• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi adalah anggoat Tim Relawan Cornelis Simbolon.Saksi menerangkan bahwa banyak suara Cornelis Simbolon yang hilang.Dari 4.675 TPS yang ada di Jakarta Timur, terdiri dari 65 kelurahan dan 10 kecamatan, saksi melakukan sampling di 72 TPS.Berdasarkan 72 TPS tersebut, saksi banyak sekali menemukan kekurangan atau kehilangan suara dari Cornelis Simbolon. Misalnya, berdasarkan data form C-1 di 72 TPS, suara Cornelis Simbolon yang hilang sebanyak 138 suara. Suara Cornelis Simbolon seharusnya adalah 20.215 suara. Saksi menjelaskan bahwasaksi hanya memperoleh form C-1 di 72 TPS saja. Saksi menyebutkan jika suara Cornelis Simbolon hilang sebanyak 138 suara disetiap 72 TPS saka maka Cornelis Simbolon akan mengalami pengurangan suara sebanyak 8.660 suara. Saksi melaporkan hal ini kepada Bawaslu dengan nomor laporan 096/LP/PILEG/5/2014 dimana rekomendasi Bawaslu kepada KPU menyebutkan patut diduga telah terjadi pelanggaran administrasi yang telah menyebabkan perbedaan perolehan suara antara dokumen D-1 DPR RI dengan C-1 DPR RI untuk Partai Demokrat dan Calon Anggota DPR RI dari Partai Demokrat di Dapil I Jakarta;

Daerah Pemilihan (Dapil) DKI JAKARTA II (DPR RI - Perseorangan)

Bahwa pemohon mengajukan alat bukti surat/tulisan dan alat bukti lainnya yang diberi tanda P-7.537 sampai dengan P-7.543 L sebagai berikut:

1 Bukti P-7.537 : Fotokopi Form E-1 DPR

2 Bukti P-7.538 : Fotokopi Form DC-1 KPU DKI Jakarta

3 Bukti P-7.539 : Fotokopi Form DB dan DB-1 KPU Kota Jakarta

Pusat

4 Bukti P-7.540 : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Gambir

5 Bukti P-7.541 : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Menteng

7 Bukti P-7.543 : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Kemayoran

8 Bukti P-7.543 a : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Cempaka Putih

9 Bukti P-7.543 b : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Senen

10 Bukti P-7.543 c : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Tanah Abang

11 Bukti P-7.543 d : Fotokopi Form DA-1 Kecamatan Johar Baru

12 Bukti P-7.543 e : Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Gambir

13 Bukti P-7.543 f Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Menteng

14 Bukti P-7.543 g Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Sawah Besar

15 Bukti P-7.543 h Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Kemayoran

16 Bukti P-7.543 i Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Cempaka

Putih

17 Bukti P-7.543 j Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Senen

18 Bukti P-7.543 k Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Tanah Abang

19 Bukti P-7.543 l : Fotokopi Form C-1 Ke Kecamatan Johar Baru [2.3] Menimbang bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut, Termohon

memberikan jawaban bertanggal 22 Mei 2014 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada hari Kamis tanggal 22 Mei 2014sebagaimana Akta Penerimaan Jawaban Termohon Nomor 12-3.a/PAN.MK/2014,sebagaimana diperbaiki dengan Jawaban Termohon bertanggal 26 Mei 2014 yang diterima di Kepaniteraan Mahkamah pada tanggal 27 Mei 2014, pada pokoknya mengemukakan hal-hal sebagai berikut:

Bahwa Termohon membantah dalil-dalil keberatan yang diajukan dalam permohonan Pemohon, yang seolah-olah telah terjadi berbagai pelanggaran padahal dalil-dalil tersebut hanya dugaan-dugaan yang tidak berdasar hukum. KEWENANGAN MAHKAMAH KONSTITUSI

1. Bahwa Sengketa perselisihan hasil pemilu adalah kewenangan Mahkamah Konstitusi (Vide Pasal 272 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012 Jo. Peraturan Mahkamah Konstitusi (PMK) No. 1 dan No. 3 Tahun 2004).

