• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

c. Sarana pembuangan sampah

d. Sarana penerangan jalan lingkungan.

2. Permasalahan Pengembangan SDM

Permasalahan yang berkaitan dengan sumber daya manusia khususnya masyarakat miskin di Kelurahan Rempoa antara lain :

a. Rendahnya pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin b. Minat menyekolahkan dan kemampuan menyekolahkan masih

kurang

c. Kemampuan untuk membiayai pendidikan anak dimana biaya pendidikan cukup tinggi

d. Masih adanya kesadaran yang rendah dalam masalah pendidikan e. Adanya sistem pendidikan yang belum berpihak pada masyarakat

f. Sarana pendidikan yang memadai belum dapat di jangkau oleh masyarakat miskin.

3. Permasalahan Pengembangan Usaha Ekonomi Produktif

Kegiatan usaha produktif merupakan yang terpenting untuk dapat terpenuhi segalanya kebutuhan hidup, oleh karena itu dalam penanggulangan kemiskinan ke depan perlunya mendapatkaan perhatian yang sangat serius. Permasalahan yang ada di Kelurahan Rempoa berkaitan dengan pengembangan dengan usaha produktif antara lain :

a. Sebagian masyarakat tidak memiliki modal yang cukup untuk membuka usaha baru yang sesuai lingkungan.

b. Manajemen usaha yang belum di miliki oleh warga miskin.

c. Tidak adanya kelompok usaha untuk memecahkan usaha bersama. d. Terjeratnya warga miskin dalam Bank harian/rentenir.

e. Tidak adanya jaringan kerjasama untuk mengembangkan usaha. f. Sulitnya mengakses modal.

g. Masih rendahnya mutu hasil produktif. h. Lemahnya penguasaan teknologi.

i. Rendahnya kualitas sumber daya manusia.

Setelah peneliti mencari apakah terdapat beberapa masyarakat asli Sandratex yang berjualan nasi uduk, gado-gado, warung sembako, dan jenis usaha lainya. Dari keseluruhan masyarakat asli Sandratex tidak

keseluruhan bekerja sebagai pedagang, tetapi bekerja sebagai pegawai negeri maupun pegawai swasta.

4. Permasalahan Sosial

Permasalahan sosial kemasyarakatan yang ada perlu segera mendapat perhatian antara lain :

a. Rendahnya tingkat pengetahuan dan keterampilan masyarakat miskin

b. Tidak mampu membiayai pendidikaan anak

c. Masih adanya yatim piatu dan jompo yang kurang mendapatkan perhatian

d. Kurangnya sarana pendidikan formal dan non formal bagi masyarakat miskin

e. Masih belum terpenuhinya sarana dan prasarana medis yang murah dan di jangkau masyarakat miskin

f. Pelayanan kesehatan yang masih kurang dalam pengetahuan bagi balita dan ibu hamil.

5. Visi, Misi dan Prinsip dari Masyarakat

a. Visi

Menuju Masyarakat Kelurahan Rempoa menjadi sehat, tertib, aman, dan sejahtera.

b. Misi

1) Menggalang kepedulian dan kerjasama dari berbagai unsur masyarakat dalam menanggulangi kemiskinan

2) Mewujudkan pemberdayaaan masyarakat di Kelurahan Rempoa terutama masyarakat kurang mampu dalam upaya penanggulangan kemiskinan, melalui pengembangan kapasitas, penyediaan sumber saya dan membudayakan kemitraan sinergis antara masyarakat dengan pelaku pembangunan lokal lainya. 3) Meningkatkan pelayanan di bidang kesehatan untuk masyarakat

miskin

4) Meningkatkan kualitas pendidikan untuk masyarakat miskin 5) Meningkatkan kualitas SDM dan mengurang pengangguaran

dengan membuka lapangan kerja

6) Meningkatkan pendapatan bagi masyarakat miskin

7) Meningkatkan sarana lingkungan yang optimal bagi masyarakat miskin.

6. Tujuan

a. Pada tahun 2012, kesehatan masyarakat miskin meningkat 75%. b. Pada tahun 2012, kesehatan ibu dan anak meningkat 70%.

c. Pada tahun 2012, 70% anak miskin mengikuti pendidikan 9 tahun. d. Pada tahun 2012, pengangguran berkurang 60%.

e. Pada tahun 2012, kesehatan masyarakat miskin meningkat 60%.

f. Pada tahun 2011, pendapatan warga miskin meningkat sebesar Rp. 800.000 perbulanya.

