• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

1. Media massa yang merupakan institusi penyalur informasi sudah seharusnya bersifat objektif dan berimbang dalam menyajikan berita. Jangan karena ideologi yang diusung membuat media massa terjebak dalam perspektif tertentu sebuah isu. Dalam menyajikan sebuah pemberitaan Media Indonesia harus tetap objektif dan berimbang, komitmennya terhadap pluralisme dan keberagamannya harus dikesampingkan, agar khalayak tidak mengkonsumsi fakta yang diwarnai dengan subjektivitas institusi tersebut. Pada intinya Media Indonesia dalam memberitakan pemberitannya harus tetap netral sesuai dengan kaidah kode etik jurnalistik.

2. Proses terbentuknya sebuah berita dengan melalui alur tertentu yang berbeda-beda dalam sebuah institusi media massa. Peran wartawan dan kebijakan pengelola sebuah kantor berita menentukan hasil akhir berita yang publikasikan. Bagi seorang wartawan seharusnya tetap berpegang kepada prinsip-prinsip jurnalistik yang otentik yaitu, netral, objektif, jujur dan teoritis. Dan bagi institusi media massa, tentu saja menjadi fungsi utama kontrol prinsip tersebut.

3. Upaya untuk mendapatkan berita yang imbang dari sebuah isu, ada baiknya khalayak membaca berita dari sumber berita yang lain, agar tidak sama-sama terjebak dalam satu perspektif tertentu.

22.

Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 11

Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2001), h.140

Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru Dalam Pemberitaan (Yogyakarata: C.V. Andi Offset, 2005), h. 18.

Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi, Idiologi, dan Politik Media (Yogyakarta:Lkis.2002),h. 19-20.

Eriyanto, Analisis Framing : Kontruksi, Idiologi, dan Politik Media (Yogyakarta:Lkis.2002),h. 102.

Eriyanto, Op. Cit. h. 122

Ibnu Hamad, Konstruksi Realitas Politik dalam Media Massa, (Jakarta:Granit, 2004), h. 11.

Lasa,Pengelolaan Terbitan Berkala,h. 98-100.

Lynn H Turner,Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi,(Jakarta: Penerbit Salemba Humanika,2008), h.41

Mondry,Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, (Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia, 2008),cet.1 h.13

Nugroho Bimo,Eriyanto dan Frans Surdiasis, Politik Media Mengemas berita.

Nurani Soyomukti, Pengantar Ilmu Komunikasi Sosial(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2010) h. 198-199.

Pemasyaran, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,3007), cet ke-2, h. 25 Rachmat Kriyantono. Tekni Praktis Riset Komunikasi :Disertasi Contoh Praktis

2008. h.58

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.85

Syamsul M.Romli, Asep. Kamus Jurnalistik, Bandung: Simbiosa Rektama Media 2008 h.138

Teba, sudrman. Jurnalistik Baru. Kalam Indonesia. Jakarta 2005

Totok Djuroto, Manajemen Penerbitan Pers, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2000), h. 46-48.

Yogyakarta; Institut Study Arus Informasi. 1999. h. 20 (Inggris) Online Etymology Dictionary: Information

LIMA penghuni Lembaga Pe-masyarakatan (LP) Pemuda Tangerang, Banten, terluka dan dilarikan ke Rumah Sa-kit Umum Daerah (RSUD) Tangerang akibat bentrok antarpenghuni, kemarin.

Berdasarkan informasi, be-trok yang terjadi, kemarin, pukul 11.15 WIB itu diawali percekcokan antara napi di Blok B dan D yang berlanjut adu fi sik dan saling serang di antara mereka. Petugas Polres Metro Tangerang yang datang ke lokasi untuk menghentikan bentrok diserang oleh para narapidana (napi). “Polisi sempat masuk, tapi beberapa saat kemudian keluar ka-rena dilempari batu oleh para napi,” kata Dedi Purnomo, warga di sekitar LP.

Tidak lama kemudian,

petu-gas dengan kekuatan lebih besar masuk kembali ke LP, sehingga perkelahian dapat diatasi. “Saya lihat ada lima orang yang luka-luka akibat bentrokan itu. Dan mereka dilarikan ke RSUD Tangerang untuk dirtawat,” katanya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto membenarkan ra-tusan personel Polri dan TNI diterjunkan ke LP yang ber-ada di Jalan Pemuda Raya, Tangerang, itu untuk meng-hentikan bentrok antarnapi. “Ada 260 personel dari Polda (Metro Jaya), polres, polsek, serta TNI,” katanya.

