maju dan

14

sejahtera melalui bantuan dana dan berbagai pelatihan skill kewirausahaan.

D. Tinjauan Pustaka

Ditinjau dari judul skripsi yang penulis teliti, untuk menghindari kesamaan yang akan penulis laksanakan, berikut akan dipaparkan beberapa karya ilmiah yang relevan dengan judul skripsi yaitu:

Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Habibi pada tahun 2016 dengan judul “Pemberdayaan Dana Zakat Produktif sebagai Modal Usaha dan Pengaruhnya terhadap Kinerja Usaha Kecil Menengah (UKM) di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Daerah Istimewa Yogyakarta“. Skripsi ini memaparkan tentang pemberdayaan zakat produktif di BAZNAS DI Yogyakarta yang terdiri dari penghimpunan zakat serta pentasyarrufan zakatnya, untuk penghimpunan secara efektif telah dilakukan dengan pembentukan Unit-Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang ditugaskan di lembaga dan instansi guna menghimpun dana zakatnya.

Serta pendistribusian atau pentasyarrufan zakat kepada 8 asnaf yaitu dengan pembentukan beberapa program yaitu DIY Cerdas, DIY Taqwa, DIY Peduli, DIY Sehat dan DIY Sejahtera dan salah satu jenis bantuannya yaitu Baitul Qirodz atau dana zakat produktif seperti modal usaha bagi para pedagang atau yang memiliki usaha kecil dan menengah (UKM). Dalam pemberdayaan zakat

15 produktif ini sendiri terdapat program penyaluran hingga pendampingan atau pengadaan pelatihan untuk para mustahik hingga pengawasan setiap bulannya oleh BAZNAS kepada mustahik. BAZNAS DIY dalam pengalokasian dana zakat produktif sudah tepat sasaran kepada mustahik yang benar-benar sangat membutuhkan, hal ini terlihat dari persentase para mustahik memjawab sangat setuju sebesar 61% hingga 68%.

Akan tetapi sebaliknya, dalam upaya pendampingan usaha mustahik, BAZNAS DIY belum mampu melakukannya dengan maksimal karena terkendala dari kurangnya personel petugas lapangan dan kendaraan khusus yang akan digunakan untuk meninjau. Hal ini terlihat dari persentase para mustahik yang lebih banyak menjawab tidak setuju sebesar 43% hingga 55%. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kuantitatif, diamana hasil akhirnya berupa angka-angka. Peneliti menggunakan kuesioner untuk mendapatkan hasil penelitain yang disebarkan kepada para mustahik, sehingga bisa dilihat sangat jelas hasil akhir dari penelitian.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Lifi Putri Auliyana pada tahun 2015 dengan judul “Strategi Pemberdayaan Zakat untuk Mewujudkan Kesejahteraan Mustahik“. Skripsi ini membahas tentang strategi pemberdayaan zakat untuk mewujudkan kesejahteraan mustahik yang diterapkan di BAZDA Kabupaten Wonosobo meliputi sistem pengumpulan, pengelolaan,

16

pendayagunaan, dan pendistribusian dana zakat. BAZDA Kabupaten Wonosobo melakukan sosialisasi dalam pengumpulan dana zakat, para pengurus BAZDA Kabupaten Wonosobo terus berusaha dalam meningkatkan profesionalitas kerja, memperbaiki dan menerapkan UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Bentuk pendayagunaan zakat di BAZDA Kabupaten Wonosobo terbagi menjadi dua, yaitu bersifat konsumtif dan produktif.

