• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV METODE PENELITIAN

2. Sampel

Penarikan sampel menggunakan a probability sampling dengan metode simple random sampling dimana kita hitung

58

terlebih dahulu jumlah subjek dalam populasi yang akan dipilih subjeknya sebagai sampel penelitian,

Kriteria inklusi dalam penelitian ini yaitu:

1) Pegawai yang hadir dan bersedia menjadi responden.

Kriteria ekslusi dalam penelitian ini adalah:

1) Pegawai dengan kontraindikasi dilakukan pengambilan darah (hemophilia), trombositopenia, penyakit von willebrand, kekurangan faktor pembekuan darah dan terdapat penyakit metabolik seperti diabetes melitus.

4.4 Besar Sampel dan Rumus Besar Sampel Menggunakan rumus :

Kesalahan tipe I = 5%, hipotesis dua arah, Zα = 1,960 untuk α = 0,05

Kesalahan tipe II = 20%, maka Zβ = 0,842 untuk β = 0,20 P2 = Proporsi pajanan pada kelompok kasus sebesar 0,404

P1 = P2 + 0,2 = 0,404 + 0,20 = 0,604

Q2 = 1 – P2 (1-0,404) = 0,596

59

P1-P2 = selisih proporsi pajanan yang dianggap bermakna, ditetapkan sebesar 0,604 – 0,404 = 0,20 P = Proporsi total = (P1 + P2)/2 = ( 0,604 + 0,404 )/2 = 0,504 Q = (1 – P ) = ( 1 – 0,54 ) = 0,496 √ √P1Q1 P2Q2 √ √0,604.0,396 0,404.0,596 √ √0,47

4.5 Jenis Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan adalah data primer. Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dengan cara mengobservasi responden, dengan langkah sebagai berikut:

a) Memberi informed consent kepada pasien untuk kesediaanya menjadi responden penelitian.

60

c) Mengukur lingkar pinggang pasien / responden

d) Mengukur kadar gula darah sewaktu pasien / responden e) Mengukur tekanan darah pasien / responden

4.5 Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan, meteran, glukometer, stetoskop, tensimeter, microtoice dan lembar observasi.

4.6 Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan secara bertahap dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pemeriksaan Data (Editing Data)

Setelah dilakukan observasi dan pengisian lembar observasi diperiksa kembali kelengkapan pengisian jawaban dan kejelasan hasil penelitian tidak ada kesalahan dan kekurangan dalam pengumpulan data.

2. Pengkodean data (Coding)

Langkah ini merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka atau bilangan. Kegunaan koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data. Kode yang diberikan digunakan untuk variabel: a) Status Gizi (IMT)

61

Tidak Normal = 1

b) Status Gizi (Lingkar Pinggang) Normal = 0 Tidak Normal = 1 c) Glukosa Darah Normal = 1 Tidak Normal = 0 d) Tekanan Darah Normal = 1 Tidak Normal = 0 3. Data Entry

Memasukkan data yang telah dikumpulkan ke dalam program komputer, kemudian memasukkan kode yang telah ditentukan ke dalam master tabel.

4. Penyusunan Data (Tabulating)

Tabulating adalah membuat tabel-tabel data, sesuai dengan tujuan penelitian atau yang diinginkan oleh peneliti.

5. Pembersihan Data (Cleaning)

Setelah selesai data di entri, dilakukan pengecekkan kembali tidak ada kesalahan kode dan ketidaklengkapan data, dan data dinyatakan sudah lengkap dan benar.

62

4.7 Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan dengan memasukkan distribusi frekuensi veriabel independen dan dependen yaitu status gizi (IMT, dan Lingkar Pinggang), dan glukosa darah, tekanan darah ke dalam program komputer.

2. Analisis Bivariat

Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel independen (status gizi (IMT) dan lingkar pinggang) dan variabel dependen (glukosa darah, tekanan darah) dengan menggunakan uji statistik Chi-Squere (X2) dengan menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat kemungkinan perhitungan statistik dengan batas kemaknaan α = 0,05 dan derajat kepercayaan 95%. Jika p value ≤ 0,05 berarti Ho ditolak dan Ha diterima, ini berarti ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dengan variable independen, tapi jika p value > 0,05 berarti tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel dependen dan variabel independen.

