BAB IV
Perkembangan dan Analisis
Pelaksanaan Anggaran
Konsoliadasian (APBN dan APBD)
Realisasi pendapatan konsolidasian tingkat wilayah NTB sampai dengan triwulan I 2021 mengalami penurunan sebesar 3,89 persen. Realisasi pendapatan konsolidasian tersebut tercatat sebesar Rp1,33 triliun
Pendapatan Konsolidasian
Belanja Konsolidasian
1,33
Triliun4,51
TriliunRealisasi belanja dan transfer konsolidasian di NTB
sampai dengan triwulan I 2021 berakhir sebesar
Rp4,51 triliun
A. LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH KONSOLIDASIAN
Laporan Keuangan Pemerintah Konsolidasian (LKPK) adalah laporan yang disusun berdasarkan konsolidasi Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dengan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Konsolidasian dalam periode tertentu.
Tabel IV. 1 Laporan Realisasi Anggaran Konsolidasian
Tingkat Wilayah Provinsi NTB Triwulan I Tahun 2021 (dalam Miliar Rupiah)
Triw ulan I 2020 Pusat Daerah Konsolidasi Kenaikan Konsolidasi
A. Pendapatan dan Hibah 890,02 3.435,31 1.331,54 -3,89% 1.385,43 I. Pendapatan Perpajakan 757,11 336,67 1.093,78 2,84% 1.063,60 II. Pendapatan Bukan Pajak 132,91 3.098,64 237,75 -11,34% 268,17 III. Hibah 0 0,02 0,02 -99,78% 9,50 IV. Transfer 0 3.005,63 11,84 -73,20% 44,16 B. Belanja Negara 5.679,32 1.824,99 4.510,52 3,50% 4.358,05 I. Belanja Pemerintah 2.028,11 1.723,47 3.751,59 0,23% 3.742,86 II. Transfer 3.651,21 101,52 758,93 0,00% 615,19 Surplus/(Defisit) -4.789,29 1.610,32 -3.178,98 6,94% -2.972,62 Pembiayaan 42,85 42,85 100,00% 0 Penerimaan Pembiayaan Daerah 52,80 52,80 100,00% 0 Pengeluaran Pembiayaan Daerah 9,95 9,95 100,00% 0
Sisa Lebih (Kurang) Pembiayaan
Anggaran (SiLPA/SiKPA) -4.789,29 1.653,16 -3.136,13 5,50% -2.972,62
Triw ulan I 2021 Uraian
Catatan: Seluruh Pengeluaran Transfer pemerintah pusat dieliminasi dengan Penerimaan Transfer Pemerintah Daerah.
Sumber : Laporan Goverment Financial Statistic (GFS) Trw I 2021 Kanwil DPJb Provinsi NTB
B. PENDAPATAN KONSOLIDASIAN
Realisasi pendapatan konsolidasian tingkat wilayah NTB sampai dengan triwulan I 2021 mengalami penurunan sebesar 3,89 persen. Realisasi pendapatan konsolidasian tersebut tercatat sebesar Rp1,33 triliun, menurun Rp53,09 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp1,38 triliun. Penurunan ini disebabkan oleh pendapatan PNBP yang mengalami penurunan sebesar 11,34 persen. Pada triwulan I 2021 pendapatan PNBP tercatat Rp237,75 miliar, menurun dibanding triwulan I 2020 yang sebesar Rp268,176 miliar. Sedangkan sektor perpajakan mengalami peningkatan sebesar 2,84 persen. Pada triwulan I 2021 pendapatan perpajakan sebesar Rp1,09 triliun, namun pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,06 triliun.
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Realisasi pendapatan pemerintah konsolidasian sebesar Rp1,33 triliun tersebut terdiri atas penerimaan perpajakan sebesar Rp1,09 triliun dan PNBP sebesar Rp237,75 miliar.
