• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana membuat sebuah sistem pengontrol suhu dan kelembaban tanaman palawija yang bekerja secara otomatis.

2. Bagaimana merealisasikan sistem dengan komponen elektronik dan mikrokontroler ATMega8535.

3. Merancang komunikasi sistem internet of things dengan menggunakan node MCU.

4. Bagaimana membuat program untuk mengontrol sistem kontrol jarak jauh 1.3 Batasan Masalah

1. Sistem yang dirancang adalah rangkaian elektronik berbasis mikrokontroler ATMega8535.

2. Tidak membahas secara mendalam proses membudidaya tanaman palawija.

3. Menggunakan modul node MCU untuk merealisasikan sistem Internet of Things.

4. Penelitian ini membahas tentang rancang bangun sistem kontrol jarak jauh.

1.4 Tujuan

1. Merancang dan merakit rangkaian kontrol dengan basis mikrokontroler ATMega8535

2. Tujuan dari Penelitian adalah membangun sebuah sistem pengontrolan temperatur dan kelembaban untuk tanaman palawija dalam ruang tertutup yang bekerja otomatis dan dapat dipantau dari jarak jauh.

3. Merancang sistem kontrol suhu dan kelembapan dengan menggunakan aplikasi telegram.

1.5 Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penelitian adalah:

1. Dapat memberikan hasil yang optimal pada budi daya tanaman palawija.

2. Memberikan efisiensi dalam mengatur temperatur dan kelembaban udara pada ruang tertutup.

3. Bagi penulis adalah untuk mendalami dan mengimplementasikan teori pengaturan otomatis sehingga menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

1.6 Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah pembahasan dan pemahaman maka penulis membuat sistematikan pembahasan bagaimana sebenarnya prinsip kerja dari Rancang Bangun Pengontrol Suhu Dan Kelembapan Pada Tanaman Palawija Berbasis NodeMCU Dengan Aplikasi Telegram Maka penulis menulis skripsi ini dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan permasalahan yang ada beserta solusi yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Penjelasan tersebut akan di bagi-bagi menjadi sub bab yaitu latar belakang masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dari pembuatan tugas akhir, manfaat yang diperoleh, dan sistematika penulisan.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini membahas tentang teori-teori dasar yang di pakai untuk menyelesaikan permasalahan, yaitu teori-teori yang bekaitan dengan sistem aplikasi yang dibuat.

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum dan rencanaan dari aplikasi pengajaran yang dibuat. Perencanaan aplikasi seperti konsep aplikasi seperti konsepn aplikasi, desain system aplikasi, user-interface, dan lain sebagainya.

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

Bab ini menjelaskan tentang bagaimana aplikasi yang telah jadi dan dapat dijalankan telah di uji coba, untuk mengetahui apakah aplikasi tersebut telah menyelesaikan permasalahannya dan sesuai dengan konsep yang dibuat.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

DAFTAR PUSTAKA

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang sumber-sumber literatur yang digunakan dalam pembuatan Laporan ini.

LAMPIRAN

Pada bagian ini akan dipaparkan tentang datasheet komponen, kode program yang dirancang dan data pendukung yang digunakan dalam pembuatan sistem dan laporan ini. Pada bagian ini juga akan dipaparkan tentang data lengkap dari penulis.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman Palawija

Tanaman palawija merupakan tanaman yang rentan terhadap kekurangan atau kelebihan air, dan relatif lebih sedikit membutuhkan air dibandingkan tanaman padi.

Pada lahan kering yang umumnya mengandalkan air hujan, tanaman palawija diusahakan ada saat musim hujan sehingga peluang terjadinya kelebihan air cukup besar. Pada umumnya pembuatan saluran drainase untuk membuang kelebihan saluran air umumnya telah dilaksanakan petani. Sedangkan untuk penanaman palawija pada musim kemarau sangat rentan terhadap kekeringan. Untuk itu maka perlu pengairan untuk tanaman dapat berasal dan sumur atau pompa air di sekitar areal pertanaman dan dikontribusikan bantuan pompa air. Ketersediaan air untuk pertanian berkurang karena kegiatan keperluan rumah tangga dan industri, degradasi sistem hidrologi kawasan usaha tani yang berdampak terhadap susahnya produksi cadangan air hujan yang tersedia (Zakaria, A.K. 2011).