63

4.8 Alur Penelitian

Memasukkan surat izin penelitian

Pengambilan sampel dengan menggunakan metode random sampling

Pengukuran Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang

Pengukuran kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah

Analisis data

Hasil penelitian

Simpulan Penelitian

4.9 Aspek Etika Penelitian

Sebelum penelitian dimulai, peneliti harus mendapatkan persetujuan dari subjek penelitian setelah yang bersangkutan mendapatkan penjelasan dari peneliti dan menyetujui informed consent.

64

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Populasi/Sampel

Telah dilakukan penelitian tentang Hubungan Status Gizi (Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang) terhadap Kadar Gula Darah Sewaktu dan Tekanan Darah pada pegawai sekretariat daerah di Kabupaten Sinjai pada tanggal 21 Desember 2018.

Subyek penelitian atau sampel yang dibutuhkan yakni pegawai yang bekerja di kantor sekretariat daerah Kabupaten Sinjai. Banyaknya sampel yang dibutuhkan adalah 48 orang. Banyaknya sampel dibutuhkan sesuai hasil yang didaptkan pada rumus besar sampel.

Data yang dikumpulkan melalui hasil pemeriksaan berat badan, tinggi badan, lingkar pinggang, tekanan darah dan kadar gula darah sewaktu. Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut disusun dalam tabel induk (master table) dengan menggunakan program komputerisasi yaitu Microsoft Excel. Dari tabel induk tersebutlah kemudian data dipindahkan dan diolah menggunakan program SPSS 24 dan kemudian disajikan dalam bentuk table frekuensi maupun tabel silang (cross table).

65 B. Analisis Hasil 1. Identitas Responden Jumlah (n) Min-Maks IMT (kg/m2) TB (m) BB (kg) GDS (mg/dl) Tekanan Darah 18,47-35,86 1,45-1,76 44-85 92-505 100/80 – 150/90 2. Analisis Univariat

Tabel 5.1 Indeks Massa Tubuh

IMT Jumlah(orang) Presentase(%)

Normal 29 59,2%

Tidak Normal 20 40,8%

Total 49 100%

Tabel 5.1 di atas menggambarkan IMT responden. Dari 49 responden, diperoleh pegawai yang IMTnya tidak normal berjumlah 20 orang (40,8%) dan yang normal berjumlah 29 orang (59,2%)

Tabel 5.2 Lingkar Pinggang

LP Jumlah(orang) Presentase(%)

Normal 14 28,6%

Tidak Normal 35 71,4%

66

Tabel 5.2 di atas menggambarkan Lingkar Pinggang responden. Dari 49 responden, diperoleh pegawai yang Lingkar Pinggangnya tidak normal berjumlah 35 orang (71,4%) dan yang normal berjumlah 14 orang (28,6%).

Tabel 5.3 Gula Darah Sewaktu

GDS Jumlah(orang) Presentase(%)

Normal 34 69,4%

Tidak Normal 15 30,6%

Total 49 100%

Tabel 5.3 di atas menggambarkan kadar Gula Darah Sewaktu responden. Dari 49 responden, diperoleh pegawai yang kadar GDSnya tidak normal berjumlah 15 orang (30,6%) dan yang normal berjumlah 34 orang (69,4%).

Tabel 5.4 Tekanan Darah

Tekanan Darah Jumlah(orang) Presentase(%)

Normal 29 59,2%

Tidak Normal 20 40,8%

Total 49 100%

Tabel 5.4 di atas menggambarkan Tekanan Darah responden. Dari 49 responden, diperoleh pegawai yang Tekanan Darahnya tidak normal berjumlah 20 orang (40,8%) dan yang normal berjumlah 29 orang (59,2%).

67

3. Analisis Bivariat

Tabel 5.5 Hubungan Status Gizi (IMT) dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

GDS

IMT Normal Tidak Normal Total p value n % n % n %

Normal 24 49,0 5 10,2 29 59,2

Tidak Normal 10 20,4 10 20,4 20 40,8 0,017 Total 34 69,4 15 30,6 49 100

Tabel 5.6 di atas menggambarkan hubungan status (IMT) dengan kadar gula darah sewaktu. Diperoleh dari 29 orang (59,2%) yang status gizi normal, 5 orang (10,2%) masuk kategori dengan GDS yang tidak normal dan sisanya sebanyak 24 orang (49,0%) dengan kategori normal. Sedangkan dari 20 orang (40,8%) yang status gizi (IMT) tidak normal terdapat 10 orang (20,4%) dengan kadar GDS yang tidak normal dan 10 orang (20,4%) dengan Tekanan Darah normal.

