• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA

B. Saran

Penulis selaku mahasiswa Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Universitas Sumatera Utara ingin menyampaikan beberapa saran kepada Bapak/Ibu pegawai Kantor Pelayanan PajakPratama Medan Timur yang tidak lebih banyak bertujuan agar kita semua dapat meningkatkan pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia khususnya para Wajib Pajak yang telah sadar akan kewajibannya. Adapun saran tersebut adalah:

1. Pentingnya peningkatan pendekatan lebih kepada wajib pajak di kantor Pelayanan PajakPratama Medan Timur yang belum sadar akan kewajibanya sebagai warga negara yang telah berpenghasilan diatas PTKP dalam membayar pajak

2. Diharapkan kepada pihak kepegawaian perpajakan untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada wajib pajak dalam hal

50

melaksanakan kewajibanya agar masyarakat lebih peduli untuk membayar pajak

3. Terus menggali potensi perpajakn dari setiap wilayah yang di naunggi pihak Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur.

13

BAB II

GAMBARAN UMUM LOKASI PKLM

A. Visi dan Misi Direktorat Jenderal Pajak

Pajak merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang dengan tidak mendapatkan imblan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Direktorat Jendral Pajak merupakan sarana yang memberi pelayanan kepada masyarakat di bidang perpajakan.

1. Visi Direktorat Jenderal Pajak

Visi Direktorat Jenderal Pajak adalah “Menjadi Institusi Pemerintah yang menyelenggarakan sistem administrasi perpajakan modern efektif, efisien, dan dipercaya masyarakat dengan integritas dan profesionalisme yang tinggi”.

Visi tersebut menjelaskan bahwa DJP ingin menjadi institusi pemerintah yang menjalankan sistem administrasi perpajakan modern, efektif, efesien, dan dipercaya masyarakat, efektif dan efesien artinya bahwa DJP melakukan pengukuran dan pertanggungjawaban terhadap sistem modern yang dijalankan tersebut, dipercaya msyarakat artinya DJP memastikan masyarakat yakin bahwa sistem administrasi perpajakan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada masyarakat, bangsa, dan negara.

14

2. Misi Direktorat Jenderal Pajak

Misi Direktorat Jenderal Pajak adalah “Menghimpun penerimaan pajak negara berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang mampu mewujudkan kemandirian pembiayaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara melalui sistem administrasi perpajakan yang efektif dan efesien”.

Misi tersebut menjelaskan bahwa keberadaan DJP adalah untuk menghimpun pajak dari masyarakat guna menunjang pembiayaan pemerintah. Peran DJP tersebut dijalankan melalui sistem administrasi perpajakan yng efektif dan efesien. Sistem administrasi tersebut dapat diukur dan dipertanggungjawabkan dalam rangka melayani masyarakat secara optimal untuk menjalankan hak dan kewajiban perpajakannya.

3. Nilai Direktorat Jenderal Pajak

Integritas

“Menjalankan tugas dan pekerjaan dengan selalu memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral, yang diterjemahkan dengan bertindak jujur, konsisten, dan menepati janji”.

“Memiliki kompetensi di bidang profesi dan menjalankan tugas dan pekerjaan sesuai dengan kompetensi, kewenangan, serta norma-norma profesi, etika dan sosial”.

Sinergi

“Membangun dan memastikan hubungan kerjasasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas. Dari pengertian ini terlihat dua dimensi sinergi yang selayaknya terjalin, yaitu dimensi internal dan dimensi eksternal”.

Pelayanan

“Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan dengan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat, dan aman”.

Kesempurnaan

“Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segalabidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik”.

B. Sejarah Umum Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

Pada tahun 1976, Kantor Pelayanan Pajak masih disebut Kantor Inspeksi Pajak.Pada saat itu masih ada tiga Kantor Inspeksi Pajak yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan, Kantor Medan Utara dan Kantor Inspeksi Pajak Pematang Siantar.

