• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.2 Saran

5.2.2 Saran Bagi Masyarakat

Suatu tradisi atau kebiasaan yang akhirnya menjadi kebudayaan haruslah terus dilestarikan, apalagi didalam kebudayaan tersebut terdapat seorang tokoh panutan yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Padjadjaran, seperti misalnya tradisi kebudayaan Sunda yaitu Mapag Panganten yang didalamnya terdapat Lengser.

96

Untuk itu, alangkah baiknya jika kita yang terlahir dari tanah Sunda maupun pendatang yang akhirnya menetap di tanah Sunda untuk terus melestarikan Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten

maupun acara-acara yang lainnya, sehingga Lengser yang terdapat di upacara adat Mapag Panganten tidak hilang tertelan zaman. Jika bukan kita yang melestarikan tokoh panutan tersebut, maka lambat laun

Lengser akan hilang dan mungkin akan diakui oleh Negara lain, seperti yang sudah-sudah.

Banyak berbagai cara untuk melestarikan Lengser agar tetap eksis di dalam upacara adat Mapag Panganten, yang beberapa diantaranya adalah :

1. Terus mengundang Lengser dalam setiap acara kebudayaan atau pun acara-acara lainnya, seperti peresmian gedung, pelepasan siswa/i sekolah maupun pelepasan mahasiswa/i, acara penjemputan pejabat, dan lain sebagainya.

2. Masyarakat bisa mengkolaborasikan Lengser dengan musik di zaman sekarang untuk menjadi pertunjukan yang menarik dan spektakuler, agar generasi muda bisa lebih mengenalnya dan menyukai Lengser. Karena Lengser bisa menyesuaikan diri dengan musik yang mengiringinya.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung : Simbiosa Rekatama Media Arikunto, Suharsimi. Edisi Revisi III. 1996. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT.

Rineka Cipta

Cangara, Hafied. 2008. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : PT. RajaGrafindo Devito, A. Joseph. 1997. Komunikasi Antarmanusia. Jakarta : Professional Books Liliweri, Alo. 2003. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya

Rakhmat, Jalaludin. 1997. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya

Rismawaty. 2008. Kepribadian & Etika Profesi. Yogyakarta : Graha Ilmu. Riswandi. 2009. Ilmu Komunikasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Satori, Djam’an. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Sendjaja, Sasa Djuarsa. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta : Pusat

Penerbitan Universitas Terbuka

Spradley, P. James. Edisi Kedua. 2006. Metode Etnografi. Yogyakarta : Tiara Wacana

Sugiyono. 2005. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV Alfabeta

Sumardjo, Jakob. 2003. Simbol-simbol Artefak Budaya Sunda. Kabupaten Bandung : Kelir

Widjaja, H.A.W. Edisi Revisi. 2000. Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

98

Internet Searching

Lusiana. 2002.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3785/1/komunikasi-lusiana.pdf (selasa, 06/03/2012, 16:35)

Hasinta, Faricha. 2012. http://edukasi.kompasiana.com/2012/03/22/eksistensi-manusia/ (kamis, 22/03/2012, 16:40) Koswara, Dedi. 2012. http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERA H/195906141986011-DEDI_KOSWARA/RACIKAN_SASTRA_BARU/BAB_III_CARIT A_PANTUN.pdf (kamis, 22/03/2012, 18:23)

Prakosa, Adi. 2007. http://adiprakosa.blogspot.com/2007/12/teori-komunikasi-antarbudaya.html (kamis, 22/03/2012, 19:22) Bidamalva. 2012. http://bidamalva.wordpress.com/2012/03/02/komunikasi-antarbudaya/ (kamis, 22/03/2012, 19:27) www.google.com (kamis, 22/03/2012, 19:35) Sukmah, Gery. 2007. https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:s9zwr2qFSQ4J:elib.uni kom.ac.id/download.php?id%3D17232+definisi+makna+yang+disam paikan&hl=id&gl=id&pid=bl&srcid=ADGEESgVMhWUDXOp4cJo Beg6YxxyBnOUqgPORwXviFSUIijjFrAeXOtifZFPEhDkpqUoMUX uey8eNYJHeRqH2Jr_QFs4XQqDD5s7TzGgWxtA6T5NjDn9KdH_si z0KmOPdvNnG-GG8fzB&sig=AHIEtbRfHRf2pPV-a5c61nhku8IKEenpkg (Senin, 21/05/2012, 21:30)

Foto Celana Pangsi, http://batikindonesia.com/batik/celana-pangsi-batik-tulis megamendung dobel-ungu?ap_id (jumat, 22/06/2012, 09:30)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

IDENTITAS DIRI

Nama : Febry Valentina

Nama Panggilan : Alen

Tempat, Tanggal Lahir : Lampung, 17 Februari 1990 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Telepon/ HP : 08565 9090 222

Status : Belum Menikah

Nama Ayah : H. Maryani Yakin

Pekerjaan : Wiraswasta

Nama Ibu : Hj. Yusrowati

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Alamat Orang Tua : Komplek Griya Winaya B-28 No.1 Kel.Pasirwangi Kec.Ujung Berung, Bandung.

