• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang biokonsentrasi logam berat Pb pada karang lunak sehingga dapat diketahui potensi karang lunak dapat dijadikan sebagai bioindikator pencemaran logam berat Pb di perairan laut

DAFTAR PUSTAKA

Bayer, F.M., 1996. Octocorallia. in: Treatise on Invertebrata Paleontology, Part

F Coelenterata. University of Kansas Press, Lawrence.

Bryan, G. W. 1976.Some aspects heavy metal tolerance in aquatic organism. In : A. P. M. LOCKWOOD (ed.) Effects of polltitants on aquatic organisms. Combridge

Connel, D.W dan Miller, J.G, 1995. Kimia dan ekotoksikologi Pencemaran. Universitas Indonesia Press. Jakarta.

Chojnacka, K., 2005, Biosorption of Cr (III) Ionsby Eggshells, J. Hazard Mater B., 121, 167 - 173.

Darmono.1995. Logam Dalam Sistem Biologi Makhluk Hidup. Universitas Indonesia (UI-Press). Jakarta.

Darmono. 2001. Lingkungan Hidup dan Pencemaran : Hubungan dengan

Toksikologi Senyawa Logam. Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta.

Dodge, R.E & Gilbert, T.R. 1984. Chronology of Lead Pollution Contained in

Banded Coral Skeletons. Mar. Biol. 82:9-13.

Esslemont G, Harriot VJ, McConchie DM. 2000. Variability of trace-metal

concentrations within and between colonies of pocillopora damicornis. Mar.

Pol. Bull Vol. 40, No. 7, 637-642.

Eryati, R. 2008. Akumulasi Logam Berat dan Perngaruhnya Terhadap Morfologi

Jaringan Lunak Karang di Perairan Tanjung Jumlai, Kalimantan Timur

[Tesis] IPB, Bogor. http://icm.ipb.ac.id/.../ [20 Oktober 2012]

Fabricius, K. dan P. Aldersade. 2000. Soft Coral And Sea Fans: A

Comprehensive Guide to Tropical Shallow- Water Genera of the Central-West Pasific, the Indian Ocean and The Red Sea. Institut of Marine

Science. Twonsville. [online]. http://iirc.imc.ac.id/.../ [15 Oktober 2012] Fabricius, K. dan P. Aldersade. 2001. Soft Coral And Sea Fans: A

Comprehensive Guide to Tropical Shallow- Water Genera of the Central-West Pasific, the Indian Ocean and The Red Sea. Institut of Marine

Science. Twonsville.

Fatah, K. Phil, H.M, Said, A., 2010. Karbon Organik Terlarut Sebagai Indikator

Keragaman Hayati dan Kualitas HasH Tangkapan Ikan di Rawa Banjiran.

Balai Risaet Kelautan dan Perikanan – KKP. Jakarta

Fardiaz, S., 1992. Polusi Air Dan Udara. Penerbit Kanisius. Yogyakrta.

Febrita, E, 2008. Suwondo, Umairah D. 2006. Kandungan Logam Berat (Pb dan

Cu) pada Sipetang (Pharus sp) sebagai Bioindikator Kualitas Perairan di Selat Bengkalis. Laboratorium Pendidikan Biologi Jurusan PMIPA FKIP

Fikri,M.2007. Penapisan Inhibitor Protease dari Ekstrak Karang Lunak Asal

Perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu dan Potensi DayaHambatnya Terhadap Bakteri Patogen [Skripsi]. FPIK – IPB, Bogor [online]. http://iirc.ipb.ac.id/.../ C07mfi.pdf [28 Agustus 2012]

Glynn, P. W. 1993. Coral Reef Bleaching: Ecological Perspective. Coral Reefs (1993) 12: 1-17

Hamidah. 1980. Pengaruh Logam Berat terhadap Lingkungan. Pewarta Oseana.6 (2).

Haris, A. 2001. Laju Pertumbuhan dan Tingkat Kelangsungan Hidup Fragmentasi

Buatan karang Lunak (Octocorallia: Alcyonacea) Sarchophyton trocheliophorum Von Marenzeller dan Lobophytum strictum Tixier-Durivault di Perairan Pulau Pari, Kepulauan Seribu. Tesis (Tidak

dipublikasikan). Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Halianah. 2007. Distribusi Spasial Kandungan Logam Berat Pb di Beberapa

Muara Sungai Sungai, Kaitannya dengan Gradien salinitas [skripsi].