2. Bahwa kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam tersebut dibedakan dengan:

a. Sengketa Pemilu yang merupakan kewenangan Bawaslu (Vide : Pasal 258 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012)

b. Tindak Pidana Pemilu untuk mencari kebenaran materiil (materiele waardheid) yang menjadi kompetensi Pengadilan Negeri (Vide : Pasal 262 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012)

c. Sengketa Tata Usaha Negara Pemilu terkait dengan Penetapan KPU (beschikking)yang merupakan kewenangan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (Vide : Pasal 269 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2012)

Oleh karena itu, dengan mendasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka dalil-dalil Pemohon sebagaimana diuraikan di dalam Permohonan Pemohon. seyogyanya ditolak atau setidak-tidaknya dikesampingkan karena di luar kewenangan Mahkamah Konstitusi.

3. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 221 jo. Pasal 222 Undang-undang Nomor 8 tahun 2012 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menyatakan bahwaPemungutan Suara di TPS dapat diulang dengan syarat limitatif sebagai berikut:

1) Apabila terjadi Bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan;

2) Apabila dari hasil penelitian dan pemeriksaan Pengawas Pemilu Lapangan terbukti terdapat keadaan sebagai berikut:

a. pembukaan kotak suara dan/atau berkas pemungutan dan penghitungan suara tidak dilakukan menurut tata cara yang ditetapkan dalam ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. petugas KPPS meminta Pemilih memberikan tanda khusus, menandatangani, atau menuliskan nama atau alamat pada surat suara yang sudah digunakan; dan/atau

c. petugas KPPS merusak lebih dari satu surat suara yang sudah digunakan oleh Pemilih sehingga surat suara tersebut menjadi tidak sah.

Selain itu, Prosedur untuk pemungutan suara ulang juga sudah ditentukan, sebagai berikut:

a. Pemungutan suara ulang diusulkan oleh KPPS dengan menyebutkan keadaan yangmenyebabkan diadakannya pemungutan suara ulang. b. Usul KPPS diteruskan kepada PPK dan selanjutnya diajukan kepada

KPU Kabupaten/Kota untuk pengambilan keputusan diadakannya pemungutan suara ulang.

c. Pemungutan suara ulang di TPS dilaksanakan paling lama 10 (sepuluh) hari setelah hari pemungutan suara berdasarkan keputusan PPK.”

Oleh karena itu, dengan mendasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka Permohanan Pemohon untuk dilakukan penghitungan ulang dan/atau pemungutan suara ulang sebagaimana disampaikan di dalam bagian Petitum Permohonan seyogyanya ditolak atau setidak-tidaknya dikesampingkan karena selain tidak berdasar hukum.

PERMOHONAN TIDAK JELAS (OBSCUUR LIBEL)

1. Bahwa ketentuan Pasal 10 ayat (1) huruf b angka 2 PMK No. 1 tahun 2014 mengatur mengenai uraian permohonan harus jelas tentang: (1) kesalahan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan hasil penghitungan yang benar menurut Pemohon; dan (2) Permintaan untuk membatalkan hasil penghitungan suara yang diumumkan oleh Termohon dan menetapkan hasil penghitungan suara yang benar menurut Pemohon.

Selanjutnya Pasal 43 ayat (3) PMK No. 1 Tahun 2004 mengatur mengenai konsekuensi hukum yang timbul jika permohonan tidak jelas, yaitu:

“Amar Putusan Mahkamah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyatakan:permohonan tidak dapat diterima apabila tidak memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dan/atau Pasal 3 dan/atau Pasal 9, dan/atau Pasal 10 ayat (1), ayat (2), dan/atau Pasal 11, dan/atau Pasal 12 ayat (2), dan/atau Pasal 27 ayat (3) Peraturan ini”;

Oleh karena itu, dengan mendasarkan ketentuan-ketentuan tersebut di atas, maka dalil dalil Pemohon yang tidak jelas (Obscuur Libel) sebagaimana diuraikan di dalam Permohonan Pemohon seyogyanya dinyatakan tidak dapat diterima atau setidak-tidaknya dikesampingkan karena tidak memenuhi syarat peraturan perundang-undangan sebagaimana tersebut di atas.

2. Bahwa Pemohon tidak cermat dan teliti dalam menyusun Permohonannya, hal mana dapat kita lihatdengan adanya 1 (orang) Kuasa Hukum Pemohon, yaitu

atas nama Yakub Zakaria, SH yang turut dicantumkan namanya dalam permohonan namun tidak turut menandatangani Permohonan Pemohon.

