• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sakura merupakan tokoh tambahan yang berperan sebagai kakak dari Kafka Tamura, bekerja sebagai penata rambut. Sakura memiliki dahi lebar, hidungnya mungil, pipinya berbintik-bintik, dan telinganya lancip.

Raut wajahnya kasar namun tidak terlalu jelek. Tidak terlalu tinggi dan memiliki sepasang kaki yang ramping. Rambutnya panjang sebahu dan dicat coklat tua, hampir kemerahan. Sakura dihadirkan oleh pengarang melalui metode dramatik. Sakura digambarkan sebagai sosok yang percaya diri. Meskipun tidak terlalu cantik, dia tidak pernah membenci penampilannya sendiri dan tidak pernah merasa minder. Terlihat dalam kutipan di bawah ini:

本人も自分の容姿に完全に満足はしていないま でも、うまく馴染んでくつろいでいるように見 える。(Murakami (上巻), 2002: 40-41)

Hon'nin mo jibun no yōshi ni kanzen ni manzoku wa shite inai made mo, umaku najinde kutsuroide iru yō ni mieru.

Menurutku mungkin dia tidak terlalu peduli pada penampilannya, tapi kelihatannya dia cukup nyaman dengan dirinya, dan itulah yang terpenting. (Murakami, 2005: 22)

Kutipan di atas adalah pendapat Kafka terhadap Sakura saat mereka pertama kali bertemu di kafetaria. Kafka berpendapat bahwa Sakura tidak terlalu cantik, namun hal tersebut tidak membuatnya minder. Malah sebaliknya Sakura terlihat sangat percaya diri. Dengan kepercayaan diri itulah dia akhirnya bisa menyapa Kafka, dan mulai berteman dengannya.

Saat Kafka terbangun dengan berlumuran darah, Kafka menemukan dirinya berada dalam masalah besar. Kafka sedang berada di tempat asing dan hanya beberapa orang yang dikenalnya, itupun tidak

terlalu dekat. Namun Kafka teringat dengan Sakura. Kafka meminta pertolongan pada Sakura padahal mereka baru bertemu sekali di bus dalam perjalanan menuju Shikoku. Sakura tanpa berpikir banyak langsung mau membantu Kafka. Hal ini memperlihatkan bahwa Sakura merupakan sosok yang peduli dengan orang lain. Terlihat dalam kutipan di bawah ini:

「それは。。。。深刻なことなの?」 「それは僕にもよく分からないんだけど、たぶ んそうだと思う。今回だけなんとか助けてほし いんだ。できるだけ迷惑はかけないようにする から」 彼女はす尐し考える。迷っているというのでは ない。ただ考えているのだ。「それで、今どこ にいるの?」(Murakami (上巻), 2002: 148)

`Soreha. ... Shinkokuna kotona no?'

`Sore wa boku ni mo yoku wakaranai ndakedo, tabun sōda to omou. Konkai dake nantoka tasukete hoshī nda. Dekirudake meiwaku wa kakenai yō ni surukara'

Kanojo wa su sukoshi kangaeru. Mayotte iru to iu node wanai. Tada kangaete iru noda. `Sore de, ima doko ni iru no?'

“Masalah apa yang … serius?” akhirnya dia bertanya.

“Aku tidak dapat mengatakannya sekarang, tapi aku rasa memang demikian. Kau harus menolongku. Hanya satu kali ini saja. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi.”

Dia berpikir sebentar. Bukan lantaran dia bingung, tapi hanya sungguh-sungguh memikirkannya. “Di mana kau?” (Murakami, 2005: 90)

Tidak hanya peduli dengan orang lain, Sakura juga digambarkan sebagai sosok pendengar yang baik. Ketika Kafka terlibat masalah Sakura mendengarkan dengan saksama. Jika dirasa perlu Sakura baru memberinya sedikit nasihat dikarenakan Sakura sudah menganggap Kafka seperti adiknya sendiri. Dapat dilihat dari kutipan di bawah ini:

僕が話し終えたときには、もうずいぶん遅い時 刻になっている。さくらは台所のテーブルに頬 杖 を つ き 、 僕 の 話 注 意 深 く 耳 を 傾 け る 。 (Murakami (上巻), 2002: 177)

Boku ga hanashi oeta tokiniha, mō zuibun osoi jikoku ni natte iru. Sakura wa daidokoro no tēburu ni hōdzue o tsuki, bokunohanashi chūibukaku mimiwokatamukeru.

Saat aku bercerita, malam telah sangat larut. Sakura mendengarkan dengan sungguh-sungguh sembari menyandarkan kepala pada tangannya di meja dapur. (Murakami, 2005: 107)

Sama seperti Kafka, saat remaja Sakura juga melarikan diri dari rumahnya. Saat dalam pelarian tentunya hidup tidak akan mudah seperti di rumah. Sakura belajar banyak bahwa dia harus memiliki ketrampilan untuk hidup di dunia yang keras. Maka tidak heran jika Sakura menjadi remaja yang cepat belajar mengenai suatu hal. Terlihat dalam kutipan di bawah ini:

とにかくなんでもいいから、どこに行っても仕 事にあぶれないように、手に職をつけなくちゃ ってね。(Murakami (上巻), 2002: 153)

Tonikaku nan demo īkara, doko ni itte mo shigoto ni aburenai yō ni, tenishoku o tsukenakucha tte ne.

“Hal itulah yang kemudian membuatku sadar, aku harus belajar suatu ketrampilan, sehingga ke mana pun aku pergi selalu dapat mencari kerja.” (Murakami, 2005: 93)

Dari penjabaran penokohan Sakura di atas dapat diketahui bahwa berdasarkan fungsi penampilan tokoh Sakura termasuk tokoh protagonis. Sama seperti Kafka, Sakura juga melarikan diri dari rumah. Untuk bertahan hidup Sakura bekerja keras dan belajar banyak dari kehidupan. Selain itu Sakura menyadari bahwa tidak ada yang bisa hidup sendirian membuatnya ringan tangan dalam membantu orang termasuk Kafka. Ketika Kafka terlibat dalam masalah, Sakura menolongnya. Tidak hanya menolong, Sakura juga menjadi pendengar yang baik untuk Kafka. Walaupun digambarkan tidak cantik tapi Sakura sangat menikmati menjadi dirinya sendiri. Sikap seperti itu yang banyak didambakan oleh orang.

Sedangkan berdasarkan perwatakannya Sakura termasuk ke dalam tokoh sederhana. Sakura adalah orang yang teguh pada pendirian dan dia tidak mau melanggar prinsip hidupnya. Sakura hanya mau tidur dengan pacarnya tidak dengan orang lain, bahkan dengan Kafka sekalipun. Semua kepribadiannya berbanding lurus. Seperti Sakura adalah orang yang baik dan senang membantu orang lain maka secara otomatis Sakura juga pendengar yang baik.

Dokumen terkait