Untuk mencegah terulang-nya insiden serupa, seluruh petugas keamanan melokal-isasi tempat kejadian perkara. Setiap blok LP pun dikunci

dan napi tidak diperkenankan keluar dari sel.

Ia mengungkapkan bentrok bermula dari adanya tuduhan pencurian ponsel yang dilon-tarkan salah seorang napi penghuni blok B terhadap warga binaan di blok D. Kala itu, pihak LP tengah melaku-kan kegiatan rutin sehingga pintu blok B, C, dan D harus dibuka. Tudingan itu menim-bulkan perdebatan disusul saling serang.

Empat napi terluka, yaitu Renold Dianosa, Alex, Ace, dan Renhard. Seorang petugas LP bernama Sukarno Ali juga terluka. “Sukarno terluka di kepala dan dirawat di Poli-klinik LP Pemuda. Sementara itu, empat korban narapidana dibawa ke RSUD Tangerang,” jelasnya. (SM/Gol/J-4)

DINAS Kebersihan dan Perta-manan Kota Depok tidak lagi melayani pemakaman baru di Tempat Permakaman Umum (TPU) Kali Mulya I, Sukma Jaya, karena lahan makan di sana sudah habis. Warga Depok yang meninggal dunia disarankan dimakamkan di kampung halaman.

Sekretaris Dinas Kebersih-an dKebersih-an PertamKebersih-anKebersih-an Kota Depok Oka Barmara Soebae-darahman mengatakan TPU Kali Mulya I saat ini sudah penuh. “Bagi warga yang

ke-luarganya meninggal di Kota Depok, sebaiknya jenazah dibawa ke kampung masing-masing dan dimakamkan di sana,” katanya, kemarin.

Selain TPU Kali Mulya I, TPU lainnya juga sudah hampir penuh, antara lain TPU Kali Mulya II seluas 2,3 ha, Kali Mulya III dengan luas 3,2 ha, Cimpeaun (1 ha), Pasir Putih (1 ha), dan TPU Pondok Petir dengan luas lahan 600 meter persegi.

Mantan pengawas Inspek-torat Kota Depok itu

me-ngatakan kebutuhan lahan permakaman sangat desak, tapi sangat sulit men-dapat lahan di Kota Depok. Untuk mengatasinya, selain mengimbau warga Depok di-makamkan di kampung hala-man masing-masing, ia juga menganjurkan penumpang an jenazah baru pada makam lama.

Ia memperkirakan lahan permakaman umum di Kota Depok hanya mampu me-nampung jenazah hingga 2016, karena lahan yang

ter-sisa sekitar 4 ha sampai 7 ha. Setiap jenazah, lanjutnya, membutuhkan lahan 1 x 1,25 meter. Jika dikalikan 420 jena-zah, tanah yang dibutuhkan 1.575 meter per tahun. “Ber-arti lahan akan habis pada 2016,” katanya.

Oka juga meminta setiap kecamatan menyediakan area permakaman umum mengi-ngat tingkat pertumbuhan penduduk di Kota Depok semakin tinggi dan tidak se-banding dengan ketersediaan lahan permakaman.(KG/J-4)

BERAWAN: Awan mendung menutupi langit di kawasan Monas, Jakarta, kemarin. BMKG memprediksi hingga 20 April, prospek cuaca Jakarta berawan dan berpotensi hujan

terutama sore dan malam hari.

PENDANGKALAN SUNGAI: Pemulung mengais rezeki di

antara tumpukan sampah yang memenuhi tepi Kanal Banjir Barat di kawasan Tomang, Jakarta, kemarin. Sampah yang dibuang sembarangan itu merupakan penyebab terjadinya pendangkalan dan penyempitan aliran sungai.

LENGANG: Suasana jalan lengang di Jalan MH Thamrin, Jakarta, kemarin. Libur Paskah yang bertepatan

dengan libur panjang dimanfaatkan warga Jakarta untuk berekreasi ke luar kota.

ANTARA/ZABUR KARURU

MI/RAMDANI

MI/ANGGA YUNIAR

Napi LP Pemuda Bentrok, Lima Luka

Lahan Makam di Depok Hampir Habis

K

EMENTRIAN

Pendi-dikan dan Kebudayaan (Kemendikdud) menu-tup pengoperasian Taman Kanak-Kanak Jakarta Interna-tional School (TK JIS) Jakarta Selatan karena tidak memiliki izin.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Kemendik-bud Lydia Freyani Hawad menegaskan TK tersebut di-tutup sampai pihak pengelola JIS menyelesaikan perizinan di Kemendikbud. “Tidak ada toleransi bagi sekolah yang tidak mengantongi izin Ke-mendikbud, termasuk JIS, kita tutup sementara. Hal ini dilakukan untuk memberi kesempatan kepada pihak JIS

untuk mengurus perizinan,” ujarnya, Kamis (17/4).