7. Prinsip

Prinsip-prinsip yang di kembangkan dalam membangun masyarakat Kelurahan Rempoa adalah sebagai berikut :

A. Demokrasi; dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan orang banyak terutama masyarakat miskin, maka pengambilan keputusan harus di lakukan secara musyawarah dan demokrasi;

B. Partisipasi; tiap langkah kegiatan harus di lakukan secara partisipatif sehingga membaangun rasa kepemilikan dan proses belajar bersama;

C. Transportasi dan akuntabilitas manajemen organisasi masyarakat, sehingga masyarakat belajar dan melembagakan sikap bertanggung jawab serta tanggung gugat terhadap pilihan keputusan dan kegiatan yang di laksanakan.

D. Desantralisasi; dalam proses pengambilan keputusan yang langsung menyangkut penghidupan orang banyak agar di lakukan sedekat mungkin dengan pemanfaatan daan atau di serahkan pada masyarakat sendiri, sehingga keputusan yang di buat benar-benar bermanfat bagi masyarakat banyak.

57

TEMUAN DAN ANALISIS DATA LAPANGAN

A. Perkembangan Pedagang Kaki Lima di Sandratek

Perkembangan pedagang kaki lima di Sandratex mempunyai peran yang sangat penting dalam kemajuan perkembangan usaha kaki lima. Perkembangan diawali dengan terbentuknya kelompok PKL asal daerah Padang yang membuat kegiatan paguyuban arisan PKL yang dibentuk sejak tahun 2004. Dengan terbentuknya kegiatan tersebut banyak mengundang kelompok PKL lainya yang berasal dari daerah lainya, seperti kelompok PKL asal daerah sunda, PKL pasar malam, dan kelompok lainya yang mempunyai profesi sebagai pedagang. Lokasi berdagang yang strategis mengundang banyak PKL yang berjualan di Sandratex, karena lokasi tersebut dekat dengan jalan besar, wilayahnya yang padat penduduk, dan wilayahnya berdekatan dengan wilayah Rempoa, dan Gintung.

Dalam perkembangan pedagang kaki lima di Sandratex modal sosial berperan penting untuk memberikan informasi kelompok PKL, teman, saudara dan keluarga pedagang yang telah berjualan sebelumnya. Mereka saling membantu dalam permodalan, suplai barang dagangan, tempat tinggal dan informasi, seperti informasi tempat berjualan, lokasi lapak dan lain sebagainya.

B. Peran Modal Sosial terhadap perkembangan Pedagang Kaki Lima.

1. Kegiatan Paguyuban Arisan Pedagang Kaki Lima

Dalam dunia yang semakin maju sulitlah bagi usaha-usaha perorangan untuk dapat berkembang atau untuk dapat menghindarkan diri dari kegagalan-kegagalan apabila tidak menjalin kerjasama dengan pengusaha-pengusaha yang lain. Paguyuban atau kegiatan kelompok PKL yang dipilih bila strukturnya dibangun bersifat non formal dan tidak terlalu mengikat adalah wadah yang tepat untuk melakukan kerjasama antara usaha-usaha tersebut, karena kegiatan paguyuban bertujuan untuk memberikan pelayanan kepada anggota-anggotanya dalam rangka untuk memajukan usaha milik para kelompoknya.57

Dengan berdasarkan kutipan dari pernyataan diatas, pedagang kaki lima selaku usaha perorangan mengadakan kerjasama dengan sesama mereka. Kerjasama ini dapat diwujudkan oleh pedagang kaki lima apabila mereka bergabung dalam kegiatan paguyuban. Salah satu bentuk kegiatan paguyuban tersebut yaitu kegiatan arisan yang diikuti oleh pedagang kaki lima, kegiatan ini disebutkan sebagai salah satu bentuk budaya sosial yang tradisional yang dapat merangsang dan membina orang menjadi peserta-peserta dalam sistem ekonomi yang lebih modern.

Karena arisan pada dasarnya mempunyai maksud untuk menyimpan uang dan mempererat hubungan kekerabatan antara anggotanya, maka keikutsertaan pedagang kaki lima dalam arisan menjadi salah satu bentuk

57

kegiatan yang baik untuk kehidupan PKL, khususnya untuk penambahan modal usaha.

