• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

B. Sales Promotion

Sales atau wiraniaga disebut juga dengan tenaga penjual. Sedangkan kata sales dalam kamus bahasa Inggris artinya kegiatan menjual (Iswara, 2009). Namun kata sales juga sering di pakai dalam dunia pemasaran yang artinya tenaga penjual (Ratmoyo, 2012). Royan (2012) mengemukakan bahwa wiraniaga atau tenaga penjual juga sering disebut dengan sales force. Secara keseluruhan sales force terdiri dari salesman, task force, merchandiser, dan sales promotion girl. Tugas seorang wiraniaga adalah menyampaikan produk yang ditawarkan kepada pembeli dengan mengikuti rumus AIDA untuk memperoleh perhatian (attention), mempertahankan minat (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menghasilkan tindakan (action). Hal ini dikarenakan seorang wiraniaga bertanggung jawab menanamkan citra yang baik pada konsumen maupun khalayak umum.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa wiraniaga adalah tenaga penjual. Kata lain dari wiraniaga adalah sales force. Seorang sales harus memiliki kemampuan berinteraksi dan komunikasi yang baik pada semua orang.

2. Definisi Sales Promotion Girl

Menurut Saladin (2003) sales promotion adalah tenaga penjual yang melakukan kegiatan penjualan yang bersifat jangka pendek. Royan (2012) mengatakan bahwa salesman berbeda dengan sales promotion girl. Salesman melakukan kegiatan penjualan secara reguler pada konsumen, dan biasanya dikontrak untuk jangka waktu yang lama oleh perusahaan. Sedangkan sales promotion girl bertugas mempromosikan produk-produk yang ada. Berdasarkan kriterianya, terdapat dua jenis Sales Promotion Girl. Sales Promotion Girl reguler dan event. Untuk sales promotion girl reguler biasanya menetap di area toko-toko tertentu dan sales promotion girl event biasanya bekerja menawarkan produk hanya di event-event tertentu seperti contohnya pameran produk. Masa kerja sales promotion girl event sangat singkat sesuai dengan lamanya acara event yang berlangsung (Ratmoyo, 2012). Ratmoyo (2012) menambahkan bahwa seorang sales promotion girl merupakan tenaga penjual yang bertugas mempromosikan produknya.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sales promotion girl adalah penjual wanita yang bertugas mempromosikan suatu produk.

3. Kriteria Sales Promotion Girl

Ratmoyo (2012) mengemukakan bahwa kriteria menjadi seorang Sales Promotion Girl antara lain :

a. Berjenis kelamin wanita

Berdasarkan jenis kelaminnya, Sales Promotion Girl adalah tenaga penjual yang berjenis kelamin wanita.

b. Usia antara 20 - 30 tahun

Pada rentang usia 20 - 30 tahun kondisi fisik seorang wanita sedang dalam kondisi yang fit dan energik. Selain itu, kemampuan belajarnya pun masih tinggi sehingga dia bisa beradaptasi dengan baik dalam kondisi apapun.

c. Tinggi minimal 160 cm

Hal ini dibutuhkan guna meningkatkan kualitas penampilannya. Seorang Sales Promotion Girl dituntut untuk tampil menarik di depan khalayak umum.

d. Sehat jasmani dan rohani

Seorang Sales Promotion Girl haruslah sehat jasmani dan rohanisupaya bisa melakukan aktivitas fisik, bisa berkomunikasi dengan baik, serta juga bisa menangani konsumen dengan beragam tipe dan karakter.

e. Aktif

Seorang Sales Promotion Girl haruslah seorang wanita yang aktif dan tanggap pada berbagai situasi. Contohnya seperti seorang Sales Promotion Girl ketika ada calon konsumen, ia harus menghampiri dan menawarkan produknya.

f. Suka Berinteraksi dengan banyak orang

Seorang Sales Promotion Girl haruslah memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain. Baik itu dengan rekan kerjanya maupun dengan konsumen.

4. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Sales Promotion Girl

Terdapat tiga faktor yang mempengaruhi kerja dari seorang sales promotion girl. Faktor yang pertama adalah faktor yang bersumber dari dalam diri pegawai, misalnya motivasi pegawai untuk melakukan pekerjaan secara maksimal dan kemampuan pegawai dalam perusahaan tersebut. Faktor yang kedua adalah faktor perusahaan. Faktor ini berkaitan dengan kebijakan perusahaan, berupa kesempatan yang memungkinkan sejauh mana pegawai dapat mengembangkan karier dan pemberian penghargaan berupa bonus gaji pada pegawai. Faktor yang terakhir adalah faktor lingkungan. Faktor ini berupa interaksi antar teman kerja di perusahaan. Jika tercipta interaksi yang baik antara rekan kerja dalam perusahaan, maka produktivitas akan semakin meningkat pula (Ratmoyo, 2012).