Meski demikian, ia tetap mempertimbangkan aspek pendidikan murid sehingga Kemendikbud hanya melibur-kan sementara murid TK itu hingga masalah perizinan selesai.

Menurutnya, penutupan sementara sekolah itu tidak berdampak banyak terhadap pendidikan siswa karena su-dah memasuki akhir tahun ajaran. “Kami memberikan waktu satu minggu untuk mengurus semuanya. Kalau sudah selesai, sekolah akan dibuka kembali,” terangnya.

Sebelumnya, Lidya menya-takan JIS hanya mempunyai izin untuk sekolah dasar (SD).

“Mereka tidak punya izin un-tuk TK,” ujarnya.

Tutup selamanya

Sementara itu, pengacara murid yang menjadi korban kekerasan seksual di TK terse-but, Andi Asrun, berpendapat seharusnya TK JIS ditutup se-terusnya. Soalnya, terjadinya kasus kekerasan seksual ter-hadap muridnya membukti-kan pengelola JIS lalai dalam pengamanan sekolah. Selain itu, yang dialami kliennya merupakan bentuk tindak kriminalitas.

“Seharusnya ditutup sete-rusnya, atau paling enggak beberapa tahun. Jangan hanya sementara sampai masalah perizinan selesai,” ujarnya.

Ia juga menilai langkah penutupan yang dilakukan Kemendikbud terlambat. Se-harusnya, Kemendikbud lang-sung menutup TK itu ketika di-ketahui tidak memiliki izin.

Soal penutupan TK oleh Kemendikbud, pihak JIS tidak mau berkomentar. Kepala sekolah, guru, bahkan petugas keamanan tutup mulut. “Kami tidak tahu dan dilarang mem-berikan komentar,” ujar salah satu petugas keamanan JIS.

Di sisi lain, orangtua kor-ban kekerasan seksual be-rencana menggugat pengelola JIS. “Pasti akan kita gugat dengan mempersiapkan surat gugatannya,” kata pengacara orangtua korban kekerasan seksual, OC Kaligis, di Polda

Metro Jaya, Kamis (17/4). Terkait dengan kasus itu, Ke-pala Polda Metro Jaya Irjen Dwi Priyatno meminta pe nyidik segera menyelesaikan kasus dugaan kekerasan seksual tersebut. “Kapolda sangat ber-atensi, minta pe nyidik fokus menangani kasus kekerasan seksual itu,” kata Kepala Bi-dang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rik-wanto di Jakarta, Kamis.

Ia menuturkan, Kapolda juga meminta penyidik segera menahan dan mencari pelaku lain jika sudah menemukan dua alat bukti dugaan keter-libatannya. “Sementara kita masih fokus terhadap tiga o-rang untuk pendalaman,” ujar Rikwanto. (Nel/Ant/J-4)

Kemendikbud Tutup TK JIS

KOTA TANGERANG

KOTA DEPOK

KOTA BEKASI JAKARTA SELATAN

Libur Panjang, Penumpang

Padati Terminal Bekasi

PENUMPUKAN penumpang terjadi di Terminal Bus Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin, karena banyak warga meman-faatkan libur panjang akhir pekan untuk berlibur ke luar kota.

Kepala Unit Pengendali Ope-rasional Terminal Bus Bekasi Umar Setiono mengatakan pe-ningkatan jumlah penumpang terjadi pada jurusan tertentu, antara lain tujuan Priangan Timur, yaitu Pangandaran, Garut, dan Tasikmalaya. Se-lain itu, lonjakan penumpang terjadi pada tujuan beberapa daerah di Jawa Tengah.

“Memang terjadi lonjakan penumpang sebesar 50% jika dibandingkan dengan hari biasa. Ini kan long weekend. Banyak line bus yang kosong, khususnya untuk tujuan Tasik-malaya,” katanya.

Meski demikian, pengelola Terminal Bus Kota Bekasi tidak menyiapkan bus tamba-han, karena yakin bus yang

tersedia cukup untuk meng-angkut seluruh penumpang. “Ini masih normal, Lebaran saja masih bisa kami atasi,” jelasnya.