Pertanian di Indonesia sedang berada di persimpangan jalan. Sebagai penunjang kehidupan berjuta-juta masyarakat Indonesia, sektor pertanian memerlukan pertumbuhan ekonomi yang kukuh dan pesat. Sektor ini juga perlu menjadi salah satu komponen utama dalam program dan strategi pemerintah untuk mengentaskan kemiskinan. Di masa lampau, pertanian Indonesia telah mencapai hasil yang baik dan memberikan kontribusi penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia, termasuk menciptakan lapangan pekerjaan dan pengurangan kemiskinan secara drastis. Hal ini dicapai dengan memusatkan perhatian pada bahan-bahan pokok seperti beras, jagung, gula, dan kacang kedelai. Akan tetapi, dengan adanya penurunan tajam dalam jumlah produksi panen dari hampir seluruh jenis bahan pokok, ditambah mayoritas petani yang bekerja di sawah kurang dari setengah hektar, aktifitas pertanian kehilangan potensi untuk menciptakan tambahan lapangan pekerjaan dan peningkatan penghasilan.

Pertanian di Indonesia masih menggunakan sistem pertanian tradisional dan tergantung pada perubahan iklim yang terjadi. Perubahan iklim yang tidak menentu pada akhir-akhir ini menyebabkan prediksi petani menjadi meleset dan banyak yang

mengalami kerugian berupa gagal panen dll. Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam proses pertumbuhan dan produksi tanaman. Jenis - jenis dan sifat - sifat iklim dapat menentukkan jenis - jenis tanaman yang tumbuh pada suatu daerah serta produksinya. Metodologi yang digunakan dalam pengaturan suhu dan kelembaban ini adalah dengan membuat alat kontrol iklim dan variasi metode eksperimen pada rumah tanaman. Pembuatan alat kontrol iklim berguna untuk menambah nilai kelembaban pada rumah taanaman (S. Wahono, S. Sugiyanto).

2.2 Mikrokontroler Atmega 8535

Mikrokontroler adalah IC yang dapat diprogram berulang kali, baik ditulis atau dihapus dan biasanya digunakan untuk pengontrolan otomatis dan manual pada perangkat elektronika. Seiring perkembangan elektronika, mikrokontroler dibuat semakin kompak dengan bahasa pemrograman yang juga ikut berubah. Salah satunya adalah mikrokontroler AVR (Alf and Vegard’s Risc processor) Atmega8535 yang menggunakan teknologi RISC (Reduce Instruction Set Computing) dimana program berjalan lebih cepat karena hanya membutuhkan satu siklus clock untuk mengeksekusi satu instruksi program. Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu kelas ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga Atmega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan hampir sama. Mikrokontroler AVR Atmega8535 telah dilengkapi PWM (Pulse Width Modulation) yang merupakan teknik untuk mengontrol output digital pada mikrokontroler (Zeniati, 2013). Berikut ini gambar Mikrokontroler ATMega8535 :

Gambar 2.1 Mikrokontroler ATMega8535

2.2.1 Konfigurasi Pin Atmega8535

Gambar 2.2 Konfigurasi Pin Atmega8535

Konfigurasi pin Atmega8535 dengan kemasan 40 pin DIP (Dual Inline Package) dapat dilihat pada gambar 2.2. Dari gambar di atas dapat dijelaskan fungsi dari masing-masing pin Atmega8535 sebagai berikut:

1. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai masukan catu daya.

2. GND merukan pin Ground.

3. Port A (PortA0…PortA7) merupakan pin input/output dua arah dan pin masukan ADC.

4. Port B (PortB0…PortB7) merupakan pin input/output dua arah dan pin fungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.1 Fungsi Khusus Port B

Pin Fungsi Khusus

PB7 SCK (SPI Bus Serial Clock)

PB6 MISO (SPI Bus Master Input/ Slave Output) PB5 MOSI (SPI Bus Master Output/ Slave Input) PB4 SS (SPI Slave Select Input)

PB3 AIN1 (Analog Comparator Negative Input)

OC0 (Timer/Counter0 Output Compare Match Output) PB2 AIN0 (Analog Comparator Positive Input)

INT2 (External Interrupt 2 Input)

PB1 T1 (Timer/ Counter1 External Counter Input) PB0 T0 T1 (Timer/Counter External Counter Input)

XCK (USART External Clock Input/Output)

1. Port C (PortC0…PortC7) merupakan pin input/output dua arah dan pinfungsi khusus, seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.2 Fungsi Khusus Port C