16

Di tahun 1978 Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dipecah menjadi dua kantor yaitu Kantor Inspeksi Pajak Medan Selatan dan Kantor Inspeksi Pajak Kisaran. Untuk memudahkan pelayanan pembayaran pajak dari masyarakat, dan dengan pertumbuhan ekonomi yang semakin cepat, maka didirikanlah Kantor Inspeksi Pajak Medan Timur (sekarang Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur). Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994, didirikanlah Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas pokok di bidang penerimaan negara yang berasal dari pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nomenklatur KPP Medan Timur diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur pada tanggal 6 Mei 2008, sesuai dengan Peraturan Menteri Keuanagn Nomor 67/PMK.0/2008 tentang Perubahan Kedua atas PMK No 132/PMK.01/2006 Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak

Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur beralamat di Jalan Sukamulia No 17-A Medan.

C. Visi dan Misi Kantor Pelayanan Pratama Medan Timur Serta Nilai – Nilai Kementerian Keuangan

1. Visi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Menjadi Kantor Pelayanan Pajak Terbaik Tingkat Nasional Dalam Menunjang Penerimaan Negara Melalui Pelayanan Prima.

2. Misi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

Mencapai Kinerja Yang Optimal Melalui Pelayanan, Penyuluhan Dan Pengawasan Berdasarkan Ketentuan Perpajakan.

D. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan

Timur

Struktur organisasi merupakan wadah bagi sekelompok yang bekerja sama dalam usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Struktur organisasi menyediakan pengadaan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing-masing diberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab sesuai jabatannya. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis tentang hubungan kerja dari orang-orang yang menggerakkan organisasi dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Struktur organisasi diharapkan akan dapat memberikan gambaran tentang pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan antar bagian

18

berdasarkan susunan tingkat hirarki. Struktur organisasi juga diharapkan akan dapat menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang menghasilkan tercapainya komunikasi, koordinasi, dan integrasi secara efisien dan efektif dari segenap kegiatan organisasi baik vertikal maupun horizontal.

Setiap instansi atau perusahaanmenggunakan strukturor ganisasi dalam fungsi dan tugasnya masing-masing. Sedangkan definisi struktur organisasi itu sendiri adalah kerangka yang menyeluruh menghubungkan suatuorganisasi dan menerapkanhubungan yang ditetapkan.

KPP Pratama Medan Timur sendiri menerapkan Struktur Organisasi Lini dan Staff. KPP Pratama Medan Timur dipimpin olehseorang Kepala KPP yang secaraoperasional bertanggung jawabkepada Kepala Kantor Wilayah DirektoratJendral Pajak Sumatera Utara I.

KPP Pratama Medan Timur terdiridari 1 (satu) Sub bagian dan10 (sepuluh) seksi yang masing-masing seksi dipimpin Kepala Seksi danPelaksana. Khusus untuk Seksi Pengawasandan Konsultasi, selain Kepala Seksidan Pelaksana, seksiini juga memiliki Account Representative atau yang biasa disingkat dengan AR.

Adapun struktur organisasi yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dapat dilihat pada bagan berikut. (Terlampir)

E. Tugas dan Fungsi Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan Timur

Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Keuangan, tugas KPP Pratama yang termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Timur yaitu melaksanakan penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), Pajak TidakLangsung Lainnya, Pajak Bumidan Bangunan (PBB) serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam wilayahwewenangnya berdasarkan peraturanperundang-undangan yang berlaku.

Dalam melaksanakantugas diatas, KPP Pratama termasuk KPP Pratama Medan Timur menyelenggarakan fungsi yaitu :

Pengumpulan, pencarian, dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajianinformasi perpajakan, pendataan objekdan subjek pajak,

Penetapan dan penerbitanproduk hukum perpajakan,

Pengadministrasiandokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan SuratPemberitahuan, serta penerimaan suratlainnya,

20

2. Pelaksanaan registrasi wajibpajak, 3. Pelaksanaan ekstensifikasi,

4. Penatausahaan piutang pajak dan pelaksanaan penagihan pajak, 5. Pelaksanaan pemeriksaan pajak,

6. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan wajib pajak, 7. Pelaksanaan konsultasi perpajakan,

8. Pelaksanaan intensifikasi, 9. Pembetulan ketetapan pajak, 10. Pelaksanaan administrasi kantor.

F. Bidang-Bidang Kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama (KPP) Medan

Timur

Berdasarkan Peraturan MenteriKeuangan Nomor 62/PMK.01/2009 Tentang Organisasi Dan Tata KerjaInstansi Vertikal Direktorat Jenderal Keuangan, KPP Pratama termasuk didalamnya KPP Pratama Medan Timur terdiri dari :