Alasan lain tidak ditambah-nya armada bus, lanjut Umar, ialah fanatisme penumpang dalam memilih bus. Meskipun sudah diberi bus tambahan, penumpang tetap memilih bus favorit mereka. “Kami pernah menambah bus dari Mayasari dengan tarif tidak jauh berbeda. Namun, pe-numpang tetap memilih bus utama,” katanya.

Sementara itu, arus lalu lintas di ruas tol Jakarta-Cikampek, kemarin, padat sejak pagi karena warga Ja-karta banyak yang bepergian ke daerah untuk menikmati libur libur panjang. Petu-gas Sentra Komunikasi Tol Jakarta-Cikampek, Dirman, mengatakan pertambahan volume kendaran terjadi sejak dini hari. (Gan/Gol/J-4)

Gugatan Penyerobotan Tanah Ditolak

Rumah Mewah di Pondok Indah Dirampok

Pembebasan Lahan Tol Segera Rampung

MAJELIS Hakim Pengadilan Negeri Bogor menolak gugatan ke-luarga ahli waris M Noer bin Yakoeb, atas kasus sengketa tanah seluas 11.160 meter persegi di Jalan Gunung Gede I Dalam, Ke-lurahan Babakan, Kecamatan Bogor Tengah.

Dalam sidang pembacaan putusan pada Rabu (16/4), majelis ha-kim yang diketuai Widya Irfani memenangkan dua tergugat yang semula dituding menyerobot tanah itu dengan cara manipulasi surat, yakni Saiman Ermawan dan Thetrin Meliana. Hakim menge-sampingkan semua alat bukti berupa dokumen-dokumen terkait kepemilikan tanah serta keterangan para saksi. Termasuk kete-rangan beberapa saksi tergugat yang mendukung penggugat.

Atas putusan itu, keluarga ahli waris bersama kuasa hukum kecewa. Roby Anugrah Marpaung selaku kuasa hukum ahli war-is menyatakan akan mengajukan banding. “Kami ban ding. Kami ingin mengoreksi putusan majelis hakim,” katanya.(DD/J-4)

KAWANAN perampok menyatroni rumah mewah di Jalan Seko-lah Duta Raya, Nomor 6, Pondok Indah, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, kemarin siang. Pelaku yang diperkirakan berjumlah tiga orang mendatangi lokasi dengan modus berpura-pura sebagai petugas pengukur taman.

Mereka berhasil masuk ke rumah Yajid Adam dan diterima oleh pekerja rumah tangga bernama Parni, 25. Parni tidak berkutik kala ditodong dengan senjata tajam dan menuruti permintaan pelaku. Korban kemudian dikurung di kamar belakang rumah.

Seusai melumpuhkan korban, pelaku lalu membongkar brankas di kamar utama yang berisi US$18 ribu, 2 jam tangan, komputer tablet, tiga sertifi kat, dua buku pemilikan kendaraan bermotor (BPKB), sejumlah perhiasan, dan paspor. Kasubag Hu-mas Polres Metro Jakarta Selatan Komisaris Aswin saat dimintai konfi rmasi membenarkan peristiwa itu. (Gol/J-4)

GUBERNUR DKI Jakarta Joko Widodo menargetkan pembebasan lahan untuk kelanjutan pengerjaan akses tol Priok bisa selesai da-lam satu bulan ke depan. Hal itu dikatakan Jokowi saat meninjau proyek pembangunan tol di Jalan Jampea, Koja, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (16/4), sekaligus lokasi yang pembebasan lahannya belum rampung.

“Saya mengerti belum selesainya pengerjaan menyebabkan kemacetan. Wali kota sudah menjanjikan bulan depan ram-pung. Termasuk pembebasan lahan selama ini jadi kendala,” katanya.Pengerjaan seluruh akses tol itu masih terkendala 45 bidang lahan yang belum dibebaskan. Dari jumlah itu, di wila-yah Kecamatan Cilincing terdapt 11 rumah belum dibebaskan. Sementara itu, di Kecamatan Koja terdapat 34 bidang tanah.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono menjelaskan, di Kalibaru, Cilincing, tanah akan dibebaskan dengan harga Rp1,9 juta per meter persegi. (Ths/J-4)

BADAN Standar Nasional Pen-didikan (BSNP) terus berkoor-dinasi dengan Inspektorat Jenderal Kemendikbud diban-tu kepolisian undiban-tuk menelu-suri dugaan kebocoran kunci jawaban ujian nasional (UN) di Surabaya, Jawa Timur.

