• Tidak ada hasil yang ditemukan

23 V. KESIMPULAN DAN SARAN

24 DAFTAR PUSTAKA

Adetiya N., S. Hutapea dan Suswati. 2017. Pertumbuhan dan produksi tanaman cabai merah (Capsicum annum L) bermikoriza dengan aplikasi biochar dan pupuk kimia. Agrotekma.1(2): 126-143.

Augustien N., W. Mindari, Maroeto dan H. Suhardjono. 2011. Efek kombinasi pupuk organik (serbuk dan granul) dan pupuk anorganik pada entisols untuk tanaman cabai dan tomat. Prosiding seminar nasional LPPM UPN “Veteran” Jatim.

Atmojo S.W. 2006. Degradasi lahan dan ancaman bagi pertanian. Solo Pos Edisi Selasa pon, 7 November 2006.

Arifin Z., E.S. Lolita dan M. Mansur. 2020. Penerapan paket teknologi pemupukan organic-anorganik untuk tanaman cabai merah di lahan kering Lombok utara.

Gema Ngabdi. 2(1): 39-45

Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi. 2021.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian. 2009. Budidaya Cabai Merah Besar.

Balai Pengkajian Teknologi Pertanin. 2010. Budidaya dan Pascapanen Cabai Merah (Capsicum annum L.). 54-4.

Badan penelitian tanah bogor. 2005. dalam Khasanah, V.R. Nelvia dan Wawan. 2020.

Sifat kimia ultisol dan pertumbuhan gaharu sebagai intercropping di lahan kelapa sawit yang diaplikasikan kompos dan biochar TKKS.Agronomi Tanaman Tropika. 2(2): 68-85.

Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jambi. 2011.

Bayer C., LP. Martin-Neto, J. Mielniczuk, CN. Pillon and L. Sangoi. 2001. Change in soil organic matter fractions under subtropical No-Till cropping systems. Soil sci. soc. Am. J. 65:1473-1478.

Dikayani, S. Sintia dan S. Birnadi. 2019. Respon tanaman cabai merah (Capsicum annum L) hibrida hot beauty terhadap zat pengatur tumbuh (ZPT) ethephon dan pupuk kandang ayam. Ilmu Pertanian. 1(2):55-60

Ermadani, Hermansah, Yulnafatmawita dan A. Syarif. 2018. Dynamics of organic carbon and nutrients after organic waste addition in an acid soil. International Journal of Agriculture, Environment and Biotechnology: 1974-1712.

25 Eliartati. 2019. Pengaruh kompos tandan kosong kelapa sawit diperkaya abu boiler

terhadap beberapa sifat kimia tanah Ultisol.

Gusnidar, A. Fitri dan S. Yasin. 2019. Titonia dan jerami padi yang dikomposkan terhadap ciri kimia tanah dan produksi jagung pada Ultisol. Solum. 16(1): 11-18.

Hartatik, W., & Widowati, L. R. 2006. Pupuk kandang. 59-82.

Hasibuan S.Y., M.M.B Damanik dan G. Sitanggang. 2014. Aplikasi pupuk SP-36 dan pupuk kandang ayam terhadap ketersediaan dan serapan fosfor serta pertumbuhan tanaman jagung pada Ultisol Kwala Berkala. Online Agroekoteknologi. 2(3): 1118-1125.

Hardjowigeno H. Sarwono. 2015. Ilmu Tanah. Jakarta: CV. Akademika Pressindo.

Hakim N, M., Y. Nyakpa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A Diha, G.B Hong dan H.H Bailey. 1986. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Raja Grafindo Persada, Jakarta. dalam Firna D. 2018. Dinamika unsur fosfor pada tiap horison profil tanah masam. Agroekotek 10 (1):45-52.

Herviyanti, F. Ahmad , R. Sofyani, Darmawan, Gusnidar, dan A. Saidi. 2012.

Pengaruh pemberian bahan humat dari ekstrak batubara muda (Subbituminus) dan pupuk p terhadap sifat kimia Ultisol serta produksi tanaman jagung (Zea Mays L.). J Solum. 9 (1): 15-24

Hilwa, W., D. E. Harahap dan M. Zuhirsyan. 2020. Pemberian pupuk kotoran ayam dalam upaya rehabilitasi tanah ultisol desa janji yang terdegradasi. Agrica Ekstensia, 14(1).

Hidayati N, Asro dan L. Indrayanti. 2016. Kajian pemanfaatan abu boiler terhadap pertumbuhan dan hasil tomat pada berbagai media tanam. Media sains.9(2):

174

Ifansyah H. 2013. Soil pH and solubility of aluminium, iron, and phosphorus in Ultisols:the Roles of Humic Acis. Trop Soils.18(3): 203-208.

Juarsah I. 2014. Pemanfaatan pupuk organik untuk pertanian organik dan lingkungan berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik.