3. Bahwa Pemohon dengan tegas menolak seluruh alat bukti yang diajukan oleh Pemohon kecuali yang dikeluarkan secara resmi oleh Termohon (model C1, model D, model DA, model DB, dan model DC) yang memiliki dasar hukum sesuai yang diatur di dalam UU No. 8 Tahun 2012, Peraturan KPU No. 27 Tahun 2013, dan Peraturan KPU No. 29 Tahun 2013.

DALAM POKOK PERMOHONAN

Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya menyatakan perolehan suara Pemohon yang benar dan berpengaruh pada perolehan kursi Anggota DPR, Anggota DPRD Provinsi/DPRA, Anggota DPRD Kabupaten/Kota/DPRK di beberapa Daerah Pemilihan; dan/atau perolehan suara yang benar dan berpengaruh pada terpenuhinya ambang batas perolehan suara Pemohon sesuai dengan peraturan perundang-undangan untuk diikutkan dalam penentuan perolehan kursi anggota DPR, sebagai berikut:

Daerah Pemilihan DKI JAKARTA III (DPR RI)

PEROLEHAN SUARA PEMOHON (PARTAI POLITIK) MENURUT TERMOHON DI DAERAH PEMILIHAN DKI 3 PROVINSI DKI JAKARTA UNTUK PENGISIAN KEANGGOTAAN DPR RI

a. Bahwa Pemohon dalam Permohonannya pada pokoknya mendalilkan adanya kecurangan “di Jakarta Barat pada seluruh kecamatan dan beberapa kelurahan….dst” (vide Permohonan hal. 68)

b. Bahwa tuduhan dan klaim Pemohon tersebut terkesan mengada-ada karena Permohonan Pemohon ternyata sama sekali tidak memuat alat-alat bukti yang menunjang dalilnya.

c. Bahwa klaim Pemohon tersebut tidak didukung dengan alat-alat bukti yang sah dan meyakinkan. Hal mana Pemohon juga tidak memberikan hitungan mengenai jumlah suara versi Pemohon, baik suara yang hilang dan digelembungkan, maupun selisih suara (Kosong) (vide tabel pada Permohonan hal 69).

d. Bahwa Termohon dengan tegas menolak seluruh alat bukti yang diajukan oleh Pemohon kecuali yang dikeluarkan secara resmi oleh Termohon (form model

C1, form model D, form model DA, form model DB, dan form model DC) yang memiliki dasar hukum sesuai yang diatur di dalam UU No. 8 Tahun 2012, Peraturan KPU No. 27 Tahun 2013, dan Peraturan KPU No. 29 Tahun 2013. e. Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya tetap

menyatakan perolehan suara yang telah Termohon tetapkan berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan Umum Tahun 2014 (Model DC dan Model DC-1 DPR ) pada tanggal 4 Mei 2014 telah benar, kecuali terhadap hal-hal lain yang diakui oleh Termohon.

f. Bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon, Termohon menyampaikan jawaban disertai dengan bukti surat/tulisan dan saksi-saksi untuk memperkuat jawaban Termohon dalam perkara aquo sebagai berikut :

Perbandingan Perolehan Suara Partai Demokrat Menurut Termohon Dan Pemohon Di Provinsi DKI Jakarta Untuk Pengisian Keanggotan Dewan Perwakilan Rakyat Di Dapil Jakarta 3 Atas Nama Vera Febyanthy

NO DAPIL

PEROLEHAN SUARA

ALAT BUKTI TERMOHON PEMOHON

1 KEP. 1000 517 0 T-7.DKI III.22

2 KOTA JAKARTA BARAT 53448 T-7.DKI III.23 T.7.DKI III.30 3 KOTA JAKARTA UTARA 38307 T-7.DKI III.23 T-7.DKI .2 Keterangan:

T-7.DKI III.22 : form DB-1 Kab.KepulauanSeribu, T-7.DKI III.23 : form model DB-1 Kota Jakarta Barat, T-7.DKI III.30 : form model DA-1 Kec.Cengkareng, T-7.DKI III.23 : form model DB-1 Kota Jakarta Utara, T-7.DKI.2 : form model DC-1 Provinsi DKI Jakarta.

g. Bahwa berdasarkan bukti Termohon sebagaimana dalam Tabel 1. perbandingan perolehan suara Partai Demorat menurut Termohon dan Pemohon di Provinsi DKI Jakarta untuk pengisian keanggotan Dewan Perwakilan Rakyat di Dapil DKI Jakarta III menurut Termohon memang 92.272 suara. Dengan demikian maka:

- Bahwa TIDAK BENAR klaim Pemohon telah terjadi kecurangan di Jakarta Barat pada seluruh kecamatan dan beberapa kelurahan berdasarkan data form C-1 yang diunduh dari website secara acak.