Kegiatan paguyuban arisan PKL di wilayah Sandratex dimulai dari hubungan kerjasama antar pedagang yang saling bersama membangun sebuah kegiatan yang didalam kegiatan tersebut mempunyai dampak yang positif untuk kesejahteraan PKL. Adanya kegiatan PKL menumbuhkan rasa kepercayaan yang dibangun oleh pedagang sejak awal berdagang maka terbentuklah kegiatan PKL yang dibentuk oleh pedagang untuk menjalin tali silaturahmi, dan persaudaraan yang kuat antar pedagang. Kegiatan paguyuban arisan mempunyai manfaat yang banyak untuk pedagang khususnya pedagang yang mempunyai modal yang kecil. Dalam kegiatan arisan terdapat awal mula terbentuknya, kegiatan tersebut mempunyai dampak positif yang baik.

Hal ini disampaikan oleh ketua paguyuban arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai terbentuknya kegiatan arisan:

“Terbentuk sejak sekitar tahun 2004 awal dimulainya paguyuban arisan pedagang kaki lima yang saya pegang, berawal dari dorongan hati nurani saya saja dan kebutuhan untuk penambahan modal usaha yang pedagang alami pada saaat itu. Ya pada saat itu juga saya didukung sama teman-teman pedagang buat arisan kecil-kecilan, pada awalnya si pedagang yang ikut arisan sekitar 50 pedagang”.58

Dengan terbentuknya kegiatan ini menumbuhkan hubungan kekerabatan antar pedagang yang sangat erat utamanya hubungan yang dimiliki oleh kelompok pedagang telah menjadi nilai-nilai bersama bagi

58

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

mereka bahwa ikatan keluarga dianggap sebagai ikatan batin yang kuat dibandingkan dengan orang diluar keluarganya. Hubungan kekerabatan masih dianggap penting dan utama di kalangan pedagang. Dengan kata lain ikatan keluarga muncul sebagai perasaan yang kuat dan sudah terbentuk didalam masyarakat, khususnya kelompok pedagang.

Selain itu terdapat penamaan kegiatan paguyuban arisan pedagang, kegiatan ini sangat penting untuk membangun rasa kebersamaan yang terjalin didalamnya, karena pedagang menganggap kegiatan ini sebagai sebuah kegiatan tabungan dan penambahan modal usaha. Pedagang mengetahui bahwa kegiatan ini sebagai kegiatan yang positif dan kegiatan yang mempunyai manfaat yang banyak untuk pedagang.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai penamaan kegiatan arisan PKL:

Untuk penamaan kelompok paguyuban arisan pedagang yang saya pegang, tidak ada penamaan khas ataupun penamaan yang aneh-aneh. Kegiatan ini bentuknya cuma paguyuban arisan simpan pinjam modal usaha pedagang biasa saja, tidak terlalu terikat antar anggota, pertemuan anggota arisan tidak resmi pertemuan hanya dilakukan pada saat pedagang berjualan saja”.59 Anggota paguyuban arisan yang mengikuti kegiatan ini sangat penting dalam proses berjalanya kegiatan. Karena dengan banyaknya pedagang yang mengikuti kegiatan tersebut, terdapat juga keuntungan yang di dapatkan. Salah satu keuntunganya, uang yang didapatkan pedagang dijadikan sebagai penambahan modal usaha dalam menjalankan usahanya.

59

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai Anggota paguyuban arisan PKL yang terdaftar:

“Anggota paguyuban arisan yang terdaftar saat ini, sekitar 30 pedagang yang mengikuti arisan ini. Banyak pedagang yang tidak ikut arisan ini dikarenakan masalah keuntungan berdagang yang

sangat minim.”60

Uang pembayaran paguyuban arisan disepakati oleh pedagang yang mengikuti kegiatan ini, pembayaran arisan yang tidak memberatkan pedagang, kegiatan ini menjadi sangat penting untuk tabungan modal usaha.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai pembayaran uang arisan anggota setiap minggunya:

“Tiap satu minggu sekali arisan dikocok, tarikan tiap satu minggunya tiap pedagang bayar 250.000. Yah lumayan lah setiap pedagang yang dapat arisan bisa untuk penambahan modal usaha, dan kebutuhan lainya.”61