Pin Fungsi khusus

PC7 TOSC2 ( Timer Oscillator Pin2) PC6 TOSC1 ( Timer Oscillator Pin1) PC5 Input/Output

PC4 Input/Output PC3 Input/Output PC2 Input/Output

PC1 SDA ( Two-wire Serial Buas Data Input/Output Line) PC0 SCL ( Two-wire Serial Buas Clock Line)

2. Port D (PortD0…PortD7) merupakan pin input/output dua arah dan pin

fungsi khusus, seperti yang terlihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.3 Fungsi Khusus Port D

Pin Fungsi khusus

PD7 OC2 (Timer/Counter Output Compare Match Output) PD6 ICP (Timer/Counter1 Input Capture Pin)

PD5 OC1A (Timer/Counter1 Output Compare A Match Output) PD4 OC1B (Timer/Counter1 Output Compare B Match Output) PD3 INT1 (External Interrupt 1 Input)

PD2 INT0 (External Interrupt 0 Input) PD1 TXD (USART Output Pin) PD0 RXD (USART Input Pin)

3. RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroler.

4. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

5. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

6. AREFF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

2.2.2 Arsitektur Atmega 8535

AVR termasuk kedalam jenis mikrokontroler RISC (Reduced Instruction Set Computing) 8 bit. Berbeda dengan mikrokontroler keluarga MCS-51 yang berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Pada mikrokontroler dengan teknologi RISC semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit (16 bits words) dan sebagian besar instruksi dieksekusi dalam 1 clock, sedangkan pada teknologi CISC seperti yang diterapkan pada mikrokontroler MCS-51, untuk menjalankan sebuah instruksi dibutuhkan waktu sebanyak 12 siklus clock.

Gambar 2.3 Arsitektur Atmega 8535

Secara garis besar, arsitektur mikrokontroler Atmega8535 terdiri dari : 1. 32 saluran I/O (Port A, Port B, Port C dan Port D) 2. 10 bit 8 Channel ADC (Analog to Digital Converter) 3. 4 Channel PWM

4. 6 Sleep Modes : Idle, ADC Noise Reduction, Power-save, Power-Down,Standby and Extended Standby

5. 3 buah timer/counter.

6. Analog Compararator

7. Watchdog timer dengan osilator internal 8. 512 byte SRAM

9. 512 byte EEPROM

10. 8 kb Flash memory dengan kemampuan Read While Write

2.3. Display LCD

Display LCD adalah lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven- segment dan lapisan elektroda pada kaca belakang. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik (tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor. Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Gambar 2.4 Display LCD 2x16

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display).

Microntroller pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register. Memori yang digunakan microcontroler internal LCD adalah:

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat karakter yang akan ditampilkan berada.

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola

tersebut merupakan karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter dasar yang ada dalam CGROM.

2.3.1 Konfigurasi pin LCD

Pin jalur input dan kontrol LCD (Liquid Cristal Display) diantaranya adalah:

1. Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

2. Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

3. Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis data, sedangkan high baca data.

4. Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

5. Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

2.4 NodeMCU ESP8266 versi 12E.

NodeMCU adalah sebuah platform IoT yang bersifat opensource terdiri dari perangkat keras berupa system on Chip ESP8266 dari ESP8266 buatan Esperessif System.

Gambar 2.5 Nodemcu ESP8266 12E

NodeMCU bisa dianalogikaan sebagai board arduino yang terkoneksi dengan ESP8622. NodeMCU telah me-package ESP8266 ke dalam sebuah board yang sudah terintergrasi dengan berbagai feature selayaknya microkontroler dan kapalitas ases terhadap wifi dan juga chip komunikasi yang berupa USB to serial. Sehingga dala pemograman hanya dibutuhkan kabel data USB.

Karena Sumber utama dari NodeMCU adalah ESP8266 khusunya seri ESP-12 yang termasuk ESP-12E. Maka fitur – fitur yang dimiliki oleh NodeMCU akan lebih kurang serupa dengan ESP-12. Beberapa Fitur yang tersedia antara lain:

1. 10 Port GPIO dari D0 – D10 2. Fungsionalitas PWM

3. Antarmuka I2C dan SPI 4. Antaruka 1 Wire

5. ADC

Gambar 2.6 Maping Pin Nodemcu V3 Lolin 2.2

2.5 Sensor DHT 11

Sensor yang digunakan untuk mengindera suhu dan kelembaban adalah modul sensor DHT11. Sensor ini memiliki output digital yang sudah terkalibrasi. Koefisien kalibrasinya telah diprogramkan ke dalam OTP memori. Koefisien tersebut akan digunakan untuk mengkalibrasi keluaran dari sensor selama proses pengukuran.