Tabel 5.6 Hubungan Status Gizi (IMT) dengan Tekanan Darah Tekanan Darah

IMT Normal Tidak Normal Total p value n % n % n %

Normal 21 42,9 8 16,3 29 59,2

Tidak Normal 8 16,3 12 24,5 20 40,8 0,024 Total 29 59,2 20 40,8 49 100

68

Tabel 5.6 di atas menggambarkan hubungan status (IMT) dengan Tekanan Darah. Diperoleh dari 29 orang (59,2%) yang status gizi normal, 8 orang (16,3%) masuk kategori dengan Tekanan darah yang tidak normal dan sisanya sebanyak 21 orang (42,9%) dengan kategori normal. Sedangkan dari 20 orang (40,8%) yang status gizi (IMT) tidak normal terdapat 12 orang (24,5%) dengan Tekanan darah yang tidak normal dan 8 orang (16,3%) dengan Tekanan Darah normal.

Tabel 5.7 Hubungan Status Gizi (LP) dengan Tekanan Darah

Tekanan Darah

LP Normal Tidak Normal Total p value n % n % n %

Normal 13 26,5 1 2,0 14 28,5

Tidak Normal 16 32,7 19 38,8 35 71,5 0,002 Total 29 59,2 20 40,8 49 100

Tabel 5.7 di atas menggambarkan hubungan status (LP) dengan Tekanan Darah. Diperoleh dari 14 orang (28,5%) yang status gizi (LP) normal, 1 orang (2,0%) masuk kategori dengan Tekanan darah yang tidak normal dan sisanya sebanyak 13 orang (26,5%) dengan kategori normal. Sedangkan dari 35 orang (71,5%) yang status gizi (LP) tidak normal terdapat 19 orang (38,8%) dengan Tekanan darah yang meningkat dan 16 orang (32,7%) dengan Tekanan Darah normal.

69

Tabel 5.8 Hubungan Status Gizi (LP) dengan Kadar Gula Darah Sewaktu

GDS

LP Normal Tidak Normal Total p value n % n % n %

Normal 13 26,5 1 2,0 14 28,5

Tidak Normal 21 42,9 14 28,6 35 71,5 0,023 Total 34 69,4 15 30,6 49 100

Tabel 5.8 di atas menggambarkan hubungan status (LP) dengan kadar gula darah sewaktu. Diperoleh dari 14 orang (28,5%) yang status gizi normal, 1 orang (2,0%) masuk kategori dengan GDS tidak normal dan sisanya sebanyak 13 orang (26,5%) dengan kategori normal. Sedangkan dari 35 orang (71,5%) yang status gizi (IMT) tidak normal terdapat 14 orang (28,5%) dengan kadar GDS yang tidak normal dan 21 orang (42,9%) dengan Kadar GDS normal.

Hasil uji statistik dengan menggunakan uji Chi-square, untuk hubungan antara status gizi (IMT dan LP) dengan kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah didapatkan nilai p value = 0.001 (p = < 0.05). Secara statistik dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang) terhadap kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah pada pegawai Sekretariat Daerah Kab.Sinjai. Nilai Indeks Massa Tubuh terhadap

70

tekanan darah yang didapatkan adalah 0,024 , dan Lingkar Pinggang terhadap tekanan darah adalah 0,002 , sedangkan nilai Indeks Massa Tubuh terhadap kadar gula darah sewaktu yang didapatkan adalah 0,017 , dan Lingkar Pinggang terhadap kadar gula darah sewaktu adalah 0,023 yang artinya pegawai sekretariat daerah dengan status gizi normal cenderung memiliki tekanan darah dan kadar gula darah sewaktu yang normal.

71

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan pada pegawai secretariat daerah Kab.Sinjai didapatkan 49 sampel.