Jurusan Ilmu Kelautan. Fakultas Ilmu Kelautan Dan Perikanan. Universitas Hasanuddin. Makassar.

Hutagalung HP. 1991. Pencemaran Laut oleh Logam Berat. Dalam Status Pencemaran Laut di Indonesia dan Teknik Pemantauannya. P30-LIPI. Jakarta.

Johari, H.S. 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Cu, Cd dan Pb Di Perairan

Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta (Studi

kasus P.Panggang dan P. Pramuka). Tesis. Bogor.

Laws EA. 1981. Aquatic pollution. John Willey and Sons. New York.

Lestari dan Edward. 2004. Dampak Pencemaran Logam Berat Terhadap Kualitas

Air Laut dan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus Kematian Massal Ikan-Ikan di Teluk Jakarta). Makara Sains. 8,52-58.

Lukman. 2012. Ditribusi Logam Berat Timbal Dan Kadmium Pada Sedimen Dan

Organisme Pemakan deposit (deposit feeder) di Perairan Pantai Kota Makassar. [Skripsi] FIKP-UNHAS. Makassar

Manuputty, A. E. W. 1998. Beberapa Karang Lunak (Alyonecea) Penghasil

Substansi Bioaktif.Seminar Potensi Farmasitik dan Bioktif Sumberdaya Hayati Terumbu Karang. Puslitbang-Oseanologi. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jakarta.

Manuputty,A.E.W. 1996. Karang Lunak, Salah Satu Penyusun Terumbu

Karang.Oseana Vol. XI. No.4: 131 – 141 [online]. P2O LIPI, Jakarta.http://www.coremap.or.id/download/1203.pdf [23 oktober 2012]

Manuputty, A. E. N. 2002. Karang Lunak (soft coral) Perairan Ondonesia. LIPI. Jakarta.

Manuputty, A. E.. 2008. Beberapa Aspek Ekologi Oktokoral. Oseana – Majalah Ilmiah Semi Populer, Vol. XXXIII No.2 hal: 33-42. P2O-LIPI, Jakarta Manuputty, A. E. N. 2010. Sebaran Karang Lunak Marga Sinularia May, 1898

(Octocolarallia, Alcyonacea) di Pulau-Pulau Derawan, Kalimantan Timur.

P2O-LIPI. Jakarta.

Mukhtasor. 2007. Pencemaran Pesisirdan Laut. PT. Pradnya Paramita. Jakarta MENLH, 2004, Baku Mutu Air Laut Untuk Biota Laut. Deputi MENLH Bidang

Kebijakan dan Kelembagaan Lingkungan Hidup. Jakarta

Nganro, N.R. 2009. Metode Ekotoksikologi Perairan Laut Terumbu Karang. Sekolah Ilmu dan Tekhnologi Hayati. Institut Tekhnologi Bandung.

Nontji, A. 1993. Laut Nusantara: Djambatan. Jakarta.

Nybakken,J.W. 1992. Biologi Laut – Suatu Pendekatan Ekologis. Gramedia,

Jakarta.

Pairunan, 2008. Analisi Kandungan Logam Berat Pb pada Kolom Air, Sedimen

Dan Makrozobenthos Di Perairan Pulau Kayangan Makassar. Skripsi Ilmu

Kelautan Universitas Hasnuddin Makassar.

Palar, Heryando. 2008. Pencemaran Dan Toksikologi Logam Berat. Rieneka Cipta. Jakarta.

Panuntun, P., Yulianto, B., Ambriyanto. 2002. Journal Of Marine Research., Halaman 178-182 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/jmr Pratama, S.D., I. Raya, dan M. Zakir. 2002. Pengaruh Penambahan Glutation

Pada Bioakumulasi Ion Pb2+ Dan Cr6+Oleh Fitoplankton Laut Porphyridium Cruentum. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan

Indonesia. Jilid 11 No.1. pp: 1-10.

Prastiwi, D.I., 2011. Pertumbuhan Karang Lunak Lobophytum Strictum Hasil

Transplantasi Pada Sistem Resirkulasi Dengan Kondisi Cahaya Berbeda.

[skripsi] ITK-FPIK IPB. Bogor http://iirc.ipc.ac.id/.../ [20 Oktober 2012] Rachmawati, R. 2001. Terumbu Buatan (Artificial Reef). Pusat Riset Teknologi

Kelautan. Badan Riset Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Rompas, M.R. 2010. Toksikologi Kelautan. Sekretariat Dewan Kelautan Indonesia. Jakarta Pusat.