Pendapatan pajak konsolidasian mendominasi struktur pendapatan dan hibah konsolidasian dengan kontribusi sebesar 81,42 persen, meningkat dibanding triwulan I 2020 (77,30 persen). Sedangkan proporsi PNBP Konsolidasian nampak mengalami penurunan, yaitu dari 19,49 persen (triwulan I 2020) menjadi 17,70 persen (triwulan I 2021). Proporsi Transfer juga mengalami penurunan dimana sebelumnya pada triwulan I 2020 sebesar 3,21 persen namun pada triwulan I 2021 sebesar 0,88 persen.
Rata-rata kontribusi pendapatan pemerintah pusat terhadap keseluruhan pendapatan konsolidasian mencapai 66 persen. Kecuali Hibah yang seluruhnya berasal dari pemerintah daerah, dominasi pemerintah pusat ditunjukkan dalam pendapatan perpajakan (69 persen) dan PNBP (56 persen). Hal ini menunjukkan bahwa peran pemerintah pusat masih lebih besar dibanding pendapatan pemerintah daerah.
2. Analisis Perubahan Struktur Pendapatan
Tidak terdapat perubahan yang berarti pada struktur penerimaan konsolidasian triwulan I 2021 apabila dibanding periode triwulan I 2020. Sektor perpajakan masih menjadi tulang punggung struktur penerimaan pemerintah pusat, sementara pendapatan transfer masih dominan sebagai sumber pendapatan di seluruh Pemerintah Daerah di NTB.
3. Analisis Pertumbuhan Ekonomi Terhadap Kenaikan Realisasi Pendapatan Konsolidasian
Meski pertumbuhan ekonomi NTB triwulan I 2021 terkonstraksi 1,13 persen, penerimaan pendapatan konsolidasian masih mampu tumbuh positif, terutama sektor perpajakan. Namun
Triwulan I 2021 Triwulan I 2020 Perpajakan 1.093,78 1.063,60 PNBP 237,75 268,17 Hibah 0,02 9,50 Transfer 11,84 44,16 17,70 % 81,42 % 77,30 % 19,49 % 66% 34% 69% 31% 56% 44% 0% 100% P E M E R I N T A H P U S A T P E M E R I N T A H D A E R A H G r a f i k 4 . 2 P e r b a n d i n g a n P r o p o r s i P e m e r i n t a h P u s a t d a n D a e r a h d i N T B t r w I 2 0 2 1
Total Perpajakan PNBP Hibah
Sumber : Laporan GFS TW I 2021 Kanwil DPJb Provinsi NTB
Grafik IV. 1 Perbandingan Komposisi Pendapatan Konsolidasian di NTB Trw I 2021 dan Trw I 2020 (Dalam Miliar Rupiah)
Sumber Data : Laporan GFS Trw I Tahun 2021 Kanwil DJPb Provinsi NTB (Diolah)
Grafik IV. 2 Perbandingan Proporsi Pemerintah Pusat dan Daerah di NTB trw I 2021
demikian, diperkirakan penerimaan pajak akan mengalami tekanan, sejumlah kebijakan pemerintah dalam rangka menjaga daya beli masyarakat dan keberlanjutan dunia usaha akibat pandemic Covid-19 masih berlanjut di tahun 2021, antara lain relaksasi PPh-21, pembebasan PPh-22 Impor pada 19 sektor tertentu, pengurangan PPh-25 sebesar 30 persen pada 19 sektor tertentu dan percepatan restitusi PPN bagi 19 sektor tertentu.
Tabel IV. 2 Data Pendapatan Konsolidasian Wilayah NTB dan Pertumbuhan Ekonomi NTB Triwulan I 2021
(dalam jutaan rupiah)
Uraian Realisasi Trw I 2021 Realisasi Trw I 2020 %
Penerimaan Perpajakan 1.093.782.708,67 1.063.603.950,95 2,84%
PNBP 237.754.986,99 268.168.625,12 -11,34%
Hibah 20.500,00 9.495.960,00 -99,78%
Transfer 11.837.376,92 44.164.805,93 -73,20%
Total 1.343.395.572,58 1.385.433.342,01 -3,03%
PDRB ADHK /Pert. Ekonomi 22.685.103,81 22.944.659,93 -1,13%
Sumber Data : Laporan GFS Trw I Tahun 2021 Kanwil DJPb Provinsi NTB (Diolah)
Penerimaan perpajakan tumbuh meskipun pertumbuhan ekonomi sedang negatih karena sebagian besar peningkatan penerimaan perpajakan berasal dari potongan pajak atas pengadaan barang jasa instansi pemerintah di triwulan I 2021.