Berdasarkan hasil penelitian diatas juga uji statistik didapatkan nilai yang didapatkan Indeks Massa Tubuh terhadap kadar gula darah sewaktu adalah p 0,017 , dan Lingkar Pinggang terhadap kadar gula darah sewaktu adalah p 0,023 hal ini memberikan informasi bahwa status gizi pegawai yang normal mengurangi resiko terjadi peningkatan kadar gula darah sewaktu. Sedangkan pegawai yang cenderung dengan status gizi obesitas memiliki kadar gula darah sewaktu yang meningkat. Peningkatan gula darah sewaktu dapat menjadi diagnosa awal pencegahan terhadap resiko terjadinya penyakit diabetes.

Menurut penelitian Tandra (2008) Obesitas merupakan prediktor yang paling signifikan terhadap level hiperglikemia. Resistensi insulin mengakibatkan gula darah sulit masuk kedalam sel sehingga gula di dalam darah tetap tinggi (hiperglikemi). Dan menurut Penelitian sebelumnya oleh Soetiarto dan Suhardi tahun 2010, menunjukkan bahwa obesitas sentral berisiko DM 2,26 kali lebih tinggi dari pada non obesitas dengan nilai yang didapatkan adalah p< 0,05yang berarti bermakna.

72

Kegemukan merupakan faktor predisposisi timbulnya peningkatan kadar gula darah. Hal ini dikarenakan beberapa hal yaitu, sel-sel beta pulau Langerhans menjadi kurang peka terhadap rangsangan atau akibat naiknya kadar gula darah dan kegemukan juga menekan jumlah reseptor insulin pada sel-sel seluruh tubuh. Kelebihan jaringan lemak (obesitas) merupakan keadaan yang sering dikaitkan dengan resistensi insulin dan diabetes.19 Orang yang mengalami kelebihan berat badan, kadar leptin dalam tubuh akan meningkat. Leptin adalah hormon yang berhubungan dengan gen obesitas. Leptin berperan dalam hypothalamus untuk mengatur tingkat lemak tubuh, kemampuan untuk membakar lemak menjadi energi, dan rasa kenyang. Kadar leptin dalam plasma meningkat dengan meningkatnya berat badan. Peran leptin terhadap terjadinya resistensi insulin yaitu dengan menghambat fosforilasi insulin receptor substrate-1 (IRS). IRS mengangkut glukosa dalam darah yang nantinya akan digunakan oleh sel dalam tubuh sebagai energi. Dengan terjadinya peningkatan kadar leptin dalam plasma maka leptin akan menghambat fosforilasi insulin reseptor substrate-1 yang akibatnya dapat menghambat ambilan glukosa sehingga meningkatkan kadar gula dalam darah. Obesitas berhubungan dengan gangguan sensitivitas insulin. Jaringan lemak, khususnya jaringan lemak viseral adalah organ sekretorik aktif dalam meregulasi system endokrin, contohnya adiponektin yang mengontrol sensitivitas insulin. Meskipun adiponektin di sekresi oleh jaringan lemak namun konsentrasinya menurun pada orang gemuk. Sebagai efek penurunan sensitivitas jaringan terhadap insulin, tubuh mengkompensasi dengan

73

meningkatkan konsentrasi insulin plasma (hiperinsulinemia). Seiring dengan berjalannya waktu sel-sel dalam tubuh menjadi tidak peka lagi terhadap insulin akibat paparan terus-menerus. Kondisi ini dikenal sebagai resistensi insulin.19

Bedasarkan hasil penelitian diatas juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara status gizi (IMT dan LP) terhadap tekanan darah didapatkan nilai Indeks Massa Tubuh terhadap tekanan darah adalah p 0,024 , dan Lingkar Pinggang terhadap tekanan darah adalah p 0,002 . Hal yang serupa ditemukan oleh penelitian yang dilakukan di Peru, yaitu semakin tinggi indeks massa tubuh, maka prevalensi hipertensi juga semakin tinggi.33 Menurut penelitia sebelumnya juga yaitu Keren tahun 2016 terdapat hubungan antara semua indikator status gizi memiliki hubungan yang sangat signifikan terhadap tekanan darah . Menurut penelitian Sarah tahun 2013, didapatkan nilai korelasi antara status gizi dengan tekanan darah Perolehan p hitung = 0,04, yang menunjukkan ada hubungan antara status gizi dan tekanan darah.

.