1. Sub bagian Umum dan Kepatuhan Internal

Subbagian umum mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Penatausahaan surat masuk dan surat keluar

b. Menyusun tanggapan/tindak lanjut terhadap Surat Hasil Pemeriksaan/Laporan Hasil Pemeriksaan dari Ditejen/Kemenkeu/BPK/BPKP/Unit Fungsional Pemeriksaan lainnya.

c. Menyusun tanggapan terhadap surat pengaduan anggota masyarakat melalui pos maupun secara langsung.

d. Menyusun laporan berkala KPP, meliputi Laporan Ketertiban Pegawai, Laporan Penggunaan Anggaran, Laporan Pemakaian Barang – Barang Milik Negara dan lain sebagainya.

e. Meneliti pelanggaran disiplin pegawai yang terjadi sesuai dengan peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010.

f. Pengadministrasian hak – hak pegawai antara lain hak cuti, asuransi kesehatan, pengangkatan pegawai, pengajuan pension dan sebagainya.

g. Pengadministrasian gaji pegawai

h. Pemeliharaan asset-aset negara serta pengadaan barang – barang kebutuhan kantor.

i. Pengelolaan dan penggunaan anggaran, serta mengelola Sistem Akuntansi Instansi.

j. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Kepatuhan Internal. k. Pengawasan / Kepatuhan Internal.

2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data danInformasi mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menyusun rencana penerimaan pajak berdasarkan ekonomi dan keuangan. b. Menatausahakan penerimaan pajak.

22

d. Perbaikan computer dan aplikasi computer. e. Penatausahaan Alat Keterangan.

f. Penatausahaan surat – surat masuk pada Seksi Pengolahan Data dan Informasi.

g. Pengaturan jaringan computer ke seluruh pegawai serta pengawasan terhadap penggunaan jaringan computer.

3. Seksi Pelayanan

Seksi Pelayananmempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menatausahakan surat – surat permohonan dari wajib pajak dan surat – surat lainnya pada Tempat Pelayanan Terpadu (TPT)

b. Menatausahakan surat – surat masuk untuk seksi pelayanan. c. Penatausahaan arsip/berkas perpajakan.

d. Menyelesaikan registrasi wajib pajak dan pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (PKP) serta permohonan NPWP.

e. Menyelesaikan permohonan penghapusan NPWP dan pengukuhan PKP f. Menerbitkan surat keputusan pembetulan produk hokum

g. Pemberitahuan Wajib Pajak keluar/pindah masuk

h. Menatausahakan SPT Tahunan PPh atau SPT Masa PPN atau SPT Masa PPh pemotong dan pemungut yang telah diterima kembali dalam rangka pengawasan kepatuhan Wajib Pajak.

i. Menyelesaikan permohonan perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan PPh.

j. Melayani peminjaman/pengiriman berkas dari/ke KPP lain.

k. Melaksanakan pemenuhan permintaan konfirmasi atau klarsifikasi.

l. Mencetak surat teguran sehubungan dengan SPT Tahunan PPh, SPT Masa PPN, SPT masa PPh, yang tidak disampaikan atau disampaikan tidak sesuai dengan batas waktu yang ditentukan.

m. Menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) dan Surat Tagihan Pajak (STP) n. Melaksanakan penyuluhan perpajakan

o. Melaksanakan pelayanan kebutuhan informasi perpajakan yang dibutuhkan oleh Wajib Pajak

4. Seksi Penagihan

SeksiPenagihan mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Penagihan

b. Melakukan pengawasan terhadap tunggakan dan angsuran/pelunasan pajak. c. Menerbitkan dan menyampaikan surat teguran kepada Wajib Pajak.

d. Menerbitkan dan melaksanakan surat paksa.

e. Menerbitkan SPMP (Surat Perintah Melakukan Penyidikan) dan melaksanakan penyitaan.

f. Menerbitkan surat permintaan pemblokiran rekening Wajib Pajak kepada pimpinan Bank

24

g. Meakukan proses lelang atas harta kekayaan penunggakan pajak yang telah disita.

h. Melakukan penelitian administratif dan penelitian setempat terhadap piutang pajak yang diperkirakan tidak dapat ditagih/tidak mungkin ditagih lagi.

i. Meakukan penelitian atas usulan penghapusan piutang pajak. j. Menjawab konfirmasi data tunggakan wajib pajak.

5. Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan memiliki tugas sebagai berikut :

a. Menatausahakan surat masuk ke Seksi Pemeriksaan

b. Mengusulkan wajib pajak yang akan dilakukan pemeriksaan

c. Menerbitkan Surat Perintah (SP2), surat pemberitahuan (SPT) pemeriksaan pajak dan surat pemanggilan pemeriksaan pajak.

d. Menatausahakan Laporan Hasil Pemeriksaan (LPH) dan Nota Perhitungan (Nothit)

e. Mengusulkan dilakukannya penyidikan pajak. f. Membuat laporan tentang Wajib Pajak Patuh. 6. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

Seksi Ekstensifikasi Perpajakanmempunyai tugas sebagai berikut :

a. Menatausahakan surat yang nasuk ke Seksi Eksentisifikasi Perpajakan. b. Menerbitkan surat himbauan ber-NPWP.

c. Mencari data dari pihak ketiga dalam rangka pembentukan data perpajakan. d. Mencari data potensi perpajakan dalam pembuatan monografi fiskal.

e. Pembuatan Daftar Biaya Komponen Bangunan (DBKB) 7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I, II, III, dan IV

Seksi Pengawasan dan Konsultasi dibagi menjadi 2 (dua) kelompok tugas yaitu, Seksi Pengawasan dan Konsultasi I bertugas memberikan pelayanan dan konsultasi teknis kepada Wajib Pajak. Sedangkan Seksi Pengawasan dan Konsultasi II, III, dan IV melaksanakan pengawasan dengan tugas sebagai berikut :

a. Melakukan pengawasan penerbitan surat teguran kepada Wajib Pajak yang belum menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT)

b. Melaksanakan penelitian dan analisa kepatuhan material Wajib Pajak.

c. Melakukan penghapusan atau pembatalan ketetapapan pajak yang tidak benar. d. Pengusulan Wajib Pajak/PKP fiktif.

e. Pengusulan Wajib Pajak patuh.

f. Melakukan penelitian untuk mengusulkan penerbitan Surat Keterangan Fiskal (SKF).

g. Pemberian izin penggunaan mesin teraan materai.

h. Mengirimkan himbauan perbaikan Surat Pemberitahuan (SPT).

i. Melakukan kunjungan kerja ke lokasi Wajib Pajak dalam rangka pengawasan data Wajib Pajak.

26

k. Membuat Surat Keterangan Bebas (SKB). 8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok fungsional mempunyai tugas sebagai berikut :

a. Melakukan pemeriksaan sederhana kantor.

b. Membuat Nota Penghitungan (Nothit) pajak, Daftar Kesimpulan Hasil Pemeriksaan (DKHP) dan Alat Keterangan (Alket)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Dalam mewujudkan pembangunan yang adil dan merata di segala bidang yang diperlukan adalah adanya sumber pemerintahan yang menunjang peningkatan sumber penerimaan negara yang diperlukan untuk membiayai pengeluaran rutin dan untuk membiayai pembangunan. Untuk mencapai target yang telah ditentukan oleh pemerintah melalui anggaran-anggaran yang telah disusun,maka pemerintah mengupayakan agar sumber pajak dapat terus meningkat dari tahun ketahunnya dengan cara memberikan penjelasan kepada masyarakat.

Pajak merupakan penerimaan negara terbesar setelah migas.Dimana penerimaan negara dari sektor pajak setiap tahun terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dimana rencana pendapatan negaradari sektor pajak terus meningkat.Pendapatan negara dari sektor pajak inilah yang digunakan untuk membiayai pelaksanaan pembangunan nasional yang sedang berjalan.