DHT11 menggunakan single write serial interface yang cukup cepat dan mudah.

Ukuran sensor yang kecil, kebutuhan konsumsi daya yang rendah dan mampu mentransmisikan output-nya dalam jarak 20 meter (D-robotics UK, 2010).

Gambar 2.8 diabawah ini merupakan Modul sensor DHT 11.

Gambar 2.7 Modul sensor DHT 11.

DHT11 merupakan sensor yang cukup murah dan mudah didapatkan dipasaran.

Sensor ini memiliki spesifikasi diantaranya:

1. HumidityRange: 20-90% RH

2. HumidityAccuracy: ±5% RH 3. TemperatureRange: 0-50 °C 4. TemperatureAccuracy: ±2% °C 5. OperatingVoltage: 3V to 5.5

2.6 Telegram

Telegram Messenger adalah aplikasi pengiriman pesan yang berfungsi melalui internet. Itu berarti Anda dapat mengirim pesan secara gratis dengan menggunakan koneksi wi-fi atau penyisihan data seluler Anda. Menurut Telegram, layanan ini memiliki lebih dari 200 juta pengguna aktif bulanan. Ini diluncurkan pada 2013.

Telegram dapat digunakan pada smartphone, tablet, laptop dan komputer desktop.

Dengan keberadaan IoT, diharapkan akan lebih mudah untuk mengakses perangkat yang digunakan pada tanaman palawija dengan hanya mengirim pesanan melalui Aplikasi Telegram, dan juga dapat menerima pemberitahuan tentang keadaan tanaman palawija itu sendiri.

Proses pembuatan bot telegram:

1. Buat bot Telegram baru menggunakan Father Bot.

2. Beri bot Telegram nama yang ramah dengan nama pengguna yang unik.

3. Ketika pengguna menyelesaikan akan ada nomor token yang digunakan oleh pengguna menghubungkan telegram dengan perangkat (F.Z. Rachman, 2015)

2.7 Arduino IDE

Arduino IDE (Integrated Developtment Enviroenment) merupakan sebuah software yang digunakan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan mengunggah ke dalam memori mikrokontroler pada Arduino, dapat dilihat pada gambar. Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga menjadi lebih mudah dalam penggunaan. Sebuah kode program Arduino pada umumnya biasa disebut dengan sketch.

Arduino IDE dibuat dari bahasa pemrograman JAVA. Arduino IDE dilengkapi dengan library C/C++ yang biasanya disebut wiring, sehingga operasi input dan output menjadi lebih mudah. Arduino IDE dikembangkan dari software processing menjadi

Arduino IDE khusus untuk pemrograman Arduino. Arduino IDE (Integrated Developtment Enviroenment) merupakan sebuah software yang digunakan untuk menulis program, meng-compile menjadi kode biner dan mengunggah ke dalam memori mikrokontroler pada Arduino. Arduino IDE menggunakan bahasa pemrograman C++ dengan versi yang telah disederhanakan, sehingga menjadi lebih mudah dalam penggunaan. Sebuah kode program Arduino pada umumnya biasa disebut dengan sketch. Arduino Software (IDE) diciptakan untuk para pemula bahkan yang tidak memiliki basic bahasa pemrograman sama sekali karena menggunakan bahasa C++ yang telah dipermudah melalui library. Arduino tidak hanya sekedar sebuah alat pengembangan, tetapi kombinasi dari hardware, bahasa pemrograman dan IDE (Samsugi, S., & Burlian, A. 2019).

Gambar 2.8 dibawah ini merupakan gambar Tampilan Arduino IDE

Gambar 2.8 Tampilan Arduino IDE

Pada tampilan arduino IDE terdapat beberapa menu yang dibuat untuk mempermudah dalam pemrograman. Berikut fungsi-fungsi pada menu arduino IDE sebagai berikut:

1. Verify berfungsi untuk melakukan kompilasi program yang saat dieditor.

2. New berfungsi untuk membuat program baru dengan mengosongkan isi jendela editor saat ini.

3. Open berfungsi untuk membuka program yang ada dari sistem file.

4. Save berfungsi untuk menyimpan program saat ini.

5. Upload berfungsi untuk menyalin hasil pemrograman dari komputer ke memori board arduino. Saat melakukan upload, harus melakukan pengaturan jenis arduino dan port com yang digunakan.