Banyak mekanisme yang berperan dalam terjadinya hipertensi pada overweight dan obesitas. Pada obesitas terjadi peningkatan kadar leptin yang memicu aktivasi sistem saraf simpatis serta retensi natrium dan air. Leptin yang merupakan produk dari ob gene, diproduksi secara teratur oleh jaringan adiposa putih. Leptin kemudian merangsang hipotalamus untuk meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang menyebabkan terjadinya retensi natrium dan air. Hiperinsulinemia dan resistensi insulin yang sering ditemukan pada pasien obesitas merupakan aktivator independen dari sistem saraf simpatis ginjal. Hal

74

ini selanjutnya akan menyebabkan vasokonstriksi dan penurunan aliran darah ginjal yang memicu terjadinya pelepasan renin dan aktivasi RAAS. Selanjutnya akan terjadi retensi natrium dan air yang menyebabkan terjadinya hipertensi. Terdapat beberapa teori yang mengemukakan mekanisme peningkatan tekanan darah akibat peningkatan kadar asam lemak bebas. Sebagian besar penelitian menjelaskan bahwa terjadi aktivasi saraf simpatis sebagai akibat dari lipolisis. Peningkatan massa lemak dalam tubuh akan menyebabkan lipolisis yang menyebabkan peningkatan pelepasan kadar asam lemak bebas.34

Dalam Islam Allah SWT memerintahkan kita untuk membuat takaran dalam segala hal. Bahkan dalam makanan dan minuman sebagaimana Dia yang mahakuasa menggambarkan tentang ibadurrahman, bahwa:

Terjemahannya :

―Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian.‖ (Q.S. Al-Furqan: 67)

Kita sebagai seorang mukmin harus memperhatikan tata cara makan dan minum, sebagaimana diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW. Beliau makan ketika sudah lapar dan minum ketika merasa haus. Sehubungan

75

dengan hal tersebut diterangkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW., berikut:

ُعَبْشَن َلا اَنْلَكَأ اَذِإ َو َع ْوُجَن ىَّتَح ُلُكْأَن َلا ٌم ْوَق ُنْحَن

Terjemahnya :

―Kamu adalah suatu kaum yang tidak makan sebelum lapar dan apabila makan tidak sampai kenyang.‖

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini telah diusahakan dan dilaksanakan sesuai prosedur ilmiah, namun masih memiliki keterbatasan yaitu :

1. Keterbatasan pada waktu sehingga penelitian ini hanya sebagian kecil populasi yang dapat dijadikan sampel.

2. Penelitian menggunakan desain cross sectional dimana data yang diperoleh hanya dengan satu kali pengukuran sehingga belum bisa mengembangkan faktor-faktor lain yang berhubungan dengan status gizi, kadar gula darah sewaktu, dan tekanan darah

76

BAB VII

PENUTUP

A. Kesimpulan

Terdapat hubungan yang bermakna antara status gizi (Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang) dengan kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah pada pegawai Sekretariat Daerah Kab.Sinjai. Pegawai dengan Indeks Massa Tubuh tinggi dan Lingkar Pinggang tidak normal memiliki kecenderungan peningkatan kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah dibandingkan dengan pegawai dengan indeks massa tubuh dan Lingkar Pinggang normal.

B. Saran

1. Untuk Masyarakat

Pemeriksaan rutin indeks massa tubuh dan lingkar pinggang yang merupakan langkah awal pencegahan terjadinya risiko obesitas. Program olahraga yang baik, benar, teratur dan terukur membantu menstabilkan tekanan darah dan kadar gula darah, mengurangi kebutuhan insulin dan obat-obatan serta memelihara berat badan.

2. Untuk Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan dan promosi tentang obesitas pencegahannya melalui metode dan media yang sesuai dengan sasaran.

77

3. Untuk Peneliti Selanjutnya

Penelitian selanjutnya sebaiknya ditindaklanjuti dengan menambah faktor-faktor di luar penelitian ini yang dapat mempengaruhi status gizi (Indeks Massa Tubuh dan Lingkar Pinggang), kadar gula darah sewaktu, dan tekanan darah.

78

DAFTAR PUSTAKA

1. Supariasa I, Bakri B, Fajar I, Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2012. Hal 59-60

2. Malope Sheila. (2012). Hubungan Lingkar Lengan Atas dan Lingkar Pinggang dengan Tingkat Hipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Poloklinik Interna RSJ Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang Provinsi Sulawesi Utara.