Lada Y.G dan N.S . Pombos. 2019. Studi pemanfaatan pupuk abu boiler pada pertumbuhan bibit tanaman kakao (theobroma cacao l.) (study of the utilization of the boiler ash fertilizer on the growth of cocoa seedlings (Theobroma cacao L.)). Agercolere.1(1): 25-29

26 Maryati, M., N. Nelvia dan E. Anom. 2014. Perubahan sifat kimia tanah sawah saat serapan hara maksimum oleh padi (Oryza sativa L.) setelah aplikasi campuran kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dengan abu boiler. Jom Faperta.

1(2): 1-14.

Morrissey, J.P., J.M. Dow, G.L. Mark, dan F. O‟Gara. 2004. Are microbes at the root of a solution to world food production? EMBO Rep. 5(10): 922-926. doi:

10.1038/ sj.embor.7400263. PMID:15459741.

Murnita dan Y.A. Taher. 2021. Dampak pupuk organic dan anorganik terhadap perubahan sifat kimia tanah dan produksi tanaman padi (Oriza sativa L).

Menara Ilmu. 15(2): 1693-2617.

Mulyani S., D,T. Duryaningtyas, Suwardi dan Suwarno. 2016. Quality improvement of compost from emty oil palm fruit bunch by the addition of 17 boiler ash and its effect on chemical properties of Ultisol and the productin of mustard (Brassica juncea L.). Tropical Soil. 161-169.

Nurhayati. 2018. Pengaruh pemberian kompos sebagai bahan pembenah tanah terhadap P tersedia tanah Ultisol. Wahana Inovasi 7(1): 128-130.

Nurlenawati N., A. Jannah, dan Nimih. 2010. Respon pertumbuhan dan hasil tanaman cabai merah (Capsicum annuum L.) Varietas prabu terhadap berbagai dosis pupuk fosfat dan bokashi jerami limbah jamur merang. Agrika. 4(1).

Notohadiprawiro T. 2006. Revolusi hijau dan konservasi tanah.

http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1991/1995%20r evo.pdf>.

Pasang Y.H, M. Jayadi, dan Rismaneswati. 2019. Peningkatan unsur hara fosfor tanah ultisol melalui pemberian pupuk kandang, kompos dan pelet. Ecosolum.

8 (2):2252-7923.

Pasaribu N.R, Fauzi, dan A.S Hanafiah. 2018. Aplikasi bahan organik dan lamanya inkubasi dalam meningkatkan p-tersedia tanah Ultisol. Agricultural And Natural Resources. 1(2): 2654-7025.

Putri, D. M. S .2006. Pengaruh Jenis Media terhadap Pertumbuhan Begonia imperialis dan Begonia „Bethlehem Star‟. Biodiversitas, 7(2), 168-170.

Pertiwi D, Y. Sulistiyanto dan Z. Damanik. 2017. Kajian perubahan jerapan dan ketersediaan p pada tanah ultisol dengan pemberian limbah kelapa sawit (the

27 study of p adsorption and availability changes on ultisols with the granting of oil palm wastes). Jurnal Agri Peat. 18(1): 36-45.

Taufik A., M. Madjid, B. Damanik dan Mukhlis. 2017. Pengaruh pemberian pupuk kandang ayam, pupuk hijau dan kapur CaCo3 pada tanah ultisol terhadap pertumbuhan tanaman jagung. Agroekoteknologi. 5 (1):208-215.

Siswanto, B. 2019. Sebaran unsur hara N,P,K dan pH dalam tanah. Buana sains, 18(2), 109-124.

Sulaeman Y, Maswar dan D. Erfandi. 2017. Pengaruh kombinasi pupuk organik dan anorganik terhadap sifat kimia tanah, dan hasil tanaman jagung di lahan kering masam. Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. 20 (1): 1-12

Sutanto R. 2002. Penerapan pertanian oerganik. Yogyakarta: Kansius. dalam Putro BP, Samudro G, dan Nugraha WD. 2016. Pengaruh penambahan pupuk npk dalam pengomposan sampah organik secara aerobik menjadi kompos matang dan stabil diperkaya. Jurnal Teknik Lingkungan. 5(2).

Swastika S., D. Pratama, T. Hidayat, Andi Boga Kuntoro. 2017. Buku Petunjuk Teknis Teknologi Budidaya Cabai Merah. Universitas Riau UR Press. Riau.

ISBN: 978-979-792-798-1.

Veranika, V dan N. Nelvia, N. 2018. Pengaruh Kompos Tandan Kosong Kelapa Sawit dan Abu Boiler Di Lahan Gambut Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Semangka (Citrullus lanatus). Dinamika Pertanian, 34(1), 11-18.

Wachjar A, Supijatno dan D. Rubiana. 2006. Pengaruh beberapa jenis pupuk hayati terhadap pertumbuhan dua klon tanaman teh (camellia sinensis (L) O. Kuntze) Belum menghasilkan. Bul Agron (34)(3):160-164.