Motto : Life must go on, Allah realy love me!!

182

PENDIDIKAN FORMAL

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2008 – 2012 Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia

Berijazah

2. 2005 - 2008 SMA Pasundan 3 Bandung Berijazah 3. 2002 - 2005 SMP Negeri 1 Talang Padang,

Lampung

Berijazah

4. 1996 - 2002 SD Negeri 1 Banding Agung, Lampung

Berijazah

5. 1995-1996 TK Dharma Wanita Banding Agung, Lampung

Berijazah

PENDIDIKAN NONFORMAL

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2009 Table Maner Course Hotel Jayakarta Bandung

Bersertifikat

2. 2009 Pelatihan Melejitkan Potensi dan Pengembangan Diri

Bersertifikat

3. 2009 Pelatihan Workshop Penyiaran Radio Bersertifikat

PENGALAMAN ORGANISASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2006 - Sekarang

Anggota Marching Band Gewa Wibawa Mukti, Pemkot Bandung

-

2. 2006 Anggota teater SMA Pasundan 3 Bandung

3. 2004 - 2005 Anggota Drum Band SMPN I Talang Padang, Lampung

-

4. 2003 – 2004 Anggota Seni Tari SMPN I Talang Padang, Lampung

-

5. 2002 - 2003 Anggota Pramuka SMPN I Talang Padang, Lampung

-

PRESTASI

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 1996 Juara 3 Lomba Mewarnai Tingkat TK

-

2. 2004 Juara 1 Lomba Drumband SMP Se-Kecamatan

-

3. 2006 Juara 7 Lomba Grand Prix Marching Band Se-Indonesia Memperebutkan Piala Bergilir Presiden RI di Senayan Jakarta

-

4. 2009 Juara 7 Lomba Color Guard Contest di Senayan Jakarta

-

PELATIHAN DAN SEMINAR

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2008 Peserta Seminar Photography & culture

Bersertifikat

2. 2009 Guest Lecture “the Future of

United States of America – Indonesia Relationship

Bersertifikat

184

(Ilustrasi Tentang Perfilman) 4. 2010 Study Tour Mass Media in

METRO TV

Bersertifikat

5. 2010 Seminar Budaya Preneurship

“Mengangkat Budaya Bangsa

Melalui Jiwa Entrepreneurship

Bersertifikat

6. 2011 Rossy goes to campus Bersertifikat

PENGALAMAN KERJA

No. Tahun Uraian Keterangan

1. 2011 Praktek Kerja Lapangan di Dinas Komunikasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintah Kota Bandung

-

KEAHLIAN/BAKAT

No. Uraian

1. Operasionalisasi Microsoft Office 2. Bahasa Inggris (Pasif)

Bandung, Juli 2012 Hormat saya,

(Studi Etnografi Mengenai Eksistensi Lengser di Kota Bandung)

Oleh:

FEBRY VALENTINA

NIM. 41808112

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

Upacara Adat Mapag Panganten merupakan salah satu ritual

yang menjadi bagian dari seluruh rangkaian upacara adat

perkawinan dalam masyarakat Sunda.

Perkembangan kebudayaan dan atau kesenian tradisi

tergantung pada masyarakat pendukungnya, artinya disatu sisi

budaya dan kesenian tradisi hidup dan berkembang sangat

dipengaruhi oleh karakteristik dan nilai-nilai sosial yang

berkembang pada masyarakat secara umum.

Lengser merupakan salah satu tokoh dalam cerita Padjadjaran

atau Mundinglaya Di Kusumah. Dalam Mapag Panganten,

Lengser terdiri dari Lengser sendiri, Panayagan (pemain

musik), Pamaya (penari), Punggawa (prajurit penjaga).

Eksistensi Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten

sudah tidak diragukan lagi, pasalnya dalam setiap pernikahan

kita sering menjumpai Lengser dalam acara tersebut.

MIKRO

1. Bagaimana masyarakat Mengakui kehadiran

Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten di

Kota Bandung?