- Bahwa TIDAK BENAR klaim Pemohon kecurangan telah terjadi di Jakarta Barat dan di Jakarta Utara menguntungkan sejumlah pihak terutama PDIP dan Nasdem yang benar di Dapil DKI Jakarta III

- Bahwa jumlah suara sah DPR RI yang ada pada form C-1 yang tertera pada website www.kpu.go.idtidak sama dengan jumlah seluruh suara yang ditabulasi untuk 12 Partai di Dapil III Jakarta dan terdapat selisih 46.427 suara yang hilang dan tidak tercatat.

- Bahwa berdasarkan keterangan website kpu.go.id data scan form model C,C-1 dan lampirannya adalah hasil scan formulir dari tingkat TPS yang bukan merupakan data final karena digunakan untuk rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian maka dapat disampaikan dalam forum di tingkat PPS dan dapat dilakukan perubahan. Demikian juga untuk data excel form model DA-1 dan form model DB-1 belum merupakan data final karena digunakan untuk rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut kami melampirkan bukti berupa form model DC-1 DKI Jakarta (T-7.DKI.2)

- Bahwa klaim Pemohon BENAR SEBAGIAN, berdasarkan bukti 7.DKIJAKARTAIII.20 (DB-1 Kab. Kepulauan Seribu), bukti T-7.DKIJAKARTAIII.21 (DB-1 Kota Jakarta Barat), kecuali di Wilayah Jakarta Utara, khususnya Kelurahan Cilincing, di halaman 6D model D-1 DPR tertulis jumlah pindahan 11, selisih 664, jumlah pindahan yang salah bersambung kehalaman berikutnya sehingga (TPS 88) halaman 6F, dengan total jumlah tertulis 121 seharusnya 785. Namun demikian, selisih tersebut TIDAK BERPENGARUH terhadap perhitungan JUMLAH KURSI yang diperoleh PEMOHON.

Tabel 2. Perolehan Suara Pemohon (Partai Demokrat) Daerah Pemilihan DKI III Provinsi DKI Jakarta Untuk Pengisian Keanggotaan DPR RI (Andi Nurpati) Menurut Termohon

NO CALEG PEROLEHAN SUARA ALAT BUKTI TERMOHON PEMOHON

SUARA PARTAI 40.356 50046 T-7.DKI III.23 1 DR. H. MARZUKI ALIE 25.897 25.857 2 Hj. VERA FEBYANTHY 10.106 10.409 3 PENANGIAN SIMANUNGKALIT 2317 4018 4 DR. MUHAMMAD FARHAT ABBAS 3032 4716 5 MEXICANA LEO HANANTO WIBOWO 1674 3346 6 AGATHA A. LINDYAWATI 1243 2888 7 DR.HJ. ANDI NURPATI 6031 26412 8 JULIANTO HENDRO CAHYONO, SE 1616 3231 Keterangan :

Bahwa berdasarkan bukti Termohon sebagaimana dalam TabelPerbandingan Suara Per-Kecamatan, untuk Kec. Tanjung Priok, Kec. Penjaringan dan Kec. Koja, suara Partai Demokrat sesuai dengan apa yang tertuang dalam Form DA-1 tiap kecamatan dan DB-1 Kota Jakarta Utara.Kecuali untuk Kel. Cilincing ada perolehan suara untuk Partai Demokrat yang tidak terjumlah karena kesalahan dalam sistem dimana angka pindahanya tidak terinput.