Pemerintah dalam hal ini Direktorat Jenderal Pajak sebagai aparat mempunyai tugas yang cukup berat dalam memenuhi pendapatan negara yang telah ditetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Sehingga aparat pajak harus aktif dalam melakukanpembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan perpajakan dari wajib pajak agar mematuhi

2

peraturan perundang-undangan perpajakan.Untuk meningkatkan penerimaan pajak pemerintah telah berulangkali melakukan pembaharuan undang-undang perpajakan.Dahulu sebelum adanya tax reform dimana sistem Official Assesment (UU No. 6 Tahun 1986) diganti menjadi Self Assesment (UU No. 16 Tahun 2009) Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.

Dalam sistem Self Assesmentwajib pajak diberi kepercayaan dan tanggung jawab untuk menghitung,membayar dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus di bayar.

Namun, masih ada wajib pajak yang lalai dalam melaksanakan kewajiban dalam membayar pajak. Bagi wajib pajak yang lalai melaksanakan kewajiban perpajakanya akan dikeluarkan penetapan dan ketetapan sesuai dengan ketentuan umum dan tata cara perpajakan (KUP).Penetapan dan ketetapan pajak ini merupakan dasar penagihan pajak.

Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Barang dan Jasa merupakan pajak yang dikenakan atas barang maupun jasa. Pajak Pertambahan Nilai hanya dikenakan dan dipungut beberapa kali pada berbagai mata rantai jalur perusahaan. Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dilaksanakan berdasarkan sistem faktur,sehingga atas penyerahan barang atau jasa wajib dibuat Faktur Pajak sebagai bukti transaksi penyerahan barang dan jasa yang terutang pajak (UU No.42 Tahun 2009).

Dalam memenuhi kewajiban pajak,khususnya Pajak Pertambahan Nilai (PPN) pemerintah memberikan beberapa fasilitas agar kewajiban pajak yang dikenakan tidak membebani kegiatan usaha yang dilakukan oleh wajib pajak dan dapat terus

meningkatkan ekspor gunamempercepat pertumbuhan perekonomian di Indonesia.Dengan diadakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) inidapat menambah pengetahuan dan mengembangkan keterampilan etika pekerjaan,sikap,tugasdan tanggung jawab serta kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan.

Berdasarkan kenyataan-kenyataan tersebut,maka penulis mencoba menelitidan membahas untuk menuangkan dan mengangkatnya menjadi sebuah karya ilmiah yang berjudul: “Mekanisme Pelaporan PajakPertambahan Nilai (PPN)

PadaKantor Pelayanan Pajak Patama Medan Timur.”

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri 1.Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)

Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan Mandiri(PKLM) merupakan kegiatan intrakulikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dengan cara praktis dilapangan yang langsung berhubungan dengan teori keahlian yang diterima dari para dosen Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah:

1.1 Untuk mengetahui Mekanisme Pelaporan Pajak Pertambahan Nilai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

4

1.2 Untuk mengetahui bagaimana kendala ataupun masalah yang dihadapi dalam Pelaporan Pajak Pertambahan NilaiPadaKantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) 2.1 Bagi Mahasiswa

a. Mengimplementasikan mekanisme pelaporan Pajak Pertambahan Nilai yang diperoleh di bangku perkuliahan,

b. Mengetahui lebih dalam tentang Pajak Pertambahan Nilai,

c. Meningkatkan interaksi baik dengan petugas ataupun pegawai pajak maupun dengan wajib pajak mengenai Pajak Pertambahan Nilai,

d. Menambah ilmu dan wawasan dalam hal Pajak Pertambahan Nilai,

e. Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan keterampilan dalam hal kepabean,

f. Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan dibekali keahlian keterampilan dan pengalaman yang diperoleh sewaktu melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.

2.2 Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

a. Sebagai sarana untuk mempererat hubungan yang positif antaraKantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan program studi Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU,

b. Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini mahasiswa dituntut memberikan sumbangsihnya baik berupa saran maupun kritikan yang bersifat mambangun yang menjadi sumber masukan untuk meningkatkan kinerja pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur.

2.3 Bagi program Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU

a. Hubungan kerja sama Universitas Sumatera Utara dengan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur,

b. Membuka interaksi antara mahasiswa, dosen dan instansi pemerintahan di bangku perkuliahan,

c. Rasa ikut serta masyarakat membangun negara,

d. Guna meningkatkan profesionalisme,memperluas wawasan serta menetapkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam menerapkan ilmu,khususnya dibidang perpajakan,

e. Membangun image yang baik terhadap sumber daya manusia yang dihasilkan dari lembaga pendidikan nasional,khususnya Universitas Sumatera Utara

C.Uraian Teoritis

1. Definisi Pajak

Defenisi pajak menurut Rochmat Soemitro mengatakan, Pajak adalah iuran rakyat,pada negara berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tidak

6

mendapat jasa timbal balik,yang langsung dapat ditunjukan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum(Resmi,2008:1).

