• Tidak ada hasil yang ditemukan

Saran untuk penelitian selanjutnya agar dalam pembuatan preparat jeroan ikan menggunakan pewarna lain, sehingga hasilnya dapat dijadikan sebagai pembanding.

DAFTAR PUSTAKA

Adawyah. 2007. Pengolahan dan Pengawetan Ikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Alifia F, Djawad MI. 2003. Kondisi histologi insang dan organ dalam juvenil ikan bandeng (Chanos chanos Forskall) yang tercemar logam timbal (Pb). J

Sains & Teknologi 3: 15–20.

Akiyoshi H, Inoue A. 2004. Comparative Histological Study of Teleost Livers in Relation to Phylogeny. J Zool Sci 21 : 841–850.

Angka SL, Mokoginta I, Hamid H. 1990. Anatomi dan Histologi Banding

Beberapa Ikan Air Tawar yang Dibudidayakan di Indonesia. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Institut Pertanian Bogor.

Anonim. 2010. Ikan Bandeng. http://www.google.co.id [9 Februari 2011].

[AOAC] Association of Official Analytical Chemyst. 2005. Official Method of

Analysis of The Assosiation of Official Analytical Chemist. Arlington,

Virginia, USA: Association of Official Analytical Chemist.

Bavelander G, Ramaley J. 1988. Dasar-Dasar Histologi. Edisi kedelapan. Jakarta : Erlangga.

Bechtel PJ, Oliveira ACM. 2006. Chemical characterization of liver lipid and protein from cold-water fish species. J Food Sci 71: 480-485.

Caballero et all. 2009. Post mortem changes produced in the muscle of sea bream (Sparus aurata) during ice storage. J Aquaculture 291: 210-216.

Chinabut S, Limsuwan C, Kitsawat P. 1991. Histology of The Walking Catfish,

Clarias Bathracus. Departement of Fisheries Thailand. 88 hal.

Cormack DH. 1992. Ham Histologi. Edisi ke-9. Tambajong J, Penerjemah; Jakarta : Binarupa Aksara. Terjemahan dari : Ham’s Histologi

Djuhanda T. 1981. Dunia ikan. Bandung : Armico.

Eskin NAM. 1990. Biochemistry of Foods. Second edition. San Diego: Academic Pr.

Ferraro V, Cruz IB, Jorge RF, Malcata FX, Pintado ME, Castro PML. 2010. Valorisation of natural extracts from marine source focused on marine by-products. Int J Food Res 43: 2221–2233.

Geneser F. 1994. Buku Teks Histologi. Gunawijaya A, Kartawiguna E, Arkeman H, penerjemah. Jakarta: Binarupa Aksara. Terjemahan dari: Histology.

George M, Chandy M. 1959. Further studies on the alimentary tract of the milk fish Chanos in relation to its food and feeding habits. J Zool 26:126-134. Ghufron M dan Kardi H. 1997. Budidaya Kepiting dan Ikan Bandeng di Tambak

Sistem Polikultur. Semarang: Dahara Prize.

Gunarso W. 1986. Pengaruh Pemakaian Dua jenis cairan fiksatif yang berbeda pada pembuatan preparat dari jaringan hewan dalam metoda mikroteknik dengan parafin. Di dalam: Proyek Peningkatan/Pengembangan Perguruan Tinggi, Institut Pertanian Bogor. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Hadim E, Djawad MI, Karim MY. 2003. Kondisi glikogen dalam hati juvenil ikan bandeng (Chanos chanos Forskall) yang dibantut. J. Sains & Teknologi 3 :1-7.

Ilyas S. 1983. Teknologi Refrigerasi Hasil Perikanan. Jakarta : CV Paripurna. Ilyas S. 1993. Teknologi Refrigerasi Hasil Perairan. Jakarta : CV Paripurna. Irianto, Giyatmi. 2009. Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Junianto. 2003. Teknik Penanganan Ikan. Jakarta : Penebar Swadaya.

Kelompok Kerja Data Statistik Kelautan dan Perikanan. 2010. Kelautan dan

Perikanan dalam Angka. Jakarta: Kementrian Kelautan dan Perikanan.

Khairuman, Sudenda D, Gunadi B. 2002. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Jakarta : Agromedia Pustaka.

Khamil YV, Shahidi F. 2001. Enzymes from fish and aquatic invertebrates and their application in the food industry. J Food Sci Technol 12: 435–464. Khare AK, Pandaey AK, Ruhela S. 2008. Histopathological manifestations in

kidney of Clarias batrachus induced by experimental Procamallanus infection. J Environ Biol 295: 739-742.

Kiernan. 1990. Histological and Histochemical Methods. Oxford: Pergamon Pr. Kim SK, Mendis E. 2006. Bioactive compounds from marine processing

byproducts. Int J Food Res 39: 383–393.

Kusrini E. 2007. Anatomi Organ Pencernaan Oreochromis sp. http://naksara.net/Aquaculture/Reproduction/pembenihan-ikan-nila.html [diakses tanggal 24 Desember 2010].