Tabel 3. Perolehan Suara Partai Demokrat Di 4 (Empat) Kecamatan No. Suara Partai

Demokrat

Perolehan Suara

Seharusnya Alat Bukti Termohon Pemohon

1 Kec. Cilincing 9.073 Kehilangan

suara 12.524 9.737

T-7.DKI III.24dan T-7.DKI III.25 2 Kec. Tanjung Priok 9.071 Kehilangan

suara 10.674 Sudah sesuai T-7.DKI III.26 3 Kec. Penjaringan 7.168 Kehilangan

suara 6.496 Sudah sesuai T-7.DKI III.27 4 Kec. Koja 6.942 Kehilangan

suara 8.984 Sudah sesuai T-7.DKI III.28 Keterangan:

Berdasarkan bukti Termohon, terjadi kekeliruan perolehan suara Partai Demokrat pada penjumlahan di Kelurahan Cilincing berdasarkan AlatBukti T-7.DKI III.24 (D-1 Kelurahan Cilincing dan T-7.DKI III.25 (DA-1 Kecamatan Cilincing), T-7.DKI III.26 (DA-1 Kec. Tanjung Priok), T-7.DKI III.27 (DA-1 Kec. Penjaringan), T-7.DKI III.28 (DA-1 Kec.Koja)

NO DAPIL PEROLEHAN SUARA Seharusnya

TERMOHON PEMOHON

1 KEP. 1000 517 0 Sudah Sama

2 KOTA JAKARTA BARAT 53448 Sudah Sama

3 KOTA JAKARTA UTARA 38307 38.971

Keterangan:

Suara Parta Demokrat di Jakarta utara seharusnya 38.971.

Daerah Pemilihan DKI JAKARTA III (DPR RI)

PEROLEHAN SUARA PEMOHON (PARTAI POLITIK) MENURUT TERMOHON DI DAERAH PEMILIHAN DKI 3 PROVINSI DKI JAKARTA UNTUK PENGISIAN KEANGGOTAAN DPR RI

a. Bahwa Pemohon dalam Permohonannya pada pokoknya mendalilkan adanya “kecurangan dan penghilangan suara sebanyak 38.651 suara, sehingga merugikan Partai Demokrat… dst” (vide Permohonan hal. 70)

b. Bahwa tuduhan dan klaim Pemohon tersebut terkesan mengada-ada karena Permohonan Pemohon ternyata sama sekali tidak memuat alat-alat bukti yang sah dan meyakinkan yang menunjang dalilnya.

c. Bahwa Termohon dengan tegas menolak seluruh alat bukti yang diajukan oleh Pemohon kecuali yang dikeluarkan secara resmi oleh Termohon (model C1, model D, model DA, model DB, dan model DC) yang memiliki dasar hukum sesuai yang diatur di dalam UU No. 8 Tahun 2012, Peraturan KPU No. 27 Tahun 2013, dan Peraturan KPU No. 29 Tahun 2013.

d. Bahwa Pemohon dalam Permohonannya pada pokoknya mendalilkan adanya kecurangan “di Jakarta Barat pada seluruh kecamatan dan beberapa kelurahan….dst” (vide Permohonan hal. 68)

e. Bahwa tuduhan dan klaim Pemohon tersebut terkesan mengada-ada karena Permohonan Pemohon ternyata sama sekali tidak memuat alat-alat bukti yang menunjang dalilnya.

f. Bahwa Bahwa klaim Pemohon tersebut tidak didukung dengan alat-alat bukti yang sah dan meyakinkan. Hal mana Pemohon juga tidak memberikan hitungan mengenai jumlah suara versi Pemohon, baik suara yang hilang dan digelembungkan, maupun selisih suara (Kosong) (vide tabel pada Permohonan hal 69).

Pemohon kecuali yang dikeluarkan secara resmi oleh Termohon (model C1, model D, model DA, model DB, dan model DC) yang memiliki dasar hukum sesuai yang diatur di dalam UU No. 8 Tahun 2012, Peraturan KPU No. 27 Tahun 2013, dan Peraturan KPU No. 29 Tahun 2013.

h. Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya tetap menyatakan perolehan suara yang telah Termohon tetapkan berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan Umum Tahun 2014 (Model DC dan Model DC-1 DPR ) pada tanggal 4 Mei 2014 telah benar, kecuali terhadap hal-hal lain yang diakui oleh Termohon.

i. Bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon, Termohon menyampaikan jawaban disertai dengan bukti surat/tulisan dan saksi-saksi untuk memperkuat jawaban Termohon dalam perkara aquo sebagai berikut :

Tabel 1. Perolehan Suara Pemohon (Partai Demokrat) Daerah Pemilihan DKI III Provinsi DKI Jakarta Untuk Pengisian Keanggotaan DPR RI (Andi Nurpati) Menurut Termohon