3. World Health Organization., 2016 . Obesity and Overweight, Available online at : http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs311/en/ . (Diakses tanggal 31 Juli 2018)

4. Arisman (2011), Buku Ajar Ilmu Gizi : Obesitas, Diabetes Melitus, dan Dislipidemia, Jakarta : EGC

5. Dorland, WAN, 2010. Kamus Kedokteran Dorland. Edisi 31. Jakarta : EGC, 773

6. National Heart, Lung and Blood Institute (NHLBI). 2012. What Cause Overweight and Obesity? Available online at : http//www.nhlbi.nih.gov/health/health-topics/topics/ms. Diakses tanggal 8 Agustus 2018

7. Humayun A, Shah AS, Sultana R. Relation of Hypertension with Body Mass Index And Age in Male and Female Population of Peshawar, Pakistan.J Ayub Med Coll Abbottabad. 2009;21(3):63-5.

8. World Health Organization, 2014. Global Status Report On Noncommunicable Disease. Geneva

79

9. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. 2013. Laporan Riset Kesehatan Daerah Tahun 2013. Jakarta: Badan litbangkes, Kemenkes RI.

10. Clare-salzler MJ, Crawford JM, Kumar V. Pankreas. Dalam: Hartanto H, Darmaniah N, Wulandari N, editor (penyunting). Buku Ajar Patologi Robbins. Edisi ke-7. Jakarta: EGC; 2007.

11. Kementrian Kesehatan. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakartaa : Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.

12. International Diabetes Federation (IDF). 2015. Diabetes Atlas 7th Edition. Available online at : https://www.idf.org/e-library/epidemiology-research/diabetes-atlas/13-diabetes-atlas-seventh-edition.html . Diakses tanggal 1 Agustus 2018

13. Arisman. Obesitas, Diabetes mellitus,& Dislipidemia. Mahode AA, Astuti NZ, editor. Jakarta: EGC; 2011. p. 162-5

14. Asil, E et al. Factors That Affect Body Mass Index of Adults. Pakistan Journal of Nutrition 2014; 13 (5): 255-260.

15. Sudoyo A, W. DKK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam edisi 4. Jakarta: Interna Publishing; 2006.

16. Geneva, Switzerland: The WHO Document Production Services.CDC.gov [internet]. USA Government. [updated: 15 mei 2015; cited 08 Agustus

2018] Available online at:

80

17. Couslton, A.M., Boushey, C., and Feruzzi, M., 2013, Nutrition in the Prevention and Treatment of Disease, Academic Press, Massachusetts, p.477

18. National Institute of Health, 2000, The Practical Guide Identification, Evaluation, and Treatment of Overweight and Obesity in Adults, NIH Publication, United States, p. 19.

19. Guyton, Arthur C. Hall, John E. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 12. Jakarta : EGC; 2014

20. Barret, et al,. Ganong Buku Ajar Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC; 2008

21. Sheerwood, Lauralee. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, Edisi 8. Jakarta : EGC ; 2014.

22. Isselbacher, et al. Harrison Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Edisi 13. Jakarta: EGC; 1998.

23. Murray R.K. Biokimia Harper. Jakarta : EGC; 2009

24. Agarwal G.R. Textbook of Biochemistry. Indian: Krishna Prakarshan Media ; 2007.

25. Davidson K.J. Clinical Diabetes Mellitus. New York: Medical; 2004 26. Sudoyo A, W. DKK. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jild 3 edisi 5.

Jakarta: Interna Publishing; 2009.

27. Price SA. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC : 2005

81

28. Taylor, Sheller E.2003.Health Psychology.Amerika Utara:McGraw-Hill. p.29

29. Despopoulos, Agamemnon.2003.Ed. 5.Color Atlas of Physiology.Jerman: Georg Thieme Verlag.

30. Price SA. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta: EGC; 2005.

31. Muttaqin A. Buku Ajar Gangguan Sistem Kardiaovaskular dan Hematologi. Jakarta : Salemba Medika ; 2012

32. Rocchini AP, Katch V, Anderson J, Hinderliter J, Becque D, Martin M, Marks C. Blood Pressure in obese : effect of weight loss. 1988; 82:16-24. 33. Cossio-Bolaños M, Cossio-Bolaños W, Menacho AA, Campos RG, Silva

YM, Abella CP, et al. Nutritional status and blood pressure in adolescent students. Arch Argent. 2014;112:302-7.