Keuntungan pedagang pada saat mendapatkan arisan dipakai untuk dijadikan sebagai penambahan modal usaha, tabungan, dan untuk memenuhi kebutuhan keluarga pedagang.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai uang paguyuban arisan yang didapatkan anggota arisan PKL:

60

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

61

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

“Uang arisan yang didapatkan pedagang pada saat arisan di kocok sebesar RP. 7.500.000 uang arisan yang pedagang dapatkan setiap minggunya. Arisan dikocok selama satu minggu sekali.”62

Selain itu terdapat kegiatan simpan pinjam modal usaha. Pedagang hanya membayarkan iuran setiap minggunya, iuran tersebut dibayarkan pedagang tabungan modal usaha. Pembayaran iuran pedagang dikenakan sebesar 10.000 untuk 1 pedagang. Dana yang sudah terkumpul dipakai sebagai pinjaman modal usaha dan dipakai untuk uang dana sosial pedagang yang sedang terkena sakit atau musibah.

Pengembalian pinjaman pedagang harus dikembalikan secara teratur dan tidak telat membayar cicilan, pedagang hanya mendapatkan modal usaha sebesar 1-2 juta rupiah. Cicilan pinjaman modal usaha tidak terdapat bunga pinjaman. Kegiatan ini salah satu kegiatan paguyuban arisan yang dibangun oleh pedagang selama pedagang berjualan di Sandratex. Kegiatan ini sudah dibangun sejak awal pedagang berjualan di Sandratex, karena itu pedagang yang berjualan di Sandratex selalu terlihat kompak.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai iuran paguyuban arisan dana simpan pinjam modal dan dana sosial:

“Dana iuran yang dibayarkan pedagang dipakai untuk kegiatan

simpan pinjam modal usaha, dan kegiatan jika ada salah satu

keluarga pedagang yang terkena sakit.”

62

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

Kegiatan paguyuban arisan ini hampir diikuti semua pedagang, pedagang yang mempunyai hasil keuntungan yang kecil bisa mengikuti kegiatan paguyuban ini, dengan iuran pembayaran yang cukup kecil dijadikan kemudahan untuk pedagang meminjam modal usaha jika pedagang sedang kehabisan modal usaha.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai kegiatan diluar paguyuban arisan:

“Kegiatan yang bisanya rutin dilakukan setiap 2 bulan sekali

diluar paguyuban arisan yaitu rekreasi keluargo pergi ke kebun binatang ragunan bersama anggota arisan pedagang untuk makan bersamo, dan kegiatan 2 tahunan mudik bersamo untuk anggota yang mempunyai kampung di daerah sumatera dan padang.”

Kegiatan yang biasa dilakukan diluar paguyuban arisan yaitu kegiatan mudik bersama yang dilakukan pedagang asal daerah Sumatera (Padang) yang mudiknya dilakukan 2 tahun sekali, mudik bersama ini sudah lama dilakukan pedagang dengan membawa kendaraan masing-masing, bersama-sama membangun jiwa kekeluargaan yang baik dengan pedagang yang berasal daerah yang sama. Kegiatan lainya yang dilakukan pedagang pergi rekreasi ke kebun binatang ragunan untuk sekedar jalan-jalan dan makan bersama dengan keluarga.

Setiap kegiatan paguyuban arisan memiliki tujuan yang ingin dicapai. Kegiatan ini mempunyai banyak manfaat yang sudah dirasakan pedagang salah satu tujuanya yaitu untuk menjalin tali persaudaraan antar pedagang,

dan dijadikan wadah untuk penambahan modal usaha untuk pedagang, khususnya pedagang yang mempunyai modal yang sangat kecil.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai maksud dan tujuan dari kegiatan paguyuban arisan PKL:

“Tujuan dan maksud diadakanya kegiatan paguyuban arisan ini dijadikan sebagai wadah kerukunan yang mempunyai suatu

kekuatan sebagai permodalan usaha pedagang.”

