• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saksi Poltak Napitupulu

ATAU KEDUA

21. Saksi Poltak Napitupulu

- Bahwa saksi adalah PNS pada Kementerian PDT RI (PPK Kegiatan Embung Tahun 2019),

- Bahwa saksi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Nomor: 01 Tahun 2019 tanggal 2 Januari 2019 tentang Keputusan Kuasa Pengguna Anggaran Tentang Penetapan PPK dan Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar, pada

Putusan Nomor : 36/Pid.Sus-TPK/2020 /PN.Bgl Halaman 61 dari 110 Halaman

Satker Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa, adapun tupoksi saksi adalah :

 Menerima pengajuan permohonan pencairan dana tahap I dan tahap II

 Melakukan pengujian permohonan Pencairan dana yang dimaksud

 Mengesahkan kwitansi bukti penerimaan uang untuk pencairan dana serta menerbitkan Surat Permintaan Pembayaran (SPP) setelah pengujian dimaksud memenuhi ketentuan

 Menyampaikan informasi kepada penerima bantuan untuk melengkapi dan memperbaiki dokumen permohonan

 Menerima laporan pertanggungjawaban dari penerima bantuan setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran dengan dilampiri berkas-berkas

 Melakukan verifikasi atas laporan pertanggungjawaban bantuan

 Menerima Berita Acara Serah Terima Penyelesaian Pekerjaan dari Desa setelah hasil verifikasi telah sesuai dengan perjanjian kerjasama dengan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Bantuan

Pembangunan Embung Desa Skala Kecil dan Bangunan

Penampung Air Lainnya

- Bahwa saksi sudah melaksanakan tupoksi sesuai dengan ketentuan dalam Petunjuk Teknis Operasional Bantuan Pembangunan / Rehabilitasi Embung Desa Skala Kecil dan Bangunan Penampung Air Lainnya Tahun 2019

- Bahwa untuk mendapatkan bantuan kegiatan pembangunan Embung Desa pada Desa Babat Kecamatan Tetap Kabupaten Kaur Tahun Anggaran 2019 yang pertama adalah Desa mengajukan Proposal ke Kabupaten melalui Dinas PMD Kabupaten Kaur kemudian diajukan ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI

- Bahwa yang membuat proposal adalah Desa dengan didamping oleh Dinas PMD

- Bahwa dari pihak Kementerian ada datang, namun bukan saksi selaku PPK yang datang, tapi Tim yang lain.

- Bahwa jika administrasi semua sudah lengkap yang telah diajukan tindak lanjutnya yang pertama ada Tim dari kementerian datang ke Lokasi untuk melihat kondisi lapangan (titik nol) agar memastikan ada lokasinya, kemudian pihak Kementerian mengundang pihak terkait untuk menandatangani Surat Perjanjian Kerjasama, kemudian setelah

Putusan Nomor : 36/Pid.Sus-TPK/2020 /PN.Bgl Halaman 62 dari 110 Halaman

Surat Perjanjian Kerjasama ditandatangani kurang lebih 3 (tiga) minggu uang 70% dari anggaran kegiatan dicairkan masuk ke rekening Desa, setelah itu dilakukan kegiatan pembangunan Embung Desa dengan minimal 50% pekerjaan fisik selesai dengan dilampiri surat pernyataan dari Desa untuk dapat melakukan pengajuan pencairan tahap 2 yakni 30% dengan prinsip kegiatan padat karya

- Bahwa dari pihak kementerian tidak turun lagi ke Desa, akan tetapi pihak Desa mengirimkan Surat Pernyataan, Foto Fisik 50% atau lebih - Bahwa terhadap pencairan 2 (dua) tahap masuk ke rekening Desa

semua Rp. 320.000.000,- (tiga ratus dua puluh juta rupiah), selanjutnya setelah selesai pekerjaan dibuatkan Berita Acara Serah Terima Penyelesaian Pekerjaan Nomor: 140/010/Bb/Kk/2019 tanggal 25 November 2019, yang ditandatangani oleh Kepala Desa Babat selaku Pihak Kesatu dan Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pihak Kedua dan berita Acara Serah Terima Bantuan Pembangunan /Rehabilitasi Embung Desa Skala Kecil/ Dam/ Parit/ Long Storage Nomor: 62/ BAST/ BPED/ DPPMD.5/ PPK.4/ XII/ 2019 tanggal 09 Desember 2019