34. Rahmouni K, Correia MLG, Haynes WG, Mark AL. Obesity-associated hypertension: new insights into mechanisms. Hypertension. 2005;45:11-3.

82

LAMPIRAN 1

INFORM CONSENT RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bersedia untuk ikut berpartisipasi pada penelitian yang berjudul ―Hubungan Status Gizi ( IMT dan Lingkar Pinggang) dengan Kadar Gula Darah Sewaktu dan Tekanan Darah pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Sinjai Tahun 2018‖. Selanjutnya saya telah membaca lembaran informasi penelitian dan telah diterangkan beberapa poin berikut ini :

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dalam hal ini indeks massa tubuh dan lingkar pinggang dengan kadar gula darah sewaktu dan tekanan darah pada pegawai sekretariat daerah Kabupaten Sinjai.

2. Penelitian ini akan melibatkan partisipasi saya sebagai individual.

3. Saya mengerti bahwa keikutsertaan saya ini bersifat sukarela dan saya dapat mengundurkan diri kapan saja tanpa adanya hukuman, tekanan maupun denda dari pihak peneliti.

4. Saya mengerti bahwa informasi yang saya berikan tidak akan dipublikasikan kepada pihak yang tidak berkepentingan dalam penelitian ini.

83

Setelah mempertimbangkan poin-poin diatas, saya menyetujui untuk berpartisipasi dalam penelitian ini.

Data Responden :

Nama Responden :

Tempat/tanggal lahir :

Sinjai, 21 Desember 2018

84 LAMPIRAN 2 DATA RESPONDEN 1. Nama : 2. Umur : 3. Jenis Kelamin : 4. Riwayat Penyakit :  5. Tinggi Badan (TB) : 6. Berat Badan (BB) :

7. Indeks Massa Tubuh (IMT) :

8. Lingkar Pinggang (LP) :

9. Tekanan Darah (BP) :

10. Gula Darah Sewaktu (GDS) :

85 LAMPIRAN 3 Analisis Univariat Statistics IMT LP Tekanan_darah GDS N Valid 49 49 49 49 Missing 0 0 0 0 Mean .41 .71 .41 .31 Median .00 1.00 .00 .00 Minimum 0 0 0 0 Maximum 1 1 1 1 Frequency Table IMT

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Normal 29 59.2 59.2 59.2 Tidak Normal 20 40.8 40.8 100.0 Total 49 100.0 100.0 LP

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Normal 14 28.6 28.6 28.6 Tidak normal 35 71.4 71.4 100.0 Total 49 100.0 100.0 Tekanan_darah

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Normal 29 59.2 59.2 59.2

Tidak Normal 20 40.8 40.8 100.0

86

GDS

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid Normal 34 69.4 69.4 69.4 Tidak normal 15 30.6 30.6 100.0 Total 49 100.0 100.0 Analisis Bivariat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

IMT * Tekanan_darah 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0% IMT * GDS 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0% LP * Tekanan_darah 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0% LP * GDS 49 100.0% 0 0.0% 49 100.0% IMT * Tekanan_darah Crosstab Count Tekanan_darah Total Normal Tidak Normal

IMT Normal 21 8 29 Tidak Normal 8 12 20 Total 29 20 49 Chi-Square Tests Value df Asymptotic Significance (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 5.148a 1 .023 Continuity Correctionb 3.894 1 .048

87

Likelihood Ratio 5.183 1 .023

Fisher's Exact Test .038 .024

Linear-by-Linear Association 5.043 1 .025

N of Valid Cases 49

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.16. b. Computed only for a 2x2 table

IMT * GDS

Crosstab

Count

GDS

Total Normal Tidak normal

IMT Normal 24 5 29 Tidak Normal 10 10 20 Total 34 15 49 Chi-Square Tests Value df Asymptotic Significance (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 5.980a 1 .014 Continuity Correctionb 4.537 1 .033 Likelihood Ratio 5.976 1 .014

Fisher's Exact Test .026 .017

Linear-by-Linear Association 5.858 1 .016

N of Valid Cases 49

Dokumen terkait