• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP

B. Saran

101

masih belum memiliki sikap percaya diri dalam dirinya, takut ketika melihat orang baru yang dia temui, jarang bersosialiasasi dengan temannya dan pendiam bila tidak ada orang lain yang mengajaknya berkomunikasi, sulit mengksepresikan emosi sedih maupun senang. Adapun yang kedua sesudah dilaksanakan proses konseling yaitu klien sudah mulai sedikit mengalami perubahan dalam dirinya dengan menunjukkan perilaku yang positif seperti sudah mulai mencoba untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosial, sudah mulai mencoba untuk menanamkan hal-hal positif dalam dirinya yang nantinya akan bertujuan baik bagi masa depan klien, sudah mulai mengurangi sifat negatifnya kepada orang lain dan klien sudah mampu menunjukkan kemampuan yang dia punya.

B. Saran.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis mengenai “ Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rational Emotive Behaviour untuk Meningkatkan Self Confidence pada siswa Introvert di SMA Khadijah Surabaya”, dapat dilihat sebagai berikut :

1. Bagi Konselor.

Bimbingan Konseling Islam dengan Terapi Rational Emotive Behaviour untuk Meningkatkan Self Confidence pada siswa Introvert alangkah baiknya jika dikembangkan lagi oleh konselor dengan cara memperbanyak terapi serta teknik yang digunakan, atau memperbanyak sumber lain yang relevan dengan pokok bahasan tersebut.

102

2. Bagi Klien.

Setiap orang pasti mempunyai masalah, maka dari itu tidak perlu berkecil hati karena masalah bukanlah sebuah keluhan yang harus dibesarkan. Ketidakmampuan dalam mengendalikan diri sendiri merupakan hal yang sulit untuk dipecahkan apabila seseorang tidak percaya diri. Salah satu solusi terbaik adalah mencoba untuk meminta pendapat orang lain yang dirasa mampu dan membuat nyaman diri klien dan juga merasa dipercaya oleh klien.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya.

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik dengan kajian mengenai peningkatan percaya diri (Self Confidence) bagi siswa introvert dapat menindak lanjuti dengan sebaik mungkin agar kekurangan yang ada pada penelitian ini dapat disempurnakan.

4. Bagi Pembaca.

Penelitian ini diharapkan untuk memberikan wawasan (khazanah ilmu pengetahuan) mengenai peningkatan percaya diri (Self Confidence) bagi siswa introvert, terlebih dahulu jika pembaca menemukan atau mengalami perisitiwa yang sama dengan peristiwa yang diteliti oleh peneliti terdahulu. 5. Bagi Sekolah.

Hendaknya bagi sekolah memberikan perhatian khusus kepada siswa yang mempunyai kepribadian introvert, agar siswa bisa leluasa untuk mengembangkan potensi yang dimiliki., agar siswa yang mempunyai

103

kepribadian introvert dapat leluasa mendapatkan bimbingan /konseling yang khusus agar bisa membuat rasa nyaman pada diri siswa introvert.

104

DAFTAR PUSTAKA

A, Hallen. 2005. Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Quantum Teaching. Adz-Dzaky, Hamdani Bakran. Psikoterapi dan Konseling Islam. Tt.

Albarry, M. Dahlan, dan Pius A Partanto. 1994. Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arloka.

Al-Qur’an & Terjemahnya. 1971. Departement Keagamaan RI.

Alwisol. Psikologi Kepribadian. 2007, Malang: UPT Universitas Muhammadiyah Malang.

Amin, Samsul Munir. Bimbingan dan Konseling Islam. Tt.

Arikunto, Suharismi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Aswadi. Iyadah dan Tazkiyah Perspektif Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Tt.

Corey, Gerald. 2013. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi, Bandung: PT Refika Aditama.

Faqih, Aunur Rahim. 2011. Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII Press.

Farid, Mashudi. Bimbingan dan Konseling.Tt

Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan (Perkembangan Peserta Didik), Bandung: CV. Pustaka Setia.

Fatoni, Muhammad Fikri. 2018. Teknik Kursi Kosong Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Diri Terhadap Korban Bullying di UIN Sunan Ampel Surabaya, (Skripsi, Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya.)

Fordham, Friedha. 1988. Pengantar Psikologi C. G. Jung (teori-teori dan teknik psikologi kedokteran), Jakarta: Bhratara Karya Aksara.