“Hasilnya akan dibahas di pleno BSNP. Kami juga akan menelaah lebih lanjut bersama Puspendik (Pusat Penilaian Pendidikan) Ke-mendikbud,” kata Ketua BSNP Edy Tri Baskoro di Jakarta, kemarin.

Dugaan kebocoran kunci jawaban terungkap pada hari ketiga pelaksanaan UN, Rabu (16/4). Polisi telah memeriksa 15 pelajar, termasuk R yang menjadi saksi kunci. R yang sempat menghilang diketa-hui membeli kunci jawaban itu dari seseorang kemudian disebarluaskan ke sejumlah

siswa.

Ada 20 lembar kunci ja-waban yang diperoleh R se-suai dengan 20 paket soal yang diujikan. Di bagian atas lembar jawaban itu tertera kode soal dan siswa bisa me-nyesuaikan dengan naskah soal yang diterimanya.

Anggota BSNP Tengku Ram-li Zakaria mengatakan, jika nanti terbukti ada kebocoran, siswa yang terkait bisa dike-nai sanksi. Adapun pemberi kunci jawaban akan dibidik dengan delik pidana.

Indonesia Corruption Watch meminta agar UN diulang jika memang benar telah terjadi kebocoran kunci jawaban. Na-mun, menurut Tengku Ramli, hal itu tidak bisa serta-merta dilakukan.

“Kita akan selisik dulu. Jika benar terbukti terjadi kebo-coran, mungkin saja diulang,

tapi terbatas hanya di sekolah terkait. Tidak mungkin di-ulang dalam skala luas,’’ ujar Tengku Ramli.

Pengamat pendidikan yang juga dosen Universitas Para-madina Jakarta M Abduh Zen menilai kasus di Sura-baya menunjukkan adanya indikasi UN memang benar bocor dan ia mengusulkan nilai UN dianulir. “Tentunya jika itu pengakuan para siswa, kuat diduga ada kebocoran,” tandasnya.

Secara terpisah, Sekjen Fe-derasi Serikat Guru Indonesia

(FSGI) Retno Listyarti meng-imbau penanganan kasus tersebut tidak mengorbankan anak didik.

“Mereka memang salah, tetapi mereka juga korban da lam sistem UN yang me-mang sangat tak adil dan mem buat stres peserta didik,” tuturnya.

Kalau para siswa itu terbuk-ti bersalah, Retno meminta pemerintah menyikapinya dengan arif. Mereka tak perlu langsung dinyatakan tidak lu-lus, tapi cukup diberi kesem-patan mengulang.

“Semoga kejadian ini men-jadi momentum revitalisasi UN. Jadikan UN hanya seba-gai pemetaan. Karena jika UN menjadi penentu kelulusan apalagi tiket masuk PTN, ke-curangan secara sistemik dan masif akan terus ada,” pung-kas Retno. (Bay/X-8)

PARA penyelam terus dike-rahkan untuk mencari korban kapal feri Sewol yang teng-gelam dalam perjalanan dari Pelabuhan Incheon menuju Pulau Jeju di Korea Selatan (Korsel). Kemarin, mereka menemukan tiga mayat yang tersangkut di jendela kabin kapal tersebut.

Penjaga pantai Korsel

men-jelaskan hal tersebut setelah beberapa jam kapten kapal Sewol Lee Joon-seok, 69, resmi ditangkap dan ditetapkan se-bagi tersangka. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, kapal feri yang membawa 476 pe-numpang dan sebagian besar pelajar itu tenggelam pada Rabu (16/4).

Sebanyak 174 penumpang bisa diselamatkan, sedangkan 270 lainnya masih dinyatakan hilang dan nasib mereka be-lum jelas. Tim penyelamat me-laporkan jumlah korban yang tewas tercatat 32 orang.

Para penyelam mengaku melihat beberapa mayat yang tersangkut di kabin yang saat itu dipenuhi anak-anak. Para pelajar tersebut diduga kuat terperangkap dalam kabin dan tidak mampu memecahkan

jendela kaca kabin kapal Sewol agar bisa keluar.

Kepada para wartawan, pe tugas penjaga pantai me-nambahkan pihaknya tidak mendeteksi adanya suara pada lambung kapal Sewol yang tenggelam. Tak hanya itu, upa ya pencarian korban yang melibatkan ratusan anggota angkatan laut, tim penjaga pantai, dan tim penyelam itu terkendala ombak besar.

