• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

Menanggapi fenomena maraknya wanita berkeluarga yang melakukan operasi rekonstruksi selaput dara demi keharmonisan keluarga telah menjadi trending topic yang akan terus menjadi kontroversi di kalangan ulama’ maupun masyarakat awam yang memegang teguh adat ketimuran. Oleh karena itu, hasil penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat secara teoritis maupun praktis. Di samping itu, penulis berharap dan berpesan kepada pihak-pihak tertentu agar kita semua dapat menyikapi permasalahan ini dengan bijak:

1. Kepada Pemerintah, Ulama’ dan Akademisi

Sebagai pihak yang memegang kendali utama kenegaraan dan penyandang status sosial tinggi di masyarakat, kami berharap pemerintah, ulama’ dan akademisi dapat memperhatikan permasalahan ini dengan serius karena masyarakat Indonesia yang memegang teguh adat ketimuran sangat sensitif terhadap hal-hal yang berbau moralitas.

82

Mungkin dari pemerintah bersama dengan ulama’ dan akademisi dapat bermusyawarah sebagai orang-orang yang berakhlak, berpendidikan dan “tak berkepentingan” untuk memberikan hukum dan kebijakan terkait fenomena ini melalui Fatwa MUI ataupun Keputusan Presiden, sehingga dapat dipatuhi oleh semua lapisan masyarakat.

2. Kepada Dokter

Dalam dunia kedokteran ada yang namanya kode etik dokter. Kami berharap semua dokter dapat mematuhinya, termasuk pada kasus-kasus seperti ini yang penulis anggap bukan suatu hal yang menyebabkan diperbolehkannya operasi. Bukan alasan seni kedokteran yang pada

akhirnya merubah bentuk badan sebegitu saja tanpa adanya mas}lah}ah.

Dunia dokter akan lebih ideal jika mampu menyesuaikan dengan ajaran agama Islam (terutama dokter muslim). Penulis meyakini tidak akan ada namanya kemunduran IPTEK kedokteran sebab dogmatis agama, hanya sekedar membatasi praktik kedokteran yang tidak sesuai syariat agama.

3. Kepada Masyarakat

Dalam memahami budaya, masyarakat sering tergiur dengan iming-iming budaya Barat yang menjual kebebasan hak dan kemajuan IPTEK. Masyarakat harus benar-benar mampu memahami mana budaya Barat yang sesuai dengan kita dan mana yang tidak. Oleh karena itu, setiap anggota masyarakat harus memiliki modal keilmuan agama dan ilmu- ilmu lain yang mencukupi agar mampu memilah dan memilih budaya yang membawa mas}lah}ah untuk dirinya dan masyarakat umumnya. Selain

83

itu, bagi yang belum pernah melakukan operasi ini disarankan untuk tidak melakukannya dikarenakan tujuan untuk keharmonisan keluarga sejatinya hanya sebagai alasan yang tak mendasar. Masih banyak alternatif lain. Yang paling penting adalah masing-masing suami dan istri mampu memaksimalkan perannya dengan baik agar keharmonisan keluarganya dapat tercipta dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

‘Atsqolani (al), Ibnu Hajar. Fath} al-Ba>ri> bi Sharh} Shah}i>h} al-Bukha>ri>, jilid 10. Cairo: Da>r at-taufiqiyyah, tt.

Abdul Kholiq, Abdurrahman. Kado Pernikahan Barokah. Yogyakarta: Al-Manar, 2004.

Azwar, Saifuddin. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2007.

Bisri, Cik Hasan. Model Penelitian Fiqh: Paradigma Penelitian Fiqh dan Fiqh

Penelitian. Bogor: Kencana, 2003.

Dahlan, Abd. Rahman. Ushul Fiqh. Jakarta: Amzah, 2011.

Daradjat, Zakiyah. Ilmu Fiqh. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf, 1995.

Delvin, David. “Cara Mengembalikan Keperawanan Wanita”, dalam

www.seksualitas.net, diakses pada 4 Juni 2015.

Dwisang, Evi Luvina. Anatomi & Fisiologi: Untuk Perawat dan Paramedis.

Tengerang Selatan: Binarupa Aksara, 2013. Effendi, Satria. Ushul Fiqh. Jakarta: Kencana, 2005.

Ghazaly, Abd. Rahman. Fiqh Munakahat. Bogor: Kencana, 2003

Hadi, Sutrisno. Metodologi Research. Yogyakarta: Gajah Mada University, 1975. Harahap, Sumiardi dan Bachsinar, Bob. Bedah Minor. Jakarta: Penerbit

Hipokrates, 1992.

Harnowo, Putro Agus. “Perlukah Operasi Selaput Dara Saat Sudah Tidak

Perawan?”, dalam www.detik.com, diakses pada 19 Mei 2015.

Haq, Hamka. Al-Syatibi; Aspek Teologis Konsep Mas}lah}ah Dalam Kitab Al-

Muwa>faq>at. Jakarta: Erlangga, 2007.

Hasuna. “Operasi Selaput Dara Hanya 15 Menit”, dalam www.tabloidnova.com,

diakses pada 27 Juni 2015.

Hidayati, Tutik. “Operasi Selaput Dara Ditinjau dari Hukum Islam”. Skripsi— UIN Maliki, Malang, 2007.