C. BELANJA KONSOLIDASIAN
Realisasi belanja dan transfer konsolidasian di NTB sampai dengan triwulan I 2021 berakhir sebesar Rp4,51 triliun, secara nominal meningkat 3,49 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya (Rp4,36 triliun). Realisasi belanja dan transfer konsolidasian terdiri atas realisasi belanja pemerintah pusat/daerah sebesar Rp3,75 triliun dan realisasi belanja transfer sebesar Rp758,93 miliar. Dibanding triwulan I 2020, realisasi belanja pemerintah pusat/daerah mengalami pertumbuhan sebesar 0,23 persen, sementara realisasi belanja transfer mengalami pertumbuhan sebesar 23,37 persen. Realisasi kewajiban earmarked Dana Desa sebesar 8% dan BLT yang mulai disalurkan sejak bulan Januari 2021 ikut mendorong naiknya realisasi dana transfer di wilayah NTB.
1. Analisis Proporsi dan Perbandingan
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat/Daerah selama triwulan I 2021 yang sebesar Rp3,75 triliun tersebut, sebesar Rp2,08 triliun (54,06 persen) merupakan belanja pemerintah pusat dan Rp1,72 triliun (45,94 persen) merupakan belanja pemerintah daerah. Realisasi Belanja Pegawai konsolidasian mencapai Rp1,73 triliun, dimana Rp557,05 miliar (32,25 persen) berasal dari APBN dan Rp1,17 miliar (67,75 persen) berasal dari APBD. Sementara itu belanja barang konsolidasian mencapai Rp653,30 miliar dengan komposisi 59,39 persen dari pemerintah pusat dan 40,61 persen dari pemerintah daerah. Sedangkan Belanja Modal konsolidasian telah mencapai Rp1,17 triliun dengan komposisi 92,02 persen berasal dari APBN dan 7,98 persen dari APBD.
Jika ditinjau dari proporsi belanja APBN dan belanja APBD terhadap belanja konsolidasian, apabila dikaitkan dengan kontribusi pemerintah pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Provinsi NTB khususnya dari sisi pengeluaran pemerintah, kontribusi pemerintah pusat lebih besar dari pemerintah daerah, terutama nampak pada Belanja Modal. Belanja Modal merupakan bagian dari komponen Investasi pemerintah, sehingga dapat meningkatkan multiplier effect sehingga dapat menstimulus perekonomian di wilayah NTB.
2. Analisis dampak kebijakan fiskal terhadap indikator ekonomi regional
Tabel IV. 3 Data Perbandingan Pertumbuhan Belanja Konsolidasian dengan Pertumbuhan Ekonomi, Tingkat Kemiskinan dan Tingkat Pengangguran TW I 2020 dan TW I 2021 di wilayah Provinsi NTB
Indikator Realisasi TW I 2021 Realisasi TW I 2020 % Perubahan
Belanja &Transfer Konsolidasian
(Milyar) 4.510,52 4.358,05 3,50%
PDRB ADHK
(Juta)/Pertumb.Ekonomi 22.685.103,81 22.944.659,93 -1,13%
Persentase Penduduk Miskin
(September 2020) 14,23 13,97 1,86%
Persentase TPT (Februari 2021) 3,97 3,14 26,43%
Sumber LO GFS Triwulan I Tahun 2021 Kanwil DJPB Provinsi NTB (diolah)
Meskipun terjadi peningkatan sebesar 3,50 persen pada belanja dan transfer, namun sampai dengan triwulan I 2021 terjadi peningkatan pada persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran. Hal ini disebabkan peningkatan realisasi belanja konsolidasian selama triwulan I 2021 belum cukup untuk membuat perekonomian tumbuh positif, sebagai prasyarat tumbuhnya lapangan kerja baru untuk mengatasi penambahan TPT dan kemiskinan sebagai dampak pandemi Covid-19.