Manfaat diadakanya kegiatan paguyuban arisan ini dijadikan sebagai kegiatan kerukunan pedagang kaki lima, selain itu manfaat lainya dijadikan sebagai kekuatan permodalan yang dihimpun oleh para pedagang. Manfaat ini yang dijadikan pedagang sebagai modal sosial yang sangat penting untuk menjalankan usaha berdagang dan mempunyai dampak yang baik untuk keberadaan pedagang kaki lima itu sendiri.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai manfaat yang didapatkan dari kegiatan paguyuban arisan:

“Manfaat dari hasil mengikuti paguyuban arisan yang saya pegang, pedagang mendapat keuntungan untuk penambahan modal usaha uang sebesar 7.500.000 beli barang dagangan. Selain itu sangat banyak manfaatnya, khususnya pedagang dapat mengaatur dan menyisihkan hasil keuntungan daganganya setiap 1 minggu sekali, berguna untuk menghemat pengeluaran dan lebih dapat menyisihkan tabungan modal usaha”.63

63

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Salman pedagang perkakas rumah tangga mengenai manfaat yang didapatkan dari kegiatan paguyuban arisan:

“Manfaatnya untuk tabungan modal usaha yang saya dapatkan setiap kali saya berjualan, modal keuntungan usaha yang saya dapatkan saya sisihkan untuk membayar uang arisan. Dari pada keuntungan modalnya habis tidak karuan, mending saya ikuti

arisan.”64

Selain manfaat terdapat juga harapan yang ingin dicapai dalam kegiatan paguyuban arisan. Dengan kegiatan ini banyak sekali mendapatkan keuntungan yang diperoleh pedagang, salah satunya keuntungan dalam penambahan modal usaha yang didapatkan untuk memenuhi barang daganganya dan dapat digunakan memenuhi kebutuhan lainya.

Hal ini juga disampaikan oleh ketua arisan Bapak Amrizal pedagang kaos kaki mengenai harapan kedepan dengan adanya kegiatan paguyuban arisan ini:

“Semoga kedepan paguyuban arisan ini bisa berjalan terus, anggota makin bertambah, dan pedagang yang ikut kegiatan ini mendapatkan banyak manfaat yang baik untuk keluarganya, modal usaha yang bertambah dan bertambah hasil usaha dagangnya”.65 Hal yang sama juga disampaikan oleh Bapak Zeni pedagang kerudung mengenai harapan kedepan dengan adanya kegiatan arisan ini:

64

Wawancara pribadi dengan Anggota Arisan PKL. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

65

Wawancara pribadi dengan Ketua Arisan PKL Bapak Amrizal. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 08.00 WIB (lihat lampiran).

“Harapan kedepan sih kedepan bisa makin banyak lagi modal

usaha yang didapat dari kegiatan arisan ini, terus pinjaman modal usaha yang diberikan ditambah lagi nominal pinjamanya. Soalnya kendala utama pedagang cuma modal usaha yang kecil.66

Harapan pedagang menjadi sesuatu harapan yang harus terwujud dalam kegiatan usaha, salah satu harapan yang diinginkan pedagang yaitu harapan untuk hidup sejahtera dan mendapatkan modal usaha yang besar untuk melebarkan usahanya ke tempat yang lebih layak seperti ruko ataupun mempunyai toko dan tidak berjualan di trotoar jalan lagi. Harapan terbesarnya yaitu pedagang hanya mengandalkan dengan mengikuti kegiatan arisan pedagang yang sedikit membantu untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan menambahkan modal usahanya.

Pedagang kaki lima sebagai kelompok yang melayani kebutuhan masyarakat, pada dasarnya terlibat di dalam proses niaga dilihat dari kegiatan pekerjaanya sehari-hari. Proses niaga disini dapat berarti menyalurkan atau menjadi salah satu mata rantai yang menghubungkan produsen kepada konsumen melalui barang atau jasa yang dijualnya kepada anggota masyarakat yang membutuhkanya.

Dari proses kerjasama tersebut barang ataupun jasa tersebut biasanya langsung ditujukan kepada konsumen akhir atau pemakai langsung,

66

Wawancara pribadi dengan Anggota Arisan PKL. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 09.00 WIB (lihat lampiran).

sehingga dengan demikian pedagang kaki lima merupakan mata rantai terakhir yang berhubungan dengan konsumen.67

Perkembangan pedagang kaki lima memberikan kontribusi yang besar dalam aktivitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat terutama dalam golongan ekonomi lemah. Selain itu, kegiatan sektor informal ini merupakan ciri ekonomi kerakyatan yang bersifat mandiri dan menyangkut hajat hidup orang banyak. Mempertimbangkan keadaan dan potensi tersebut, selayaknya pola penanganan dan pembinaan kegiatan pedagang kaki lima harus didasarkan pada konsep perilaku dan karakteristik berwawasan lingkungan agar isi pengaturannya tepat.