Hilmi, Ahmad Musyawwirul. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Operasi

Pemulihan Selaput Darah Calon Istri: Studi Kasus di Desa Dlemer Kec. Kwanyar Kab. Bangkalan”. Skripsi—IAIN Sunan Ampel, Surabaya, 2013.

Khallaf, Abdul Wahab. Ilmu Ushul Fikih: Kaidah Hukum Islam, diterjemahkan

oleh Faiz el-Mutaqin. Jakarta: Pustaka Amani, 2003.

Mansur, Muhammad Khalid. Al-Ah}ka>m At}-T}ibbiyyah Al-Muta’alliqah Bi An-

Pengobatan Wanita Dalam Pandangan Fikih Islam. Jakarta: Cendekia Sentra Muslim, 2004.

Mohchtar, Rustam. Synopsis Obsetri Jilid 1, Obsetri Fisiologi; Obsetri Patologi, Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998.

Muadz, M. Masri. “Hari Ini, Islam Jadi Agama Terbesar di Dunia”, dalam

www.republika.co.id, diakses pada 13 Maret 2015.

Najah (al), Ahmad Zain. “Hukum Operasi Selaput Dara”, dalam

https://www.facebook.com/pages/Kajian-FIQIH-

Syafii/282106038583517? fref=nf, diakses pada 10 Mei 2013.

Qazwaini (al), Muhammad ibn Yazid Abu ‘Abdullah. Sunan Ibnu Majah, Juz V. Beirut: Da>r al-Fikr, t.t.

Sabiq, Sayyid. Fiqh al-sunnah, diterjemahkan oleh Thalib, Mohammad. Fikih

Sunnah, Jilid 6. Bandung: PT Al-Ma’arif, 2000.

Shabuni (al), Muhammad Ali. Ringkasan S}ah}i>h} Muslim, diterjemahkan oleh

Djamaluddin dan Joerni, H.M Mochtar. Bandung: Mizan, 2002.

Shan’ani (ash). Subulus Sala>m III, diterjemahkan oleh Muhammad, Abubakar.

Surabaya: Al-Ikhlas, 1995.

Shihab, M. Quraish. Tafsir Al-Mishbah: Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an, Vol 11. Jakarta: Lentera Hati, 2003.

Sugiyo. Metodologi Kualitatif Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfa Beta, 2008. Suyuti (as), Jalaluddin. Al-Ashba>h wa al-Naz}a>ir: fi> qawa>id wa furu>’ fiqh ash-

Sha>fi’iyyah, juz I. Beiru>t: Da>r al-fikr, 1996.

Syafe’i, Rahmat. Ilmu Ushul Fiqih; Untuk IAIN, STAIN, PTAIS. Bandung:

Pustaka Setia, 1999.

Syarifudin, Amir. Ushul Fiqh: Metode Mengkaji dan Memahami Hukum Islam

Secara Komprehensif. Jakarta: Zikrul Hakim, 2004.

Umar, M. Hasbi. Nalar Fiqih Kontemporer . Jakarta: Gaung Persada Press, 2007. Ummil Quro, Nuri Makkiyah. “Operasi Pemulihan Selaput Dara Bagi Calon Istri

Dalam Tinjauan Hukum Islam”. Skripsi—UIN Maliki, Malang, 2009.

Yasin, M. Nu’aim. Abh}athu Fiqhiyah Fi> Qis}aya T}ibbiyah Mu’a>shiroh,

diterjemahkan oleh Munirul Abidin, Fikih Kedokteran. Jakarta:

Pustaka Kautsar, 2003.

Yulianti, Fitri. “Mau Operasi Keperawanan, Pahami Dulu Prosedurnya!”, dalam http://lifestyle.okezone.com, diakses pada 8 Juni 2015.

Yustisia, D. “Menjadi Perawan Sekali Lagi”, dalam http://dianadji.multiply.\

com/journal/item/291/HYMENOPLASTY_Menjadi_Perawan_Sekali_ Lagi, diakses pada 23 Mei 2015.

Zuhaili (az), Wahbah. Al-Fiqh Al-Isla>m wa Adillatuhu>, diterjemahkan oleh

Kattani (al), Abdul Hayyie. Jilid 9. Jakarta: Gema Insani, 2011.

---, Naz}ariyah Ad}-D}aru>rah Al-Shar’iyyah; Muqa>ranah Ma’a Al-Qanu>n Al-

Wad}i’i, diterjemahkan oleh Said Agil Husain Al-Munawar. Konsep

Darurat Dalam Hukum Islam. Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997. ---, “Rekonstruksi”, dalam http://kbbi.web.id/, diakses pada 21 Maret 2015 ---, “Kencangkan Miss V dengan Vaginoplasty”. Jawa Pos, 22 Maret 2015. ---, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1994.

---, Al-Qur’an dan terjemahnya. Jakarta Timur: El Misykaah, 2015. ---, M. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1982.

---. “5 Persen Wanita di Surabaya Operasi Keperawanan”, dalam www.inilah.com, diakses pada 26 Juli 2015.

---, http://www.drdidispog.com/2008/06/hymen-imperforata.html?show

Dokumen terkait