No Caleg PEROLEHAN SUARA ALAT BUKTI

TERMOHON PEMOHON SUARA PARTAI 40.356 50046 T-7. DKI JAKARTA III.23 1 DR. H. MARZUKI ALIE 25.897 25.857 2 Hj. VERA FEBYANTHY 10.106 10.409 3 PENANGIAN SIMANUNGKALIT 2.317 4.018 4 DR. MUHAMMAD FARHAT ABBAS 3.032 4.716 5 MEXICANA LEO HANANTO WIBOWO 1.674 3.346 6 AGATHA A. LINDYAWATI 1.243 2.888 7 DR.HJ. ANDI NURPATI 6.031 26.412 8 JULIANTO HENDRO CAHYONO, SE 1.616 3.231 Keterangan :

Bahwa berdasarkan bukti Termohon sebagaimana dalam Tabel Perbandingan Suara Per-Kecamatan, untuk Kec. Tanjung Priok, Kec.

Penjaringan dan Kec. Koja, suara Partai Demokrat sesuai dengan apa yang tertuang dalam Form DA-1 tiap kecamatan dan DB-1 Kota Jakarta Utara. Kecuali untuk Kel. Cilincing ada perolehan suara untuk Partai Demokrat yang tidak terjumlah karena kesalahan dalam sistem angka pindahanya tidak terinput.

j. Bahwa berdasarkan bukti Termohon sebagaimana dalam Tabel 1. Perbandingan Perolehan Suara Partai Demorat Menurut Termohon Dan Pemohon Di Provinsi DKIJakarta Untuk Pengisian Keanggotan Dewan Perwakilan Rakyat Di Dapil Jakarta IIImenurut Termohon memang sebanyak 92.272 suara. Sehingga dengan demikian:

• Bahwa TIDAK BENAR klaim Pemohon telah terjadi kecurangan di Jakarta Barat pada seluruh kecamatan dan beberapa kelurahan berdasaran data form C1 yang diunduh dari website secara acak.

• Bahwa TIDAK BENAR klaim Pemohon kecurangan telah terjadi di Jakarta Barat dan di Jakarta Utara menguntungkan sejumlah pihak terutama PDIP dan Nasdem di Dapil DKI Jakarta III

• Bahwa jumlah suara sah DPR RI yang ada pada form C-1 yang tertera pada website www.kpu.go.idtidak sama dengan jumlah seluruh suara yang ditabulasi untuk 12 Partai di Dapil III Jakarta dan terdapat selisih 46.427 suara yang hilang dan tidak tercatat.

• Bahwa berdasarkan keterangan website kpu.go.id Data scan model C,C1 dan lampirannya adalah hasil scan formulir dari tingkat TPS yang bukan merupakan data final karena digunakan untuk rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat PPS. Dalam hal terdapat ketidaksesuaian maka dapat disampaikan dalam forum di tingkat PPS dan dapat dilakukan perubahan. Demikian juga untuk data excel DA-1 dan DB-1 belum merupakan data final karena digunakan untuk rekapitulasi hasil penghitungan suara di tingkat selanjutnya. Berdasarkan hal tersebut kami melampirkan bukti berupa DC-1 DKI Jakarta (T-7.DKI JAKARTA.2)

• Bahwa klaim Pemohon BENAR SEBAGIAN, berdasarkan bukti T-7.DKI JAKARTAIII.20 (DB-1 Kab. Kepulauan Seribu), bukti T-7.DKI JAKARTAIII.21 (DB-1 Kota Jakarta Barat), kecuali di Wilayah Jakarta Utara, khususnya Kelurahan Cilincing, di halaman 6D model D-1 DPR

tertulis jumlah pindahan 11, selisih 664, jumlah pindahan yang salah bersambung kehalaman berikutnya sehingga (TPS 88) halaman 6F, dengan total jumlah tertulis 121 seharusnya 785. Namun demikian, selisih tersebut TIDAK BERPENGARUH terhadap perhitungan JUMLAH KURSI yang diperoleh PEMOHON.

TABEL 2.Perolehan Suara Demokrat Di 4 (Empat) Kecamatan

No.