Zakat konsumtif diberikan berupa beasiswa, alat sekolah, alat sholat, dll. Sedangkan bentuk produktif diberikan dalam bentuk permodalan bergulir. Zakat yang didistribusikan telah berhasil membantu meningkatkan perekonomian mustahik dan mampu mewujudkan kesejahteraan mustahik di daerah Kabupaten Wonosobo. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan dokumentasi.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Ira Maya Sofiana tahun 2013 dengan judul “Pola Pemberdayaan Zakat, Infak, dan Sedekah dalam Meningkatkan Ekonomi Kerakyatan Pada lembaga Amil Zakat Swadaya Ummah Kota Pekanbaru“. Skripsi ini menjelaskan bahwa LAZ Swadaya Ummah Kota Pekanbaru sudah berhasil dalam mewujudkan program pemberdayaan zakat dengan baik. Hal ini dilihat dari beberapa kegiatan yang telah berhasil mereka laksanakan dengan menggunakan pola pemberdayaan yang flexible yaitu secara terbuka dan berkelanjutan.

17 Pola pemberdayaan terbuka ini mereka terapkan pada kegiatan-kegiatan di luar Kota Pekanbaru, sedangkan pola berkelanjutan dilakukan pada pemberian beasiswa bagi siswa berprestasi dari kalangan keluarga kurang mampu, anak yatim, maupun korban putus sekolah. Menghadirkan rumah bersalin dan balai pengobatan dan mendirikan SMP Madani yang kesemuanya bebas dari biaya. Pemberdayaan ekonomi masyarakat diantaranya perdagangan, pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan, mendirikan Rumah Yatim Madani. Selain itu, juga menerapkan pola pemberdayaan tahunan seperti melaksanakan buka bersama di bulan Ramadhan dan melaksanakan ibadah Qurban.

Akan tetapi ada beberapa faktor penghambat yang membuat kinerja LAZ menjadi kurang efektif, diantaranya kurangnya tenaga pengurus dalam mencari dana zakat, infak, dan sedekah, pengembalian pinjaman yang tidak sesuai jadwal dan mustahik yang kurang disiplin. Teknik pengumpulan data secara wawancara, observasi dan dokumentasi. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif atau pemaparan dan menggambarkan dengan kata-kata atau kalimat data yang diperoleh untuk memperoleh kesimpulan menggunakan kalimat-kalimat tidak dengan angka.

Dari beberapa penelitian di atas, memang ada kemiripan antar topik penelitian yang sudah ada dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-sama menitikberatkan pada pemberdayaan dana zakat untuk meningkatkan kesejahteraan mustahik, tujuannya adalah

18

agar para mustahiq dapat hidup dengan lebih baik dengan beberapa bantuan yang telah diberikan oleh lembaga, perbedaannya adalah pada NU CARE LAZISNU Jawa Tengah mereka mempunyai gagasan kerja yaitu transformasi keadaan mustahik menjadi muzakki yaitu melalui program-program kerja mereka terutama program Ekonomi Mandiri Nucare. Dalam pendistrubusian dana zakat NU CARE juga lebih mengutamakan fakir dan miskin yaitu sesuai dengan urutan pembagian delapan asnaf yang ada pada Al-Qur’an.

E. Metodologi Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan dalam bentuk verbal dan dianalisis tanpa menggunakan teknik statistik. Penelitian yang sering menggunakan cara ini adalah studi kasus dan historical.18 Kualitatif riset didefinisikan sebagai suatu proses yang mencoba untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik mengenai kompleksitas yang ada dalam interaksi manusia. Definisi di atas menunjukkan beberapa kata kunci dalam riset kualitatif, yaitu: proses, pemahaman, kompleksitas, interaksi, dan manusia. Proses dalam melakukan penelitian merupakan penekanan dalam riset kualitatif oleh karena itu dalam

18 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian

19 melaksanakan penelitian, peneliti lebih berfokus pada proses dari pada hasil akhir.19

Sedangkan jenis penelitain yang penulis lakukan adalah jenis field reserach, yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan untuk mengadakan pengamatan terhadap suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah.20

2. Sumber dan Jenis Data

Sumber data dalam penelitian adalah subyek asal data dapat diperoleh. Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode penulisan data. Sumber data merupakan sumber yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang kita perlukan dalam penelitian. Ada beberapa macam sumber data, yaitu: alam, masyarakat, instansi, perorangan, arsip, perpustakaan, dan sebaginya.21 Berdasarkan sumbernya, data dalam penelitian ini dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu sumber primer dan sumber sekunder.22

a. Sumber Data Primer

Data primer merupakan data yang didapat dari sumber pertama atau sumber asli (langsung dari informan), misalnya

19

Jonathan Sarwono, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2006, h. 193.