- Bahwa dalam RAB ada kegiatan pelimpah akan tetapi dilapangan saksi tidak mengetahui

- Bahwa kegiatan pembangunan embung desa pada Desa Babat kecamatan tetap Kabupaten Kaur tidak sesuai dengan RAB

- Bahwa setiap pencairan dilakukan verifikasi oleh tim

- Bahwa berdasarkan Petunjuk dan Teknis Operasional Bantuan Pembangunan/ Rehabilitasi Embung Desa Skala Kecil Dan Bangunan Penampung Air Lainnya Tahun 2019 tanggal 25 Maret 2019 BAB IV Poin (d) Tingkat Desa tentang Pengorganisasian, Pengendalian dan Pelaporan yaitu : d.Setelah embung secara resmi diserahkan kepada Kepala Desa oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) maka Kepala Desa Menerbitkan Surat Keputusan (SK) penunjukan BUMDesa sebagai pengelola sarana dan prasarana embung desa skala kecil dan bangunan penampung air lainnya dengan melibatkan masyarakat sebagaimana saksi dan dari Pihak Kementerian Desa telah menyerahkan Bantuan pekerjaan pembangunan embung ke Kepala Desa yang dituangkan dalam Berita Acara, namun saksi tidak mengetahui apakah Kepala Desa telah menyerahkan ke Pihak BUMDes

- Bahwa manfaat adanya pembangunan Embung tersebut adalah :

Putusan Nomor : 36/Pid.Sus-TPK/2020 /PN.Bgl Halaman 63 dari 110 Halaman  Untuk Perikanan

 Dapat dimanfaatnya untuk irigasi

- Bahwa kalau dilihat dari photo dokumentasi tersebut embung yang kerjakan tidak bermanfaat sama sekali

- Bahwa berdasarkan Petunjuk Teknis Operasional Bantuan Pembangunan/Rehabilitasi Embung Desa Skala Kecil Dan Bangunan Penampung Air Lainnya Tahun 2019 pada BAB III huruf B Pemeliharaan Angka 3 Perbaikan Darurat yaitu: “Perbaikan darurat dilakukan bila terjadi adanya kerusakan embung kecil, DAM, Parit dan long storage yang cukup parah akibat bencana alam. Kerusakan yang terjadi menyebabkan volumenya berkurang karena terjadinya kerusakan dinding bangunan embung kecil, DAM, Parit dan long storage yang jebol atau retak. Perbaikan harus secepatnya dilakukan setelah diketahui adanya kerusakan’’ sebagaimana Desa Babat tidak pernah melaporkan atau menyurati ke Kementerian bahwa Desa Babat pernah mengalami Banjir

- Bahwa berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Sama antara PPK dengan

Kepala Desa Babat Tentang Pemberian Bantuan

Pembangunan/Rehabilitasi embung Desa Skala Kecil dan Bangunan

Penampung Lainnya Tahun Anggaran 2019, Nomor

:59/BPED/DPPMD.5/PPK.4/VII/2019 pada Pasal 8 Force Majeur

 Ayat (5) yang berbunyi :”Apabila dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kejadian force Majeure tidak diberitahukan kepada Pihak Kesatu (PPK), maka force majeure dianggap tidak pernah terjadi”.

Ayat (2) huruf a yang berbunyi: ”Bencana alam seperti banjir,kebakaran,gempa bumi, longsor, dan kejadian-kejadian lain diluar kemampuan manusia.”

Sebagaimana Kementerian tidak pernah menerima Laporan berupa Dokumentasi atau Surat mengenai Berita Acara Force Majeure

- Bahwa Pihak Desa membuat Laporan Kemajuan dengan dilampiri bukti pendukung untuk dilaporkan ke Pihak Kementerian

- Bahwa uang honor untuk Tim Pengendali telah di serahkan kepada Kepala Dinas PMD (Asmawi) selaku penanggungjawab Tim Pengendali Atas Keterangan saksi tersebut terdakwa menyatakan tidak keberatan

Menimbang, bahwa untuk memperkuat pembuktiannya Penuntut Umum telah mengajukan Ahli sebagai berikut:

Dokumen terkait