• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

2.5. Safety and Fire Protection

Dalam melaksanakan proses produksi, PT. Tirta Sibayakindo sangat memperhatikan masalah keamanan dan kesehatan dari para pekerjanya. Pihak perusahaan selalu menyediakan alat pelindung diri (APD) untuk para pekerja dalam melaksanakan pekerjaannya. Selain itu, pihak perusahaan selalu memasang papan tanda di setiap stasiun kerja yang dianggap cukup berbahaya sehingga setiap personil yang ada di wilayah tersebut dapat bersikap waspada. Adapun alat - alat pelindung diri (APD) yang disediakan oleh PT. Tirta Sibayakindo untuk para pekerjanya adalah sebagai berikut:

1. Pakaian Steril

Operator diwajibkan memakai pakaian steril saat memasuki ruangan Filler untuk menjaga kesterilan tubuh operator.

2. Sepatu

Operator diwajibkan memakai sepatu untuk melindungi kaki operator dan menjaga agar ruangan Filler tetap steril saat operator memasukinya.

Universitas Sumatera Utara 3. Masker

Operator diwajibkan memakai masker untuk melindungi paru – paru dan saluran pernafasan operator dari pengaruh ozon dan untuk menjaga agar ruangan Filler tetap steril.

4. Sarung tangan

Operator diwajibkan memakai sarung tangan untuk melindungi tangan operator dan untuk menjaga agar ruangan Filler tetap steril.

Selain itu, PT. Tirta Sibayakindo juga menyediakan pompa hydrant di area – area kerja yang rentan terjadi kebakaran untuk mengantisipasi apabila terjadi kebakaran. Seluruh karyawan diberi pelatihan agar dapat menggunakan pompa hydrant tersebut sehingga apabila terjadi kebakaran para karyawan dapat segera menggunakan pompa – pompa hydrant yang tersedia untuk dapat memadamkan api.

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menghadapi tingkat persaingan yang semakin tinggi, maka perusahaan harus mempersiapkan diri menghadapi tantangan demi keberhasilan perusahaan. Keberhasilan perusahaan diukur oleh kemampuan perusahaan mencapai sasaran yang diharapkan baik dalam pertumbuhan maupun bertahan untuk mencapai sasaran yang diharapkan baik dalam pertumbuhan maupun bertahan untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Keberhasilan perusahaan ditentukan oleh pihak manajemen yang mengelola perusahaan, serta kemampuan staf yang mendukung atau membantu pihak manajemen dalam menjalankan perusahaan.

Salah satu faktor penting yang berperan dalam keberhasilan perusahaan diantaranya adalah manajemen SDM (sumber daya manusia). Kualitas produk yang dihasilkan tentunya dipengaruhi oleh faktor manajemen sumber daya manusia yakni kinerja MSDM. Kinerja MSDM yang baik akan mempengaruhi kualitas proses dan hasil produksi.

Persoalan manajemen sumber daya manusia juga terjadi pada PT. Tirta Sibayakindo merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan air mineral menghasilkan produk air mineral botolan dan gelas yang memiliki kualitas produk di pasaran ekspor dunia.

Sistem manajemen mutu yang selama ini berjalan di PT. Tirta Sibayakindo adalah sistem manajemen ISO 9001. Manajemen mutu tersebut belum menjawab

seluruh faktor organisasi, serta hasilnya. Kriteria manajemen mutu tersebut cenderung berfokus pada perbaikan prosedur, tools, atau teknik. Perbaikan dilakukan hanya ketika alat-alat yang digunakan sangat terlalu rusak dan tidak bisa digunakan sama sekali. Ketidakmampuan dalam memenuhi target juga terjadi pada berbagai bagian yaitu pada produksi air mineral ukuran cup dan galon. Pada bagian produksi botol 600 ml terutama selama ini selalu menjadi bagian produksi yang belum berhasil memenuhi targetnya. Target yang diberikan adalah 30 ribu botol per jam, sedangkan lintasan produksi mampu untuk memproduksi dengan kapasitas maksimum 33 ribu botol per jam. Namun kenyataannya per jam seringkali hanya 27 ribu botol atau dibawahnya saja yang dapat diproduksi (data didapat melalui observasi dan wawancara dengan Bapak Edi selaku supervisor). Ini sangatlah disayangkan sedangkan diketahui produk botol ini adalah salah satu produk yang paling dicari masyarakat. Terhadap masalah-masalah yang terjadi, belum terdapat solusi yang efektif menyelesaikan hal ini.

Selain itu masih banyak tampak kekurangan-kekurangan lainnya, terutama dari segi manajemen SDM yaitu kurangnya konseling bagi karyawan, perusahaan hanya melihat hasil pekerjaan para manajer bagian atau departemen saja sehingga tidak adil bagi karyawan lain yang posisi paling bawah, dan berbagai ketidaksiplinan dikarenakan belum tegasnya peraturan atau sanksi yang diberikan kepada karyawan yang mengabaikan keselamatan kerja. Karena belum adanya penilaian kinerja MSDM perusahaan maka sulit untuk mengetahui kondisi kinerja perusahaan dan untuk menentukan prioritas perbaikan.

Salah satu metode yang dapat digunakan dalam usaha meningkatkan kinerja suatu perusahaan atau organisasi adalah Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA). MBNQA telah menjadi pilihan standar di Amerika Serikat dan merupakan penghargaan yang paling bergengsi dalam dunia perindustrian yang ada di negeri tersebut. Kriteria yang disediakan MBNQA dapat diterapkan di berbagai industri dan perusahaan. Sejak metode ini diluncurkan pada tahun 1987 telah banyak perusahaan dan organisasi yang merasakan manfaat MBNQA dalam pengukuran kinerja, karena MBNQA menawarkan pengukuran terhadap komitmen akan kualitas dan merupakan suatu kerangka untuk berdiskusi dan merancang langkah-langkah perbaikan.

Malcolm Baldrige National Quality Award adalah metode yang tepat untuk menjawab dimensi SDM dari permasalahan-permasalahan yang ada. Kinerja MSDM dinilai berdasarkan kriteria Human Resource Focus yang ada pada Malcolm Baldrige National Quality Award (MBNQA) dan dilengkapi dengan metode Analitycal Network Process sehingga diperoleh urutan priorotas kriteria MSDM yang efektif dalam menilai penilaian performansi kerja MSDM1.

Beberapa penelitian terdahulu yang menggunakan metode MBNQA dalam melakukan evaluasi tehadap kinerja MSDM diantaranya adalah penelitian Gurhan

Uysal (2012) pada jurnal „Human Resource Focus in TQM Awards’, yang

hasilnya adalah terjadinya peningkatan performa, kualifikasi pekerjaan, motivasi, komitmen, dan lain-lain pada objek penelitiannya. Serta penelitian Christine

MBNQA di PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate’ , yang hasilnya adalah terukurnya tingkat performa MSDM pada setiap kriteria yang terdapat pada Human Resource Focus dalam MBNQA di perusahaan tersebut.

1.2 Perumusan Permasalahan

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka rumusan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mengevaluasi kinerja MSDM di PT. Tirta Sibayakindo.

Dokumen terkait