Albiladiah, S. Ilmi. 1995. Ragam Hias Pendhapa Istana Mangkunegaran. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional, Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Agus Sachari dan Yan Yan Sunarya. 2001. Desain dan Dunia Kesenirupaan Indonesia dalam Wacana Transformasi Budaya. Bandung : Penerbit ITB. Bastomi, Suwaji. 1996. Karya Budaya KGPAA Mangkunegara I-VIII. Semarang :
IKIP Semarang Press.
Bodgan R & S.J Taylor. 1993. Kualitatif Dasar-Dasar Penelitian ( Terjemahan Roni Sianturi ) Surabaya : Usaha Nasional.
Budiono Heru Satoto, ,1987 Simbolisme Dalam Budaya Jawa, Yogyakarta : PT Hanindita Graha Widya.
Cassirer, Ernst.1987, Manusia Dan Kebudayaan, Sebuah Essei Tentang Manusia,terjemahan Alsis A Nugroho. Jakarta : Gramedia.
Darsiti Soeratman,1989 Kehidupan Dunia Kraton Surakarta 1830-1939 Yogyakarta : Taman Siswa
Dick Hartoko,ed. 1985. Memanusiakan Manusia Muda, Yogyakarta : Yayasan Kansius
Dharsono (Sony Kartika). 2007. Budaya Nusantara : Kajian Konsep Mandala dan Triloka terhadap Pohon Hayat pada Batik Klasik, Bandung : Rekayasa Sains. Dwi Agustin Pujiyati, 1985. Istana Mangkunrgaran Sebagai Obyek Wisata Budaya,
Semarang : AKPARI
Geertz, Clifford. 1992. Tafsir Kebudayaan (Terjemahan F. Budi Hardiman), Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
_____________. 1992. Tafsir Kebudayaan dan Agama. (Terjemahan F. Budi Hardiman), Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Gottschalk. Louis. 1975. Mengerti Sejarah (Terjemahan Nugroho Noto Susanto), Jakarta : Universitas Indonesia.
Hassan Sadilly, 1980 Ensiklopedi Indonesia, Jakarta : PT Ichtiar Baru, Van Hoeve, Heru Purnama. 1992. ’’Arti Simbolis Ragam Hias pada Langit-langit Pendhapa
Ageng Istana Mangkunegaran Surakarta’’. Skripsi, Institut Seni Indonesia, Yogyakarta.
Ismunandar R,1997. Joglo Arsitektru Rumah Tradisional Jawa, Semarang : Dhahara Prise
Juliadi. 2007. Masjid Agung Banten : Nafas Sejarah dan Budaya. Yogyakarta : Ombak.
Koentjaraningrat. 1979. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Aksara Baru.
_____________. 1997. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta : PT. Gramedia.
Kunto Wijoyo, 1987 Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta : Tiara Wacana.
Langer K. Susan, 1976 ( 1942 ) . Philosophy In a New Key. Harvard : University Press
Lorens Bagus, 1996 Kamus Filsafat, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Limited 1967,“ Simbolism And Allegory, Ensiklopedia of World Art vol XIII “.London : Mc.Graw Hill Book Company
Miles Matthew. B & Huberman A. Michael (1984 ) Qualitative Data Analysis. London: Sage Publication Baverlly Hills.
Mulia Tse, Hidding KAH, Ensiklopedia Indonesia, Bandung : S. Gravenhage
Nimade Sukmawati.2004. “Makna Filosofis dan Simbolis Batik Klasik Sebagai Sarana Upacaa Adat Ruwatan di Karaton Surakarta”. Skripsi, Universitas Gajah Mada Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Panitia Penyusun Kerabat Mangkunegaran,1949. Mangkunegaran Selayang Pandang, Surakarta : Mangkunegaran.
Peursen,C.A. Van 1976. Strategi Kebudayaan. (Terjemahan oleh Dick Hartoko). Yogyakarta : Kanisius.
Palmer, Richard. E 2005. Hermeneutika.Teori Baru Mengenal Interpretasi. ( Terjemahan Masnur Heri & Damar Huri.M ) Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Pringgodigdo, A.G, Hasan Sadily, 1973, Ensiklopedi Umum, Yogyakarta: Yayasan Kanisius.
Rahmanto, B, 1992 ” Simbolisme Dalam Seni ” ,Basis XLI ( Maret, 1992 )
Read, H. 1967. Art and Alienation : The Role of The Artist in Society. New York: Horizon Press.
________. 1970. Education Through Art. London : Faber and Faber.
RM. Mr. A. K. Pringgodigdo,1938. Lahir Serta Tumbuhnya Kerajaan Mangkunegaran, Surakarta : Mangkunegaran
Sartono Kartodirdjo, 1984. Pemikiran Dan Perkembangan Historiografi Indonesia. Suatu Alternatif. Jakarta : Gramedia.