Faktor yang mempengaruhi kerja dari sales promotion girl juga diperingkas oleh Yunarto (2006) yang mengatakan bahwa kinerja sales promotion girl ditentukan oleh dua faktor, yaitu yang pertama faktor individu yang berupa ciri khas yang dimiliki oleh individu dengan orang lain. Sedangkan faktor yang kedua adalah faktor lingkungan. Yang dimaksud dengan faktor lingkungan adalah situasi atau suasana kerja dari organisasi atau perusahaan setiap harinya. Ini lebih merujuk pada hubungan interpersonal antara sales promotion girl yang satu dengan sales promotion girl yang lain. Sales promotion girl juga hendaknya mampu berinteraksi dengan performa yang baik dengan siapa saja terutama dengan sesama sales. Hal ini dilakukan supaya tidak ada penolakan antar sales. Seorang sales produk yang memiliki motif afiliasi tinggi maka ia akan berusaha untuk bisa bekerjasama dengan orang lain. Jika kerjasama antar sales dapat dilakukan, maka akan timbul kepuasan dan peningkatan kinerja diantara para sales (Royan, 2012).

5. Agensi Sales Promotion Girl

Kata agensi berasal dari kata agency. Dalam kamus bahasa Inggris, arti kata agency adalah agen atau perwakilan. (Iswara, 2009). Menurut Ratmoyo (2012) yang dimaksud dengan agensi sales promotion girl adalah agen penyaluran sales promotion girl yang bertugas melatih ketrampilan dan menyalurkan ke

perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Sedangkan menurut Shimp (2003) agensi sales promotion girl adalah penyedia tenaga kerja sales promotion girl bagi perusahaan-perusahaan yang membutuhkan. Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa agensi sales promotion girl adalah penyedia sales promotion girl bagi perusahaan-perusahaan untuk memasarkan suatu produk.

Sebuah agensi harus dapat melihat dan memahami fenomena yang ada dalam dunia pemasaran. Sales Promotion Girl dan agensi memiliki hubungan yang saling membutuhkan. Sales Promotion Girl, merupakan aset yang dikelola oleh agensi. Hal ini dikarenakan karena pemasukan utama agensi dari penyaluran jasa Sales Promotion Girl. Namun jika cara kerja seorang Sales Promotion Girl tidak sesuai harapan, maka perusahaan akan meminta pertanggung jawaban pada agensi tersebut. Biasanya pinalti yang diberikan perusahaan berupa penggantian Sales Promotion Girl yang lebih kompeten dan produktif untuk perusahaan tersebut (Ratmoyo, 2012).

6. CV. APAPUN Media Komunika

CV. APAPUN Media Komunika merupakan perusahaan yang bergerak di industri kreatif. Dalam perkembangannya, CV. APAPUN Media Komunika lebih dikenal sebagai sebuah Event Organizer (EO) berdiri pada tahun 2008 di kota Yogyakarta. CV. APAPUN Media Komunika berfokus pada kelengkapan sarana pendukung, baik dari sisi

alat maupun sumber daya manusia bagi terselenggaranya sebuah event. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan permintaan pasar dan konsumen dalam penataan serta penyelenggaraan sebuah event. Area kerja di industri kreatif yang mereka rinci yaitu sebagai konseptor ide, eksekutor pendukung acara (supporting team). Struktur organisasi yang ada di CV. APAPUN Media Komunika sama seperti event organizer yang lain. Berdasarkan wawancara dengan HRD, struktur organisasi di CV. APAPUN Media Komunika yaitu Investor, Direktur Utama, HRD, Divisi Produksi, Divisi Properti, dan Divisi Talent (Bagan 2.2). Divisi talent masih terbagi menjadi dua yaitu divisi pengisi acara dan ladies event. Berdasarkan jenis pekerjaannya, ladies event terbagi menjadi tiga, yaitu usher, brand presenter, dan sales promotion girl. CV. APAPUN Media Komunika sudah memperkerjakan banyak Sales Promotion Girl (SPG) di setiap event-nya. Ada dua jenis Sales promotion girl yang ada di CV. APAPUN Media Komunika yaitu sales promotion girl event dan sales promotion girl reguler. Namun dalam kenyataannya, CV. APAPUN Media Komunika sering diminta beberapa klien untuk mencari sales promotion girl event dari pada sales promotion girl reguler. Hal ini dikarenakan sales promotion girl reguler sering dicari sendiri oleh perusahaan sehingga jarang sekali membutuhkan agensi. Dalam setiap event dari klien yang membutuhkan ladies event, CV. APAPUN Media Komunika selalu menanamkan PIC (Personal In Charge) atau orang yang bertanggung jawab untuk kinerja

seluruh ladies yang ada dalam event. Itulah salah satu yang menjadi alasan, beberapa klien mempercayakan event-nya pada CV. APAPUN Media Komunika karena menjual jasa dan membantu event dari klien dengan optimal.

Dokumen terkait