D. ANALISIS KONTRIBUSI PEMERINTAH DALAM PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB)
Salah satu analisis data GFS adalah analisis kontribusi pemerintah pada PDRB. Kontribusi Pemerintah terhadap PDRB dimaksud berasal dari belanja Pemerintah dan investasi. Nilai belanja pemerintah adalah total nilai dari kompensasi pegawai, penggunaan barang dan jasa, konsumsi aset tetap dan manfaat sosial yang dikurangi dengan nilai penjualan barang dan jasa. Sedangkan nilai Investasi Pemerintah (dalam Laporan Operasional sama dengan nilai Aset tetap pada Transaksi Aset Non Keuangan Neto).
Berdasarkan LO pada tabel IV.4. dibawah, nilai belanja yang dihitung dari akumulasi kompensasi pegawai, pengadaan barang dan jasa, konsumsi aset tetap dan manfaat sosial pemerintah selama triwulan I 2021 sebesar Rp2,35 triliun. Sehingga kontribusi pemerintah terhadap PDRB NTB pada triwulan I 2021 (Rp 33,06 triliun) sebesar 7,11 persen, mengalami penurunan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Tabel IV. 4 Laporan Operasional Statistik Keuangan Pemerintah Umum Tingkat Wilayah Provinsi NTB Trwiulan I 2021
Sumber LO GFS Triwulan I Tahun 2021 Kanwil DJPB Provinsi NTB (diolah)
Sedangkan kontribusi Pemerintah terhadap PDRB dari Investasi yang dihitung berdasarkan nilai asset tetap pada transaski asset non keuangan netto selama triwulan I tahun 2021 sebesar 3,51 persen, jika kontribusi investasi (PMTB) dalam struktur PDRB provinsi NTB Triwulan I 2021 sebesar 36,79 persen, seperti periode sebelumnya sebagian besar investasi di provinsi NTB pada triwulan I tahun 2021 masih dilakukan oleh sektor swasta, belanja modal pemerintah daerah melalui DAK Fisik belum banyak direalisasikan.
Kode Akun Statistik Keuangan Pemerintah Jumlah
A1 Pendapatan 7.010.856.682.221,5
A11 Pajak 1.093.782.328.059,0
A12 Kontribusi Sosial 0
A13 Hibah 11.857.876.920,0
A14 Pendapatan Lainnya 5.905.216.477.242,5
A2 Beban 3.339.433.636.764,0
A21 Kompensasi Pegawai 1.739.525.943.691,0
A22 Penggunaan Barang dan Jasa 569.395.248.797,0
A23 Konsumsi Aset Tetap 0
A24 Bunga 995.560.194,0
A25 Subsidi 41.031.522.148,0
A26 Hibah 842.515.171.383,0
A27 Manfaat Sosial 38.685.177.648,0
A28 Beban Lainnya 107.285.012.903,0
GOB Saldo Operasi Bruto (1-2+23+NOBz) 3.671.423.045.457,5
NOB Saldo Operasi Neto (1-2+NOBz) 3.671.423.045.457,5
TRANSAKSI ASET NON KEUANGAN :
A31 Akuisisi Aset Non Keuangan Neto 1.171.083.363.209,0
A311 Aset Tetap 1.160.689.543.968,0
A312 Perubahan Persediaan 0
A313 Barang Berharga 0
A314 Aset Non Produksi 10.393.819.241,0
NLB Saldo Peminjaman / Pinjaman Neto (1-2+NOBz-31) 2.500.339.682.248,5
TRANSAKSI ASET KEUANGAN DAN KEWAJIBAN (PEMBIAYAAN) : (2.500.339.682.249,0)
A32 Akuisisi Neto Aset Keuangan 2.490.389.055.625,0
A321 Dalam Negeri 2.490.389.055.625,0
A322 Luar Negeri 0
A323 Emas Moneter dan Hak Tarik Khusus (SDRs) 0
A33 Keterjadian Kewajiban Neto (9.950.626.624,0)
A331 Dalam Negeri (9.950.626.624,0)
A332 Luar Negeri 0
TRANSAKSI YANG MEMPENGARUHI KEKAYAAN BERSIH :