20

Irkhamiyati, Evaluasi Persiapan Perpustakaan Stikes ‘Aisyiyah

Yogyakarta dalam Membangun Perpustakaan Digital, Jurnal Berkala

Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1 Juni 2017.

21 Sangadji dan Sopiah, Metodologi ..., h. 169.

22

20

dari individu atau perorangan konsumen, karyawan, guru, petani, dan lainnya merupakan sumber utama data primer. Data ini merupakan data mentah yang nantinya akan diproses untuk tujuan tertentu sesuai dengan kebutuhan, misalnya untuk penyusunan tugas akhir mahasiswa (skripsi/tesisi/disertasi).23 Sumber ini penulis ambil langsung dari pengurus NU CARE LAZISNU Jawa Tengah, melalui wawancara secara langsung. b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diambil dari sumber kedua atau bukan dari sumber aslinya. Data sekunder bisa bentuk data yang tersaji dalam bentuk tabel, grafik, dan lain sebagianya. Sumber data sekunder dapat berasal dari peneliti sebelumnya, lembaga pemerintah, lembaga swasta dan lain sebagainya.24 Biasanya data sekunder diperoleh melalui bahan kepustakaan, seperti dokumen laporan-laporan, buku-buku, jurnal penelitian, artikel dan majalah ilmiah yang masih berkaitan dengan materi penelitian.

3. Teknik Pengumpulan Data

Salah satu kegiatan dalam perencanaan penelitian adalah, merumuskan alat pengumpul data sesuai dengan masalah yang diteliti. Alat penelitian sangat erat hubungannya dengan seluruh

23 Usman Rianse dan Abdi, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi, Bandung: Alfabeta, 2012, h. 212.

24

21 unsur (elemen) penelitian, terutama sekali dengan metode.25 Dalam sebuah penelitian, peneliti harus memahami kriteria data yang baik dan mampu menentukan teknik yang tepat dalam mengumpulkan data. Jika tidak maka data yang dikumpulkan tidak akan diperoleh secara sempurna.26

Teknik yang digunakan oleh penulis adalah sebagai berikut: a. Wawancara

Pengertian wawancara disini adalah kegiatan mencari bahan (keterangan, pendapat) melalui tanya jawab lisan dengan siapa saja yang diperlukan. Wawancara diadakan untuk mengungkapkan latar belakang, motif-motif yang ada di sekitar masalah yang diobservasi. Oleh karena itulah maka wawancara itu dilakukan, bilamana keterangan atau pendapat dengan jalan lain sudah tidak dapat diperoleh atau jalan dianggap terlalu sulit diperoleh.27

b. Dokumentasi

Dokumentasi (Documentation) dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi pengetahuan, fakta dan data. Dengan demikian maka dapat dikumpulkan data-data dengan kategorisasi dan klasifikasi bahan-bahan tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber

25

Ibid. h. 213.

26 Sangadji dan Sopiah, Metodologi ..., h. 190.

27

22

dokumen, buku-buku, jurnal ilmiah, koran, majalah, website dan lain-lain.28

4. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dianalisis menggunakan metode deskriptif. Deskriptif, menggambarkan sifat atau keadaan yang dijadikan obyek dalam penelitian. Tehnik ini digunakan dalam melakukan penelitian lapangan seperti lembaga keuangan syari‘ah atau oraganisasi sosial keagamaan. Begitu juga dengan penelitian literer seperti pemikiran tokoh ekonomi Islam, atau sebuah gagasan ekonomi.29

F. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memahami skripsi ini, penulis membagi sistematika penulisan menjadi lima bab yaitu :

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Dokumen terkait