6. Serial monitor berfungsi untuk melihat hasil pemrograman yang tersimpan dalam memori arduino.

Berikut beberapa hal yang diperlukan dalam pemrograman arduino IDE, diantaranya adalah:

1. Struktur

Struktur bahasa pemrograman pada arduino, terdiri dari dua bagian yaitu Void setup () dijalankan. Sedangkan void loop() berfungsi untuk mengeksekusi perintah yang akan dijalankan berulang-ulang selama arduino dinyalakan.

2. Syntax

Syntax merupakan bahasa C yang dibutuhkan untuk format penulisan:

a. // (komentar satu baris) digunakan untuk memberi catatan dari kode kode pemrograman yng telah dituliskan. Dengan menuliskan // maka apapun yang ditulis di belakangnya akan diabaikan atau tidak akan dibaca oleh program.

b. /*...*/ (komentar banyak baris) berfungsi untuk memberi catatan beberapa garis sebagai komentar

c. { ...} atau kurawal berfungsi untuk mendefinisikan blok diagram saat mulai dan berakhir, digunakan juga pada fungsi pengulangan.

d. ; atau titik koma berfungsi untuk mengakhiri setiap baris kode program yang ditulis.

3. Variabel

Variabel adalah nama yang dibuat dan disimpan dalam mikrokontroler.

Variabel memiliki nilai yang berubah-ubah sewaktu-waktu saat program dijalankan sehingga perlu ditentukan jenis tipe datanya. Deklarasi variabel dapat dilakukan dengan memberi nilai awal ataupun dengan tidak memberi nilai awal. Dalam pemrograman dikenal dengan 2 maca variabel, diantaranya yaitu:

a. Variabel global, berfungsi untuk mendeklarasikan diluar fungsi, dan berlaku secara umum dan dapat diakses dimana saja.

b. Variabel lokal, berfungsi untuk mendeklarasikan didalam fungsi dan hanya bisa diakses oleh pernyataan yang ada di dalam fungsi.

4. Tipe data

Tipe data yang digunakan dalam program ada bermacam-macam, diantaranya sebagai berikut:

a. Int (integer), berfungsi untuk menyimpan angka 2 byte atau 16 bit. Tidak memiliki angka desimal, dan dapat menyimpan nilai dari -

23.767 hingga 32767.

b. Boolean, berfungsi untuk menyimpan nilai benar atau salah.

c. Long, berfungsi untuk menyimpan angka 4 byte atau (jika data integer tidak mencukupi) yang mempunyai rentan -2.147.482.648 hingga 2.147.483.648.

d. Float, berfungsi untuk menyimpan angka desimal 4 byte yang mempunyai rentan -3.4028235E+38 sampai 3,40282335+38.

e. Char atau karakter berfungsi untuk menyimpan 1 karakter byte dari RAM

5. Operator matematika

Operator matematika yang digunakan untuk memanipulasi angka (seperti matematika sederhana)

a. Sama dengan (=), berfungsi untuk membuat sesuatu menjadi sama dengan nilai yang lain.

b. Persen (%), berfungsi menghasilkan sisa dari hasil pembagian suatu angka.

c. Tambah (+), sebagai operasi penambahan.

d. Kurang (-), sebagai operasi pengurangan.

e. Asteris (*), sebagai operasi perkalian.

f. Garis miring (/), sebagai operasi pembagian 6. Operasi Pembanding

a. == (sama dengan) 7. Struktur pengaturan

a. If. ... else dengan format seperti dibawah : If (kondisi) { ... }

Else if (kondisi) { ... } Else { }

Program tersebut dapat digunakan untuk mementukan suatu kondisi, dan saat kondisi telah terpenuhi maka akan dilaksanakan sesuai dengan perintah yang telah ditentukan. Begitu juga saat kondisinya tidak terpenuhi.

b. Switch

Pernyataan switch yaitu sebuah variabel yang beurutan diuji oleh beberapa konstanta bilangan bulat atau karakter sintaks perintah switch

c. Looping

Yaitu pengulangan satu atau bebrapa perintah hingga mencapai keadaan tertentu. Berikut beberapa perintah looping, diantaranya:

1) For...

2) While...