Di sisi lain, saat ini investi-gasi terhadap kapal Sewol di-fokuskan kepada awak kapal, penyimpanan barang kargo, dan kerusakan pada struk-tur kapal kendati sebelum ber layar, kapal Sewol telah di nyatakan aman dan lolos pe meriksaan.

Kantor berita Korsel Yonhap

melaporkan, kemarin, kapten

Lee Joon-seok telah ditangkap. Penangkapan dilakukan sete-lah pihak berwenang menda-pat laporan resmi dari sejum-lah saksi.

Lee termasuk kapten kapal Korsel yang pertama kali tidak memegang kemudi saat kapal tenggelam dalam perjalanan sejauh 400 km menuju Pulau Jeju yang ditempuh selama 13,5 jam.

Kemudi kapal justru dise-rahkan Lee kepada awak kapal juniornya yang belum berpe-ngalaman. Dari keterangan sejumlah saksi, dia melakukan lima kesalahan termasuk pe-langgaran tugas dan undang-undang maritim.

Terkait dengan tuduhan me-lalaikan tugas, Lee tak mau berkomentar. Dia hanya memo-hon maaf. (Reuters/*/I-3) ENAM rumah semipermanen

yang dijadikan warung remang-remang di Jalan Kramat Duri RT 04/02, Bambu Apus, Cipayung, Jakarta Timur, ludes dilalap api. Insiden yang terjadi kemarin pukul 05.20 WIB itu juga me-renggut tiga korban jiwa.

Korban tewas ialah Tika, 25, Yeni, 21, dan Dede alias Ade, 27. Mereka ditemukan meringkuk dalam kondisi tubuh hangus terbakar di dalam kamar mandi warung remang-remang milik Pak Kumis itu. Adapula dua korban luka bakar, yakni Darti, 30, dan Anggi, 20.

“Kami temukan ketiga kor-ban sudah meninggal dunia akibat terbakar,” ujar Kepala Seksi Operasional Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Pe-nanggulangan Bencana (PKPB) Jakarta Timur Moelyanto.

Ketiga korban yang be ker ja di salah satu warung, jelas Moely-anto, tewas karena tengah tidur. Mereka diduga panik dan tidak sempat menyelamatkan diri se-hingga memilih bersembunyi di kamar mandi.

Kebakaran itu baru bisa di-padamkan 1 jam kemu dian lan-taran lebar jalan me nuju lokasi

tidak cukup untuk dilewati truk pemadam kebakaran.

Belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran. Menurut salah satu warga yang enggan disebut namanya, peristiwa itu terjadi bukan karena hubungan arus pendek listrik, melainkan disengaja. Bebe rapa hari sebe-lumnya sempat terjadi keribu-tan karena para pemilik warung menolak memberikan upeti Rp10 ribu per hari kepada ke-lompok dari ormas tertentu.

Penolakan pemberian upeti itu membuat ormas berang dan berujung baku hantam. “Kursi dan meja dirusak. Orang-orang itu (ormas) bawa golok. Tidak mungkin dari listrik, sebab api sangat cepat membesar,” jelas dia.

Secara terpisah, Kapolres Ja-karta Timur Kombes Mulyadi Kaharni mengatakan pihaknya sudah meminta Puslabfor Polri untuk menyelidiki penyebab kebakaran. “Kita pasang police line dan ambil barang bukti seperti sisa bekas kebakaran dan botol minuman. Kami juga mendalami kaitan kebakaran dengan peristiwa (keributan) sebelumnya.” (Gol/X-8)

NELLY MARLIANTI

P

IHAK kepolisian

dide-sak lebih progresif dalam menangani ka-sus peleceh an seksual yang menimpa siswa Taman Kanak-Kanak (TK) Jakarta In-ternational School (JIS). Keja-hatan tersebut tidak boleh di-tangani dengan pidana umum yang biasa dipakai untuk ka sus pelecehan seksual.

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengung-kapkan hal itu, di Jakarta, ke marin. Menurut Reza, ke-polisian harus bisa mengu-bah cara pandang mereka ter hadap kasus itu. Pasalnya, pelecehan seksual terjadi pada

anak-anak di tempat yang se-harusnya steril dari tindak kejahatan.

“Ini kasus kejahatan yang dahsyat, yang menakutkan yang terjadi pada anak-anak secara seksual jadi harus ada langkah berani dan progresif dari pihak kepolisian,” cetus-nya.

Reza mengatakan sejauh ini korban yang melaporkan baru

Dokumen terkait