Suara Partai Demokrat

Perolehan Suara

Seharusnya Alat Bukti Termohon Pemohon 1 Kec. Cilincing 9.073 Kehilangan suara 12.524 9.737 T-7.DKIJAKARTAIII.24 dan T-7.DKIJAKARTAIII.25 2 Kec. Tanjung Priok 9.071 Kehilangan suara 10.674 Sudah sesuai T-7.DKIJAKARTAIII.26 3 Kec. Penjaring an 7.168 Kehilangan suara 6.496 Sudah sesuai T-7.DKIJAKARTAIII.27 4 Kec. Koja 6.942 Kehilangan suara 8.984 Sudah sesuai T-7.DKIJAKARTAIII.28 Keterangan:

Berdasarkan bukti Termohon, terjadi kekeliruan perolehan suara Partai Demokrat pada penjumlahan di Kelurahan Cilincing berdasarkan Alat Bukti 7.DKIJAKARTAIII.24 (D-1 Kelurahan Cilincing dan T-7.DKIJAKARTAIII.25 (DA-1 Kecamatan Cilincing), T-7.DKIJAKARTAIII.26 (DA-1 Kec. Tanjung Priok), T-7.DKIJAKARTAIII.27 (DA-1 Kec Penjaringan), T-7.DKIJAKARTAIII.28 (DA-1 Kec. Koja)

TABEL 3. Perolehan suara Partai Demokrat di Jakarta Utara

NO DAPIL

PEROLEHAN SUARA

Seharusnya TERMOHON PEMOHON

1 Kep. 1000 517 0 Sudah Sama

2 Kota Jakarta Barat 53448 Sudah Sama 3 Kota Jakarta Utara 38307 38.971 Keterangan:

Daerah Pemilihan DKI JAKARTA I (DPR RI - Perseorangan) atas nama Letjen (Purn.) Cornel Simbolon

PEROLEHAN SUARA PEMOHON (PERSEORANGAN) MENURUT TERMOHON DI DAERAH PEMILIHAN DKI 1 PROVINSI DKI JAKARTA UNTUK PENGISIAN KEANGGOTAAN DPR RI

a. Bahwa Pemohon (Letjen (Purn.) Cornel Simbolon) dalam Permohonannya pada pokoknya mendalilkan bahwa perolehan suara Pemohon seharusnya melebihi yang ditetapkan Termohon jika saja tidak terjadi kecurangan.

b. Bahwa tuduhan dan klaim Pemohon tersebut terkesan mengada-ada karena Permohonan Pemohon ternyata sama sekali tidak memuat alat-alat bukti yang sah dan meyakinkan yang menunjang dalilnya.

c. Bahwa klaim Pemohon tersebut tidak didukung dengan alat-alat bukti yang sah dan meyakinkan. Hal mana Pemohon juga tidak memberikan hitungan mengenai jumlah suara versi Pemohon, baik suara yang hilang dan digelembungkan, maupun selisih suara (hanya ada keterangan “Penghitungan Suara Ulang”) (vide tabel pada Permohonan hal 72).

d. Bahwa Termohon dengan tegas menolak seluruh alat bukti yang diajukan oleh Pemohon kecuali yang dikeluarkan secara resmi oleh Termohon (model C1, model D, model DA, model DB, dan model DC) yang memiliki dasar hukum sesuai yang diatur di dalam UU No. 8 Tahun 2012, Peraturan KPU No. 27 Tahun 2013, dan Peraturan KPU No. 29 Tahun 2013.

e. Bahwa terhadap dalil Pemohon, Termohon pada pokoknya tetap menyatakan perolehan suara yang telah Termohon tetapkan berdasarkan Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Pemilihan Umum Tahun 2014 (Model DC dan Model DC-1 DPR ) pada tanggal 4 Mei 2014 telah benar, kecuali terhadap hal-hal lain yang diakui oleh Termohon.

f. Bahwa atas dalil-dalil permohonan Pemohon, Termohon menyampaikan jawaban disertai dengan bukti surat/tulisan dan saksi-saksi untuk memperkuat jawaban Termohon dalam perkara aquo sebagai berikut :

Tabel: Perolehan Suara Seluruh Partai Politik Dapil DKI Jakarta I menurut termohon:

NO PARTAI POLITIK PEROLEHAN SUARA ALAT BUKTI PEMOHON TERMOHON 1 NASDEM 43097 43097 T-7.DKI JAKARTA.1 dan T-7.DKI JAKARTA.2 2 PKB 75423 75423 3 PKS 138029 138029 4 PDIP 301010 301010 5 GOLKAR 116472 116472 6 GERINDRA 158604 158604

Dokumen terkait