Habibah, Nikmatul. 2017. Terapi Realitas Untuk Membantu Penyesuaian Diri Santri Madrasah Diniyah (Studi kasus : seorang santri Madrasah Diniyah Miftahul Ulum 1 Sumberdwesari Grati Pasuruan), (Skripsi, Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Hastin, Ma’fufah. 2018. Cinema Theraphy dalam Menstabilkan Emosi Remaja Introvert di UIN Sunan Ampel Surabaya, (Skripsi, Surabaya, UIN Sunan Ampel).

105

Herdiansyah, Heri. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif, Jakarta: Salemba Humanika.

Herlan, Pratiko dan M. Fatchurrahman, 2012. Kepercayaan Diri, Kematangan Emosi, Pola Asuh Orang Tua Demokratis dan Kenakalan Remaja, Jurnal Psikologi Indonesia, (online), Vol. 1, No. 2 September, Surabaya: Untag-sby,ac,id. Jurnal ( diakses pada 20 September 2017).

Hidayat, Dede Rahmat. 2011. Teori dan Aplikasi Psikologi Kepribadian dalam Konseling, Bogor: Ghalia Indonesia.

Husniati, Fina. 2016. Peningkatan Motivasi Diri Bagi Siswa Introvert Melalui Layanan Bibliokonseling Di SMP Islam AL Hidayah Mojokerto, (Skripsi, Surabaya, UIN Sunan Ampel Surabaya).

Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial (Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif), Jakarta: Erlangga.

Kartono,Kartini. 1985. Bimbingan Konseling dan Dasar-dasar Pelaksanaannya, Jakarta: CV. Rajawali.

King, Laura A. 2010. Psikologi Umum, Jakarta: Salemba Humanika.

Laela, Faizah Noer. 2014. Bimbingan Konseling Sosial. Surabaya : UIN Sunan Ampel Press.

Latipun. 2005. Psikologi Konseling, Malang: UMM Press.

Langgulung, Hasan. 1992. Teori-teori Kesehatan Mental, Jakata: Pusaka Al-Husnah.

Lesmana, Jeanette Murrad. 2006. Dasar-dasar Konseling, Jakarta: Indonesia Press.

Mappiare, Andi. 1992. Pengantar Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Mubarok, Achmad. 2000. Al Irsyad an Nafsy Konseling Agama Teori dan Kasus, Jakarta: Bina Rena Pariwara.

Muhajir, Noeng. 1989. Metodologi Kualitatif, Yogyakarta: Rakesarasin. Mussen, Paul Henry. 1994. Perkembangan dan Kepribadian Anak, Jakarta:

Acen.

Moleong, Lexy J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif (Edisi Revisi), Bandung: Remaja Posdakarya.

Nur, Ghufron dan Risnawita, Rini. 2011. Teori-Teori Psikologi, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Pratama, Bayu Y ,

(https://www.academia.edu/13149609/Introvert_and_Ekstrovert) diakses pada 14 Maret 2019).

Retnoningsih, Ana dan Suharso. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Lux, Semarang: Widya Karya

Subagyo, Joko. 2004. Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Sudarto. 2000. Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

106

Sudjana, Nana. 1986. Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: Sinar Baru.

Soedamardji, Boy dan Hartono. 2012. Psikologi Konseling Edisi Revisi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Suehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suhardita, Kadek. Agustus, 2011. “ Efektivitas Penggunaan Teknik Permainan Dalam Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Percaya diri Siswa”. Edisi Khusus, No 1.

Sugiyono. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.

Suryana, Asep, (http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR. ADMINISTRASI PENDIDIKAN/197203211999031-/copy_%285%29_of_LANGKAH

PENELITIAN_KUALITATIF.pdf), diakses pada 15 Maret 2019). Thohir, Muhammad. Appraisal Dalam Bimbingan dan Konseling, Buku

pegangan Mata Kuliah Appraisal Konseling Prodi Bimbingan Konseling Islam UIN Sunan Ampel Surabaya. Tt

Usman, Huzaini dan Akbar, Purnomo Setiadi. 1996. Metodologi Penelitian Sosial, Bandung: Bumi Aksara.

Walgito, Bimo. 2010. Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karier), Yogyakarta: Andi Offset.

Wilis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek, Bandung: Alfabeta.

Winkel, W.S. 1991. Bimbingan dan Konseling Islam di Intitusi Pendidikan, Jakarta: Grasindo.

Yeung, Rob. 2014. Confidence, Jakarta: Daras Book.

Yusuf, Syamsu dan Nurihsan, Juntika. 2008. Teori Kepribadian, Bandung: Remaja Posdakarya.

Dokumen terkait