Lee C, Gordon MS, Watanabe WO. 1986. Aquaculture of Milkfish (Chanos

chanos): State of the Art. United Stated of America : The Oceanic Institute

Makapuu Point Waimanalo.

Mahmoud AA, Salahy MB. 2003. Metabolic and histological studies on the effect of garlic administration on the carnivorous fish Chrysichthys auratus.

Egyp J Biol 5: 94-107.

Mohamed FAS. 2009. Histopathological studies on Tilapia zillii and Solea

vulgaris from lake Qarun, Egypt. J Fish Mar Sci 1: 29-39.

Mudjiman. 1991. Budidaya Ikan Bandeng di Tambak. Jakarta : Penebar Swadaya. Murtidjo BA. 2001.Beberapa Metode Pengolahan Ikan. Yogyakarta : Kanisius. Murtidjo BA. 1989. Tambak Air Payau : Budidaya Bandeng dan Udang.

Yogyakarta : Kanisius.

Nycas GJE, Drosinos EH. 2010. Handbook of Seafood and Seafood Products

Analysis. Paris : Taylor and Francis Group, LLC.

Ocano-Higuera VM, Marquez-Rios E, Canizales-Davila M, Castillo-Yanez, Pacheco-AguilarR, Lugo-Sanchez ME, Garcia-Orozco, Graciano-Verdugo. 2009. Postmortem Changes in Cazon Fish Muscle Stored on Ice.

J Food Chem 16: 933-938.

Piska RS dan Naik SJK. 1992. Fish Biology and Ecology (Fisheries ). Hyderabad : Osmania Univ.

Pisuchpen S. 2007. Shelf life analysis of hot curry cubes. J Asian Food and Agro

Industry 1: 43-50.

Price SA dan Wilson LM. 2006. Patofisiologi. Volume 1. Philadelphia: EGC. Saanin H. 1984. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Jakarta : Bina Cipta. Sass JE. 1951. Botanical Microtechnique. Iowa: The Iowa State Coll Pr.

Sastrohadinoto S, Hartono R, Sikar S, Soegiri N, Sukra J. 1973. Makro dan Mikroteknik Bidang Zoologi. Biro Penataran, Institut Pertanian Bogor. Takashima F, Hibiya T. 1995. An Atlas of fish histology normal and pathological

features. Edisi II. Tokyo : Lodansha Ltd.

Wang PA, Vang B, Pedersen AM, Martinez I, Olsen RL. 2011. Post-mortem degradation of myosin heavy chain in intact fish muscle: effects of pH and enzyme inhibitors. J Food Chem 124: 1090-1095

Wibowo S, Yunizal. 1998. Penanganan Ikan Segar. Jakarta : Instalasi Penelitian Ikan Laut. SLIPI

Winarno FG. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: Erlangga. Winarno FG. 2008. Kimia Pangan dan Gizi. Bogor: M-Brio Press.

Yang HL, Lin HT. 2005. Histology and histochemical enzyme-staining patterns of major immune organs in Epinephelus malabaricus. J Fish Biol 66: 729– 740.

Xiao L. 2010. Evaluation of Extraction Methods for Recovery of Fatty Acids from Marine Products [Tesis] Norwegia : University of Bergen.

Lampiran 1 Score sheet uji organoleptik dinding perut dan jeroan

ikan

Score sheet organoleptik dinding perut dan isinya (intestine) ikan segar (Laporan

Penelitian Lembaga Teknologi Perikanan, No.2 (1973) diacu dalam Ilyas (1983))

Nama Panelis: Tanggal: Cantumkan kode contoh pada kolom yang tersedia sebelum melakukan

pengujianBerilah tanda √ pada nilai yang dipilih sesuai kode contoh yang diuji.

Spesifikasi nilai Kode contoh

1 2 3 4 5 - Susunan isi perut teratur, kompak,

cemerlang, amis segar, selaput hitam mengkilat, lekat erat, dinding perut merah muda (pink) perak cemerlang

9

- Gejala seperti di atas tetapi mulai redup

8

- Susunan berubah, amis keras, selaput keabu-abuan, mudah lepas, redup

7

- Bau amis rancid, pucat, selaput abu-abu, mudah lepas

6

- Susunan tidak teratur, pucat, bau amis alkali, dinding lembek, rusak

menonjol

5

- Bau rancid-alkali keras, dinding perut mudah rusak

3

- Susunan hancur berantakan, busuk, tulang rusuk lepas dan dinding

Lampiran 2 Dokumentasi penelitian.

a. Tambak tempat pengambilan sampel b. Preparasi sampel prerigor

c. Fiksasi d. Dehidrasi

g. Blocking h. Trimming

i. Mikrotom pemotong jaringan j. Hasil pemotongan

k. Waterbath l. Kaca obyek yang berisi preparat jaringan

m. Pewarnaan H&E n. Perekatan preparat pada kaca penutup

Dokumen terkait