Menurut N.J.Feldman,Pajak adalah prestasi yang dipaksakan oleh sepihak dan terutang kepadapengusaha oleh pihak yang terutang kepada pengusaha (menurut norma-norma yang ditetapkan secara umum),tanpa adanya kontraprestasi dansemata-matadigunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum(Resmi,2008:2).

2. Fungsi Pajak

Terdapat dua fungsi pajak, yaitu :

2.1 Fungsi Budgetair, adalah pajak berfungsi salah satu sumber penerimaan Negara untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan Negara.

2.2 Fungsi Reglured, adalah sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi serta mencapai tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan(Resmi,2008:3).

3. Pengertian Wajib Pajak

Wajib pajak adalah orang pribadi atau badan,meliputi pembayaran pajak,pomotongan pajakdan pemungutan pajak,yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.(Pasal 1 ayat 2 UU KUP).

4. Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas konsumsi barang dan jasa di daerah pabean yang dikenakan secara bertingkat di setiap jalur produksi dan distribusi.

Pengenaan Pajak Pertambahan Nilai sangat dipengaruhi oleh perkembangan transaksi bisnis serta polakonsumsi masyarakat objek dari Pajak Pertambahan Nilai atas nilai tambah (added value)yang timbul efek pengenaan pajak berganda dapat dihindarkan(Resmi,2008:1).

5. Karakteristik Pajak Pertambahan Nilai

Pajak Pertambahan Nilai itu ada berapa macam:

5.1.Pajak Tidak Langsung

Beban pajak dipikul oleh konsumen akhir. Pengusaha akan menggeser beban pajak kepada pembelisesuai dengan mata rantai produksi dan distribusi sampai ke konsumen akhir melalui pengenaan pajak secara bertingkatpengusaaha menggeser beban melalui pengkreditan pajak(Resmi,2008:1).

5.2. Pajak Konsumsi

Pemikul beban pajak berakhir pada konsumen.

5.3. PPN Bersifat Netral

Pengenaan PPN didasarkan pada”destination principle”dan hanya dikenakan atas nilai tambahan lainnya.

5.4. PPN dipungut di tempat Barang atau Jasa tersebut dikonsumsi

5.5. Pajak Objektif

PPN hanyadikenakan bila terdapat faktor objektif,yaitu;keadaan,peristiwa atau perbuatan hukum yang dapat dikenakai pajak(Resmi,2008:1).

8

5.6. PPN akan mendahulukanObjek, Baru Kemudian mencari

Subjektifnya

5.7. Sistem Faktur

Setiap penyerahan barang kena pajak dan/jasa kena pajak yang dilakukan oleh pengusaha kena pajak harus dibuatkan faktur pajak(Resmi, 2008:1).

D.Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Melalui Praktik Kerja Lapangan Mandiri,penulis ingin mengetahui beberapa masalahsebagai berikut:

1. Mekanisme pelaporan pajak pertambahan nilai, 2. Objek pajak pertambahan nilai,

3. Kendala ataupun masalah dalam mekanisme pelaporan pajak pertambahan nilai,

4. Upaya-upaya yang dilakukan dalam mengatasi pelaksanaan pelaporan pajak pertambahan nilai.

E. Metode Praktik Kerja lapangan Mandiri

Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data sesuai dengan metode yang di gunakan sebagai berikut:

1. Tahapan Persiapan

Hal ini berkaitan dengan persiapan yang dibutuhkan mahasiswa mulai dari peninjauan objek dan lokasi, mencari bahan untuk pembuatan proposal, permohonan surat jalan/surat permohonan dari fakultas, dan lain sebagainya.

2. Studi Literatur

Hal ini berkaitan dengan pengumpulan buku-buku yang berkaitan dengan judul Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), artikel ilmiah serta sumber-sumber lain yang mendukung penulisan laporan ini.

Dokumen terkait