2. Bagaimana masyarakat Menerima kehadiran

Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten di

Kota Bandung?

3. Bagaimana masyarakat Menghargai kehadiran

Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten di

Kota Bandung?

Etnografi

Masyarakat Mengakui Lengser dalam Upacara Adat Mapag Panganten

di Kota Bandung

Masyarakat Menerima Lengser dalam Upacara Adat Mapag Panganten

di Kota Bandung

Masyarakat Menghargai Lengser dalam Upacara Adat Mapag Panganten

di Kota Bandung Eksistensi

Penelitian kualitatif merupakan prosedur

penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif

yang berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari

oleh orang atau perilaku yang diamati. Bodgan

dan Taylor (dalam Moleong, 2000 : 3)

Metode Etnografi

Etnografi secara harfiah berarti tulisan atau laporan

tentang suatu suku bangsa yang ditulis oleh seorang

antropolog atas hasil penelitian lapangan (field work)

selama sekian bulan atau sekian tahun. Etnografi

merupakan suatu kajian khusus yang membahas mengenai

kebudayaan di suatu daerah. Spradley (2006 : vii)

Dokumentasi

Observasi

Wawancara Mendalam

Internet Searching Studi Pustaka

Accidental, yaitu teknik penentuan

informan yang ditentukan pada

saat di lapangan

Purposive, yaitu teknik

pengambilan sampel sumber data

dengan pertimbangan tertentu.

R

M

A

N

K

E

Y

I

N

F

O

R

M

A

N

Informan Penelitian

No. Nama Usia Pekerjaan

1. Yedi Heryadi, S.Sen, M.Hum 49 PNS

2. Lili Suparli, M.Sn 45 PNS

Key

Informan

No. Nama Usia Pekerjaan

1. Nurlaela Lisdiawati, S.Pd 37 Guru

2. Agus Lili Somantri 40 Wiraswasta

3. Lilis 42 PNS

4. Eman Sulaeman 39 Wiraswasta

observasi di SMP BPI 1 Kota Bandung

dan Hotel Poster

sampai bulan Juli 2012. Mulai dari

persiapan, pelaksanaan hingga ke

Eksistensi Lengser di Kota Bandung tidak terlepas dari dukungan masyarakat sekitar yang terus melestarikan Lengser. Hal ini dikarenakan banyaknya masyarakat yang mengakui, menerima, serta

menghargai kehadiran Lengser, sehingga tidak heran jika Lengser masih tetap eksis dalam setiap acara-acara formal maupun informal

Banyaknya masyarakat yang masih antusias melihat Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten, artinya mereka mengakui kehadiran Lengser dalam upacara adat tersebut. Dengan

mengakui Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten berarti masyarakat mengakui

Lengser sebagai warisan asli Sunda yang sudah ada sejak zaman Kerajaan Padjadjaran.

Mengakui

Semakin banyaknya masyarakat yang antusias menyambut kehadiran Lengser tersebut, itu sudah berarti masyarakat menerima kehadiran Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten dan acara-acara lainnya. Hal ini dikarenakan kepribadian Lengser yang bisa

membaur dengan masyarakat sekitar, dan dengan sifatnya yang lucu serta berwibawa, sehingga tidak heran banyak masyarakat yang mengagumi dan selalu menanti kehadirannya

dalam setiap acara yang mengundang Lengser

Menerima

Dengan demikian, bisa dikatakan bahwa masyarakat juga menghargai kehadiran Lengser. Hal ini tidak terlepas dari masyarakat pendukung yang terus menggunakan Lengser dalam setiap acara formal maupun informal, sehingga secara tidak langsung masyarakat telah

melestarikan tokoh panutan dari zaman Kerajaan Padjadjaran tersebut.

Agar masyarakat Sunda terus melestarikan Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten agar tokoh tersebut tidak hilang tertelan perkembangan zaman, sehingga generasi muda berikutnya masih bisa melihat Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten maupun acara-acara lainnya.

Saran

Masih banyak masyarakat yang mengakui, menerima dan menghargai kehadiran Lengser dalam upacara adat Mapag Panganten, sehingga dengan demikian eksistensi Lengser dalam upacara adat

Mapag Panganten sudah semakin jelas.

Peneliti dengan ibu Nurlaela

1

Peneliti dengan ibu Lilis

2

Peneliti dengan bapak Eman

3

Peneliti dengan bapak Yedi

(Lengser)

4

Peneliti dengan bapak Lili

(Budayawan)

U

M

E

N

T

A

S

I

Dokumen terkait