• Tidak ada hasil yang ditemukan

SANWACANA Assalamu’alaikum…Wr…WB…

RIWAYAT HIDUP

SANWACANA Assalamu’alaikum…Wr…WB…

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skrisi ini yang merupakan syarat mencapai gelar sarjana Sosiologi. Skripsi ini berjudul “Kekerasan Terhadap Pekerja Anak Jalanan Di Kota Metro”.

Dalam penyelesaian skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan maupun saran dan kritik dari berbagai pihak dan sebagai rasa syukur penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada:

1. Bapak Drs. Agus Hadiawan, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Benyamin, M.Si, selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta selaku dosen pembahas.

3. Bapak Drs. Abdul Syani, M.IP, selaku dosen pembimbing akademik.. 4. Bapak Drs. I Gede Sidemen, M.Si, selaku dosen pembimbing

5. Kedua orangtuaku, terimakasih atas segala doa dan dukungan moril maupun materil.

6. Kakak ku, terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.

7. Saudara serta kerabat yang telah membantu di dalam menyelesaikan skipsi ini

8. Sahabatku Hasanah Eka Lestari, Olyvia, Rosye. Terima kasih atas dukungannya selama ini.

9. Sahabatku yang selama 1 tahun ini, selalu bersama baik suka maupun duka, Septin dan Yanti (akhirnya kita selesai juga, Semangat).

11. Anak-anak Sos 06 Francis Simamora (Sakai), Danial, Armaeki, Agung, Dodi Hermanto, Yuni, Eli, Veranita, Silvi, Rumondang, Desi, Vivin, Rizki, Rian, Erwin, Raesha, Devana, Eriska, Mesi, Oktania, Jhon, Danu Daru, Tresia Atriana, Wulan, dan teman-teman belum ku sebut satu persatu. Terima kasih atas segala bantuannya selama ini.

12. Anak Sos 05 dan Sos 07.

Wassalamualaikum Wr....Wb...

Bandar La mpung, 2 4 Mei 20 10 Penuli s

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Ada empat hal yang menjadi penyebab anak bekerja, yaitu latar belakang ekonomi keluarga, ajakan teman, merasa tidak nyaman berada di rumah, dan ingin belajar bekerja.

2. Kekerasan terhadap pekerja anak jalanan di Kota Metro dapat dibedakan menjadi kekerasan fisik, kekerasan psikis (nonfisik), kekerasan ekonomi, dan kekerasan seksual.

a. Bentuk kekerasan fisik adalah pemukulan, cubitan, tamparan, dan tendangan. Pelaku kekerasan fisik yaitu orangtua, preman, masyarakat, teman sebaya, dan aparat keamanan.

b. Bentuk kekerasan psikis yang dialami pekerja anak jalanan di Kota Metro adalah dicacimaki, pelabelan negatif, dimarahi, dan dibentak. Pelaku kekerasan psikis yaitu preman, masyarakat, orangtua, dan teman sebaya. c. Bentuk kekerasan ekonomi yang dialami pekerja anak jalanan di Kota

Metro adalah uang hasil bekerja diambil secara paksa oleh orang lain, upah yang didapatkan tidak sesuai dengan pekerjaan, dan jam kerja yang berlebihan. Pelaku kekerasan ekonomi yaitu preman, orangtua, dan masyarakat.

d. Bentuk kekerasan seksual yang dialami pekerja anak jalanan di Kota Metro adalah diraba bagian sensitif dan tejadinya pencabulan. Pelaku kekerasan seksual adalah preman.

3. Alasan yang melatarbelakangi terjadinya tindak kekerasan terhadap anak jalanan di Kota Metro yaitu:

a. Alasan terjadinya tindak kekerasan fisik yaitu tidak menuruti perintah, melakukan kesalahan dalam bekerja, mengganggu aktivitas orang lain, malas bekerja, dan memperebutkan pelanggan

b. Alasan terjadinya tindak kekerasan psikis yaitu tidak menuruti perintah, melakukan kesalahan dalam bekerja, dianggap mengganggu aktivitas orang lain, malas bekerja, dan berebut pelanggan.

c. Alasan terjadinya tindak kekerasan ekonomi yaitu orang lain merasa tidak senang dengan pendapatan yang diperoleh anak jalanan, adanya dorongan kebutuhan ekonomi, dan adanya disfungsi keluarga.

d. Alasan terjadinya tindak kekerasan seksual yaitu posisi atau keadaan anak yang lemah dan pelaku dalam pengaruh penyalahgunaan obat-obatan dan alkohol.

4. Dampak tindak kekerasan yang dialami anak jalanan yaitu:

a. Kekerasan fisik mengakibatkan anak jalanan terluka secara fisik.

b. Kekerasan psikis mengakibatkan anak jalanan mendapat pelabelan negatif, hilangnya kepercayaan diri, menutup diri, dan menganggap dirinya aib. c. Kekerasan ekonomi mengakibatkan anak jalanan mendapatkan upah tidak

samasekali, kehilangan waktu belajar dan bermain, serta mengalami gangguan fisik dan mental.

d. Kekerasan seksual mengakibatkan anak jalanan menjadi trauma, kehilangan kepercayaan diri, serta menutup diri.

B. Saran

Untuk menekan jumlah pekerja anak jalanan maka perlu dilakukan upaya pemerataan akses pelayanan pendidikan, kesehatan, hukum, dan transportasi kepada seluruh anak Indonesia. Selain itu, otonomi daerah hendaknya mampu mendorong pemerintah daerah membuka kesempatan kerja dalam upaya memperbaiki ekonomi keluarga.

Sementara bagi pemerintah Kota Metro diharapkan dapat memberikan jaminan kepastian hukum, misalnya dengan membuat Peraturan Daerah (Perda) khusus tentang pekerja anak, serta mendirikan rumah singgah yang diserahkan kepada pihak yang bertanggungjawab bukan pada pihak yang hanya mau mengambil keuntungan sendiri. Rumah singgah diharapkan dapat sebagai tempat menumbuh kembangkan kreativitas anak jalanan untuk hal-hal yang bersifat positif

(pendidikan nonformal ataupun keterampilan). Selanjutnya pihak berwajib juga harus dapat menindak tegas pelaku tindak kekerasan terhadap pekerja anak jalanan.

Sebaiknya orangtua tidak melakukan tindak kekerasan terhadap anak karena tindak kekerasan yang dialami dapat berakibat fatal terhadap kondisi fisik dan

mental anak. Terlebih tindak kekerasan tersebut dilakukan oleh orangtua, sehingga apabila anak berada pada situasi yang sama maka akan melakukan hal sama seperti yang dilakukan orangtua terhadap dirinya.

Kehidupan anak yang bekerja di jalanan dapat berakibat negatif bagi

perkembangan jiwa dan mentalnya. Karena itu, sebaiknya anak tidak diizinkan untuk bekerja, tetapi apabila anak terpaksa harus bekerja, sebaiknya tidak lebih dari 3 jam/hari, anak tidak dilibatkan dalam pekerjaan-pekerjaan yang dapat membahayakan keselamatan jiwanya, pendidikan formal anak harus tetap diutamakan, adanya kontrol sosial, serta adanya kepedulian masyarakat sekitar untuk segera melapor ke pihak berwajib bila terdapat hal-hal yang mencurigakan di lingkungannya berkaitan dengan tindak kekerasan terhadap pekerja anak jalanan.

Dokumen terkait