Rasyid, J. ABD., 2011. Dinamika Massa Air Terkait Dengan Lokasi Penangkapan

Ikan Pelagis Kecil di Perairan Kepulauan Spermonde. [Disertasi]. Program

Samawi, M.F., S. Wororilangi, dan R. Tambaru. 2010. Analisis potensi sponge

laut sebagai bioakumulator logam berat Pb, Cd dan Cu dari perairan laut.

Proseding Seminar Nasional Tahunan VII Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan, UGM, 24 juli 2010.

Sandy, R. E. 2000. Penempelan Fragmen Buatan Karang Lunak (Sinularia sp.)

pada Substrat Pecahan Karang. [Tesis]. Program Pasca Sarjana.Institut

Pertanian Bogor, Bogor.

Sanusi HS, Kaswadji RF, Nurjaya IW, Rafni R. 2005. Kajian kapasitas beban

pencemaran organik dan anorganik di perairan teluk jobokuto kabupaten jepara jawa tengah. Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan Indonesia

Jilid 12 No.1. pp: 9-16.

Sarjono, A., 2009. Analisis Kandungan Logam Berat Cd, Pb, dan Hg Pada Air

dan Sedimen di Perairan Kamal Muara, Jakarta Utara. [skripsi].

MSP-FPIK IPB. Bogor

Salvat B. 1987. Human Impacts On Coral Reef: Facts And Recomendation.

Impacts Des Activities Humaines Sur Les Recifs Coralliens: Connaissances Et Recomendatuions. Antene de Tahiti Museum E.P.H.E.

B.P. 1013. Papetoai, Moorea, Polynese Francaise.

SNI M – 03 – 1089 – F, 1990, SNI Bidang Pekerjaan Umum Mengenai Kualitas

air. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Jakarta

SNI M – 03-1990 - F, 1990. SNI Bidang Pekerjaan Umum Mengenai Kualitas air. DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM. Jakarta

SNI 06-6992.3-2004 BSN, 2004, SNI Cara Uji Timbal Pb Secara Deskruksi Asam

Dengan Apektrofotometer Serapan Atom SSA. Jakarta

Simpson, A. 2008 Reproduction in Octocorals (Subclass Octocorallia): A Review of Octocorallia

Soedharma,D., M.Kawaroe, dan A.Harris .2004.Kajian Potensi Bioaktif Karan

gLunak (Octocorallia: Alcyonacea) di Perairan Kepulauan Seribu,

DKIJakarta. Ringkasan Hasil Penelitian Pengkajian Kebaharian Tahun 2004[online]. http: //iirc.ipb.ac.id/.../2004dso_dedis.pdf [3 Oktober 2012]. Sorensen, E.M., 1991. Metal Poisoning In Fish. Wnvironmental and life Science

Assosiates. Boston. P 373

Sugiyanto,G. 2004. Pertumbuhan dan Kelangsungan Hidup Karang (Caulastrea

furcata) Dengan Frag;/mentasi Buatan di Perairan Pulai Pari Kepulauan Seribu [Skripsi]. FPIK – IPB, Bogor.

Suharsono. 2004. Jenis-Jenis Karang di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Oseanografi – LIPI. COREMAP Program.

Sukarno, M., M. Hutomo, K. Moosa dan P. Darsono.1981. Terumbu Karang

di Indonesia: Sumberdaya, Permasalahan dan Pengelolaannya. Proyek

Penelitian Potensi Sumberdaya Alam Indonesia. LON – LIPI. Jakarta. Supriharyono, 2007. Konserfasi ekosistem Sumberdaya Hayati, Penerbit Pustaka

Pelajar, Yogyakarta.

Supriharyono, 2002. Pelestarian dan Pengelolaan Sumber Daya Alam di Wilayah

Pesisir Tropis. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta

Supardi, I,. 1984. Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Tropical Marine Pollition. MSC. Report. Dept. Upon Tyne New Castel Upun Tyne, U.K. Pustaka. Jakarta

Tomascik, T., A.J. Mah, A. Nontji dan M. K. Moosa. 1997. The Ecology of

the Indonesian Sea Part II. Periplus Editions Ltd. Singapore.

Veron, J.E.N 1993. Corals of Australia and the Indo-Facific. Honolulu:University of Hawaii Press.

Wilson, J. G., 1988. The biology of estuarine management croom helm. London Yanney. 2001. Ekologi Tropika. Penerbit ITB. Bandung

Dokumen terkait