Wijayanti M., M.S Hadi dan P. Eko. 2013. Pengaruh pemberian tiga jenis pupuk kandang dan dosis urea pada pertumbuhan dan hasil tanaman cabai (Capsicum annum L). Agrotek Tropika. 1(2): 172-178

28 LAMPIRAN

Lampiran 1. Denah Percobaan

A5.I

A8.III

A7.II A0.II

A5.II A0.III

A2.II

A6.I

A7.I A4.II A3.III

A6.II

A2.I

A8.II

A3.I

A3.II

A2.III A1.II

A1.III

A6.III A4.II

A4.I

A5.III

A8.I

A7.III

A1.I

A0.I

Keterangan :

: Plot percobaan yang berisi 4 polybag Tanaman : 108 Populasi

29 Lampiran 2. Tata Letak Tanaman dalam Satuan Percobaan

Keterangan :

: Polybag tanaman

30 Lampiran 3. Perhitungan Dosis Pupuk Kandang Ayam / Polybag

A0 = Tanpa Pupuk Kandang Ayam (Kontrol) A2, A4, A5 dan A7 = Pupuk kandang ayam 5 ton/ha = 5.000 kg/ha

= ( ) x 5.000 kg/ha

= 0,025 kg/polybag

= 25 gram/polybag

A6, dan A8 = Pupuk kandang ayam 10 ton/ha = 10.000 kg/ha

= ( ) x 10.000 kg/ha

= 0,05 kg/polybag

= 50 gram/polybag

Lampiran 4. Perhitungan Dosis Abu Boiler/ Polybag A0 = Tanpa Abu boiler (Kontrol)

A4, dan A7 = Abu Boiler 5 ton/ha = 5.000 kg/ha

= ( ) x 5.000 kg/ha

= 0,025 kg/polybag

= 25 gram/polybag

A3, A5 dan A6 = Abu Boiler 10 ton/ha = 10.000 kg/ha

= ( ) x 10.000 kg/ha

= 0,05 kg/polybag

= 50 gram/polybag

Lampiran 5. Perhitungan Dosis Pupuk Urea, Sp-36 dan KCl / Polybag Urea 100% = 150 kg/ha

= ( ) x 150 kg/ha

= 0,0007 kg/polybag

= 0,7 gram/polybag

31 Urea 50% = 75 kg/ha

= ( ) x 75 kg/ha

= ( )

= 0,000375 kg/polybag

= 0,375 gram/polybag

SP-36 100% = 250 kg/ha

= (

) x 250 kg/ha

= ( )

= 0,00125 kg/polybag

= 1,25 gram/polybag SP-36 50% = 125 kg/polybag

= (

) x 125 kg/ha

= (

)

= 0,000625 kg/polybag

= 0,625 gram/polybag KCl 100% = 200 kg/ha

= ( ) x 200 kg/ha

= (

)

= 0,001 kg/polybag

= 1 gram/polybag KCl 50 % = 100 kg/ha

= ( ) x 100 kg/ha

= (

)

= 0,0005 kg/pot

= 0,5 gram/pot

32 Lampiran 6. Deskripsi Tanaman Cabai Besar Varietas Gada MK

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA

Nomor : 4273/Kpts/SR. 120/10/2011

DESKRIPSI CABAI BESAR VARIETAS GADA MK

Asal : PT.East West Seed Indonesia

Silsilah : 11573 × 32685

Golongan Varietas : hibrida Tinggi tanaman : 100 – 120 cm Bentuk penampang batang : silindiris Diameter batang : 1,6 – 2,1 cm

Warna batang : hijau

Bentuk daun : memanjang

Ukuran daun : panjang 7 – 10 cm, lebar 4,2 – 5,3 cm

Warna daun : hijau tua

Bentuk bunga : seperti terompet Warna kelopak bunga : hijau

Warna mahkota : putih

Warna kepala putik : kuning muda Warna benangsari : putih

Umur mulai berbunga : 25 – 27 hari setelah tanam Umur mulai panen : 80 hari setelah tanam

Bentuk buah : silindris

Warna buah muda : hijau

Warna buah tua : merah cerah Tebal kulit buah : 1,0 – 1,4 mm

Rasa buah : pedas

Bentuk biji : bulat pipih

Warna biji : kuning

Berat 1.000 biji : 5,5 – 6,0 g Berat per buah : 15,9 – 16,3 g Jumlah buah per tanaman : 86 – 93 buah Berat buah per tanaman : 1,36 – 1,51 kg Ketahanan terhadap layu

bakteri Ralatonia solanacearum

: sangat tahan

Ketahanan terhadap busuk batang Phytophora capsici

: agak tahan

Daya simpan buah pada : 6 – 7 hari setelah panen

33 suhu 25 – 30 oC

Hasil buah per hektar : 21,73 – 24,38 ton Populasi per hektar : 18.000 tanaman Kebutuhan benih per

hektar

: 130 – 140 g

Penciri utama : ukuran buah besar dan panjang

Keunggulan varietas : tahan cuaca panas, pembuahan kontinyu dan produksi tinggi

Keterangan : beradaptasi dengan baik di dataran rendah dengan ketinggian 65 – 120 m dpl

Pemohon : PT. East West Seed Indonesia

Pemulia : Aji Supriyadi, Jumadi, Asep Harpenas (PT. East West Seed Indonesia)

Peneliti : Abdul Kohar, Aji Supriayadi, Jumadi, Asep Harpenas (PT. East West Seed Indonesia)

A.n MENTERI PERTANIAN

Dokumen terkait