Kelompok pedagang kaki lima di Sandratex memiliki aturan-aturan dan tata cara mereka sendiri dalam menjalankan usahanya. Aturan-aturan itu mengikat seluruh pedagang baik secara langsung atau tidak langsung. Kesepakatan yang telah dibuat harus dilaksanakan oleh pedagang dan kesepakatan tersebut tidak hanya ada dan dipatuhi. Diantara kelompok pedagang tetapi juga diantara pihak-pihak yang berhubungan dengan para pedagang khusunya pedagang kaki lima dilokasi penelitian, misalnya pelanggan/pembeli, pengelola, dan aparat lingkungan masyarakat.

Hasil analisis peneliti dapatkan dari hasil wawancara 5 pedagang yang mengikuti kegiatan arisan pedagang, peneliti mengambil 5 informan pedagang yang sudah dipilih oleh ketua kegiatan paguyuban arisan.

67

Terdapat banyak PKL yang berjualan dengan waktu yang lama selama puluhan tahun di wilayah Sandratex telah mampu mempertahankan kehidupan mereka beserta keluarganya dari kegiatan usaha kaki lima tersebut. Lamanya pedagang berjualan dikarenakan lokasi tempat berdagang yang sangat strategis dari segi tempat yang membuat pedagang mendapatkan banyak keuntungan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan pedagang.

Hal ini disampaikan oleh pedagang Uda Amrizal pedagang kaos kaki dengan peneliti mengenai lamanya berdagang:

“Saya berdagang sejak tahun 1990an, dulu awal saya berdagang di wilayah Sandratex masih sangat sepi sekali pedagang yang berjualan disini, kalo dibilang saya pelopor utama pedagang yang mencari rezeky disini. Pada awal saya berdagang disini saya menjual barang dagangan musiman tidak harus berjualan kaos kaki saja, tetapi saya berjualan melihat musim jika lagi musim hujan saya berjualan perlengkapan untuk hujan seperti payung, dan jas hujan, tetapi kalo lagi musim panas saya berjualan kaos kaki semua umur”.68

Selanjutnya pedagang mempunyai waktu untuk menjualkan barang daganganya. Pedagang kaki lima selalu berusaha agar barang daganganya terjual dan untuk itu mereka akan memilih tempat berjualan yang dipandang sesuai, juga dipilih waktu tertentu yang banyak didatangi para pembeli.

Hal ini disampaikan oleh pedagang Uni Leni pedagang baju muslim dengan peneliti mengenai pembagian waktu pada saat berdagang:

68

Wawancara pribadi dengan Anggota Arisan PKL. Sabtu 17 Mei 2014. Pada pukul 09.00 WIB (lihat lampiran).

Biasanya saya dan pedagang lainya sudah membuka lapak dagangan pukul 05.30 pagi, dan menutup lapak dagangan tergantung sepi dan ramainya pembeli dan pengunjung aja paling lama sih tutup lapak dagangan pukul 11.00 siang”.69

Bagi pedagang yang melakukan kegiatan usahanya sejak pagi hari hingga siang hari, ada pula kegiatan usaha pedagang dibantu oleh satu atau lebih tenaga pembantu. Namun demikian pedagang yang mempunyai tenaga kerja pembantu sangatlah terbatas, karena bagian terbesar dari PKL menjalankan kegiatan usahanya secara perseorangan tanpa mempunyai tenaga kerja pembantu atau dengan kata lain unit usahanya dilakukan sendiri.

Dari Hasil keuntungan yang didapatkan pedagang pada saat berjualan sangat berbeda-beda tidak semua pedagang dapat meraup keuntungan yang besar disetiap berjualan. Pedagang hanya mengandalkan banyaknya pembeli yang membeli barang daganganya, jika pembeli sedang ramai pedagang mendapatkan keuntungan yang banyak, tetapi jika pembeli sedang tidak ramai pedagang mendapatkan keuntungan yang sedikit.

Hal ini disampaikan oleh pedagang Bapak Kosim pedagang perkakas rumah

Dokumen terkait