3) Do...while...

8. Kode digital

Kode digital berfungsi untuk mengatur pin-pin digital pada arduino a. PinMode (Pin,mode)

Kode ini befungsi untuk mengatur mode pin. Pin disini merupakan nomor pin yang akan digunakan pada board arduino uno, yang terdapat pada pin digital 0 hingga 13, dan mode sendiri dapat berupa input ataupun output.

b. DigitalWrite (pin,value)

Kode ini berfungsi untuk pin input yang membaca nilai sensor yang ada pada pin. Nilai sebatas 1 atau 0, benar atau salah.

c. DigitalRead (pin)

Kode ini digunakan sebagai pin input, dapat menggunaka kode ini untuk mendapatkan nilai HIGH (+5V) atau LOW (ground)

9. Kode analog

Digunakan saat menggunakan pin analog pada arduino. Pin analog dimulai dari A0 hingga A5. Dan hanya dapat digunakan sebagai input. Dalam penulisan program tidak perlu menuliskan pinMode pad avoid setup.

a. analogRead (pin)

Digunakan saat pin analog ditetapkan sebagai input, dapat membaca keluaran voltasenya. Keluaran berupa angka 0 untuk 0V dan 1024 untuk 5V.

b. analogWrite (pin).

Digunakan untuk beberapa pin arduino yang mendukung PWM yaitu pada pin 3, 5, 6, 9, 10, 11. Dapat merubah pin on atau off.

2.8 Pompa DC 12 V

Gambar 2.9Pompa DC 12 V

Water Pump/ pompa air adalah alat untuk menggerakan air dari tempat bertekanan rendah ke tempat bertekanan yang lebih tinggi. Pada darsarnya water pump sama dengan motor DC pada umumnya, hanya saja sudah di-packing sedemikian rupa sehingga dapat digunakan di dalam air. Pada tugas akhir ini digunakan water pump DC 12 volt untuk menyemprotkan air. Berikut ini gambar dari water pump 12 volt.

BAB III METODOLOGI 3.1. Alat dan Bahan Penelitian

3.1.1. Alat Penilitan

1. Peralatan komputer atau Laptop 2. Alat ukur /Digital voltmeter 3. Toolset atau perkakas listrik 4. Smartphone Android

5. Alat ukur temperatur dan kelembaban udara digital

6. Software pendukung seperti: Proteus, Arduino IDE, MS office dll.

7. Aplikasi chat Telegram

3.1.2. Bahan Penelitian

1. IC mikrokontroler ATEMEGA 8535 2. Modul node MCU

3. Display LCD

4. Kapasitor, Resistor, Dioda 5. Alat pembuat uap air/Humidifier 6. Pompa air

7. Lampu Pijar 8. Sensor dht 11 9. Selang air 10. Pot tanaman 11. Wadah rumah kaca 12. PCB rangkaian dan casis

3.2 Blok diagram

Adapun diagram blok dari sistem yang dirancang adalah seperti yang diperlihatkan pada gambar berikut ini:

suhu dan kelembaban

udara

Sensor Mikro Kontroler penguat Output

Uap air

Aliran air

Gambar 3.1 blok diagram

Gambar 3.1 menunjukkan diagram blok yaitu diagram yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem mulai dari input, proses dan bagian output. Pada rancangan ini input atau masukan berasal dari sensor temperatur dan kelembaban udara yaitu DHT11. Input sensor adalah temperatur dan kelembaban udara disekitar sensor. Sensor akan mengubah besaran tersebut menjadi suatu output digital yaitu nilai temperatur dan kelembaban yang telah terkalibrasi. Output tersebut diberikan pada sebuah

Moisturizer

mikrokontroler yaitu ATEMEGA 85355 .Mikrokontroler membaca masukan tersebut dan dijadikan acuan untuk menentukan waktu pengairan dan pengembunan. Terdapat 2 komponen pada output selain display LCD yaitu pengairan dan pengembunan yang dilakukan pompa air dan pengembun uap air. Display LCD berfungsi menampilkan

mikrokontroler yaitu ATEMEGA 85355 .Mikrokontroler membaca masukan tersebut dan dijadikan acuan untuk menentukan waktu pengairan dan pengembunan. Terdapat 2 komponen pada output selain display LCD yaitu pengairan dan pengembunan yang dilakukan pompa air dan pengembun uap air. Display LCD berfungsi menampilkan

Dokumen terkait