Soedarso SP,1976. Pengertian Seni. Yogyakarta : STSRI “ ASRI”
___________,1987. Tinjauan Seni Sebuah Pengantar Untuk Apresiasi Seni : Yogyakarta,: Saku Dayar Sana.
Soegeng Toekio M.1987. Mengenal Ragam Hias Indonesia, Bandung : Angkasa. Soetopo, H.B. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta : UNS Press. Simuh. 1999. Sufisme Jawa. Yogyakarta : Bentang Budaya.
Sumaryono.E. 1999. Hermeneutik Sebuah Metode Filsafat.Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Sutan Muhammad Zain.1988. Kamus Indonesia Modern, Jakarta : Grafika.
Suwarna,et all. 2006. Jaringan Makna : Tradisi hingga Kontemporer (Kenangan Purna Bakti untuk Prof. Soedarso Sp., M.A.) Yogyakarta : BP ISI.
Suwaji Bastomi. 1987 Pendidikan Kesenian Seni Rupa. Semarang : IKIP Press. Tjetjep Rohendi Rohidi. 1993. ‘’Ekspresi Seni Orang Miskin : Adaptasi Simbolik
Terhadap Kemiskinan’’. Disertasi, Universitas Indonesia, Jakarta.
Triyanto. 1992. : ˝Makna Ruang dan Penataannya dalam Arsitektur Rumah Kudus.˝ Tesis Program Magister Teknik, Universitas Indonesia, Jakarta.
The Liang Gie,1967. Pertumbuhan Pemerintahan Daerah di Negara Republik Indonesia. Jakarta : Gunung Agung.
___________ 1996,. Filsafat Keindahan, Yogyakarta : PUBIB
Umar Kayam, 1981. Seni, Tradisi dan Masyarakat. Jakarta : Sinar Harapan
Wasino.2005. Ragam Hias Seni Ukir. Semarang : Museum Jawa Tengah Ranggawarsita.
Wiyoso Yudoseputro. 1986. Pengantar Seni Rupa Islam di Indonesia. Bandung : Angkasa
Poerwadarminto, W.J.S, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka.
GLOSARI
Abdi Dalem : Pembantu untuk golongan Bangsawan atau Raja
Acantus : Pohon Pakis
Adhi Luhung : Sangat Luhur, mulia dan dihormati.
Ampil : Selir, pinjam.
Bale Peni :Tempast kediaman (Putra) dalam lingkungan Mangkunegaran.
Bale Warni : Tempat kediaman (Putri) dalam lingkungan Mangkunegaran.
Bale : Rumah
Bangsal Tosan : Bagian Pendapa sisi selatan yang tiang dan atapnya dibuat dari besi.
Brunjung : Bagian atas atap rumah mulai ujung atas keempat saka guru
sampai puncak.
Dempil : Ruang di kiri kanan sentong pada rumah di Jawa.
Infantri : Pasukan pejalan kaki
Kavaleri : Pasukan barisan berkuda.
Keputren : Tempat tinggal kaum wanita.
Kumuda : Teratai putih
Lisplang : Papan persegi yang diletakkan pada ukung bawah atap.
List : Pelipit
Motif Modhang : Motif Nyala Api.
Mulat : Melihat dengan cermat.
Nedhak : Meniru.
Pamedan : Nama lapangan di selatan Pura Mangkunegaran yang digunakan untuk lapangan latihan dan perang-perangan legiun Mangkunegaran.
Pangeran Miji : Pangeran yang berkedudukan langsung dibawah Sunan
Pakubuwana.
Pangeran Pinisepuh : Pangeran yang selalu dimitai pendapat, nasehat dan kepercayaan memecahkan bebagai perkara.
Pangreh Praja : Pemerintah Daerah.
Paningrat : Nama atap terbawah pada bangunan Joglo.
Panitih : Nama atap diatas paningrat.
Paretan : Tempat untuk jalan kereta.
Paringgitan : Ruangan antara pendapa dan dalem ageng, tempat untuk
pagelaran wayang
Pasemon : Lambang / isyarat
Pelataran : Halaman rumah
Pendhapa : Sebutan rumah tradisional yang letaknya paling depan.
Petanen : Ruang yang ada ditengah rumah Jawa( Dalem Ageng) pada
rumah Jawa yang digunakan untuk memuja Dewi Sri.
Prada : Diberi lapisan emas
Praja : Negeri, Kota.
Pulung : Bintang kebahagiaan, dasar kekuasaan
Punggawa : Pegawai dalam suatu Pemerintahan.
Saka guru : Tiang utama bangunan.
Sentana : Kerabat
Sentong : Ruang yang berada di kanan kiri petanen.
Sesepuh : Orang yang dituakan atau yang dijadikan Pemimpin.
Singup : Pelindung, penutup atap bagian tengah ( Pendapa )
Tedhak Sungging : Teknik pewarnaan dengan gradasi dari warna tua ke warna muda atau sebaliknya.